This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 31 Agustus 2016

AKU KETAGIHAN

Hasil gambar untuk cerita sex

Cerita Sex | Cerita Hot | Cerita Sex Dewasa | Cerita Hot Dewasa | Cerita Dewasa | Cerita Porn ABG | Aku Ketagihan - Namaku Mona, umurku 24 tahun, aku sudah menikah dan mempunyai satu anak lelaki.. Berikut cerita panas ini aku ingin berbagi pengalamantentang hubunganku dengan adik kandungku sendiri. Kejadian ini terjadi dua tahun yang lalu ketika aku berusia 22 tahun dan adikku berusia 18 tahun.


CERITA PORN ABG - Aku ketagihan | Kami adalah 3 bersaudara, kakakku Diana telah menikah dan ikut suaminya, sedangkan aku dan adikku tinggal bersama orang tua kami. Aku sendiri berperawakan sedang, tinggiku 160cm berat badan 52kg, orang bilang aku montok, terutama pada bagian pinggul/pantat. Payudaraku termasuk rata2 34 saja. Kulitku yang putih selalu menjadi perhatian orang2 bila sedang berjalan keluar rumah.
Aku mempunyai seorang pacar berusia 2 tahun diatasku, dia adalah kakak kelas kuliahku. Aku dan pacarku berpacaran sudah 2 tahun lebih, dan selama itu paling jauh kami hanya melakukan petting, sailng raba, saling cium dan saling hisap…..

- Pacarku sangat ingin menerobos vaginaku jika saat petting, tapi aku sendiri tidak ingin hal itu terjadi sebelum kami menikah, jadi aku mengeluarkan air maninya dengan cara swalayan, yaitu mengocok kontolnya. Aku juga kerap dipaksa menghisap kontol pacarku yang mana sebenernya aku agak jijik
melakukannya.
Keseringan petting dengan pacarku membuatku menjadi haus akan belaian lelaki dan selalu iingin disentuh, sehari saja tidak dibelai rasanya tersiksa sekali… entah kenapa aku jadiketagihan… Sampai akhirnya kau sendiri melakukannya dengan tanganku sendiri dikamarku sendiri. Sering aku meraba-raba payudaraku sendiri dan mengusap-usap memeku sendiri sampai aku orgasme..

- Inilah kesalahan ku, aku tidak menyadari kalau selama ini adikku John sering mengintip aku… ini aku ketahui setelah dia mengakuinya saat berhasil membobol keperawananku, kakaknya sendiri.
Awal mulanya, ketika itu aku, mamaku dan adikku John pergi ke supermarket 500m dekat rumah. Karena belanjaan kami banyak maka kami memutuskan untuk naik becak. Saat itu aku memakai
celana panjang ketat setengah lutut, dan karena kami hanya naik satu becak, aku memutuskan untuk di pangku adikku, sedangkan mamaku memangku belanjaan.
Diperjalanan yang hanya 500m itu, ketika aku duduk di pangkuan adikku, aku merasakan sesuatu bergerak-gerak dipantatku, aku sadar bahwa itu kontol adikku, keras sekali dan berada di belahan pantatku.

- Aku membiarkannya, karena memang tidak ada yang bisa kulakukan. Bahkan ketika di jalan yang jelek, semakin terasa ganjalandipantatku. Karena aku juga sangat rindu belaian pacarku yang sudah 3 hari tidak ke rumah, diam diam aku menikmatinya.
Sejak kejadian itu, aku sering melihat dia memperhatikan tubuhku, agak risi aku diperhatikan adikku sendiri, tapi aku berusaha bersikap biasa.
Suatu hari, aku dan pacarku melakukan petting di kamarku… Aku sangat terangsang sekali… dia meraba dan membelai-belai tubuhku. Sampai akhirnya pacarku memaksakku membuka celana dalamku dan memaksaku untuk mengijinkannya memasukkan kontolnya ke memekku.
Tentu saja aku keberatan, walaupun aku sangat terangsang tapi aku berusaha untuk mempertahankankeperawananku. Dalam ketelajanganku aku memohon padanya untuk tidak melakukannya.

- Dan anehnya aku malah berteriak mintatolong. Hal ini di dengar oleh adikku John, dia langsungmenerobos kamarku dan mengusirnya, saat itu juga pacarkuketakutan, karena memang badan adikku jauh lebih besar.
Akulansung menutupi tubuhku yang telanjang dan aku yakin adikku melihat ketelajanganku. Dan pacarku sendiri langsung memakai pakaiannya dan pamit pulang.
Sejak itu, pacarku jadi jarang ke rumah. Dari selentinganteman-teman ku, pacarku katanya mempunyai teman cewe lain yang sering jalan dengannya. Tentu saja aku sedih mendengarnya, tapi aku juga merasa beruntung tidak ternodai olehnya.
Suatu malam aku berbincang-bincang dengan adikku, aku berterima kasih padanya karena dia telah menggagalkan pacarku menodaiku.
Aku kaget ketika adikku ngomong bahwa, aku ngga bisa menyalahkan pacarku karena memang bodyku sexy sekali dan setiap laki-laki pasti ingin merasakan tubuhku. Ketika kutanya, jika setiap lelaki, apakah adikku juga inginmerasakan tubuhku juga… dia menjawab:

" Kalau kakak bukan kakakku, ya aku juga pengen, aku kan jugalelaki" aku sangat kaget mendengar jawabannya tapi akuberusaha itu adalah pernyataan biasa, aku langsung aja tembak.
" emang adik pernah nyobain cewe?"
" dia bilang ya, belum kak"…. itulah percakapan awal bencana itu.

- Malam harinya aku membayangkan bercinta dengan pacarku, kau merindukan belaiannya… lalu aku mulai meraba-raba tubuhku sendiri… tapi aku tetap tidak bisa mencapai apa yang aku inginkan… sekilas aku membayangkan adikku… lalu akumemutuskan untuk mengintip ke kamarnya…
Malam itu aku mengendap-endap dan perlahan-lahan nak keatas kursi dan dari lubang angin aku mengintip adikku sendiri, aku sangat kagetsekali ketika melihat adikku dalam keadaan tak memakai celana dan sedang memegan alat vitalnya sendiri, dia melakukan onani, aku terkesima melihat ukuran kontolnya, hampir 2 kali pacarku, gila kupikir, kok bisa yah sebesar itu punya adikku…
Dan yang lebih kaget, di puncak orgasmenya dia meneriakkan namaku… Saat itu perasaanku bercampur baur antar nafsu dan marah… aku langsung balik kekamarku dan membayangkan apa yang baru saja aku saksikan.

- Pagi harinya, libidoku sangat tinggi sekali, ingin dipuaskan adikku tidak mungkin, maka aku memutuskan untuk mendatangi pacarku. Pagi itu aku langsung kerumah pacarku dan kulihat diasangat senang aku datang… ditariknya aku ke kamarnya dan kami langsung bercumbu… saling cium saling hisap dan perlahan-lahan baju kami lepas satu demi satu sampai akhirnya kami telanjang bulat.
Gilanya begitu aku melihat kontolnya,aku terbayang kontol adikku yang jauh lebih besar darinya…sepert biasa dia menyuruhku menghisap kontolnya, dengan terpaksa aku melakukannya, dia merintih-rintih keenakkan dan mungkin karena hampir orgasme dia menarik kepalaku.’

" Jangan diterusin, aku bisa keluar katanya" lalu dia mula menindihi ku dan dari nafasnya yang memburu kontolnyamencari-cari lubang memekku… begitu unjung kontolnya nempel dan baru setengah kepalanya masuk, aku kaget karena dia sudah langsung orgasme, air maninya belepotan diatas memekku… 'Ohhhhh…' katanya.

- Dia memelukku dan minta maaf karena gagal melakukan penetrasike memekku. Tentu saja aku sangat kecewa, karena libidoku masih sangat tinggi.

" Puaskan aku dong… aku kan belum…" rengekku tanpa malu-malu. Tapi jawabannya sangat menyakitkanku….
" Maaf, aku harus buru-buru ada janji dengan sisca" katanyatanpa ada rasa ngga enak sedikitpun. Aku menyembunyikankedongkolanku dan buru-buru berpakaian dan kami berpisahketika keluar dari rumahnya.

- Diperjalanan pulang aku sangat kesal dan timbul kenginanku untuk menyeleweng, apalagi selama diperjalanan banyak sekalilelaki yang mengodaku dar tukang becak, kuli bangunan sampaisetiap orang di bis.
Begitu sampai rumah aku memergoki adikku yang akan pergi kesport club, dia mengajakku untuk ikut dan aku langsungmenyanguppinya karena memang aku juga ingin melepaskanlibidoku dengan cara berolah raga.
Di tempat sport club, kam berolah raga dari senam sampai berenang dan puncaknya kami mandi sauna. Karena sport club tersebut sangat sepi, maka aku minta adikku satu kamardenganku saat sauna. Saat didalam adikku bilang.

" kak, baju renangnya ganti tuh, kan kalau tertutup gitu keringatnya ngga keluar, percuma sauna"
" Abis pake apa" timpalku.
" aku ngga punya baju lagi"
" Pake celana dalem sam BH aja kak, supaya pori-porinya kebuka"
katanya.

- Pikirku, bener juga apa katanya, aku langsung keluar danmenganti baju renangku dengan BH dan celana dalam, sialnya akumemakai celana dalam G-string putih sehabis dari rumah pacarkutadi… Tapi “ah, cuek aja.. toh adikku pernah liat aku telanjang juga”.
Begitu aku masuk, adikku terkesima dengan penampilanku yang sangat berani… kulihat dia berkali-kali menelan ludah, akupura-pura acuh dan langsung duduk dan menikmati panasnyasauna. Keringat mencucur dari tubuhku, dan hal itu membuatsegalanya tercetak didalam BH dan celana dalamku… adikkuterus memandang tubuhku dan ketka kulihat kontolnya,
akusangat kaget, dan mengingatkanku ke hal semalam ketika adikkuonani dan yang membuat libidoku malah memuncak adalah kepala kontolnya muncul diatas celana renangnya.
Aku berusaha untuk tidak melihat, tapi mataku selau melirik kebagian itu, dan nafasku semakin memburu dan kulihat adikku melihat kegelisahanku. Aku juga membayangkan kejadian tadi pagi bersama pacarku, aku kecewa dan ingin pelampiasan.

- Dalam kediaman itu aku tidak mampu untuk bertahan lagi dan aku memulainya dengan berkata:

" Ngga kesempitan tuh celana, sampe nongol gitu"
" Ia nih, si otong ngga bisa diajak kompromi kalo liat cewe bahenol"  katanya
" Kasian amat tuh, kejepit. Buka aja dari pada kecekik" kataku lebih berani
" Iya yah…" katanya sambil berdiri dan membuka celananya…

- Aku sangat berdebar-debar dan berkali-kali menggigit bibirku melihat batang kemaluan adikku yang begitu besar.
Tiba-tiba adikku mematikan mesin saunanya dan kembali ke tempatnya.

" Kenapa dimatiin" kataku.
" Udah cukup panas kak" katanya.

- Memang saat juga aku merasa sudah cukup panas, dan dia kembali duduk, kami saling memandang tubuh masing-masing. Tiba-tiba cairan di memekku meleleh dan gatal menyelimuti dinding memekku, apalagi melihat kontol adikku.
Akal warasku datang dan aku langsung berdiri dan hendakkeluar, tapi adikku malah mencegahku “nanti kak”. “Kan udah saunanya ” timpalku, aku sangat kaget dia berada tepat di depanku dengan kontol mengacung ke arahku, antara takut dan ingin.

" Kakak udah pernah gituan belum kak" kata adikku
" Belum" kataku,
" emang kamu udah..?" lanjutku
" Belum juga kak, tapi pengen nyoba" katanya
" Nyoba gimana???? Nantikan juga ada saatnya" kataku berbalik kearah pintu dan sialnya kunci lokerku jatuh, ketika aku memungutnya, otomatis aku menunggingi adikku dan buah pantatku yang besar menempel di kontolnya.

- Gilanya aku malah tetap diposisi itu dan menengok ke arah adikku. Dan tak kusangka adikku memegang pinggulku danmenempelkan kontolnya dibelahan pantatku yang hanya tertutupG-string.

" Oh kak…. bahenol sekali, aku pengen nyobain kak" katanya dengan nafas memburu.
" Aw… dik ngapain kamu" timpalku tanpa berusaha merubahposisiku, karena memang aku juga menginginkannya.
" Pengen ngentot kakak" katanya kasar sambil menekan batangnya
kepantatku.

- Aku menarik pantatku dan berdiri membelakanginya.

" Aku kankaka km John, inget dong"

- Adikku tetap memegang pinggulku.

" tolong kak.. asal nempel aja.. nga usah dimasukkin, aku ngga tahan banget"
" Tolong kak," katanya memelas. Aku di suruh nagpain juga mau kak, asal bisa nempelin aja ke memek kakak".

- Pikiranku buntu, aku juga punya libido yang tak tertuntaskan tadi pagi.. dan membayangkan pacarku menunggangi sisca, libidoku tambah naik..

" Persetan dengan pacar brengsek" batinku.
" Jangan disini" pintaku.
" Sebentar aja kak, asal nempel aja 1 menit" katanya meremaspinggulku.
" Kakak belum siap" kataku.
" Kakak nungging aja, nanti aku panasin" katanya.

- Bagai terhipnotis aku menuruti apa katanya, sambil memeganggrendel pintu, aku menungginginya dan dengam pelan-pelan dia membuka G-stringku dan melemparkannya. Dan dia jongkok dibelakangku dan gilanya dia menjulurkan lidahnya menjilat memeku dari belakang…

" Oh… ngapain kamu dik…" kataku tanpa melarangnya.

- Dia terus menjulurkan lidah dan menjilati memekku daribelakang.. ohhhh… gila pikirku… enak banget, pacarku sajangga mau ngejilatin memekku, adikku sendiri dengan rakus menjilati memekku.

" Gila kamu dik, enak banget, belajar dimana" rintihku… Tanpa menjawab dia terus menjilati memekku dan meremas remas bokongku sampai akhirnya lama-lama memekku basah sekali danbagian dalam memekku gatal sekali…
Tiba-tiba dia berdiri dan memegang pinggulku..
" Udah panas kak" katanya mengarahkan kontolnya kepantatku dan memukul-mukul kepala kontolnya kepantatku….
" udah…." kataku sambil terus menungging dan menoleh ke arah adikku…
" Jangan bilang siapa-siapa yah dik" kataku.

- Adikku berusaha mencari lubang memekku dengan kepala kontolnyayang besar… dia kesulitan…

" Mana lubangnya kak.." katanya.

- Tanpa sadar aku menjulurkan tangan kananku dan menggengam kontolnya dan menuntun ke mulut goaku…

" Ini dik" kataku begitu tepat di depannya,
" gesek-gesek aja yah dik".
" Masukin dikit aja kak" katanya menekan kontolnya.
" aw… dik, gede banget sih" kataku,
" pelan-pelan…."

- Begitu kepala kontolnya membuka jalan masuk ke memekku, adikku pelan-pelan menekannya.. dan mengeluarkannya lagi sedikit sedikit… tapi tidak sampai lepas… terus ia lakukan sampai membuat aku gemas….

" Oh.. dik…. enak…. dik…. udah yah…" kataku pura-pura…..
" Belum kak…. baru kepalanya udah enak yah…."
" Memang bisa lebih enak…???" kataku menantang.

- Dan…. langsung menarik pinggulku sehingga batang kontolnyayang besar amblas ditelan memekku"

- Aku merasakan perih luar biasa dan

" aw…. sakit dik…"teriakku.

Adikku menahan batangnya didalam memekku ….

" Oh…kak…nikmat banget….." dan secara perlahan dia
menariknya keluar dan memasukannya lagi, sungguh sensasi luarbiasa. Aku merasakan nikmat yang eramat sangat, begitu juga
adikku…

" Oh, kak… nikmat banget memekmu.." katanya.
" Ssssshhhh… ia dik… enak banget" kataku.

- Lima belas menit dia mengenjotku, sampai akhirnya akumerasakan orgasme yang sangat panjang dan nikmat disusulerangan adkku sambil menggengam pinggulku agar penetrasinyamaksimum.

" Oh.. kak.. aku keluar.. nikmat banget…" katanya.

- Sejenak dia memelukku dari belakang, dan mulai mencabut kontolnya di memekku…

" Ma kasih kak" katanya tanpa dosa dan memakaikan celanakulagi. Aku bingung bercampur menyesal dan ingin menangis.Akulangsung keluar dan membersihkan diri sambil menyesalidiri..

" kenapa adikku????"

- Dalam perjalanan pulang adikku berulang-ulang minta maaf atas perbuatannya di ruangan sauna… Aku hanya bisa berdiam merenungi diriku yang sudah tidak perawan lagi…
Kejadian itu adalah awal petualangan aku dan adikku, Karena dua hari setel h itu kembali kami besetubuh, bahkan lebih gila lagi.. kami bisa melakukannya sehari 3 sampai 5 kali sehari semalam.
Satahun sudah aku di tunggangi adikku sendiri sampai adaseorang kaya, kenalan bapakku melamarku, dan kami menikah.Untungnya suamiku tidak mempermasalahkan keperawananku.
Akhirnya aku di karunia seorang anak dari suamiku, bukan dari adikku.. karena aku selalu menjaga jangan sampai hamil bilabersetubuh dengan adikku.
Sampai sekarang aku tidak bisa menghentikan perbuatanku dengan adikku, yang pertama adikku selalu meminta jatah, dilain pihak aku juga sangat ketagihan permainan seks.-*****TAMAT


Para Pembaca Cerita Porn ABG Ingin Membaca Cerita Dewasa Yang Sebelumnya Klik Di Sini ya Para Pembaca Cerita Porn ABG...

Para Pembaca Cerita Porn ABG Ingin Mendaftar Dan Mencoba Keberuntungan Klik Di Sini Ya Para Pembaca Cerita Porn ABG...

Minggu, 28 Agustus 2016

ALAT PEMUAS NAPSU

Hasil gambar untuk cewek kantoran yang bahenol

Cerita Sex | Cerita Hot | Cerita Sex Dewasa | Cerita Hot Dewasa | Cerita Dewasa | Cerita Porn ABG | Alat Pemuas Napsu - Hari itu, sekitar jam 12 siang, aku baru saja tiba di vilaku di puncak. Pak Joko, penjaga vilaku membukakan pintu garasi agar aku bisa memarkirkan mobilku. Pheew.. akhirnya aku bisa melepaskan kepenatan setelah seminggu lebih menempuh UAS.


