tag:blogger.com,1999:blog-49191929834235982692024-02-20T17:23:04.561-08:00Cerita PornAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/09716102203921425427noreply@blogger.comBlogger21125tag:blogger.com,1999:blog-4919192983423598269.post-62663188893791156472016-12-05T04:14:00.002-08:002016-12-05T04:14:24.250-08:00Di Grayangi Dua Lelaki<div style="text-align: center;">
<a href="http://www.angelpoker.com/"><img alt="www.angelpoker.com" height="400" src="https://scontent.cdninstagram.com/hphotos-xaf1/t51.2885-15/e15/11386566_852227494814713_1528899520_n.jpg" title="" width="400" /></a></div>
CERITA SEX | CERITA HOT | CERITA DEWASA | CERITA SEX DEWASA | CERITA HOT DEWASA | CERITA PORN | Di Grayangi Dua Lelaki - Minggu minggu ini banyak terjadi kemalingan masuk keperumahan yang kami tempati, karena was was kalau terjadi kemalingan yang sebelum belumnya maka komplek perumahan mengadakan ronda malam atau menyewa penjaga malam, kebetulan ada 2 dua yang kosong katanya sering dotempati sebagai tempat persembunyian perampok...<br />
<br />
<b><a href="http://newcerporn.blogspot.com/">CERITA PORN ABG</a></b> - Di Grayangi Dua Lelaki | Malam itu aku terkena influenza berat karena kehujanan sepanjang siang.<br />
<br />
" Aku masih menyiapkan makanan untuk penjaga malam, mas….!!", kata istriku yang berpostur tubuh mungil dengan tinggi 155 cm, berwajah menarik seperti bintang Film Mandarin, meskipun kulitnya agak sawo matang dengan rambut pendek, sehingga tampak lebih muda dari usianya yang menginjak 40 tahun.<br />
<br />
- Malam itu udara sangat panas sehingga dia hanya memakai daster yang lumayan tipis, sehingga memperlihatkan bentuk tubuhnya, utamanya pantat bahenol nya yang empuk itu yang bergoyang saat berjalan.<br />
Walaupun perutnya tidak ramping lagi, karena sudah dua kali mengandung dan model dasternya berkancing di depan sehingga payudara biarpun tidak besar, tapi padat berisi, yang berukuran 34C agak tersembul dan kedua puting susu nya tampak menonjol dari balik dasternya karena memang dia kalau dirumah hanya memakai camisole tipis saja.<br />
<br />
" Sudah pukul sepuluh kok belum datang, ya ..!", dia bergumam sendiri karena mengira aku sudah tertidur.<br />
<br />
- Beberapa saat kemudian kudengar dua orang bercakap-cakap di luar dan mengetuk pintu rumah pelan. Istriku yang rebahan di sampingkupun bangkit dan entah tersadar atau tidak istriku membetulkan rambutnya dan memoles bibirnya sehingga bibirnya semakin merah.<br />
<br />
" Lho ????", gumannya pelan ketika tersadar dia memoles bibirnya, tapi karena penjaga malam itu terus mengetuk pintu, dia pun tak jadi membersihkan bibirnya yang merah merangsang itu.<br />
" Malam, Bu Yati…!", terdengar suara seseorang dan aku mengerti kalau suara itu adalah Pak Deran dan istriku sudah dikenal oleh dua orang petugas jaga tersebut karena sering istriku pulang malam seusai mengajar di kampusnya.<br />
" Masuk dulu Pak Deran..!", terdengar istriku mempersilahkan penjaga malam itu masuk, sementara kudengar bunyi halilintar yang cukup keras dan hujan tiba-tiba turun dengan derasnya.<br />
" Wah hujan ? saya sama Pak Towadi, Bu Yati..!" katanya.<br />
" Nggak apa-apa,… masuk saja … lagian hujan deras, pak….!" kata istriku.<br />
" Selamat malam, Bu Yati..!" kudengar Pak Towadi memberi salam pada istriku.<br />
" Sebentar tak buatkan kopi ..!" kata istriku, kemudian kudengar istriku berjalan menuju dapur di belakang rumah.<br />
" Di, lihat kamu ngga?!" terdengar suara bisikan Pak Deran,<br />
" Kamu kacau, Ran?!" balasan suara bisikan Pak Towadi.<br />
" Kamu lihat, enggak..?" suara Pak Deran lagi,<br />
" Iya, Ran muncul…., kayak penghapus ?" kata Pak Towadi,<br />