CERITA PORN ABG - Alat Pemuas Napsu | Aku ingin mengambil saat tenang sejenak, tanpa ditemani siapapun, aku ingin menikmatinya sendirian di tempat yang jauh dari hiruk pikuk ibukota. Agar aku lebih menikmati privacy-ku maka kusuruh Pak Joko pulang ke rumahnya yang memang di desa sekitar sini.
Pak Joko sudah bekerja di tempat ini sejak papaku membeli vila ini sekitar 7 tahun yang lalu, dengan keberadaannya, vila kami terawat baik dan belum pernah kemalingan. Usianya hampir seperti ayahku, 50-an lebih, tubuhnya tinggi kurus dengan kulit hitam terbakar matahari.
Aku daridulu sebenarnya berniat mengerjainya, tapi mengingat dia cukup loyal pada ayahku dan terlalu jujur, maka kuurungkan niatku.

" Punten Neng, kalau misalnya ada perlu, Bapak pasti ada di rumah kok, tinggal dateng aja" pamitnya.

- Setelah Pak Joko meninggalkanku, aku membereskan semua bawaanku. Kulempar tubuhku ke atas kasur sambil menarik nafas panjang, lega sekali rasanya lepas dari buku-buku kuliah itu. Cuaca hari itu sangat cerah, matahari bersinar dengan diiringi embusan angin sepoi-sepoi sehingga membuat suasana rileks ini lebih terasa.
Aku jadi ingin berenang rasanya, apalagi setelah kulihat kolam renang di belakang airnya bersih sekali, Pak Joko memang telaten merawat vila ini. Segera kuambil perlengkapan renangku dan menuju ke kolam.
Sesampainya disana kurasakan suasanya enak sekali, begitu tenang, yang terdengar hanya kicauan burung dan desiran air ditiup angin. Tiba-tiba muncul kegilaanku, mumpung sepi-sepi begini, bagimana kalau aku berenang tanpa busana saja, toh tidak ada siapa-siapa lagi disini selain aku lagipula aku senang orang mengagumi keindahan tubuhku.
Maka tanpa pikir panjang lagi, aku pun melepas satu-persatu semua yang menempel di tubuhku termasuk arloji dan segala perhiasan sampai benar-benar bugil seperti waktu baru dilahirkan. Setelah melepas anting yang terakhir menempel di tubuhku, aku langsung terjun ke kolam.

- Aahh.. enak sekali rasanya berenang bugil seperti ini, tubuh serasa lebih ringan. Beberapa kali aku bolak-balik dengan beberapa gaya kecuali gaya kupu-kupu (karena aku tidak bisa, hehe..)
20 menit lamanya aku berada di kolam, akupun merasa haus dan ingin istirahat sebentar dengan berjemur di pinggir kolam. Aku lalu naik dan mengeringkan tubuhku dengan handuk, setelah kuambil sekaleng coca-cola dari kulkas, aku kembali lagi ke kolam. Kurebahkan tubuhku pada kursi santai disana dan kupakai kacamata hitamku sambil menikmati minumku.
Agar kulitku yang putih mulus ini tidak terbakar matahari, kuambil suntan oilku dan kuoleskan di sekujur tubuhku hingga nampak berkilauan. Saking enaknya cuaca di sini membuatku mengantuk, hingga tak terasa aku pun pelan-pelan tertidur.
Di tepi kolam itu aku berbaring tanpa sesuatu apapun yang melekat di tubuhku, kecuali sebuah kacamata hitam. Kalau saja saat itu ada maling masuk dan melihat keadaanku seperti itu, tentu aku sudah diperkosanya habis-habisan.

- Ditengah tidurku aku merasakan ada sesuatu yang meraba-raba tubuhku, tangan itu mengelus pahaku lalu merambat ke dadaku. Ketika tangan itu menyentuh bibir kemaluanku tiba-tiba mataku terbuka dan aku langsung terkejut karena yang kurasakan barusan ternyata bukan sekedar mimpi.
Aku melihat seseorang sedang menggerayangi tubuhku dan begitu aku bangun orang itu dengan sigapnya mencengkram bahuku dan membekap mulutku dengan tangannya, mencegah agar aku tidak menjerit.
Aku mulai dapat mengenali orang itu, dia adalah Taryo, si penjaga vila tetangga, usianya sekitar 30-an, wajahnya jelek sekali dengan gigi agak tonggos, pipinya yang cekung dan matanya yang lebar itu tepat di depan wajahku.

" Sstt.. mendingan Neng nurut aja, di sini udah ga ada siapa-siapa lagi, jadi jangan macam-macam!" ancamnya.

- Aku mengangguk saja walau masih agak terkejut, lalu dia pelan-pelan melepaskan bekapannya pada mulutku.

" Hehehe.. udah lama saya pengen ngerasain ngentot sama Neng!" katanya sambil matanya menatapi dadaku.
" Ngentot ya ngentot, tapi yang sopan dong mintanya, gak usah kaya maling gitu!" kataku sewot.

- Ternyata tanpa kusadari sejak berenang dia sudah memperhatikanku dari loteng vila majikannya dan itu sering dia lakukan daridulu kalau ada wanita berenang di sini.
Mengetahui Pak Joko sedang tidak di sini dan aku tertidur, dia nekad memanjat tembok untuk masuk ke sini. Sebenarnya aku sedang tidak mood untuk ngeseks karena masih ingin istirahat, namun elusannya pada daerah sensitifku membuatku BT (birahi tinggi).

" Heh, katanya mau merkosa gua, kok belum buka baju juga, dari tadi pegang-pegang doang beraninya!" tantangku.
" Hehe, iya Neng abis tetek Neng ini loh, montok banget sampe lupa deh" jawabnya seraya melepas baju lusuhnya.

- Badannya lumayan jadi juga, walaupun agak kurus dan dekil, penisnya yang sudah tegang cukup besar, seukuran sama punyanya si Wahyu, tukang air yang pernah main denganku (baca Tukang Air, Listrik, dan Bangunan).
Dia duduk di pinggir kursi santai dan mulai menyedot payudaraku yang paling dikaguminya, sementara aku meraih penisnya dengan tanganku serta kukocok hingga kurasakan penis itu makin mengeras. Aku mendesis nikmat waktu tangannya membelai vaginaku dan menggosok-gosok bibirnya.

" Eenghh.. terus Tar.. oohh!" desahku sambil meremasi rambut Taryo yang sedang mengisap payudaraku.

- Kepalanya lalu pelan-pelan merambat ke bawah dan berhenti di kemaluanku. Aku mendesah makin tidak karuan ketika lidahnya bermain-main di sana ditambah lagi dengan jarinya yang bergerak keluar masuk.
Aku sampai meremas-remas payudara dan menggigit jariku sendiri karena tidak kuat menahan rasanya yang geli-geli enak itu hingga akhirnya tubuhku mengejang dan vaginaku mengeluarkan cairan hangat. Dengan merem melek aku menjambak rambut si Taryo yang sedang menyeruput vaginaku.
Perasaan itu berlangsung terus sampai kurasakan cairanku tidak keluar lagi, barulah Taryo melepaskan kepalanya dari situ, nampak mulutnya basah oleh cairan cintaku.
Belum beres aku mengatur nafasku yang memburu, mulutku sudah dilumatnya dengan ganas. Kurasakan aroma cairan cintaku sendiri pada mulutnya yang belepotan cairan itu. Aku agak kewalahan dengan lidahnya yang bermain di rongga mulutku, masalahnya nafasnya agak bau, entah bau rokok atau jengkol.
Setelah beberapa menit baru aku bisa beradapatasi, kubalas permainan lidahnya hingga lidah kami saling membelit dan mengisap. Cukup lama juga kami berpagutan, dia juga menjilati wajahku yang halus tanpa jerawat sampai wajahku basah oleh liurnya.

" Gua ga tahan lagi Tar, sini gua emut yang punya lu" kataku.

- Si Taryo langsung bangkit dan berdiri di sampingku menyodorkan penisnya. Masih dalam posisi berbaring di kursi santai, kugenggam benda itu, kukocok dan kujilati sejenak sebelum kumasukkan ke mulut.
Mulutku terisi penuh oleh penisnya, itu pun tidak menampung seluruhnya paling cuma masuk 3/4nya saja. Aku memainkan lidahku mengitari kepala penisnya yang mirip helm itu, terkadang juga aku menjilati lubang kencingnya sehingga tubuh pemiliknya bergetar dan mendesah-desah keenakan. Satu tangannya memegangi kepalaku dan dimaju-mundurkannya pinggulnya sehingga aku gelagapan.

" Eemmpp.. emmphh.. nngg..!" aku mendesah tertahan karena nyaris kehabisan nafas, namun tidak dipedulikannya.

- Kepala penis itu berkali-kali menyentuh dinding kerongkonganku. Kemudian kurasakan ada cairan memenuhi mulutku.
Aku berusaha menelan cairan itu, tapi karena banyaknya cairan itu meleleh di sekitar bibirku. Belum habis semburannya, dia menarik keluar penisnya, sehingga semburan berikut mendarat disekujur wajahku, kacamata hitamku juga basah kecipratan maninya.
Kulepaskan kacamata hitam itu, lalu kuseka wajahku dengan tanganku. Sisa-sisa sperma yang menempel di jariku kujilati sampai habis. Saat itu mendadak pintu terbuka dan Pak Joko muncul dari sana, dia melongo melihat kami berdua yang sedang bugil. Aku sendiri sempat kaget dengan kehadirannya, aku takut dia membocorkan semua ini pada ortuku.

" Eehh.. maaf Neng, Bapak cuma mau ngambil uang Bapak di kamar, ga tau kalo Neng lagi gituan" katanya terbata-bata.

- Karena sudah tanggung, akupun nekad menawarkan diriku dan berjalan ke arahnya.

" Ah.. ga apa-apa Pak, mending Bapak ikutan aja yuk!" godaku.

- Jakunnya turun naik melihat kepolosan tubuhku, meskipun agak gugup matanya terus tertuju ke payudaraku. Aku mengelus-elus batangnya dari luar membuatnya terangsang.
Akhirnya dia mulai berani memegang payudaraku, bahkan meremasnya. Aku sendiri membantu melepas kancing bajunya dan meraba-raba dadanya.

" Neng, tetek Neng gede juga yah.. enak yah diginiin sama Bapak?" Sambil tangannya terus meremasi payudaraku.

- Dalam posisi memeluk itupun aku perlahan membuka celana panjangnya, setelah itu saya turunkan juga celana kolornya. Nampaklah kemaluannya yang hitam menggantung, jari-jariku pun mulai menggenggamnya. Dalam genggamanku kurasakan benda itu bergetar dan mengeras.
Pelan-pelan tubuhku mulai menurun hingga berjongkok di hadapannya, tanpa basa-basi lagi kumasukkan batang di genggamanku itu ke mulut, kujilati dan kuemut-emut hingga pemiliknya mengerang keenakan.

" Wah, Pak Joko sama majikan sendiri aja malu-malu!" seru si Taryo yang memperhatikan Pak Joko agak grogi menikmati oral seks-ku.

- Taryo lalu mendekati kami dan meraih tanganku untuk mengocok kemaluannya. Secara bergantian mulut dan tanganku melayani kedua penis yang sudah menegang itu. Tidak puas hanya menikmati tanganku, sesaat kemudian Taryo pindah ke belakangku, tubuhku dibuatnya bertumpu pada lutut dan kedua tanganku.
Aku mulai merasakan ada benda yang menyeruak masuk ke dalam vaginaku. Seperti biasa, mulutku menganga mengeluarkan desahan meresapi inci demi inci penisnya memasuki vaginaku. Aku disetubuhinya dari belakang, sambil menyodok, kepalanya merayap ke balik ketiak hingga mulutnya hinggap pada payudaraku.
Aku menggelinjang tak karuan waktu puting kananku digigitnya dengan gemas, kocokanku pada penis Pak Joko makin bersemangat.
Rupanya aku telah membuat Pak Joko ketagihan, dia jadi begitu bernafsu memperkosa mulutku dengan memaju-mundurkan pinggulnya seolah sedang bersetubuh. Kepalaku pun dipeganginya dengan erat sampai kesempatan untuk menghirup udara segar pun aku tidak ada.
Akhirnya aku hanya bisa pasrah saja disenggamai dari dua arah oleh mereka, sodokan dari salah satunya menyebabkan penis yang lain makin menghujam ke tubuhku. Perasaan ini sungguh sulit dilukiskan, ketika penis si Taryo menyentuh bagian terdalam dari rahimku dan ketika penis Pak Joko menyentuh kerongkonganku, belum lagi mereka terkadang memainkan payudara atau meremasi pantatku.

- Aku serasa terbang melayang-layang dibuatnya hingga akhirnya tubuhku mengejang dan mataku membelakak, mau menjerit tapi teredam oleh penis Pak Joko. Bersamaan dengan itu pula genjotan si Taryo terasa makin bertenaga. Kami pun mencapai orgasme bersamaan, aku dapat merasakan spermanya yang menyembur deras di dalamku, dari selangkanganku meleleh cairan hasil persenggamaan.
Setelah mencapai orgasme yang cukup panjang, tubuhku berkeringat, mereka agaknya mengerti keadaanku dan menghentikan kegiatannya.

" Neng, boleh ga Bapak masukin anu Bapak ke itunya Neng?" tanya Pak Joko lembut.

- Saya cuma mengangguk, lalu dia bilang lagi.

" Tapi Neng istirahat aja dulu, kayanya Neng masih cape sih".

- Aku turun ke kolam, dan duduk berselonjor di daerah dangkal untuk menyegarkan diriku. Mereka berdua juga ikut turun ke kolam, Taryo duduk di sebelah kiriku dan Pak Joko di kananku.
Kami mengobrol sambil memulihkan tenaga, selama itu tangan jahil mereka selalu saja meremas atau mengelus dada, paha, dan bagian sensitif lainnya. Yang satu ditepis yang lain hinggap di bagian lainnya, lama-lama ya aku biarkan saja, lagipula aku menikmatinya kok.

" Neng, Bapak masukin sekarang aja yah, udah ga tahan daritadi belum rasain itunya Neng" kata Pak Joko mengambil posisi berlutut di depanku.

- Dia kemudian membuka pahaku setelah kuanggukan kepala merestuinya, dia arahkan penisnya yang panjang dan keras itu ke vaginaku, tapi dia tidak langsung menusuknya tapi menggesekannya pada bibir kemaluanku sehingga aku berkelejotan kegelian dan meremas penis Taryo yang sedang menjilati leher di bawah telingaku.

" Aahh.. Pak cepet masukin dong, udah kebelet nih!" desahku tak tertahankan.

- Aku meringis saat dia mulai menekan masuk penisnya. Kini vaginaku telah terisi oleh benda hitam panjang itu dan benda itu mulai bergerak keluar masuk memberi sensasi nikmat ke seluruh tubuh.

" Wah.. seret banget memeknya Neng, kalo tau gini udah dari dulu Bapak entotin" ceracaunya.
" Brengsek juga lu, udah bercucu juga masih piktor, gua kira lu alim" kataku dalam hati.

- Setelah 15 menit dia genjot aku dalam posisi itu, dia melepas penisnya lalu duduk berselonjor dan manaikkan tubuhku ke penisnya. Dengan refleks akupun menggenggam penis itu sambil menurunkan tubuhku hingga benda itu amblas ke dalamku.
Dia memegangi kedua bongkahan pantatku yang padat berisi itu, secara bersamaan kami mulai menggoyangkan tubuh kami. Desahan kami bercampur baur dengan bunyi kecipak air kolam, tubuhku tersentak-sentak tak terkendali, kepalaku kugelengkan kesana-kemari, kedua payudaraku yang terguncang-guncang tidak luput dari tangan dan mulut mereka.
Pak Joko memperhatikan penisnya sedang keluar masuk di vagina seorang gadis 21 tahun, anak majikannya sendiri, sepertinya dia tak habis pikir betapa untungnya berkesempatan mencicipi tubuh seorang gadis muda yang pasti sudah lama tidak dirasakannya.
Goyangan kami terhenti sejenak ketika Taryo tiba-tiba mendorong punggungku sehingga pantatku semakin menungging dan payudaraku makin tertekan ke wajah Pak Joko. Taryo membuka pantatku dan mengarahkan penisnya ke sana.

" Aduuh.. pelan-pelan Tar, sakit tau.. aww!" rintihku waktu dia mendorong masuk penisnya.

- Bagian bawahku rasanya sesak sekali karena dijejali dua batang penis besar. Kami kembali bergoyang, sakit yang tadi kurasakan perlahan-lahan berubah menjadi rasa nikmat yang menjalari tubuhku.
Aku menjerit sejadi-jadinya ketika Taryo menyodok pantatku dengan kasar, kuomeli dia agar lebih lembut dikit. Bukannya mendengar, Taryo malah makin buas menggenjotku. Pak Joko melumat bibirku dan memainkan lidahnya di dalam mulutku agar aku tidak terlalu ribut.
Hal itu berlangsung sekitar 20 menit lamanya sampai aku merasakan tubuhku seperti mau meledak, yang dapat kulakukan hanya menjerit panjang dan memeluk Pak Joko erat-erat sampai kukuku mencakar punggungnya.
Selama beberapa detik tubuhku menegang sampai akhirnya melemas kembali dalam dekapan Pak Joko. Namun mereka masih saja memompaku tanpa peduli padaku yang sudah lemas ini. Erangan yang keluar dari mulutku pun terdengar makin tak bertenaga.
Tiba-tiba pelukan mereka terasa makin erat sampai membuatku sulit bernafas, serangan mereka juga makin dahsyat, putingku disedot kuat-kuat oleh Pak Joko, dan Taryo menjambak rambutku. Aku lalu merasakan cairan hangat menyembur di dalam vagina dan anusku, di air nampak sedikit cairan putih susu itu melayang-layang. Mereka berdua pun terkulai lemas diantara tubuhku dengan penis masih tertancap.

- Setelah sisa-sisa kenikmatan tadi mereda, akupun mengajak mereka naik ke atas. Sambil mengelap tubuhku yang basah kuyup, aku berjalan menuju kamar mandi. Eh.. ternyata mereka mengikutiku dan memaksa ikut mandi bersama.
Akhirnya kuiyakan saja deh supaya mereka senang. Disana aku cuma duduk, merekalah yang menyiram, menggosok, dan menyabuniku tentunya sambil menggerayangi. Bagian kemaluan dan payudaraku paling lama mereka sabuni sampai aku menyindir.

" Lho.. kok yang disabun disitu-situ aja sih, mandinya ga beres-beres dong, dingin nih" disambut gelak tawa kami.

- Setelah itu, giliran akulah yang memandikan mereka, saat itulah nafsu mereka bangkit lagi, akupun kembali digarap di kamar mandi.
Hari itu aku dikerjai terus-menerus oleh mereka sampai mereka menginap dan tidur denganku di ranjang spring bed-ku. Sejak itu kalau ada sex party di vila ini, mereka berdua selalu diajak dengan syarat jangan sampai rahasia ini bocor. Aku senang karena ada alat pemuas hasratku, mereka pun senang karena bisa merasakan tubuhku dan teman-teman kuliahku yang masih muda dan cantik. Jadi ada variasi dalam kehidupan seks kami, tidak selalu main sama teman-teman cowok di kampus…-*****TAMAT



Para Pembaca Cerita Porn ABG Ingin Membaca Cerita Dewasa Yang Sebelumnya Klik Di Sini ya Para Pembaca Cerita Porn ABG...

Para Pembaca Cerita Porn ABG Ingin Mendaftar Dan Mencoba Keberuntungan Klik Di Sini Ya Para Pembaca Cerita Porn ABG...

Sabtu, 27 Agustus 2016

SETIAP GERAKANNYA AKU TERANGSANG

Image result for cewek berjilbah yang bahenol

Cerita Sex | Cerita Hot | Cerita Sex Dewasa | Cerita Hot Dewasa | Cerita Dewasa | Cerita Porn ABG | Setiap Gerakannya Aku Terangsang - Pernah bertemu Om-om yang mangkal di sekita MAL cari anak-anak ABG,Hi,,,! lihat tampangnya yang genit udah tua lagi,bikin meringding kale,tapi bagi cewek-cewek yang hanya rogoh koceknya yang tebel tu tampang Buang aja penting fulus nimbrung'Serbu',




CERITA PORN ABG - Setiap Gerakannya Aku Terangsang | Ya jamannya sudah gak tentu,Banyak yang menilai uang sebagai keindahan dalam menjalani hidup,dengan uang banyak orang yang pengen melakukan berbagai aktivitasnya. Cerita seks kali ini mengangkat seorang laki-sebut saja Om-Om yang berani menyetubuhi seorang wanita yang tak lain adalah”istria anaknya sendiri.gakusah basa-basi begini kisahnya,Shan, 56 tahun, dengan perutnya yang gendut yang kebanyakan minum bir, kepalanya mulai botak dan sudah menduda selama 10 tahun.
Setelah rumahnya dijual untuk membayar hutang judinya, dia terpaksa datang dan menginap di rumah putranya yang berumur 28 beserta menantu perempuannya. Sekarang dia harus menghabiskan waktunya dengan pasangan muda tersebut sampai dia dapat menemukan sebuah rumah kontrakan untuknya.
Diketuknya pintu depan dan Ester, menantu perempuannya yang berumur 24 tahun, muncul dengan memakai celana pendek putih dan kemeja biru dengan hanya tiga kancing atasnya yang terpasang, memperlihatkan perutnya yang rata. Rambutnya yang berombak tergerai sampai bahunya dan mata indahnya terbelalak menatapnya.

" Papi, aku pikir Papi baru datang besok, mari masuk", katanya sambil berbalik memberi Shan sebuah pemandangan yang indah dari pantatnya.

- Dengan tingginya yang 175 itu, dia terlihat sangat cantik. Dia mempunyai figur sempurna yang membuat lelaki mana pun akan bersedia mati untuk dapat bercinta dengannya.

" Johan masih di kantor, sebentar lagi pasti pulang."
" Kupikir aku hanya tidak mau ketinggalan bus", kata Shan sambil duduk.
" Tidak apa-apa", jawab Ester sambil membungkuk ke depan untuk mengambil sebuah mug di atas meja kopi.

- Dengan hanya tiga kancing yang terpasang, itu memberi Shan sebuah pemandangan yang bagus akan payudaranya, kelihatan sempurna. Memperhatikan hal tersebut menjadikan Shan ereksi dengan cepat, dan dia harus lebih berhati-hati untuk menyembunyikan reaksi tubuhnnya.
Ester duduk di sofa di depan Shan dan menyilangkan kakinya, memperlihatkan pahanya yang indah. Posisi duduknya yang demikian membuat pusarnya terlihat jelas ketika dia mulai bertanya pada Shan tentang perjalanannya dan bagaimana keadaannya.

" Perjalanan yang melelahkan", Shan menjawab sambil matanya menjelajahi dari kepala hingga kaki pada keindahan yang sedang duduk di depannya.

- Sudah lebih dari 5 tahun sejak Shan berhubungan seks untuk terakhir kalinya. Setelah isterinya meninggal, Shan sering mencari wanita panggilan. Tetapi hal itu semakin membuat hutangnya menumpuk, dan dia tidak mampu lagi untuk membayarnya.
Ester menyadari kalau kemejanya memperlihatkan beberapa bagian tubuhnya pada mertuanya, maka dia dengan cepat segera membetulkan kancing kemejanya.

" Aku harus ke atas, mandi dan segera menyiapkan makan malam. Anggap saja rumah sendiri", katanya sambil berjalan naik ke tangga.

- Mata Shan mengikuti pantat kencangnya yang bergoyang saat berjalan di atas tangga dan dia tahu bahwa dia memerlukan beberapa 'format pelepasan' dengan segera. Kemudian telepon berbunyi. Shan mengangkatnya.

" Halo"
" Hallo, ini Papi ya?", itu Johan.
" Ya Jo", jawab Shan.
" Pi, aku khawatir harus meninggalkan Papi untuk urusan bisnis dan mungkin nggak akan kembali sampai Senin. Ada keadaan darurat. Maafkan aku soal, ini tapi Papi bisa kan bilang ini ke Ester, aku harus mengejar pesawat sekarang. Maafkan aku tapi aku akan telepon lagi nanti".

- Mereka saling mengucapkan salam lalu menutup teleponnya. Lalu Shan memutuskan untuk menaruh koper-kopernya. Dia berjalan ke atas, melewati kamar tidur utama, terdengar suara orang yang sedang mandi.
Shan menaruh koper-kopernya dan pelan-pelan membuka pintu kamar tidur itu lalu menyelinap masuk. Ada sepasang celana jeans berwarna biru di atas tempat tidur, dan sebuah atasan katun berwarna putih.
Shan mengambil atasan itu dan menemukan sebuah pakaian dalam wanita di bawahnya. Ini sudah cukup. Diambilnya celana dalam itu, membuka resluiting celananya, dan mulai menggosok kemaluannya dengan itu.
Jantungnya berdebar mengetahui bahwa menantu perempuannya sedang berada di kamar mandi di sebelahnya selagi dia sedang menggunakan celana dalamnya untuk ’sarana pelepasan’ dirinya. Dipercepatnya gerakannya sambil mencoba membayangkan seperti apa Ester saat di atas tempat tidur, dan bagaimana rasanya mendapatkan Ester bergerak naik turun pada penisnya.
Shan hampir dekat dengan klimaksnya ketika dia mendengar suara dari kamar mandi berhenti. Dengan cepat Shan meletakkan pakaian itu ke tempatnya semula dan keluar dari kamar itu. Dia menutup pintunya, tapi masih membiarkannya sedikit terbuka.
Baru saja dia keluar, Ester muncul dari kamar mandi dengan sebuah handuk yang membungkus tubuhnya. Shan bisa langsung orgasme hanya dengan melihatnya dalam balutan handuk itu, lalu dia tahu dia akan mendapatkan yang lebih baik lagi.

- Ester melepas handuknya, membiarkannya jatuh ke lantai, tidak mengetahui kalau mertuanya yang terangsang sedang mengintip tiap geraknya. Dia mendekat ke pintu, saat dia pertama kali melihatnya Shan memperoleh sebuah pemandangan yang sempurna dari pantat yang sangat indah itu. Kemudian Ester memutar tubuhnya yang semakin mempertunjukkan keindahannya.
Vaginanya terlihat cantik sekali dihiasi sedikit rambut dan payudaranya kencang dan sempurna, seperti yang dibayangkan Shan. Dia mulai mengeringkan rambutnya yang basah dengan handuk, membuat payudaranya sedikit tergoncang dari sisi ke sisi.
Shan menurunkan salah satu kopernya dan menggunakan tangannya untuk mulai mengocok penisnya lagi. Ester yang selesai mengeringkan rambutnya, mengambil celana dalamnya dan membungkuk ke depan untuk memakainya.
Saat melakukannya, Shan mendapatkan sebuah pemandangan yang jauh lebih baik dari pantatnya, dan dia tidak lagi mampu mengendalikan dirinya, dia bisa langsung masuk ke dalam sana dan menyetubuhinya dari belakang. Lubang anusnya yang berwarna merah muda terlihat sangat mengundang ketika pikiran Shan membayangkan apa Ester mengijinkan putranya memasukkan penisnya ke dalam lubang itu.
Ketika dia membungkuk untuk memakai jeansnya, gravitasi mulai berpengaruh pada payudaranya. Penglihatan ini mengirim Shan ke garis akhir, saat dia menembakkan spermanya ke seluruh celana dalamnya. Pelan-pelan Shan mengemasi baarang-barangnya dan dengan cepat memasuki kamarnya sendiri untuk berganti pakaian.
Sesudah makan malam, mereka berdua pergi ke ruang keluarga untuk bersantai.

" Kenapa tidak kita buka sebotol wine. Aku menyimpannya untuk malam ini buat Johan tapi karena sekarang dia tidak pulang sampai hari Senin, kita bisa membukanya", kata Ester sambil berjalan ke lemari es.
" Ide yang bagus", jawab Shan memperhatikan Ester membungkuk ke depan untuk mengambil botol wine.

- Ketika Ester mengambil gelas di atas rak, atasan putihnya tersingkap ke atas, memberi sebuah pandangan yang bagus dari tubuhnya.
Atasannya menjadikan payudaranya terlihat lebih besar dan jeansnya menjadi sangat ketat, memperlihatkan lekukan tubuhnya. Shan tidak bisa menahannya lagi. Dia harus bisa mendapatkannya. Sebuah rencana mulai tersusun dalam otak mesumnya.
Dua jam berbicara dan mulai mabuk saat alkohol mulai menunjukkan efeknya pada Ester. Dengan cepat topik pembicaraan mengarah pada pekerjaan dan bagaimana Ester sedang mengalami stress belakangan ini.

" Kenapa kamu tidak mendekat kemari dan aku akan memijatmu", tawar Shan.

- Ester dengan malas berkata ya dan pelan-pelan mendekat pada Shan dan berbalik pada punggungnya lalu tangan Shan mulai bekerja pada bahunya.

" Oohh, ini sudah terasa agak baikan", dia merintih.

- Shan tetap memijat bahunya ketika perasaan mendapatkan Ester mulai mengaliri tubuhnya, membuat penisnya mengeras. Mata Ester kini terpejam saat dia benar-benar mulai menikmati apa yang sedang dilakukan Shan pada bahunya. Pantatnya kini berada di atas penis Shan, membuat Shan ereksi penuh.

" Oohh, aku tidak bisa percaya bagaimana leganya perasaan ini, Papi sungguh baik".
" Ini keahlianku", jawab Shan saat dia pelan-pelan mulai menggosokkan penisnya ke pantat Ester.

- Ester menyadari apa yang sedang terjadi. Dia tidak menghiraukan apa yang Shan lakukan dengan pijatannya yang mulai 'salah' itu. Dia sangat mencintai suaminya dan tidak pernah akan mengkhianati dia. Dan bayangan tidur dengan mertuanya sangat menjijikkannya.
Dia meletakkan kedua tangannya pada kaki Shan saat mencoba untuk melepaskan dirinya dari penis Shan. Tapi dengan gerakan malasnya, hanya menyebabkannya menggerakkan pantatnya naik turun selagi dia menggunakan tangannya untuk menggosok paha Shan.
Tahu-tahu dia merasa sangat bergairah, dan dia ingin Johan ada di sini agar dia bisa segera bercinta dengannya. Shan tahu bahwa dia telah mendapatkannya.

" Ini mulai terasa tidak nyaman untuk aku, kenapa kita tidak pergi saja ke atas", ajak Shan.
" Baiklah, aku belum merasa lega benar, tapi sebentar saja ya, sebab aku tidak mau membuat Papi lelah".

- Ketika mereka memasuki kamar tidur, Shan memintanya untuk membuka atasannya agar dia bisa menggosokkan lotion ke punggungnya. Dia setuju melepasnya dan dia memperlihatkan bra putihnya yang menahan payudaranya yang sekal.
Gairahnya terlihat dengan puting susunya yang mengeras yang dengan jelas terlihat dari bahan bra itu. Apa yang Ester kenakan sekarang hanya bra dan jeans ketatnya, yang hampir tidak muat di pinggangnya. Ester rebah pada perutnya ketika Shan menempatkan dirinya di atas pantatnya.
“Begini jadi lebih mudah untukku”, kata Shan saat dia dengan cepat melepaskan kemejanya dan mulai untuk menggosok pinggang dan punggung Ester bagian bawah. Alkohol telah berefek penuh pada Ester ketika dia memejamkan matanya dan mulai jatuh tertidur.

" Oohh Johan", dia mulai merintih.

- Shan tidak bisa mempercayainya. Di sinilah dia, setelah 5 tahun tanpa seks, di atas tubuh menantu perempuannya yang cantik dan masih muda dan yang dipikirnya dia adalah suaminya. Pelan-pelan dilepasnya celananya sendiri, dan membalikkan tubuh Ester.
Shan pelan-pelan mencium perutnya yang rata saat dia mulai melepaskan jeans Ester dengan perlahan. Vagina Ester kini mulai basah saat dia bermimpi Johan menciumi tubuhnya.
Dengan hati-hati Shan melepas jeansnya dan mulai menjalankan ciumannya ke atas pahanya. Ketika dia mencapai celana dalam yang menutupi vaginanya, dia menghirup bau harumnya, dan kemudian sedikit menarik ke samping kain celana dalam yang kecil itu dan mencium bibir vagina merah mudanya.
Vaginanya lebih basah dari apa yang pernah Shan bayangkan. Ester menggerakkan salah satu tangannya untuk membelai payudaranya sendiri, sedang tangan yang lainnya membelai rambut Shan.

" Oohh Johan", dia merintih ketika sekarang Shan menggunakan lidahnya untuk menyelidiki vaginanya. Penisnya akan meledak saat dia mulai menjalankan ciumannya ke atas tubuhnya.
" Jangan berhenti", bisik Ester.

- Dia sekarang menggerakkan penisnya naik turun di gundukannya, merangsangnya. Hanya celana dalam putih kecil yang menghalanginya memasuki vaginanya. Shan lebih melebarkan paha Ester, dan kemudian mendorong celana dalam itu ke samping saat dia menempatkan ujung penisnya pada pintu masuknya. Pelan-pelan, di dorongnya masuk sedikit demi sedikit ketika Ester kembali mengeluarkan sebuah rintihan lembut.
Sudah sekian lama dia menantikan sebuah persetubuhan yang panas, dan sekarang dia sedang dalam perjalanan ‘memasuki’ menantu perempuannya yang cantik. Dia menciumi lehernya saat menusukkan penisnya keluar masuk.
Dia mulai meningkatkan kecepatannya, saat dia melepaskan branya. Shan mencengkeram kedua payudara itu dan menghisap puting susunya seperti bayi. Perasaan ini tiba-tiba membawa Ester kembali pada kenyataan saat dia membuka matanya.

- Dia tidak bisa percaya apa yang dia lihat. Mertuanya sedang berada di atas tubuhnya, mendorong keluar masuk ke vaginanya dengan gerakan yang mantap, dan yang paling buruk dari semua itu, dia membiarkannya terjadi begitu saja.
Shan melihat matanya terbuka, maka dia memegang kaki Ester dan meletakkannya di atas bahunya dengan jari kakinya yang menunjuk lurus ke atas. Kini dia menyetubuhinya untuk segala miliknya yang berharga.

" Oh tidak.. Hentikan.. Oh.. Tuhan.. Kita tidak boleh.. Tolong.. Oohh", Ester berteriak. Payudaranya terguncang seperti sebuah gempa bumi ketika Shan menyetubuhinya layaknya seekor binatang.
" Hentikan Pi.. Ini tidak benar.. Oohh Tuhan", Ester berteriak dengan pasrah.

- Shan melambat, dia menunduk untuk mencium bibir Ester. Lutut Ester kini berada di sebelah kepalanya sendiri saat dia menemukan dirinya malah membalas ciuman Shan. Sesuatu telah mengambil alihnya. Lidah mereka kini mengembara di dalam mulut masing-masing ketika mereka saling memeluk dengan erat.
Shan menambah lagi kecepatannya dan keluar masuk lebih cepat dari sebelumnya, Ester semakin menekan punggungnya. Shan berguling dan Ester kini berada di atas, 'menunggangi' penis Shan.

" Oh Tuhan, Papi merobekku", kata Ester ketika dia meningkat gerakannya.
" Kamu sangat rapat, aku bertaruh Johan pasti kesulitan mengerjai kamu", jawabnya.

- Ini adalah vagina paling rapat yang pernah Shan ‘kerjai’ setelah dia mengambil keperawanan isterinya. Dia meraih ke atas dan memegang payudaranya, meremasnya bersamaan lalu menghisap puting susunya lagi.
“Tolong jangan keluar di dalam.. Oohh.. Papi tidak boleh keluar di dalam”.
Ester kini menghempaskan Shan jadi gila. Mereka terus seperti ini sampai Shan merasa dia akan orgasme. Dia mulai menggosok beberapa cairan di lubang pantat Ester. Dia kemudian menyuruh Ester untuk berdiri pada lututnya saat dia bergerak ke belakangnya, dengan penisnya mengarah pada lubang pantatnya.

" Tidak, punya Papi terlalu besar, aku belum pernah melakukan ini, Tolong Pi jangan", Ester mengiba berusaha untuk lolos.

- Tetapi itu tidak cukup untuk Shan. Sambil memegangi pinggulnya, dengan satu dorongan besar dia melesakkan semuanya ke dalam pantat Ester.

" Oohh Tuhan", Ester menjerit, dia mencengkeram ujung tempat tidur dengan kedua tangannya.

- Shan mencabut pelan-pelan dan kemudian mendorong lagi dengan cepat. Payudaranya tergantung bebas, tergguncang ketika Shan mengayun dengan irama mantap.

" Oohh Papi bangsat".
" Aku tahu kamu suka ini", jawab Shan, dia mempercepat gerakannya.

- Ester tidak bisa percaya dia sedang menikmati sedang ‘dikerjai’ pantatnya oleh mertuanya.