<br />
- Rupanya mereka berbisik-bisik mengenai puting susu istriku yang menonjol di balik dasternya, karena malam itu istriku hanya mengenakan camisole di balik dasternya.<br />
<br />
“Pantatnya bahenol, lagi….," lanjut bisikan Pak Deran,<br />
" Hus istri orang itu, Ran..!" kata Pak Towadi,<br />
" Eeh, ini malam Jum’at, kan..? Pas kuat-kuatnya ilmuku hi hi?!!!" kudengar " Pak Deran tertawa ditahan pelan,<br />
" Dicoba aja.., yok…, siapa tahu Bu Yati mau…!" kata Pak Deran.<br />
<br />
- Kuingat Pak Towadi orangnya hitam agak tinggi dengan badan kekar dan Pak Deran orangnya tambun pendek, keduanya berumur 50 tahunan lebih, aku bergidik juga mendengar perkataan mereka mengenai istriku tadi.<br />
Mereka penduduk asli daerah itu, terkenal sangat doyan dengan perempuan, bahkan mereka pernah bercerita saat aku jaga malam, kalau pernah membuat pedagang jamu yang bertubuh bahenol, yang sering keliling dua minggu sekali di daerah tempat tinggalku.<br />
Pernah dibuat hampir tak dapat berjalan karena digilir mereka berdua, dimana saat itu pedagang jamu itu masih perawan dan sampai saat bercerita malam itu, pedagang jamu itu masih sering meminta kepada mereka berdua untuk menggilirnya.<br />
<br />
- Biarpun sekarang sudah bersuami, katanya tak pernah puas dengan suaminya yang masih muda, bahkan pedagang jamu itu pernah meminta mereka berdua datang ke rumahnya.<br />
<br />
" Kalau sudah kena punya kami, pak, …. Waahhh…perempuan pasti malas dengan suaminya dan?..suaminya tak berkutik kalau kami ada, dan membiarkan kami tidur bersama istrinya dalam satu kamar bersama suaminya", kata Pak Deran terkekeh kekeh malam itu.<br />
<br />
" Kemudian kudengar suara bisikan mereka lagi….."<br />
" Kamu jangan ngaco, Ran."<br />
" Sudah nanti kelewatan?!" kata Pak Towadi<br />
" Keris pusakaku.. ku bawa.. Di…. Ini ..he he he ?!" kata Pak Deran,<br />
" kamu jangan, gitu Ran…, orangnya lagian baik…, kasihan suaminya nanti, pinginnya sama kamu aja nanti .. !!" suara Pak Kardi lagi.<br />
<br />
- Karena perasaanku nggak enak akhirnya kuputuskan untuk keluar dan mereka berdua terlihat kaget melihatku, tapi Pak Deran yang membawa keris langsung mencabut kerisnya dan langsung mengarahkan kerisnya padaku dan tiba-tiba gelap menyelimutiku.<br />
Kemudian aku terjaga dan kudapati diriku di tempat tidur kembali, kutoleh pintu kamarku dan kusen kamar dan lantai pintu kulihat seperti membara.<br />
<br />
" Eeeecch ?….eeeeccchhh. …eeeeecccchhhh …..!!!! "<br />
<br />
- Kudengar desis istriku dan akupun turun, tubuhku terasa lemas sehingga aku merangkak mendekati pintu kamar dan…… seperti terkena listrik beribu ribu volt saat tanganku memegang kunci kamarku hingga aku tersengkur makin lemas seperti karung bersimpuh di depan pintu kamar yang sedikit terbuka itu.<br />
Aku tak percaya melihat di ruang tamu dari pintu kamar yang terbuka sedikit itu, kulihat istriku berdiri di depan Pak Deran yang membawa selongsong keris sebesar batang kemaluan orang dewasa lebih besar dari lampu TL 40 watt yang ujungnya di arahkan kepada istriku yang berdiri.<br />
Sedangkan tangan yang satunya seolah memelintir di ujung lainnya yang berbentuk huruf U memanjang itu. Kedua tangan Pak Deran kini memegang pangkal keris yang melengkung itu dan kedua jarinya memelintir ujung nya dan kulihat istriku yang berdiri, tubuhnya bergetas dan kembali mendesis<br />
<br />
" Heeeggghhh ?..oooooohhhhhhh. ……ooooooohhh hhhhh…. ..!!!!!" Pak Deran bukan lagi seperti memelintir tapi menarik narik kedua ujung keris berbentuk U itu dan terlihat istriku membusungkan dadanya seperti kedua puting susu nya tertarik ke depan.<br />