" Lebih keras", Ester berteriak, Shan memegang payudaranya dan mulai menyetubuhinya sekeras yang dia mampu. Ditariknya bahu Ester ke atas mendekat dengannya dan menghisapi lehernya.
" Aku akan keluar", teriak Shan.
" Tunggu aku ", jawabnya.

- Shan menggunakan salah satu tangannya untuk menggosok vaginanya, dan kemudian dia memasukkan dua jari dan mulai mengerjai vaginanya. Ester menjerit dengan perasaan nikmat sekarang saat dalam waktu yang bersamaan telepon berbunyi. Ester menjatuhkan kepalanya ke bantal ketika Shan mengangkat telepon, dengan satu tangan masih menggosok vaginanya.

" Halo.. Johan.. Ya dia menyambutku dengan sangat baik.. Ya aku akan memanggilnya, tunggu", katanya saat dia menutup gagang telepon supaya Johan tidak bisa dengar suara jeritan orgasme istrinya.

- Dia bisa merasakan jarinya dilumuri cairan Ester. Dengan satu dorongan terakhir dia mulai menembakkan benihnya di dalam lubang pantat Ester. Semprotan demi semprotan menembak di dalam lubang pantat rapat Ester. Mereka berdua roboh ke tempat tidur, Shan di atas punggung Ester. Penisnya masih di dalam, satu tangan masih menggosok pelan vagina Ester yang terasa sakit, tangan yang lain meremas ringan payudaranya.

" Halo Johan", kata Ester mengangkat telepon.
" Tidak, kita belum banyak melakukan kegiatan.. Jangan cemaskan kami, hanya tolong usahakan pulang cepat.. Aku mencintaimu".

- Dia menutup dan menjatuhkan telepon itu. Mereka berbaring di sana selama lima menitan, Shan masih di atas, nafas keduanya berangsur reda. Shan mencabut jarinya yang berlumuran sperma dan meletakkannya ke mulut Ester. Dia menghisapnya hingga kering, dan kemudian bangun.

" Aku pikir lebih baik Papi keluar", dia berkata dengan mata yang berkaca-kaca.

- Dia berjalan sempoyongan ke arah kamar mandi itu. Rambutnya berantakan. Shan bisa melihat cairannya yang pelan-pelan menetes turun di pantatnya, dan menurun ke pahanya.-*****TAMAT




Para Pembaca Cerita Porn ABG Ingin Membaca Cerita Dewasa Yang Sebelumnya Klik Di Sini ya Para Pembaca Cerita Porn ABG...

Para Pembaca Cerita Porn ABG Ingin Mendaftar Dan Mencoba Keberuntungan Klik Di Sini Ya Para Pembaca Cerita Porn ABG...

Kamis, 25 Agustus 2016

GILA ENAK RASANYA

Hasil gambar untuk cerita sex

Cerita Sex | Cerita Hot | Cerita Sex Dewasa | Cerita Hot Dewasa | Cerita Dewasa | Cerita Porn ABG | Gila Enak Rasanya - Cerita ini berdasarkan pengalaman saya sebenarnya, nama dan tempat juga sebenarnya. Kecuali nama hotel dan taksi tidak saya sebutkan sesuai kode etik.


CERITA PORN ABG - GILA ENAK RASANYA | Nama saya Andi berasal dari keluarga sederhana, saya tiga bersaudara dan saya anak tertua dan kedua adik saya cewek semua dan keduanya sudah menikah dan ikut suami masing-masing ke surabaya dan malang. Saya tinggal bersama kedua orang tua saya yang pensiunan sebuah departeman di Lombok barat.
Wajah saya biasa saja tidak terlalu cakep, tinggi saya 160 cm dan berat 50 kg, kulit sawo matang dan saya pernah kuliah di sebuah perguruan tinggi swasta mengambil ilmu komputer sampai tamat, tetapi sampai sekarang belum dapat pekerjaan yang tetap padahal umur saya sudah 33 tahun lho.
Kerja saya sehari-hari sebagai free tour guide atau pengantar turis domestik bebas yang artinya tidak tetap mengantar turis nusantara karena kalau ada orderan tapi saya bukan gigolo lho.
Pada tiga bulan yang lalu saya kedatangan tante saya yang bernama tante Ratna dan anaknya Deasy. Tante Ratna adalah adik ibu saya yang ketiga. Ia datang ke sini untuk menghadiri seminar mewakili perusahaanya dan sambil berlibur selama 10 hari dan mengajak anaknya Deasy.
Deasy berumur kira-kira 20 tahun dan tinggi 170 cm dengan berat 55 dengan kulit lebih putih dari mamanya seperti kulit wanita tionghoa, mm.. Dan wajahnya serta dadanya padat yang kira-kira berukuran 38A sesuai dengan postur tubuhya layaknya penyanyi dangdut Nita Thalia.

" Oh ya des, kita mau kemana?"
" Saya mau kirim email Mas"
" Beres, saya jemput jam 08.15 ya, kita ke rental internet di mataram"

- Deasy pada pagi itu memakai setelan kemeja lengan pendek dan rok span diatas lutut warna krem menambah seksi tubuhnya. Kemeja membalut payudaranya dengan ketat. Kapan saya mendapat kesempatan untuk menikmati tubuhnya.. Ah itu mustahil ya. Tapi kesempatan itu datang tiba-tiba di rental internet favorit saya.

" Hei.. Mas andi ngelamun aja, kita sudah sampai nich!"
" Oh.. Ya" jawab saya tergagap-gagap.

- Saya arahkan Deasy untuk mengambil tempat di pojokan internet tersebut, siapa tahu ada kesempatan he.. He.. Soalnya di pojok tersebut tidak terlalu lebar dan biasanya kalau pagi sampai jam 11.25 masih sepi jadi kami duduk bisa berdekatan, saya mencium aroma wangi parfum Deasy.

" Mas tolong ambilkan disket saya yang jatuh"
" Mana Des.."
" Itu tuh dekat kakinya meja" jawab Deasy sambil terus mengetik emailnya.

- Kemudian saya berjongkok untuk mencari disket itu, nah disketnya ketemu.. Tapi yang menarik saya bukan disketnya tapi kaki Deasy yang begitu putih dan mulus, terus lebih ke atas pahanya kelihatan separuh karena roknya yang pendek. Saya menarik nafas dalam-dalam, kontol saya mulai bangun nich, jadi sesak dech celana saya.

" Mas sudah ketemu belum disketnya!"
" Belum.." jawab saya sekenanya, padahal disket sudah di tangan, sambil menikmati paha yang begitu indah itu.

- Tiba-tiba Deasy menggerakkan kakinya, mungkin karena pegal. Tapi yang membuat saya berdebar-debar dan melotot, rok Deasy yang tadi pahanya kelihatan setengah sekarang kelihatan sampai dalam termasuk celana dalamnya yang berwarna putih dan bergambar hati merah, sungguh pemandangan yang indah. Celana dalam itu kelihatan kembung dan.. Mmh.

" Ketemu Mas.."
" Sudah, nich" jawab saya karena nggak tahan, kontol ini sudah seperti mau keluar saja rasanya.
" Gimana Des"
" Tinggal dikit Mas ngetiknya"

- Saya bergeser lebih dekat sambil tangan kiri saya merangkul bahunya sebelah kiri, semakin saya ingat celana dalamnya Deasy berwarna putih dan pahanya yang begitu mulus, saya semakin terangsang. Saya arahkan tangan saya untuk membelai payudaranya yang masih belum kencang.

" Jangan Mas.." sambil tanganya menepis tangan saya.

- Saya turunkan kembali tangan kiri, kira-kira marah nggak ya Deasy. Pikir saya salah tingkah. Beberapa menit kemudian..

" Mas tolong dong pijatin bahunya Deasy, pegal nich"
" Beres.."
" Tapi jangan macam-macm lho"
" Nggak, Mas cuma satu macam kok he.. He.."

- Sambil terus memijit, saya mencari kesempatan untuk mengulangi lagi, Deasy kelihatan sudah enjoy, dengan perlahan-lahan kedua tangan dari bahu merambat turun ke depan membelai payudaranya sambil saya mencium lehernya.

" Jangan Mas.." jawab Deasy sambil berusaha menyingkirkan tangan saya
Tapi sudah kepalang tanggung, tangan saya yang tadinya membelai kemudian meremas secara perlahan disertai dengan ciuman dan jilatan pada leher yang putih mulus itu. Kelihatan Deasy kegelian dan semakin lama semakin tidak konsentrasi lagi.
" Jang.. An.. Mas.. Geli", tangannya tidak jadi menepis tangan saya, malah memegang kedua tangan saya.

- Saya lepas tangan kanan kemudian meraba paha kanan dan berusaha menyelinap ke dalam rok spannya Deasy. Untuk beberapa saat saya teruskan ciuman saya ke pipi kemudian mulutnya dan tanggapannya diluar dugaan,
Deasy melumat bibir saya dengan ganasnya dan lihai mempermainkan lidah. Kami berpagutan dan saling meremas. Kemudian saya buka kancing kemejanya dan bhnya yang berwarna merah jambu.
Setelah terbuka terpampang payudara yang tegak mengacung dan berwarna putih bersih harum, langsung saja saya jilat payudara sebelah kanan sambil meremas sebelah kiri, bergantian saya gigit putingnya,
Deasy semakin melenguh dan mendesis serta semakin mendorong kepala saya lebih dalam menghisap payudaranya. Tangan saya semakin masuk ke dalam roknya dan saya berusaha memasukkan ke dalam celana dalamnya, kemudian saya usap-usap dan masukkan jari tangan ke dalam vaginanya yang ditumbuhi bulu-bulu halus.

" Ssh.. Mmh.. Shh.. Terus.. Mas" desah Deasy tak karuan sambil berusaha memasukkan tangannya ke dalam celana saya.

- Saya tengok ke kanan ternyata persewaan internet itu masih kosong, maklum masih pagi, ini kesempatan buat saya nich. Saya buka celana jin, soalnya kontol sudah berdiri dari tadi kayak monas.

" Des kita ngentot disini ya.."  tanya saya sambil membuka bhnya yang merah dan harum.
" Nanti dilihat orang lho Mas.. Ssh.. Mmh" katanya terengah-engah sambil terus mengocok-ngocok kontol saya dan membuat saya terangsang berat.
" Nggak dilihat orang kok Des.. Mas udah nyiapin kondom nich" seraya kutunjukkan kondom model sungut lele.
" I.. Ya.. Mas.. Tapi pelan-pelan ya.. Ssh.." katanya terengah-engah sambil jongkok dan mulai menghisap kontol saya perlahan dan semakin dalam dan cepat.
" Pe.. Lan.. Des" saya berusaha memelankan hisapan mulut Deasy yang tak cukup muat kontol saya.
" Gan.. Tian.. Ssh.. Mmh.. Mas" pinta Deasy sambil melepas kontol saya dan duduk.

- Saya jongkok dan membuka celana dalam putihnya, saya jilat sekitar vagina dan bulu-bulu halusnya kemudian clitorisnya dan semakin dalam vagina sambil saya sodok dengan dua jari tangan keluar masuk. Beberapa menit kemudian cairan dalam vagina Deasy semakin banyak, tiba-tiba Deasy memegang dan menjepit kepala saya seraya memuncratkan cairan kental putih, saya kira Deasy sedang orgasme.

" Mas.. Ayo pasang kondomnya.. Masukkan Mas.." katanya menarik napas panjang.
" Iya.. Des.. Mas andi udah nggak tahan"

- Lalu saya pasang kondom dan duduk dan Deasy saya pangku, saya memegang pinggang Deasy dan berusaha memasukkan kontol sambil dibimbing tangan kanan Deasy. Pertama-tama kesulitan masuk lubang vaginannya yang masih agak rapat, baru sodokan kelima masuk.

" Mas.. Pel.. An.. Mas.."
" Lagi.. Dikit Des" kata saya berusaha memasukkan lagi setengah kontol saya dan.. Bless.. Masuk seluruh kontol saya sampai mentok vagina Deasy.
" Aduh.. Sakit.." lenguh Deasy.

- Kedua tangan saya pindah dari pinggang ke payudara Deasy sambil menggenjot keluar masuk kontol ke vagina Deasy, perlahan dan semakin cepat.

" Terus.. Mas.. Cepe.. Tan.. Ssh.. Msh.." Celoteh Deasy tidak karuan.

- Saya teruskan genjotan kontol saya dan semakin cepat juga remasan pada payudaranya. Deasy juga membantu dengan membelai kontol saya yang keluar masuk semakin cepat. Clep.. Clep.. Begitu kira-kira bunyinya dan saya sudah tidak tahan lagi.

" Des Mas andi sudah mau keluar nich.."
" Tahan.. Sebe.. Tar.. Mas" kata Deasy memberi aba-aba
" Ya.. Sekarang Mas samaan sama Deasy"

- Akhirnya saya peluk Deasy dengan erat dan saya sodok dengan cepat keluar masuk dan.. Crot crot keluar cairan putih saya dan Deasy secara bersamaan. Saya dan Deasy terkulai lemas, saya lihat Deasy tersenyum puas sambil sambil memakai kembali BH merahnya dan celana dalam putih bergambar hati.
Sejak saat kami sering ngentot bersama tanpa sepengetahuan tante saya. Sebelum kepulangannya, Deasy minta berenang di pemandian umum xx dan xx merupakan daerah wisata yang bagus plus hotelnya yang nyaman.

" Ma, Deasy mau renang nich, boleh khan?" kata Deasy manja pada mamanya.
" Boleh, asal pulangnya jangan kemalaman ya, soalnya besok kita udah pulang!"
" Beres.." kata Deasy sambil ngeloyor pergi.

- Pagi itu Deasy saya antar ke kolam renang xx, Deasy membungkus tubuhnya dengan kaos kuning yang ketat model kaos gaul yang sampai memperlihatkan pusernya sekarang dan celana jeans yang bagian belakangnya menunjukkan celana dalam berwarna pink, mmh sungguh pemandangan yang segar, pembaca.

" Mas Deasy ganti baju dulu!"
" Mas andi ikutan dong.."
" Boleh aja, terserah Mas dech"

- Wah ini kesempatan indehoy lagi nich, mumpung ada kesempatan. Kami langsung masuk kamar ganti pakaian dan pagi itu masih jarang pengunjungnya. Langsung saya peluk Deasy dari belakang sambil meremas payudaranya yang kenyal itu.

" Eh.. Mas.. Nakal.. Ah" seloroh Deasy manja sambil membuka celana jeansnya dan saya pun membuka pakaian saya dan celana hingga bugil.

- Deasy juga telah membuka sehingga tinggal celana dalam berwarna pink itu.

" Cepetan Mas nanti ada orang ganti baju lho"
" Ya.. Des sabar.. Mas pake kondom dulu.." kata saya sambil memasang kondom sungut lele tersebut.

- Deasy sudah tidak sabar lagi kelihatannya, bibir saya langsung disergapnya dan dilumatnya dengan ganas. Saya juga mempermainkan ujung lidahnya sambil meremas-remas payudaranya dengan gemas. Kami berdua berciuman dan berpelukan lama sekali seperti ingin menghabiskan sisa waktu yang tersisa sebelum kepulangan Deasy ke malang bersama tante. Tiba-tiba Deasy melepaskan pelukannya.

" Mas sekarang masukin ya, Deasy sudah nggak tahan nich!" katanya ngos-ngosan sambil melepas celana dalamnya.

- Saya membantunya dengan mengusap-ngusap dalam vaginanya dengan dua jari kemudian keluar masuk supaya vaginanya basah dan benar beberapa saat vaginanya Deasy sudah mulai basah.

" Ud.. Ah.. Mas.. Jan.. Ngan pake tangan lagi!" katanya sambil memegang kontol saya dan mengarahkannya ke vaginanya. Kami memakai gaya berdiri dan saya sodok Deasy hingga badanya menempel pada tembok.
" Ssh.. Ssh.. Mas.. Cepetan Mas.." tangannya merangkul saya dengan kuat.
" Des.. Enak.. Terus goyang.." Kata saya sambil memegang pantat yang bahenol itu.

- Sodokan demi sodokan saya lakukan dengan cepat dan itu membuat Deasy merintih-rintih dan meracau nggak karuan.

" Cepat.. Mas Deasy.. Mau.. Ke.. Luar"
" I.. Ya.. Des", saya genjot lebih kuat dan beberapa kami berdua berpelukan dengan erat sambil memuntahkan cairan putih secara bersama-sama.
" Ah.. Enak gila rasanya.. Ya Mas" kata Deasy puas sambil mencium saya dengan lembut.
" Ya Des, Mas juga puas, kapan-kapan main ke Lombok lagi ya!"
" Beres Mas.."
" Salam sayang Mas Andi buat Deasy dan selamat jalan"

*****TAMAT


Para Pembaca Cerita Porn ABG Ingin Membaca Cerita Dewasa Yang Sebelumnya Klik Di Sini ya Para Pembaca Cerita Porn ABG...

Para Pembaca Cerita Porn ABG Ingin Mendaftar Dan Mencoba Keberuntungan Klik Di Sini Ya Para Pembaca Cerita Porn ABG...

Selasa, 23 Agustus 2016

DESAHAN PANJANG

Cerita Sex | Cerita Hot | Cerita Sex Dewasa | Cerita Hot Dewasa | Cerita Dewasa | Cerita Porn ABG | Desahan Panjang - Saya tercatat sebagai siswa baru pada SMUN 2 pada waktu itu sebagai siswa baru, yah.. acara sekolahan biasa saja masuk pagi pulang sekitar jam 14:00 sampai pada akhirnya saya dikenalkan oleh teman seorang gadis yang ternyata gadis itu sekolah juga di dekat sekolah saya yaitu di SMPN 3.


CERITA PORN ABG | Desahan Panjang - Ketika kami saling menjabat tangan, gadis itu masih agak malu-malu, saya lihat juga gadis itu tingginya hanya sekitar 158 cm dan mempunyai dada yang memang kelihatan lebih besar dari anak seumurnya sekitar 34B
(kalau tidak salah umurnya 14 tahun), mempunyai wajah yang manis banget dan kulit walaupun tidak terlalu putih tapi sangat mulus, (sekedar info tinggi saya 165 cm dan umur waktu itu 16 tahun), saya berkata siapa namamu?, dia jawab
Setelah berkenalan akhirnya kami saling memberikan nomor telepon masing-masing, besoknya setelah saling telepon dan berkenalan akhirnya kami berdua janjian keluar besok harinya jalan pertama sekaligus cinta pertama saya membuat saya deg-degan tetapi namanya lelaki yah…, jalan terus dong.
Akhirnya malam harinya sekitar jam 19.00 saya telah berdiri didepan rumahnya sambil mengetuk pagarnya tidak lama setelah itu L—-muncul dari balik pintu sambil tersenyum manis sekali dia mengenakan kaos ketat dan rok yang kira-kira panjangnya hampir mencapai lutut berwarna hitam.
Saya tanya.

" Mana ortu kamu…", dia bilang kalau di rumah itu dia cuma tinggal bersama papanya dan pembantu, sedangkan kalau kakaknya dan mamanya di kota lain.
" Oohh jawab saya," saya tanya lagi
" Terus Papa kamu mana?" dia jawab kalau Papa lagi keluar ada rapat lain di hotel (papanya seorang pejabat kira-kira setingkat dengan wagub) jadi saat itu juga kami langsung jalan naik motorku dan tanpa disuruhpun dia langsung memeluk dari belakang, penis saya selama jalan-jalan langsung tegang, habis dada dia begitu kenyal terasa di belakangku seakan-akan memijit-mijit belakangku (motor waktu itu sangat mendukung, yaitu RGR).
Setelah keliling kota dan singgah makan di tempat makan kami langsung pulang ke rumahnya setelah tiba saya lihat rumahnya masih sepi mobil papanya belum datang.
" Tiba-tiba dia bilang Masuk yuk!., Papa saya kayaknya belum datang".

- Akhirnya setelah menaruh motor saya langsung mengikutinya dari belakang saya langsung melihat pantatnya yang lenggak-lenggok berjalan di depanku,
Saya lihat jam ternyata sudah pukul 21.30, setiba di dalam rumahnya saya lihat tidak ada orang saya bilang “Pembantu kamu mana?”, dia bilang kalau kamar pembantu itu terpisah dari bangunan utama rumah ini agak jauh ke belakang.

" oohh…", jawab saya.
" Saya tanya lagi, "jadi kalau sudah bukakan kamu pintu pembantu kamu langsung pergi ke belakang? dia jawab iya.
" Terus Papa kamu yang bukain siapa…"
" saya…" jawabnya.
" Kira-kira Papa kamu pulang jam berapa sih…", tanya saya. Dia bilang paling cepat juga jam 24.00. (Langsung saja pikiranku ngeres banget)
" Saya tanya lagi, Kamu memang mau jadi pacar saya…".
" Dia bilang Iya…”.
" Lalu saya bilang, kalau gitu sini dong dekat-dekat saya…", belum sampai pantatnya duduk di kursi sebelahku, langsung saya tarik ke dalam pelukanku dan mengulum bibirnya, dia kaget sekali tapi belum sampai ngomong apa-apa tanganku langsung memegang payudaranya yang benar-benar besar itu sambil saya remas-remas dengan kuat sekali (habis sudah kebelet) diapun mengeluh " Ohh.., oohh sakit". katanya.

- Saya langsung mengulum telinganya sambil berbisik.

" Tahan sedikit yah…", dia cuma mengangguk. Payudaranya saya remas dengan kedua tanganku sambil bibir saya jilati lehernya, kemudian pindah ke bibirnya langsung saya lumat-lumat bibirnya yang agak seksi itu, kamipun berpagutan saling membenamkan lidah kami masing-masing. Penis saya langsung saya rasakan menegang dengan kerasnya.

- Saya mengambil tangan kirinya dan menuntun memegang penisku dibalik celana saya, dia cuma menurut saja, lalu saya suruh untuk meremasnya. Begitu dia remas, saya langsung mengeluh panjang.

" Uuhh…, nikmat sayang", kata saya.
" Teruss…", dengan agak keras kedua tanganku langsung mengangkat kaos yang dia kenakan dan membenamkan muka saya di antara payudaranya, tapi masih terhalang BH-nya saya jilati payudaranya sambil saya gigit-gigit kecil di sekitar payudaranya,
" aahh…, aahh". Diapun mendesis panjang tanpa melepas BH-nya saya langsung mengangkat BH-nya sehingga BH-nya berada di atas payudaranya, sungguh pemandangan yang amat menakjubkan, dia mempunyai payudara yang besar dan puting yang berwarna kemerahan dan menjulang keluar kira-kira 1/2 cm dan keras, (selama saya main cewek baruku tahu sekarang bahwa tidak semua perempuan nanti menyusui baru keluar putingnya).

- Saya jilat kedua payudaranya sambil saya gigit dengan keras putingnya. Dia pun mengeluh sambil sedikit marah.

" Aahh…, sakkiitt…", tapi saya tidak ambil pusing tetap saya gigit dengan keras.

- Akhirnya diapun langsung berdiri sambil sedikit melotot kepadaku.
Sekarang payudara dia berada tepat di depan wajah saya. Sambil saya memandangi wajahnya yang sedikit marah, kedua tanganku langsung meremas kedua payudaranya dengan lembut. Diapun kembali mendesis,

" Ahh…, aahh…", kemudian saya tarik payudaranya dekat ke wajah saya sambil saya gigit pelan-pelan.

- Diapun memeluk kepala saya tapi tangannya saya tepiskan. Sekelebat mata saya menangkap bahwa pintu ruang tamunya belum tertutup saya pun menyuruh dia untuk penutup pintunya,
Dia pun mengangguk sambil berjalan kecil dia pergi menutup pintu dengan mengendap-endap karena bajunya tetap terangkat sambil memperlihatkan kedua bukit kembarnya yang bikin hati siapa saja akan lemas melihat payudara yang seperti itu.
Setelah mengunci pintu dia pun kembali berjalan menuju saya. Saya pun langsung menyambutnya dengan memegang kembali kedua payudaranya dengan kedua tangan saya tapi tetap dalam keadaan berdiri saya jilati kembali payudaranya.
Setelah puas mulut saya pun turun ke perutnya dan tangan saya pelan-pelan saya turunkan menuju liang senggamanya sambil terus menjilati perutnya sesekali mengisap puting payudaranya.
Tangan sayapun menggosok-gosok selangkangannya langsung saya angkat pelan-pelan rok yang dia kenakan terlihatlah pahanya yang mulus sekali dan CD-nya yang berwarna putih saya remas-remas liang kewanitaannya dengan terburu buru, dia pun makin keras mendesis.

" aahh…, aakkhh… ohh…, nikmat sekali…", dengan pelan-pelan saya turunkan cdnya sambil saya tunggu reaksinya tetapi ternyata dia cuma diam saja, (tiba-tiba di kepala muncul tanda setan).

- Terlihatnya liang kewanitaannya yang ditumbuhi bulu-bulu tapi sangat sedikit. Sayapun menjilatinya dengan penuh nafsu, diapun makin berteriak.

" Aakkhh…, akkhh…, lagi…, lagii..".

- Setelah puas sayapun menyuruhnya duduk di lantai sambil saya membuka kancing celanaku dan saya turunkan sampai lutut terlihatlah CD-ku, saya tuntun tangannya untuk mengelus penis saya yang sudah sangat tegang sehingga sepertinya mau loncat dari CD-ku. Diapun mengelusnya terus mulai memegang penis saya.
Saya turunkan CD-ku maka penis saya langsung berkelebat keluar hampir mengenai mukanya. Diapun kaget sambil melotot melihat penis saya yang mempunyai ukuran lumayan besar (diameter 3 cm dan panjang kira-kira 15 cm) saya menyuruhnya untuk melepas kaos yang dia kenakan dan roknya juga seperti dipangut dia menurut saja apa yang saya suruh lakukan.
Dengan terburu-buru saya pun melepas semua baju saya dan celana saya kemudian karena dia duduk dilantai sedangkan saya dikursi, saya tuntun penis saya ke wajahnya dia pun cuma melihatnya saja. Saya suruh untuk membuka mulutnya tapi kayaknya dia ragu-ragu.
Setengah memaksa, saya tarik kepalanya akhirnya penisku masuk juga kedalam mulutnya dengan perlahan dia mulai menjilati penis saya, langsung saya teriak pelan.

" Aakkhh…, aakkhh…", sambil ikut membantu dia memaju-mundurkan penis saya di dalam mulutnya.
" aakk…, akk…, nikmat sayyaangg…". Setelah agak lama akhirnya saya suruh berdiri dan melepaskan CD-nya tapi muncul keraguan di wajahnya sedikit gombal akhirnya CD dan BH-nya dia lepaskan juga maka telanjang bulatlah dia depanku sambil berdiri.

- Sayapun tak mau ketinggalan saya langsung berdiri dan langsung melepas CD-ya. Saya langsung menubruknya sambil menjilati wajahnya dan tangan saya meremas-remas kedua payudaranya yang putingnya sudah semakin tegang, diapun mendesis.

" Aahh…, aahh…, aahh…, aahh", sewaktu tangan kananku saya turunkan ke liang kemaluannya dan memainkan jari-jariku di sana.

- Setelah agak lama baru saya sadar bahwa jari saya telah basah. Saya pun menyuruhnya untuk membelakangiku dan saya siapkan penis saya. Saya genggam penis saya menuju liang senggamanya dari belakang.
Saya sodok pelan-pelan tapi tidak maumasuk-masuk saya sodok lagi terus hingga dia pun terdorong ke tembok tangannyapun berpangku pada tembok sambil mendengar dia mendesis.

" Aahh…, ssaayaa..,. ssaayaangg…, kaammuu…", sayapun terus menyodok dari belakang. Mungkin karena kering penis saya nggak mau masuk-masuk juga saya angkat penis saya lalu saya ludahi tangan saya banyak-banyak dan saya oleskan pada kepala penissaya dan batangnya dia cuma memperhatikan dengan mata sayu setelah itu.

- Saya genggam penis saya menuju liang senggamanya kembali. Pelan-pelan saya cari dulu lubangnya begitu saya sentuh lubang kemaluannya dia pun langsung mendesis kembali.

" Ahh…, aahh…", saya tuntun penis saya menuju lubang senggamanya itu tapi saya rasakan baru masuk kepalanya saja diapun langsung menegang tapi saya sudah tidak peduli lagi.

- Dengan satu hentakan yang keras saya sodok kuat-kuat lalu saya rasa penis saya seperti menyobek sesuatu maka langsung saja dia berontak sambil berteriak setengah menangis.

" Ssaakkiitt…". Saya rasakan penis saya sepertinya dijepit oleh dia keras sekali hingga kejantanan saya terasa seperti lecet di dalam kewanitaannya.

- Saya lalu bertahan dalam posisi saya dan mulai kembali menyiuminya sambil berkata “Tahann.. sayang… cuman sebentar kok…”
Saya memegang kembali payudaranya dari belakang sambil saya remas-remas secara perlahan dan mulut saya menjilati belakangnya lalu lehernya telinganya dan semua yang bisa dijangkau oleh mulut saya agak lama. Kemudian dia mulai mendesis kembali menikmati ciuman saya dibadan dan remasan tangan saya di payudaranya.

" Ahh…, aahh…, ahh…, kamu sayang sama lakukan?" dia berkata sambil melihat kepada saya dengan wajah yang penuh pengharapan.

- Saya cuma menganggukkan kepala padahal saya lagi sedang menikmati penis saya di dalam liang kewanitaannya yang sangat nikmat sekali seakan-akan saya lagi berada di suatu tempat yang dinamakan surga.

" Enak sayang?", kataku. Dia cuma mengangguk pelan sambil tetap mengeluarkan suara-suara kenikmatan.
" Aahh…, aahh…" lalu saya mulai bekerja, saya tarik pelan-pelan penis saya lalu saya majukan lagi tarik lagi majukan lagi dia pun makin keras mendesis.
" Aahh…, ahh…, ahhkkhh…" akhirnya ketika saya rasakan bahwa dia sudah tidak kesakitan lagi saya pun mengeluar-masukkan penis saya dengan cepat dia pun semakin melenguh menikmati semua yang saya perbuat pada dirinya sambil terus-meremas payudaranya yang besar itu.
" Dia teriak, Sayaa mauu keeluuarr…".
" Sayapun berkata, aahhkkssaayyaanggkkuu…", saya langsung saja sodok dengan lebih keras lagi sampai-sampai saya rasakan menyentuh dasar dari liang senggamanya tapi saya benar-benar kesetanan tidak peduli lagi dengan suara-suara.
" Ahh…, aahh…, ahh…, akkhh…, akkhh…, truss"
" langsung dia bilang, Sayyaa kkeelluuaarr…, akkhh…, akhh…", tiba-tiba dia mau jatuh tapi saya tahan dengan tangan saya.

- Saya pegangi pinggulnya dengan kedua tangan saya sambil saya kocok penis saya lebih cepat lagi.

" Akkhh…, akkhh…, ssaayyaa mauu…, kkeelluuaarr…, akkhh…", pegangan saya di pinggulnya saya lepaskan dan langsung saja dia terjatuh terkulai lemas.

- Dari penis saya menyemprotlah air mani sebanyak-banyaknya.

" Ccroott…, croott.., ccrroott…, akkhh…, akkhh…", saya melihat air mani saya membasahi sebagian tubuhnya dan rambutnya.
" Akhh…, thanks sayangkuu…", sambil berjongkok saya cium pipinya sambil saya suruh jilat lagi penisku.

- Diapun menjilatinya sampai bersih. Setelah itu saya bilang pakai pakaian kamu dengan malas dia berdiri mengambil bajunya dan memakainya kembali.
Setelah kami berdua selesai saya mengecup bibirnya sambil berkata.

" Saya pulang dulu yah sampai besok sayang…!".

- Dia cuma mengangguk tidak berkata-kata lagi mungkin lemas mungkin nyesal tidak tahu ahh. Saya lihat jam saya sudah menunjukkan jam 23.35, saya pulang dengan sejuta kenikmatan.*****TAMAT


Para Pembaca Cerita Porn ABG Ingin Membaca Cerita Dewasa Yang Sebelumnya Klik Di Sini ya Para Pembaca Cerita Porn ABG...

Para Pembaca Cerita Porn ABG Ingin Mendaftar Dan Mencoba Keberuntungan Klik Di Sini Ya Para Pembaca Cerita Porn ABG...

Jumat, 19 Agustus 2016

MANJA DAN GENITNYA

Cerita Sex | Cerita Hot | Cerita Sex Dewasa | Cerita Hot Dewasa | Cerita Dewasa | Cerita Porn ABG - Beberapa tahun lalu ketika perusahaan tempatku bekerja mendapatkan kontrak suatu proyek pada sebuah BUMN besar di Bandung, selama setahun aku ngantor di gedung megah kantor pusat BUMN itu. Fasilitas di gedung kantor ini lengkap.


CERITA PORN ABG - Ada beberapa bank, kantor pos dan kantin. Kantorku di lantai 3, di lantai 1 gedung ini terdapat sebuah toko milik koperasi pegawai BUMN ini yang menyediakan kebutuhan sehari-hari, mirip swalayan kecil. Ada 3 orang pegawai koperasi yang melayani toko ini, 2 diantaranya cewek. Seorang sudah berkeluarga, satu lagi single, 22 tahun, lumayan cantik, putih dan mulus, mungil, sebut saja Intan namanya.
Awalnya, aku tak ada niat "mengganggu" Intan, aku ke toko ini karena memang butuh makanan kecil dan rokok. Intan menarik perhatianku karena paha mulusnya "diobral". Roknya selalu model mini dan cara duduknya sembarangan.
CD-nya sempat terlihat ketika ia jongkok mengambil dagangan yang terletak di bagian bawah rak kaca etalase. Aku jadi punya niat mengganggunya (dan tentu saja ingin menyetubuhinya) setelah tahu bahwa Intan ternyata genit dan omongannya "nyrempet-nyrempet".

- Niatku makin menggebu setelah Intan tak menunjukkan kemarahan ketika beberapa kali aku menjamah paha mulusnya dan bahkan sekali aku pernah meremas buah dadanya. Paling-paling ia hanya menepis tanganku sambil matanya jelalatan khawatir ada orang yang melihatnya. Tentu ini ada “ongkosnya”, yaitu aku tak pernah minta uang kembalian.
Agar bisa bebas menjamah, aku pilih waktu yang tepat jika ingin membeli sesuatu. Ternyata pada pagi hari ketika toko baru buka atau sore hari menjelang tutup adalah waktu-waktu “aman” untuk mengganggunya.
Kenakalanku makin meningkat. Mulanya hanya mengelus-elus paha, kemudian meremas buah dada (masih dari luar), terus menyusupkan tangan ke BH (kenyal, tak begitu besar sesuai dengan tubuhnya yang sedang), lalu menekan-nekan penisku yang sudah tegang ke sepasang bulatan pantatnya yang padat. Bahkan Intan sudah “berani” meremas penisku walau dari luar.
Entah kenapa Intan mau saja kuganggu. Mungkin karena aku memakai dasi sehingga aku dikiranya manager di BUMN ini, padahal aku hanya staf biasa di perusahaanku. Aturan perusahaan memang mengharuskan aku pakai dasi jika kerja di kantor klien.
Aku makin penasaran. Aku harus bisa membawanya, menggeluti tubuhnya yang padat mulus, lalu merasakan vaginanya. Mulailah aku menyusun rencana. Singkatnya, Intan bersedia kuajak “jalan-jalan” setelah jam kerjanya, pukul 5 sore.

- Tentang waktu ini menjadi masalah. Walaupun jam kerja resmiku sampai pukul 17, tapi aku jarang bisa pulang tepat waktu. Seringnya sampai jam 19 atau 20. Aku coba menawar jamnya agak malam saja. Tak bisa, terlalu malam kena marah mamanya, katanya. Okelah, nanti cari akal mencuri waktu. Pada hari yang telah disepakati, Intan akan menunggu di jalan “D” pukul 17.10. Dari kantor ke jalan “D” memang makan waktu 10 menit jalan kaki.
Pukul lima seperempat aku sudah sampai di jalan D. Kulihat Intan berdiri di tepi jalan, tapi tak sendirian. Bu Maya (sebut saja begitu) kawan sekerjanya yang telah berkeluarga ada di sampingnya. Celaka. Tadi Intan bilang sendirian. Kalau bawa orang lain bisa terbongkar belangku oleh kawan kantor. Hal ini sangat kuhindari.

" Bu Maya cuma mau nebeng sampai halte", kata Intan seolah mengetahui kekhawatiranku. Syukurlah. Tapi, peristiwa ini harusnya tak seorangpun boleh tahu.
" Tenang aja Mas.., rahasia dijamin, ya Intan", kata Bu Maya sambil mengedip penuh arti.