" Mmm heeeggggh ?..aaaaaaa… .aaaaduuuuuhhhhh h……!! !!!" istriku mendesis panjang dan Pak Deran langsung mengulum salah satu ujung U itu dan …. " Paaak ?.paaakkkk… .jaa…jaaangaaa annnnn ?.paaakkkkk.. ….!!!!! " suara desis istriku memelas dan tangan kanan istriku secara refleks memegang payudara kanannya, istriku mendesis-desis kembali…..<br />
" Ummmppff?. Paakkkk….. jaaa….jaaaaang aaaannnn ? paaaakkkk ?..!!!!" istriku mendesis.<br />
<br />
- Tangan kanan Pak Deran memelintir ujung satunya dan istriku pun memegang kedua payudaranya kembali yang masih terbungkus daster dan camisole nya itu.<br />
<br />
" EEecccchhhhhhhgggg hhhhh ??!!!!!!!" istriku mendesah lagi saat Pak Deran memutar selongsong kerisnya sehingga pangkal keris berbentuk U itu berdiri.<br />
<br />
- Sementara jari-jari tangan kanannya mengelus-elus pinggiran lubang keris itu dan kulihat pantat bahenol istriku pun bergetar dengan hebat. Pak Deran semakin cepat mengelus dan bahkan menggosok lubang keris itu dan istriku pun mengerang-erang<br />
<br />
" Paaakk ? paaakkk….suuu. ..suuuuddaaaaahh ? paaakkk ?jangaaan diteruuuuskaaaaan ?.eeeecchghghghghghg h ??.!!!!!", sementara pantatnya pun bergetar hebat dan kedua tangan istriku memegang pantat bahenol nya yang bergetar hebat saat Pak Deran menjilati lubang keris itu dan pantat bahenol istriku meliuk liuk tak karuan.<br />
<br />
- Kedua tangannya meramas pantat bahenol nya sendiri yang mulai maju mundur saat Pak Deran menyedot nyedot lubang keris itu dan bahkan lidah Pak Deran menjilati lubang itu dan…..<br />
<br />
" Mmmppfffhhh hghghghgghghg ?." istriku semakin keras mendesis desis, selangkangan nya terangkat angkat dan mendekati ujung selongsong keris ysng tengah disedot sedot dan dijilati lubangnya oleh Pak Deran.<br />
<br />
`Paaaak ? sudddaaaah ngngngngngngng hhhheeeghghghghgh??!!!” istriku mendesis kedua matanya tertutup dan selangkangan nya tertarik ke depan hingga selangkangan nya kini mengesek ngesek sarung keris itu.<br />
<br />
" Suudddaaaaah paaaak jangaaaaan sudaaah eeeeechghghghg ?.!!!!" istriku terus mendesis desis. Kemudian Pak Deran menghentikan aksinya.<br />
" Diii… , elus lubang kerisku ?!!!" kata Pak Deran kepada Pak Towadi yang dari tadi bengong, sementara di pangkal selangkangan nya sudah menggelembung menunjukkan batang kemaluan nya sudah berdiri tegang.<br />
<br />
:: Pak Towadi langsung mengelus lubang keris Pak Deran dan kembali….<br />
<br />
" Eeeeee….. eeeeee… .eeeeehhhhh. ….eeeecccchhhg hghghg?..! !!!!" istriku mendesis.<br />
" Enak Bu Yati….?" tanya Pak Deran yang berdiri dihadapannya dan selangkangan istriku masih menempel di sarung keris itu.<br />
<br />
:: Istriku ngga menjawab, diam saja……<br />
<br />
" Ooooo.. kurang enak rupanya?!!!" kata Pak Deran kemudian…. .. " Jaaa….jaaaangaaa nnnn….. , paaakkkk…. ..!!!!" rintih istriku memelas,<br />
" Singkap dastermu, Buuuu……! !!!" perintahnya.<br />
<br />
" Paaak …..oooohhhhhh. …jaaa.. ..jaaangaaannn ….paakkkk. …..!!!! " istriku menghiba.<br />
" Ayooo .. nggak usah malu Buuu…. atau biar dia yang mencari jalannya sendiri?!" kata Pak Deran.<br />
<br />
- Seperti diperintah sarung keris itupun menempel di selangkangan istriku saat Pak Deran melepasnya dan….<br />
<br />
" Paak ….jaaa…jaaangaa nnnn…paaaakkkk ?.!!!!" desis istriku saat sarung itu mulai menggosok selangkangannya kembali, sehingga pantatnya pun bergetar kembali.<br />
" Dii ?malam ini kita nonton dulu ? biar Mbah Gandul yang nyebokin Bu Yati, malam ini punya dia?lihat Dii ? Bu Yati menaikkan dasternya ? rupanya dia sudah kebelet…." Kulihat istriku mendesis-desis dan mengelinjang, sementara kedua tangannya memegang pantat nya sendiri dan menarik ke atas dasternya pelan-pelan, sehingga mulai tersingkap paha mulusnya.<br />