- Setelah menurunkan Bu Maya di halte, aku langsung mengarah ke Setia Budi. Kalau sudah ada cewek duduk di sampingku, seperti biasa mobilku langsung cari hotel, wisma, guest-house, atau apapun namanya yang bertebaran di daerah Setia Budi.
Daerah yang sudah beken di antara para peselingkuh, sebab sebagian besar tempat-tempat tadi menyediakan tarif khusus, tarif "istirahat" antar 3-6 jam, 75 % dari room-rate.
Intan membiarkan tanganku mengelus-elus pahanya yang makin terbuka ketika duduk di mobil. Penisku mulai bangun membayangkan sebentar lagi aku bakal menggeluti tubuh mulus padat ini.

" Ke mana Mas..", tanya Intan ketika aku menghidupkan lampu sein ke kanan mau masuk ke Hotel GE."Kita cari tempat santai..", jawabku."Jangan ah. Lurus aja".
" Ke mana..", aku balik bertanya.
" Kata Mas tadi mau jalan-jalan ke Lembang..".

- Aku jadi ragu. Selama ini Intan memberi sinyal "bisa dibawa", tapi sekarang ia menolak masuk hotel. Tanganku kembali ke pahanya, bahkan terus ke atas meraba CD-nya.

" Ih, Mas.., dilihat orang", sergahnya menepis tanganku. Memang pada waktu yang bersamaan aku menyalip motor dan si pembonceng sempat melihat kelakuan tanganku.

- Kami sampai di Lembang. Aku bingung. Tadi sewaktu aku mau belok kiri ke Hotel "Kh" lagi-lagi Intan menolak. Mau ngapain di Lembang? Ke Maribaya? Ah, itu tempat wisata, susah untuk “begituan”. Lebih baik mampir dulu buat minum sambil mengatur taktik.

" Kita minum dulu ke sini, ya..?", ajakku untuk mampir di tempat minum susu segar yang biasa ditongkrongi anak-anak muda.
" Mau minum susu? Engga.., ah. Mendingan minum susu Intan aja..". Aku tak heran, bicaranya memang suka "nyrempet".
" Boleh..", kataku sambil memindahkan tanganku dari paha ke belahan kemejanya, menyusup ke balik BH-nya, meremas.

- Tak ada penolakan. Daging bulat yang 'mengkal'. Tak begitu besar tapi padat. Puting yang hampir tak terasa, karena kecil. Celanaku terasa sesak. Sampai di perempatan aku harus ambil keputusan mau ke mana? Lurus ke Maribaya.
Kanan kembali ke Setia Budi. Kiri ke arah Tangkuban Perahu. Kulepas tanganku dari "susu segar" Intan, aku belok kiri. Tangan Intan kuraih kuletakkan di selangkanganku, lalu tanganku kembali ke susu segarnya. Tangannya memijit-mijit penisku (dari luar). Berbahaya sebenarnya. Kondisi jalan yang penuh tikungan dan tanjakan sementara konsentrasi tak penuh.
Hari mulai gelap, aku belum menemukan solusi masalahku, di mana aku akan menggumuli Intan? Di tepi kanan jalan ke arah Tangkuban Perahu itu banyak terdapat kedai-kedai jagung bakar. Kubelokkan mobilku ke situ, mencari tempat parkir yang mojok dan gelap.

" Mau makan jagung?", tanyanya.
" Iya", jawabku. Makan “jagung”-mu.

- Kuperiksa keadaan sekeliling mobil. Gelap dan sepi. Segera kurebahkan jok Intan sampai rata, kuserbu bibirnya. Intan menyambut dengan permainan lidahnya. Tanganku kembali meremasi bukit kecil kenyal itu sambil secara bertahap mencopoti kancing kemejanya. Intan melepaskan ciuman, bangkit, memeriksa sekeliling.

" Jangan khawatir.., aman", kataku.
" Mau minum susu..?", tawarnya. Tawaran yang naif, sebab jawabannya begitu jelas. Intan menarik sendiri sepasang ‘cup’-nya ke atas sehingga sepasang bukit putih itu samar-samar tampak. Dengan gemas kulumat habis-habisan buah dadanya.

- Sekarang tonjolan putingnya lebih jelas, karena mengeras. Tanganku menyusup ke balik CD-nya. Rambut kelaminnya yang tak begitu lebat itu kuusap-usap. Sementara ujung telunjukku memencet clitorisnya.

" aahh", desahnya. Tangannya kutuntun ke selangkanganku. Ia meremas.
" Buka kancingnya Sar.." Intan menurut, dengan agak susah ia membuka kancing, menarik ritsluiting celanaku dan “mengambil” penisku yang telah keras tegang.

- Beberapa menit kami bergumul dengan cara begini. Sampai ketika ujung jariku mulai masuk ke "pintu" vaginanya, Intan berontak, bangkit, lagi-lagi men-cek keadaan. Di depan terlihat 2 orang pejalan kaki menuju ke arah kami.
Intan cepat-cepat mengancingkan kemejanya, kutangnya belum sempat dibereskan. Sementara aku kembali ke tempatku. Penisku masih kubiarkan terbuka berdiri tegak. Toh tidak akan kelihatan. Kami berlagak “alim” sampai kedua orang itu lewat.
Kembali kami bergumul. Keteganganku yang tadi sempat turun oleh “gangguan” orang lewat, kini naik lagi. Pintu vagina Intanpun sudah basah. Saatnya untuk mulai. Kupelorotkan CD Intan. Tapi, masa kutembak di mobil? Rupanya Intan berpikiran sama.

" Jangan.., Mas.., banyak orang.."
" Makanya.., kita cari tempat, ya.."

- Intan berberes sementara aku menstart mobil. Aku menyetir dengan posisi penisku tetap terbuka tegang.

" Si joni udah engga tahan ya..", goda Intan.
" Iyyaa.., sini..", kuraih tangannya menuju ke penisku. Dielus-elus.

- Tempat terdekat yang sudah kukenal adalah Hotel “Kh”, sedikit di bawah Lembang. Dari jalan raya kubelokkan mobilku masuk ke lorong jalan khusus ke hotel Kh.

" Hee.., stop.., stop Mas..", serunya.
" Lho.., kita ‘kan cari tempat..", aku menginjak rem berhenti. Intan diam saja.
" Di sini aman, deh Sar..".
" Udah malem.., Mas.., Lain kali aja ya?", Aku mulai jengkel. Si "Joni" mana mau mengerti lain kali.
" Ayolah.., Sar, sebentar aja, sekali aja..”.
" Maaf Mas, lain kali saya mau deh.., bener. Sekarang udah kemaleman. Saya takut dimarahin Mama", Aku diam saja, jengkel.
" Bener.., Mas. lain kali saya mau..", katanya lagi meyakinkanku.

- Aku mengalah, toh masih banyak kesempatan. Aku kembali menuju Bandung. Kira-kira 100 m sebelum hotel GE, kembali aku membujuk Intan untuk mampir. Lagi-lagi Intan menolak sambil sedikit ngambek. Aku terus tak jadi mampir.
Sampai di jalan lurus menjelang terminal Ledeng, macet sekitar seratusan meter. Tempat ini memang biasa macet. Selain keluar/masuknya angkot, juga ada pertigaan jalan Sersan Bajuri. Iseng mengantre, kuambil tangan Intan ke penisku yang masih belum “kusimpan”, Intan menggosoknya. Lepas dari kemacetan tiba-tiba Intan memberi tawaran yang nikmat.

" Mau dicium..?".
" Dengan senang hati".

- Segera saja Intan membungkuk melahap penisku yang sudah tegang lagi. Kepalanya naik turun di pangkuanku. Nikmatnya.., Baru kali ini aku menyetir sambil dikulum. Aku memperlambat jalan mobilku, menikmati kulumannya sambil mata tetap mengawasi kendaraan lain.
Sementara rasa nikmat menyelimuti bawah badanku, deg-degan juga dengan kondisi yang “aneh” ini. Sampai di pertigaan jalan Panorama macet lagi. Situasi ramai. Kuminta Intan melepas kulumannya, banyak orang lalu-lalang.
Lepas dari kemacetan kembali Intan memainkan lidahnya di leher penisku. Ada untungnya juga jalanan macet. Aku punya waktu untuk menurunkan tensi sehingga bisa bertahan lama. Oohh.., sedapnya lidah itu mengkilik-kilik leher dan kepala kelaminku. Nikmatnya bibir itu turun naik menelusuri seluruh batang penisku. Sayangnya, aku harus membagi konsentrasiku ke jalan.
Menjelang pertigaan Cihampelas Intan melepas jilatannya, bangkit melihat sekeliling.

" Sampai di mana nih?", tanyanya terengah.
" Hampir Cihampelas", jawabku.
" Mampir ke Sultan Plaza.., ya Mas..".
" Mau ngapain?".
" Mama tadi pesan". Okey, mendadak aku ada ide untuk melepaskan ketegangan selepas-lepasnya tanpa terpecah konsentrasi. Aku masuk ke Plaza, cari tempat parkir yang aman, di belakang bangunan. Sengaja kupilih tempat yang gelap. Kucegah Intan membuka pintu hendak turun.
" Oh ya.., sini Intan rapiin". Kutarik kepala Intan begitu ia membungkuk akan merapikan celanaku.
" Terusin.., Sar..", perintahku.

- Intan bangkit lagi. Kukira ia mau menolak, tahunya hanya melihat sekeliling. Aman. Kembali kepala Intan turun-naik mengulum penisku. Kini aku bisa konsentrasi ke rasa nikmat di ujung penis. Intan memang pintar berimprovisasi.
Kelihatannya ia sudah biasa ber-oral-seks. Lidahnya tak melewatkan seincipun batang kemaluanku. Kadang ditelusuri dari ujung ke pangkal, kadang berhenti agak lama di "leher". Kadang bibirnya berperan sebagai " bibir" bawahnya, menjepit sambil naik-turun.
Terkadang nakal dengan sedikit menggigit. Aku bebas saja mendesah, melenguh, atau bahkan menjerit kecil, tempat parkir yang luas itu memang sepi. Ketika mulutnya mulai melakukan gerakan “hubungan kelamin”, perlahan aku mulai "naik", rasa geli-geli di ujung sana semakin memuncak. Saatnya segera tiba.

" Dicepetin.., Sar..". Intan bukannya mempercepat, malah melepas.
" Uh, pegel mulut saya..".
" Sebentar lagi.., Sar..".

- Kembali ia melahap. Kali ini gerakan kepalanya memang cepat. Aku menuju puncak. Intan makin cepat. Sebentar lagi.., hampir..! Intan mempercepat lagi, sampai bunyi. Hampir.., hampir.., dan "Creett", Kusemprotkan maniku ke dalam mulut Intan. Aku melayang.

" Uuhh" Intan melepaskan kulumannya, "Crot..", kedua dan seterusnya ke celana dan perutku.
" Iihh.., engga bilang mau keluar.., jijik..", katanya sambil mencari-cari tissu.Aku rebah terkulai. Sementara Intan membersihkan mulutnya dengan tissu.
Beberapa saat kemudian.
" Yuk.., Mas.., turun".
" Entar dong..", Aku bersih-bersih diri. Celaka, noda yang di celana tak bisa hilang.
" Kamu sendiri deh".
" Sama Mas dong..".
" Ini.., engga bisa ilang", kataku sambil menunjuk noda itu.
" Bajunya engga usah dimasukin", sarannya. Betul juga.

- Akhirnya aku membayar belanjaan Intan. Aku diminta ikut belanja karena maksudnya memang itu. Aku juga memberinya uang dengan harapan agar lain kali bisa kusetubuhi.
Esoknya ketika aku membeli rokok, Intan kelihatan biasa saja tak berubah. Masih genit dan sedikit manja. Peristiwa semalam tak mengubah prilakunya.
Aku yang makin penasaran ingin menidurinya. Pernah suatu pagi sekali tokonya belum buka tapi Intan sudah datang sendirian sedang merapikan barang-barang, kukeluarkan penisku yang sudah tegang karena sebelumnya meremas dadanya. Kuminta Intan mengulumnya di situ.

" Gila..! entar ada orang".
" Belum ada.., ayo sebentar aja".

- Diapun mengulum sambil was-was. Matakupun jelalatan memperhatikan sekeliling. Kuluman sebentar, tapi membuatku exciting.
Setiap ada kesempatan untuk pulang jam 5, aku selalu mengajak Intan. Beberapa kali ia menolak. Macam-macam alasannya. Sedang mens, mau ngantar adik, ditunggu mamanya. Sayang sekali, sampai Intan pindah kerja aku tak berhasil menidurinya.
Tapi kemarin, setelah hampir 2 tahun, aku ketemu Intan di BIP berdua dengan teman cewek. Dia rupanya sudah tidak bekerja di toko koperasi itu lagi, sekarang kerja di Bagian Administrasi di sebuah Guest House. Jelas aku mencatat nomor teleponnya. Letak tempat kerjanya tak jauh dari kantor itu. Hanya, kemungkinan ketemu kecil, sebab proyekku di kantor itu telah selesai. Aku penasaran!.*****TAMAT


Para Pembaca Cerita Porn ABG Ingin Membaca Cerita Dewasa Yang Sebelumnya Klik Di Sini ya Para Pembaca Cerita Porn ABG...

Para Pembaca Cerita Porn ABG Ingin Mendaftar Dan Mencoba Keberuntungan Klik Di Sini Ya Para Pembaca Cerita Porn ABG...

Minggu, 14 Agustus 2016

KAMU BISA KUMILIKI

Cerita Sex | Cerita Hot | Cerita Sex Dewasa | Cerita Hot Dewasa | Cerita Dewasa | Cerita Porn ABG - Kamu Bisa kumiliki. Cerita ini berawal dari kepergianku ke Surabaya karena ada tugas dari kantor dimana aku bekerja. Aku diantar sopir dengan kendaraan dinas dan hanya saya dengan sopir saja, sehingga perjalananku ke surabaya terasa cukup singkat walau memakan waktu beberapa jam dari kotaku karena sepanjang perjalanan aku tertidur"


CERITA PORN ABG - Oh iya lupa, aku belum menunjukkan jadi diriku, soal nama saya kira tidak perlu karena ini merupakan privasi saya, aku sudah berusia kepala 5, jadi sudah tidak muda lagi, tapi orang bilang aku awet muda karena penampilanku dan aku sering bergaul dengan anak-anak muda sehingga mempengaruhi kehidupanku sehari-hari. Cukup ya untuk perkenalannya.
Singkatnya aku sudah sampai di Surabaya, setelah mandi dan makan pagi di penginapan yang dituju, aku berangkat ke kantor yang mengundang aku untuk datang.
Urusan kantor sudah selesai pada sore hari kira-kira jam 3, sehingga masih banyak waktu untuk jalan-jalan melihat-lihat kota Surabaya yang semakin hari semakin macet seperti jakarta.
Tempat yang ku tuju adalah Mall yang cukup besar di Surabaya maksudku selain sambil lihat-lihat mungkin ada yang kira-kira dapat dibeli untuk oleh-oleh dirumah.
Sesampainya di Mall yang dituju aku turun dan masuk Mall sendirian karena sopirku tidak mau diajak alasannya mau istirahat. Okelah jadinya aku sendirian masuk ke Mall, ku jelajahi dari lantai 1 sampai 5 sambil cuci mata.
Ketika sampai di lantai 5 aku berhenti untuk melihat-lihat ditempat pakaian, mungkin ada yang cocok buat aku pikirku. Ketika sedang asiknya aku memilih-milih baju ada suara wanita yang menyapaku, setelah ku toleh ternyata Dika, anak tetanggaku yang rumahnya berseberangan jalan dengan rumahku.

" Pak.. kok disini … ? tanyanya … " Aku jawab "Iya dik, ada tugas kantor dan kebetulan ini tadi mampir ke sini mau lihat-lihat" jawabku " Sendirian to Pak ?" tanyanya lagi,
" Ndak Dik, dengan sopir, tapi dia ndak mau diajak masuk. " Kamu dengan siapa" gantian aku yang tanya, " Saya sendiri Pak, tadi habis kuliah langsung kesini mau cari baju Pak" jawabnya.

- Lalu sambil pilih-pilih baju aku dan dika ngobrol sana-sini menanyakan kondisi rumah dan sebagainya. Akhirnya aku sudah dapat baju yang cocok dan dika pun juga sudah dapat baju yang diinginkan. Setelah membayar di kasir aku tanya lagi ke dika,

" Habis ini mau kemana dik" ditanya begitu dia malah bailk nanya, " Lha Bapak mau kemana setelah ini ?" aku jawab sekenanya,
" Yah .. kemana aja lah, … aku masih pengin refreshing disini dik" terus ku ulangi pertanyaanku tadi, " Sekarang dika mau kemana hayo " jawabnya juga sekenanya," Juga masih mau refreshing seperti bapak"
" Ya udah kalau gitu kita jalan-jalan dulu disini ya, sambil cari makan, dika kan belum makan to"? dengan agak malu dia menjawa " belum pak"
" Oke lah kita nanti cari makan dulu ya, terserah kamu mau makan dimana"
Setelah mengelilingi lantai demi lantai di Mall tersebut akhirnya kami masuk ke salah satu waralaba yang cukup terkenal, singkatnya kami makan bersama sambil ngobrol.

- Di tengah-tengah menikmati makanan aku bertanya lagi ke dika, " Dik kamu nanti ndak dicari ibu kost mu atau teman-teman kamarmu kalau pulang terlalu malam?" tanyaku,
" Ndak kok pak, ibu kostku itu rumahnya agak berjauhan dengan tempat kost dan teman kost ku lainnya hari ini pada pulang kan besuk libur".
" Jadi nanti kalau kamu balik ke kost kan sendirian dik?" tanyaku;
" Iya pak, mending aku ikut bapak jalan-jalan sampai malam dari pada bengong sendiri di kamar"
Jantungku berdebar ketika mendengar pernyataanya tadi, aku masih melanjutkan pertanyaanku,
"  Kamu ndak dicari pacarmu, kan besuk libur ntar dia mau apel mumpung teman-temanmu pada pulang?" tanyaku menggoda.
" Aku ndak janjian kok pak, lagi pula hari ini dia tidak di kota ini, lagi ada tugas ke Jakarta"
" Memangnya pacarmu masih kuliah apa dan kerja dik?"
" Sudah bekerja pak, di kantor swasta"
" Syukurlah kalau begitu, nanti selesai kuliah kan bisa langsung nikahan.
" Belum ada rencana pak "…… dia lalu diam sambil memandangi aku, aku jadi bingung dan heran, mengapa tiba-tiba dika memandangi aku dengan tatapan seperti itu.
" Dik … ada apa ?"………. tanyaku.

- Dia masih diam dan tak lama kemudian tersenyum, manis sekali senyumnya.
Dika anak tetanggaku itu wajahnya manis, usianya sekitar 21 tahun, kulitnya kuning langsat, matanya bulat, bibirnya mungil hidungnya cukupan artinya tidak mancung dan pula tidak pesek, tingginya sekitar 150 cm, pastinya berapa aku tidak pernah mengukur, suaranya merdu, tidak heran saat masih SMA banyak anak laki laki yang pengin macari dia, tapi kelihatannya kok ndak ada yang nyanthol, terbukti tidak ada teman khusus yang ngapel pada setiap malam minggu.

" Hayoo, bapak ngelamun …. ngelamunin apa pak …… dah kangen ibu ya …?"
Aku sedikit kaget waktu dia menegurku …… aku jawab sekenanya " Ngelamunin kamu itu to dik, ……."
" Ah … orang didepannya kok dilamunin, … dah pengin pulang ketemu ibu to pak ?
" Ndak dik, aku tadi ngelamunin kamu lho…, kamu sekarang jadi lain setelah di kota"
" Apanya yang lain pak, kan saya masih tetap saja seperti dulu to …."
" Kamu tambah cakep dan cantik" jawabku menggoda.
" Ah bapak ada-ada saja … bapak juga masih tetap seperti dulu lho pak ….
' Apanya yang seperti dulu dik ?
" Bapak masih gantheng lho ….." gantian aku yang tersipu.

- Lalu kami terdiam dalam pikiran masing-masing, aku kaget ketiga dia menyampaikan sesuatu :
" Pak … mungkin bapak ndak tahu dan pasti tidak tahu, semasa aku masih tinggal dan bertetangga dengan bapak, aku selalu memperhatikan dan ngengagumi bapak, apapun yang bapak lakukan selalu ku perhatikan, bahkan kalau bapak jalan sama ibu baik naik motor, naik mobil maupun waktu jalan-jalan pagi, aku jadi iri bahkan mungkin cemburu pak …. bener lho pak …”
Jantungku jadi berdebar lebih keras dari yang tadi, tidak kusangka bahwa dika ternyata menaruh hati kepadaku meskipun usiaku hampir sama dengan bapaknya.
" Ah … masak to dik, kan bapak dah tua hampir sama dengan bapakmu ….."
" Iya pak makanya saya waktu itu tidak punya pacar pak dan bagiku itu sah-sah saja, kan cinta itu tidak harus memiliki walau bertepuk sebelah tangan…….."

- Naluri lelakiku kemudian muncul dan dengan hati yang dak dik duk aku tanya ke dika;

" Sampai sekarang perasaan dika masih seperti dulu"? tanyaku meyakinkan lagi.
" Masih pak, ketika tadi aku ketemu bapak, aku merasa Tuhan telah mempertemukan aku dengan bapak, rasanya bahagia sekali pak ….makanya saya malam ini pengin ikut bapak kemanapun mumpung bisa ketemu, mungkin besuk-besuk belum tentu bisa ketemu lagi " jawabnya.
Kemudian yang tidak ku sangka-sangka dia memintaku untuk tidak pulang malam ini.
" Pak … malam ini jangan pulang dulu pak, nemeni dika disini ya…"
Aku jadi bimbang antara senang dan ragu,
" Kalau begitu bapak tidur di tempat kost mu" tanyaku pura-pura mblooni.
" Ndak pak aku yang ikut bapak, soal di kost nanti aku telpun ke ibu kost kalau aku tidur ditempat saudara"
" Oke lah dik, tapi sopirku tak beritahunya dulu ya …."
" Sopirnya suruh ke penginapan dulu aja pak, kita nanti naik taxi aja"
Setelah sopir aku suruh langsung ke penginapan dengan alasan aku ada janji dengan teman mungkin pulang malam dan bahkan sampai besuk pagi, aku dan dika keluar dari Mall kemudian memanggil taxi.

- Di perjalanan aku nanya dika,
" Kita kemana dik ?"
" Terserah bapak aja.. kemanapun aku ngikut"
Langsung aku memberitahu sopir taxi untuk menuju salah satu hotel dimana aku sering menginap ketika ada kegiatan di Surabaya.

- Jam telah menunjukkan pukul 18.30, singkatnya kami sudah chek in di hotel tersebut dan dapat kamar nomor 412.
Kami berdua dengan diantar oleh room boy menuju kamar, sesampainya di kamar ketika room boy sudah pergi dan pintu kamar sudah ditutup aku tidak menyangka dika langsung memelukku dengan erat sambil berkata lirih;
" Pak .. aku bahagia sekali bisa bersama bapak …. hari-hari yang lalu Cuma di angan-angan saja …. "

- Masih sambil berpelukan, wajah dika ku tengadahkan sehingga kami berpandangan, lalu ku dekatkan bibirku ke bibir dika, dia langsung menyambut bibirku dengan sangat agresif sekali, kami berciuman agak lama, kemudia dika melepas pelukannya dan duduk di tepi tempat tidur yang empuk, aku menyusulnya sambil berkata;
" Dik .. kita mandi dulu aja ya.. biar segar …."

- Dia memandangiku lalu mengangguk, lalu berjalan menuju kamar mandi.
Sesampai di pintu kamar mandi dika menoleh kepadaku, walaupun tanpa kata aku tahu maksudnya agar aku ikut mandi bareng aja.
Aku mengangguk kemudian dia masuk ke kamar mandi tanpa menutup pintu. Sebelum aku ke kamar mandi, aku sudah melepasi pakaianku dulu, tinggal cd ku aja yang belum ku pelas. Ku susul dika ke makar mandi, disitu dia sudah melepasi pakaiannya dan juga hanya tinggal cd nya saja yang masih menempel.
Aku tertegun melihat tubuhnya yang sintal dan berisi, susunya yang padat, tidak begitu besar tapi nampak montok, puntingnya berwarna merah kecoklatan menonjol ke depan sangat indah dipandang,
pantatnya yang masih padat dan wow … tempiknya … meskipun masih terbungkus cd nampak sedikit menonjol tapi tidak besar. Kulitnya yang halus ….. hmm.. tak sabar aku pengin segera memeluknya.
Waktu aku memandanginya, dia tersenyum dan menghampiri ku, ….
" Pak …….." desahnya ketika sudah berada dipelukanku ………
" Hm …….." itu kata yang bisa ku ucapkan karena bibirku sudah dilumati dengan agresifnya oleh dika ….
Kami saling berciuman, lidahku ku julurkan ke dalam mulutnya dan dika menyambut dengan lidahnya ….. " Oh ….. pak …." desahnya disela-sela ciuman ketika kami melepas sebentar untuk bernafas.

- Pelan-pelan cd nya ku tarik ke bawah dan akhirnya lepas, …
kini dika telah telanjang bulat, sambil masih berciuman pantatnya ku pijit, ku elus-elus berputar putar, dia semakin agresif mencumbui bibirku …..
Tangan kananku yang sedari tadi meremasi pantatnya, sekarang pindah ke tempiknya yang bulu jembutnya tidak begitu lebat, ku elus-elus bagian luar tempiknya ….. dia mendesah dan melepas ciumannya ……
Kemudian tangan kananku dengan sangat pelan ku masukkan ke belahan daging dipangkal pahanya … sedikit demi sedikit kemudian kutemukan itilnya yang sudah nampak kenyal dan membesar, ku usap-usap itilnya pelan-pelan, dika langsung mengelinjang, ……
kemudian tangannya yang sejak tadi merangkul di pundakku turun ke bawah dan melepas cd ku, begitu cd lepas, peliku yang sejak tadi sudah ngaceng di pegangnya …. jarinya yang halus memegangi peliku dan mengocok-ngocokkan pelan-pelan, ketika dia mengusap kepala penis dengan ibu jarinya …. rasanya nikmat sekali.
Tangan kananku masih meraba raba tempiknya ketika dia menghentikan elusannya di peliku, katanya " Pak kita mandi dulu ……."
Tanganku lalu ku lepas dari tempiknya dan kami berdua mandi dengan shower sambil berpelukan.

- Selesai mandi dan berhandukan .. kami langsung menuju ke tempat tidur. Dika duduk di ranjang sedangkan aku masih berdiri di hadapannya. Kemudian dia memegangi peliku yang sudah ngaceng itu sambil mengelus-elus seperti tadi;
" Pak … punya bapak besar pak ….tentu ibu selalu puas dengan bapak "
" He eh dik …" itu saja jawabku karena keenakan peliku di kocok dan dielus kepalanya dengan ibu jarinya.

- Ketika dia ku suruh oral dia tidak mau, aku maklum barang kali memang belum pernah sama sekali …. lalu ..
" Dik masukkan ke mulut dik "
" Emoh ah pak… dika takut nanti giman-gimana .."
" Ndak popo dik, dah to dicoba dulu …" pintaku
" Rasanya gimana pak … ?" tanyanya
" Dah to di coba nanti kan tahu rasanya .."

- Lalu dengan sedikit ragu dia mengarahkan ujung peliku ke mulutnya, mula-mula bibirnya menempel di ujung peliku, kemudian dia membuka sedikit bibirnya lalu kepala penis sudah masuh ke mulutnya, lalu dilepas lagi dan berkata " Kok asin ya pak " tanyanya, " Iya ndak popo mamang rasanya begitu.
Selanjutnya dimasukkannya lagi peliku ke mulutnya sedikit demi sedikit, dengan pelan-pelan aku membantu mendorong agar peliku bisa masuk semua di mulutnya. Lalu ku gerak-gerakkan sehingga peliku maju mundur di mulutnya, dan dia juga mulau mengimbangi dengan memaju mundurkan mulutnya.
" Dik … enak sekali dik …" aku merasa keenakan peliku di emut dika … ketika ujung peliku berada di bibirnya; " Dik disedot dik pelinya " …. aku meminta dia untuk menyedot dan ternyata walaupun belum pengalaman sedotannya enak sekali … wow dika kamu dah pinter batinku.
Selanjutnya setelah dia melepas peliku dari mulutnya, aku mendorong dia agar berbaring di ranjang, lalu aku jongkok, kemudian kedua pahanya ku angkat dan ku renggangkan sehingga tempiknya nampak jelas olehku.
Dengan sedikit bernafsu namun halus dan pelan, bibirku sudah menempel di tempiknya.

- Ku jilati bibir tempik yang sudah merekah karena terangsang, dia mendesah desah, lalu itilnya yang sudah kenyal dan membesar itu ku mainkan dengan lidahku dan dia semakin mendesah dan merintih …
" Oh …. ah ….pak …. ini rasanya apa pak kok enak sekali pak …. aduh ….. pak …. enak sekali pak ……. dia semakin merintih dan mengelinjang ketika itilnya ku isap-isap dengan bibirku …… "oouuh ….. aaauuh … ssssshhh …" dia mendesah sambil memgangi kepalaku, ….. " Pak …..ouhh pak ….. enak sekali pak ….. rasanya apa ini pak …… aduh …. pak ……."

- Aku merasakan dia akan orgasme, ku lihat liang tempiknya berkedut, lalu aku menindih tubuhnya yang sintal tadi, ku geser posisi tidurnya ke tengah ranjang, kakinya kusuruh mengangkat dan membelitkan di pinggulku, lalu peliku ku masukkan ke tempiknya, pelan-pelan tapi pasti, mula-mula agak sulit karena lobangnya masih sempit, lalu dia mengelinjang dan merintih ketika peliku berangsur angsur masuk ke tempiknya, ada sesuatu yang terasa agak menghalangi ….…" oooouuhh … pak … aduh ……….., hmmmm…….enak sekali pak ….. aaaauuuuhh …" pelan pelan peliku segera ku gerak-gerakkan naik turun dengan halus dan pelan mengingat dia masih gadis, tapi aku belum tahu dia maih perawan apa tidak, aku tak peduli..

- Aku terus menggerak-gerakkan peliku naik turun, dika juga mengimbangi dengan menggerak-gerakkan pantatnya naik turun mengikuti iramaku …
Kemudian dia menggerakkan pantatnya smakin cepat bibirnya yang sedari tadi kucium dilepaskan, matanya terpejam dan pelukan di punggungku semakin kencang aku tahu dia mau orgasme. …" Pak …… aduh pak ….. oooouuuuh …… aaaauuuh pak ….. aduh pak ….. ini rasane apa pak … enak sekali pak ……. aaaaaaauuuuuhhh ….. ehhhhhhh
" semakin cepat gerakan pinggulnya aku juga mengimbanginya …… lalu dia mengerang dan mengangkat pinggulnya tinggi-tinggi dan ku imbangi menekankan peliku dalam-dalam di tempiknya dan dengan erangan dan lenguhan ……. tubuhnya bergetardan mengejang, tempiknya berdenut-denyut keras sekali kurasakan di peliku, matanya terpejam dan bibirnya merintih ….
" Ooooooh pak ….." itu kata yang keluar dari mulutnya saat dia mengalami orgasme ……….kemudian gerakannya berhenti …. tapi didalam tempiknya masih berkedut dan bergetar …… aku gerakkan peliku sedikit agar dia ada reaksi …. ternya betul …. dia mengelinjang seperti terkejut dan secara reflek menggerak gerakkan pinggulnya naik turun tapi Cuma sebentar.

- Kembali ku nikmati kedutan dan getaran-getaran di dalam tempiknya. Dia masih mejamkan matanya, bibirku ku dekatkan pada bibrnya lalu ku cium bibir mungil itu, di tidak menyambutnya seperti di awal tadi tapi Cuma diam dan pasrah bibirnya ku lumati. Aku masih menindihnya ketika dia mulai membuka matanya yang nampak sayu seperti orang kecapaian, Lalu dia tersenyum dan mengelus-elus rambutku. …….”Pak ……." hanya itu kata-kata darinya, ku pandangi matanya ….. ku cium pipinya …… " Dik …. " kataku, " Kamu merasakan apa tadi ….” Tanyaku…… " Apa ya pak … pokoknya enak banget pak aku ndak bisa katakan pak ….. yang pasti enak, belum pernah aku merasakan rasa yang seperti itu pak ….. sepertinya aku tadi hampir pingsan ya pak ….?"
" Ndak dik …. , Dika tadi mengalami orgasme, kepuasan hubungan sex ya disitu dik" jelasku.
" Tapi ibu dan kakakku yang sudah nikah ndak pernah cerita kalau hubungan sex bisa orgasme seperti itu pak …"
“ Iya dik belum tentu setiap orang bisa merasakan itu, tinggal tergantung pasangan dan cara memberikan rangsangan agar dia bisa orgasme.
" Ooooo gitu ya pak ….., Lalu dia diam dan masih sambil menikmati sisa sisa orgasmenya, disela-sela sedang menikmati itu dika mengatakan sesuatu,
" Pak kalau aku matur, bapak boleh ndak ?"
" Mau matur apa sayang ?"
" Pak …. aku tadi ikhlas dan rela pak kalau keperawanku yang mengambil bapak"

- Aku tertegun, ternyata dika masih perawan, aku melihat di mulut tempiknya ada sedikit ceceran bercak darah perawannya dika,… untung tadi dikasih alas baju kaos ku jadi darahnya ndak tercecer di sprei. Aku melepas peliku yang masih menegang ngaceng dari tempiknya, bercak darah perawnnya ku usap dengan kaos yang untuk alas tadi dan ku taruh di sisi ranjang.
Karena aku tadi belum keluar sehingga peli ini masih ngaceng terus, lalu aku merebahkan tubuhku di samping kanan dika, lalu pentil susunya yang ranum itu ku elus-elus dengan tangan dan ku puntir puntir pelan agar dia tidak kesakitan, sesaat dika terdiam dan akhirnya sudah muncul reaksinya lagi, dia mulai merintih dan mendesah lagi,
Suaranya desahan dan rintihannya merangsang birahiku, lalu kembali tempiknya ku usap pelan dan itilnya ku mainkan lagi, dia semakin terangsang dan menggerak gerakkan pinggulnya ke atas, lalu bibirnya kembali ku cium, dengan agresif dika menyambut ciumanku, itu berlangsung tidak lama karena dia sudah sangat terangsang, dan minta peliku dimasukkan kembali ke tempiknya.

- Aku terlentang dan kusuruh dika naik dan menindih tubuhku, dia sudah berada diatas tubuku dan peliku ku suruh megangi dan memasukkan ke tempiknya;
" Dik .. masukkan pelinya ke tempikmu sayang ….. " dan pelan-pelan peliku kembali menembus tempiknya yang sudah basah dengan cairan sehingga dika tidak merasakan sakit bahkan dia mendesah desah ketika dia menggerakkan pinggulnya naik turun.
" Pak ….. ooooooooouuuuuh …. masih enak terus pak …… enak sekali pak ……"
Desah dan rintihannya semakih hebat disertai dengan gerakan yang semakin tidak berirama karena dika sudah terangsang sekali ……… " Mmmmmmmmhhhhh ………..
Ooooouhhhh pak ……… aku enak banget pak ………. uuuuuhhhhh aduh pak …..pak ………pak ….. dika mau orgasme lagi pak …….. aaaaaaaaaaaauhhhhh …….hsssssss …."
Gerakannya semakin cepat, tubuhnya menggeliat geliat ke kiri ke kanan sesekali kepalanya diangkat keatas sambil mendesah desah dan akhirnya
" aaaaaaaaaaauuuuuhhh ……….. “ tubuhnya bergetar dan mengejang, kakinya yang tadi mengangkang dan ditekuk disamping kiri kanan tubuhku kini diselonjorkan hingga lurus dengan kakiku, ganti kakiku yang ku tekuk untuk memberikan penetrasi peliku di tempiknya, tubuhnya yang tadi menggeliat geliat kini rebah menindih aku lalu ku peluk erat agar dia semakin merasakan kenikmatannya, matanya terpejam, kepalanya menyusup di samping leher kiriku ….. dia orgasme lagi untuk yang kedua kalinya, beberapa detik setelah itu tegangan tubuhnya semakin mengendor dan kakinya kembali ditekuk disamping tubuhku, tapi tubuhnya masih menindihku, nafasnya berangsur-angsur mereda …. dan dia merintih pelan " Pak ….. dika enak sekali pak ……
Bapak pinter sehingga dika bisa merasakan orgasme lagi ….." lalu dia ganti menciumi pipiku, keningku dan bibirku, sesekali dia masih merasakan kenikmatan itu dengan menggerak gerakkan pinggulnya naik turun. …
" Bapak apa ya bisa merasakan orgasme pak" tiba-tiba dia bertanya begitu, " Ya bisa dik, tapi bapak belum sayang, bapak masih ingin dika menikmati dulu .." Lalu dia tanya lagi “ Lha kapan bapak orgasmenya …?" Ku jawab " Nanti sayang, …. nanti kita sama-sama … akan lebih nikmat dari yang sudah tadi ….."

- Karena aku tahu dia masih perawan dan baru sekali ini merasakan bagaimana nikmatnya bersenggama, aku tidak mengajak dika dengan posisi yang macam-macam takutnya dia merasakan sakit dan nanti bisa trauma, untung saja waktu keperawanannya pecah tadi tidak merasa sakit karena tertutup dengan kenikmatan yang luar biasa sehingga dia tida merasakan sakit sama sekali.
Peliku masih menancap di tempiknya dan sesekali masih merasakan denyutan kenikmatan didalam tempiknya dika, dia enggan untuk melepaskannya karena masih enak katanya. Aku menuruti apa maunya saja biar dia betul-betul merasakan kenikmatan yang luar biasa ini.
Sesaat kemudian dia ku ajak membalikkan tubuhnya, sehingga sekarang aku diatas dan dia dibawah tanpa melepaskan peliku dari tempiknya.
" Dika mau langsung posisi begini apa yang lain sayang …?"
" Posisi yang lain bagaimana pak ..?"

- Aku lalu melepas peliku dari tempiknya, dia ku suruh tengkurap dan pantatnya ku suruh menungging, lalu aku hampiri dia dari belakang dan ku masukkan peliku di tempiknya lagi, “ Ooouuuww, " dia mengjingkat tapi cuma sesaat dan setelah itu,
Peliku sudah seluruhnya masuk ke tempiknya, kini aku yang menggerakkan peliku keluar masuk, dia hanya menggoyang-goyangkan pinggulnya sambil mendesah-desah, kemudian dia mengangkat tubuhnya sehingga sejajar dan tidak nungging lagi,
" Pak …. enak sekali pak, ….. tapi kok seperti ipus ya pak ……"
Aku tersenyum mendengar kata-katanya, dia mungkin pernah lihat kucing yang lagi senggama …
Posisi itu tidak lama, aku kasihan dia mungkin sudah capek sudah keluar dua kali, kembali kusuruh dia merebahkan tubuhnya terlentang lagi, aku menghampirinya dari samping kanannya, ku angkat paha kanannya menumpang di pingganggku, tempiknya kelihatan merekah sekali, sebelum peliku ku masukkan ke tempiknya, ku geser-geserkan kepala peliku di tempiknya dan kudiamkan sejenak di bibir tempiknya, lalu itilnya ku mainkan lagi dengan jariku, dia merintih dan mendesah lagi : " Oohh ..pak .. apa lagi ini pak … kok tambah enak terus sayang ….. enak sekali …"

- Aku mendengar kata kata dia memanggilku sayang, libidoku semakin naik, peliku yang tadi di bibir tempiknya ku masukkan pelan-pelan dan bless masuk lagi dengan tanganku yang masih memainkan itilnya, dia semakin blingsatan dan rintihannya semakin hebat karena tadi hanya peli yang masuk tanpa utik-utik di itilnya ….. dia sangat merasakan kenikmatan dan rasangan yang kuar biasa " Ooouuhh sayang ….. pak …….. aduh ………. sayang enak sekali …….ouhhhhhh …… nikmat banget sayang ……. aduh ……. enak banget pak ……… enak sekali sayang ………… nghhhhhhh …….. ouh …….."
Aku semakin bersemangat menggenjotkan peliku di tempiknya, walau pelan-pelan tapi mantap sampai kedalam, dika semakin tidak tahan ……… " Ohhhhh sayang ……….
Dika rasanya mau lagi Pak ……. ouhh ……. ouhhh …….. sayang ………… itilnya mengeras dan tempiknya berdenyut denyut, pinggulnya di naik turunkan.
" Ya sayang " jawabku, " aku juga merasakan begiti sayang …….."

- Peli ku cabut dan aku kembali posisi menindihnya, dia menngangkangkan kakinya lebar dan bless peliku sudah masuk lagi di tempiknya ….. gerakan dan rintihan dika semakin tak beraturan ……
Ranjang tempat aku dan dika bergumul seolah mau roboh ketika aku dan dika akan orgasme bersama sama karena dika menggerakkan tubuhnya kuat-kuat mengimbangi gerakannku yang juga demikian.
" Bapak ……. sayang ……. aduh ……. ooouuuuhh …. enak sekali sayang …….. terus ….. sayang ,….. hhhhhh ….. ad……uuuuh…….. nikmat sekali sayang …….. ouuuuuh ……..Aduh pak …… dik……ka……..mmmmmaaau …….ooouuuh ….."Aku semakin gencar menggerakkan peliku naik turun dan akhirnya ….." Dika sayang …….. aku juga mau keluar dik " " Ooouuuh i.i….i ..y..a sa….yang ….. a …yy….o …..oooouuuuhhhh ……. hssssssss ………aaaauuuhh, ………. ahhhhh ……….pak ……. " rintihannya terhenti karena merasakan nikmat yang luar biasa.
" Oooh .. dika …. aku juga keuar sayang ………….. uuuuuuuh ……..hhhhhhhhk………hhhhhkkk ahhhhhh ……….
dan jroooot …..jroooot …..jroooot……. maniku membasahi didalam tempiknya dika …
beberapa saat kami diam merasakan kenikmatan yang luar biasa,…..lalu ..
" Dika ……"
" Ya sayang …."
" Kamu merasakan nikmat sayang ?"
" Luar biasa pak, melebihi yang awal tadi, bapak hebat …."
" Kamu juga dah pinter dik ….."
" Kan yang ngajarin bapak to …. "

- Lalu dia meraih kepalaku lalu didekatkan di wajahnya dan menciumi pipiku.
Sementara peliku masih menancap di tempiknya, masih terasa sisa-sisa denyutan kenikmatan bergetar di tempiknya dika.
Ku pandangi wajahnya yang manis itu dia tersenyum, senyum yang penuh arti bagiku karena dia merasakan apa yang pernah diangankan menjadi kenyataan.
" Dik ….kamu tidak menyesal ?
" Ndak sayang …. sejak dulu aku memimpikan bisa bersama bapak …. sekarang kan sudah kesampaian.
" Tapi perawananmu …? "
" Kan saya sudah matur bapak bahwa dika rela menyerahkan keperawanan dika kepada bapak, demi cintaku kepada bapak …….
" Nanti kalau kamu nikah gimana ?"
" Kan dika aktif olah raga to pak, itu sekarang sudah tdk menjadi ukuran kok sayang "

- Sambil bilang begitu dia menciumku.
Sementara peliku sudah mulai mengecil dan keluar dengan sendirinya dari tempiknya dika lalu aku merebahkan diri di sampingnya.
" Dik …. kalau janinya jadi gimana ….?" tanyaku lagi.
Dia tersenyum dan berkata;
" Bapak jangan khawatir tapi juga ndak boleh cemburu lho ya"
" Emangnya ada apa ?"
" Biar bapak tidak was-was, nanti kalau pacar dika datang, dika akan ajak dia untuk begini seperti kita sayang, jadi kalau jadi entah itu dari bapak atau dari dia kan bapak sudah aman ……, ini demi kehormatan bapak , makanya bapak ndak boleh cemburu……"
Aku terdiam dan berpikir, pinter juga dia …demi cintanya padaku dia rela bekorban.

- Ku peluk tubuhnya, ku ciumi pipi da bibirnya ….. untuk melampiaskan rasa sayang dan terima kasihku kepada dia.
Setelah ngobrol sebentar kami tertidur pulaaaas sekali …..
Dika terbagun duluan buktinya aku di bangunkan, saya lihat jam di tanganku menunjukkan jam 1 dini hari ……..
Lalau kami mandi bersama lagi, …. setelah mandi rasanya kok pengin tidur lagi tapi nggak ngantuk, dika hanya mengenakan kaos yang dibeli di Mall tadi tapi ndak pakai celana bahkan cd, kaos yang dipakai panjangnya sampai diatas lutut, kalau dipandang ouuuh merangsang birahi, warnanya hitam kontras sekali dengan warna kulit dika.
Aku memandangi dika yang berdiri sambil menata rambutnya di depan cermin.
Sesekali kaos yang dipakai agak naik lebih tinggi sehingga pahanya hampir kelihatan semua karena kedua tangannya naik ke kepala untuk membetulkan rambutnya. Duh indahnya bentuk tubuh dika yang semalam barusaja ku nikmati.
Tahu kalau aku memperhatikannya dika membalikkan badannya sehingga menghadap kepadaku, dia tersenyum dan menghampiri aku.
" Pak …."
" Apa sayang…"
" Bagaimana kalau saya memanggil Papa aja gimana…?" pintanya.
" Itu lebih bagus sayang …. dan kelihatan lebih mesra.."
“ Ya papa …..” tak lupa senyumnya kembali terkulum dibibirnya.
" Tapi kalau kita ketemu di rumah manggilnya ya bapak lho ya ..nanti akan menimbulkan kecurigaan orang orang tetangga kita " pintaku.
" Iya dong papa…. dika sudah tahu itu sayang …."

- Dika mendekatkan tubuhnya kepadaku lalu ku peluk dan kurangkul dengan mesra …. kembali aku menciumi pipi dan bibirnya yang mungil itu.
Peliku yang sudah ngaceng ketika memandangi dia tadi dipegang dan dielus lembut oleh dika, aku diam saja dan merasa enak sekali.
Tanpa ku duga tiba-tiba peliku langsung di emut tanpa rasa ragu seperti awal tadi. Rupanya dia sudah tahu caranya buktinya emutan dan sedotannya enak sekali dirasakan.
Lama dika mengulum peliku sambil di main-mainkan, tanganku yang sedari tadi mengelus-elus punggungnya ditariknya dan diarahkan ke punting susunya yang ternyata sidah membesar pertanda dia sudah mulai merasa terangsang dengan memainkan peliku.
Selanjutnya tubuhnya ku tarik dan dia melepas emutannya, dika ku rebahkan di sampingku dan aku segera melorot ke pangkal pahanya.
Tanpa diminta dika sudah membuka selangkangannya lebar lebar sehingga tempiknya nampak jelas dan tanpa pikir panjang tempik itu segera ku jelajahi dengan lidah dan bibirku, dia kembali merintih rintih dan mendesah karena sudah kembali terangsang. Dari tempiknya keluar cairan vagina pertanda dia sudah terangsang sekali.
" Papa …… oh…..aduh papa …. enak sekali pa……oooouuuhhh papa…… papa sayang ….. enak banget sayang ……… dika pengin lagi pa ….. ayo pa ………….. papa ……. aaahhhhhhh …..ssshhhh…… ouuuh ….. papa ayo pa ……… dimasukkan lagi papa …….. oooohhhhhh ……."

- Aku segera bangkit dan kedua kakinya ku angkat dan ku tekuk sehingga lututnya sampai ke dada, …. lalu peliku ku masukkkan ke tempiknya pelan pelan …….dan bless …. dika merintih …." Ooouuhhhh …. papa sayang ………
Hhhhhhmmmm …… enak papa ………… iya pa ………. enak …… ooouuuuhhh……. paaaa …… dika enak sayang ………..
Agak lama dika merintih dan mendesah … akupun merasakan nikmat yang luar biasa …….. tempiknya yang masih kenyal dan meskipun banyak airnya tapi masih seret dan kuat menjepit peliku ……, diapun pasti merasakan kenikmatan yang luar biasa juga ……… " aaaaaahhhh ………hhhsssss …….. papa ……. oooouuuh …….. enak banget pa………….. papa pinter banget sayang ……….."

- Tiba-tiba dika meremas pnggungku dengan kuat …… matanya terpejam, dan gerakan pinggulnya mulai cepat dan kuat ……. rintihan dan desahannya semakin keras ….. nafasnya memburu …… " Papa ……… oooouuhhhh papa ……… dddikkaaa …. mmmau da…..ppet …laa……mmmm," belum sempat dia melanjutkan rintihannya bibirnya sudah ku lumat dengan bibirku ……………….
…."…Mmmmmh ……." ketika ciumanku lepas dia langsung merintih " oooouuuh …. papa " ……. " Iya ma ……. ayo sayang … papa mau keluar …."
Aku mempercepat gerakan ku dan dika juga demikian dan …….. " aaaauuhh … " tempiknya berdenyut keras sekali bersamaan dengan jrooooot … jrooot….jroooooot maniku kembali memancar didalam tempiknya, ….. sesaat kami diam sambil menikmati orgasme yang baru saja berlangsung ……………..
Kemudian aku gerakkan lagi peliku naik turun dan ……. kembali dika menegang dan tempiknya berdenyut denyut …."
Ahh papa …. dika dapat lagi papa ……. " badannya bergetar dan mengejang ……. tangannya memeluk punggungku erat erat, aku juga melakukan penetrasi agar orgasmenya jadi lebih nikmat ….. . Dika merasakan kenikmatan luar biasa, akupun juga demikian ….

- Peliku meskipun masih agak semi ngaceng ku tarik keluar dari tempiknya,….. Ku ciumi dika yang terkulai lemas di ranjang. Lalu aku merebahkan tubuhku disisnya. Kulihat jam sudah menunjukkan hampir pukul 3 pagi, setelah kami mebersihkan diri lalu kembali tidur lagi sambil berpelukan mesra sekali.
Jam 6.30 aku bangun duluan …. kubiaarkan dika yang masih pulas tidurnya karena kecapekan … ku pandangi tubuhnya yang masih setengah telanjang karena sebagian tertutup selimut, tak kusangka semalam aku menikmati tubuh yang masih sintal dan wajah yang manis milik dika anak tetanggaku.
Yang paling kuherankan, dia dengan ikhlas memberikan perawannya kepadaku karena sejak mulai di SMP dia mengagumi aku katanya. Lepas dari itu semua aku tetap akan bertanggung jawab bila terjadi sesuatu terhadap dika kelak.
Hmm …. aku menggumam sendiri, lalu aku beranjak mandi. Ketika aku selesai mandi dika masih tetap pulas tidurnya.
Karena sudah jam 7 pagi, pelan-pelan ku cium pipi dan keningnya, lalu dia membuka matanya sambil masih merasa malas malasan … " Papa dah mandi to …? " tanyanya. " Sudah sayang …, tadi sengaja dika ku biarkan tidur karena nampak capek banget, makanya tidak ku bangunkan dulu … "
" Iiiihh malu aku …. cewek kok bangunnya kesiangan …. " berkata begitu sambil beranjak dari ranjang … hanya baju kaos semalam yang menutupi tubuhnya. " Dika mandi dulu ya pa .. " berkata begitu dika sambil berjalan menuju kamar mandi.

- Ketika dia mandi aku coba melihat barang barang di tasnya dika yang baru saja dibeli di mall tadi malam…. aku terkejut ternyata dia sudah menyiapkan perlengkapan untuk ganti seperti cd, bra, bedak dan lipstick dll perlengkapan wanita, berarti setelah ketemu aku tadi malam dia sudah memperhitungkan.
Hebat ……. gadis manis, lugu ternyata memendam cinta mendalam kepadaku dan rela menyerahkan salah satu miliknya yang paling berharga kepadaku demi cintanya. Dalam hati aku berkata "
Dika …. cintamu tidak bertepuk sebelah tangan sayang … aku juga akan mencintai kamu walau semuanya hanya di balik layar serta perbedaan usia yang cukup jauh tidak menjadi penghalang cinta kita sayang " …
Dika sudah selesai mandi dan mulai bersolek … " hmmm cantiknya istri mudaku … tak kusangka aku bisa memilkimu" batinku berkata begitu.
Sebelum dika mengoleskan lipstick di bibirnya dia megnhampiri aku dan …." Papa …." kami berpelukan dan bibir mungil itu ku cium dan ku lumat lagi.
Agak lama kami berpelukan karena dika seakan tidak mau lepas dariku dan ingin selalu dekat.

" Dika sayang ….. hari sudah siang sayang … papa nanti pulang yang …. dika jaga diri baik baik ya …. percayalah kita pasti akan bertemua lagi, setiap papa kesini nanti dika papa beri tahu sayang …."
Dia tidak berkata apa-apa, Cuma dari matanya mencucurkan air mata ……….
" Ya pa …. selamat jalan nanti kalau pulang dan hati-hati….." lalu dia memlukku lagi.
Singkatnya setelah cek out kami langsung memanggil taxi, tak lama kemudian taxi sudah meluncur menyusuri jalan di surabaya yang kini sudah banyak macet.

- Aku mengantar dika yang ternyata tempat kostnya tidak jauh dari penginapan dimana sopirku istirahat disana.
Setelah dika turun aku langsung menuju penginapan tersebut dan ku lihat sopirku masih membersihkan mobilnya.
Setelah persiapan selesai tiba tiba hp ku berdering, …. ternyata dika yang telpun. " Pa …. aku ikut pulang ya … karena aku sudah lama tidak pulang .."
" Iya .. ya .. dik …nanti tak jemput … kamu siap-siap dulu aja. "
" Sudah kok pa … baju-baju dah masuk tas semua …"
" Ya oke lah … sebetar lagi Bapak nyampai disitu .."

- Tilpun lalu ditutup .. aku segera mengajak sopirku berangkat …dengan waktu yang singkat karena dekat kami sudah sampai di tempat kost dika.
Singkatnya dika sudah bergabung dengan kami untuk kembali menuju kota ku. Ketika kami berhenti istirahat dan makan, dika pamit ke toilet, dan tidak ku sangka sopirku ngledek aku,
" Pak …. itu teman bapak yang ada janji dengan bapak semalam?" … sambil cengengesan sopirku menanyakan dika.
" Hus .. kamu ni mau tahu aja … " jawabku sambil pundaknya ku tepuk.
" Kalau itu sih … 7 hari berturut-turut ndak papa pak …" ledeknya kembali.
" Tapi kau diam lho ya … kalau ini sampai orang tahu berarti kamu yang bocorin" ,..
"Beres boss hamba patuh dan tabik …. he he he …
" Uhh .. cengengesan kamu ….. sambil ku uyeg rambutnya yang gondrong itu.
Singkatnya setelah makan .. kami melanjutkan perjalanan pulang, kami selamat sampai ke tujuan rumah masing-masing.
Hari-hari seterusnya kami ( saya dan dika ) selalu berkomunikasi dan sudah beberapa kali mengulangi apa yang kami lakukan di kamar 412 itu sampai sekarang.
Cerita ini masih ada lanjutannya lho ..tapi aku capek nulisnya ….. nanti yaaa tunggu aja…. cup cup cup …. mmmmmmuuah …. daaaaaa.*****TAMAT


Para Pembaca Cerita Porn ABG Ingin Membaca Cerita Dewasa Yang Sebelumnya Klik Di Sini ya Para Pembaca Cerita Porn ABG...

Para Pembaca Cerita Porn ABG Ingin Mendaftar Dan Mencoba Keberuntungan Klik Di Sini Ya Para Pembaca Cerita Porn ABG...