<br />
- Semakin lama pantatnya semakin bergetar cepat dan selangkangannya maju mundur oleh gosokan sarung keris yang di sebut Pak Deran, Mbah Gandul itu.<br />
Begitu dasternya tersingkap sampai pangkal pahanya, Mbah Gandul langsung menyusup ke selangkangan istriku dan …..<br />
<br />
" Mmmmmmpppfff ..eeecchhhh ?..bessaaaar ??oooooohhhhhh. ….!!!" desis panjang istriku.<br />
" Sudah, Di , kita keluar biar Bu Yati malam ini milik Mbah Gandul?!!!" kata Pa Deran.<br />
" Bu Yati, titip Mbah Gandul yaa, selamat menikmati, besok baru kami,… Oh… ya…., besok kan ibu pulang malam?.nggak usah pake BH dan celana dalam ya kalau pulang, nanti dibungkus dan serahkan ke saya di pos kalau pulang? biar lebih enak ?he he he….!!! " kata Pak Deran sambil meremas payudara istriku yang berdiri tak berkutik dengan kedua kakinya yang terkangkang. Merekapun keluar meninggalkan istriku yang terbengong.<br />
" Mmmpppff ….oooohhhhh. …beee.. ..besaaar ?aaamaaatttt. …!!!!" rintihnya saat kedua orang itu telah pergi. Istriku pun berusaha duduk di kursi panjang dan rupanya dia berusaha menarik sarung keris itu keluar tapi…..<br />
" Mbaaaah uummppfff oooooohhh… aaammmmpuuunnn. ..mmmbaaaahhh. …. ?..!!!" istriku mendesis keras.<br />
" ooocch masuukkk ke daalaaam eeeccchh gilaaa uummpppfff heeecchhh gilaaa ?uuuccch geliiii aaaccch koook giniiii rasanyaaaaa uumppppccchh ennnnaaaaakkkkckccc hhhh??!!!" dan kulihat istriku mencengkeram erat sandaran kursi dan pantat nya bergetar keras maju mundur di tempat duduknya dan goyangan pantatnya semakin kencang, sementara keringatnya memebanjir dan nafasnya terengah engah<br />
" Eccchhhghghghg mbaaaaah Gaaanduuull ?. akuuuu keluaaaaar ?.!!!" istriku mengerang saat mencapai orgasme malam itu.<br />
<br />
- Tubuhnya tersungkur miring di kursi panjang dan beberapa saat kemudian kaki nya terkangkang lebar dan tubuhnya bertumpu di kedua tangannya melihat selangkangan nya yang digarap Mbah Gandul kembali itu. Kembali pantatnya bergoyang sementara mulutnya mendesis-desis kenikmatan dan nafasnya memburu keras dan….<br />
<br />
" Mbaaah…mmmbbaahh hhh…… ..aaaa… aaaakkuuuuu. .keee…keeeelua aaar lagiiiii ?.!!!!" dia mengerang saat mencapai orgasme keduanya dan pantat nya tersentak-sentak. Kemudian dia duduk kembali dan berusaha berdiri dan berjalan menuju kamar, akupun cepat-cepat rebahan di tempat tidur….<br />
" Mas…maaasss. … bangun,….mass. …!!!!" panggil istriku<br />
" Kamu kelihatanya kok kumal dik, tadi… ku dengar ribut-ribut diluar…..! !!"<br />
" Maas ?!!!!!" kata istriku tersipu-sipu, sambil memelukku..<br />
<br />
- Selang seminggu kemudian, kembali Pak Deran dan Pak Towari mendapat giliran tugas jaga Dan seperti kebiasaan yang lalu-lalu, mereka pasti akan mampir kerumahku dengan alasan untuk minum kopi.<br />
Sudah sejak jam 7 malam aku masuk kekamar, dengan pura-pura badan merasa ngga enak. Begitulah kira-kira jam 9 malam, terdengar ketukan pada pintu depan dan terdengar istriku yang masih nonton TV diruang tamu membuka pintu depan dan terdengar suara Pa Towari dan Pak Deran…Cerita Sex Terbaru<br />
<br />
" CSelamat bu Yati…. apa bapak masih bangun…?"<br />
" Ohh…bapak ngga enak badan dan sudah masuk tidur sejak jam 7 tadi…!!!" terdengar sahutan istriku…..<br />
" Oooo…maaf mengganggu, tapi saya hanya mampir sebentar untuk mengambil kopi saja…!!” “Kalau begitu silakan duduk dulu, saya akan menyediakan kopi didapur…!" sahut istriku lagi, sambil berjalan masuk kedalam.<br />
<br />
- Sesaat kemudian kudengar suara langkah kaki menyusul istriku kedapur dan…<br />
<br />
" Bu Yati, nggak bilang suami ibu kan mengenai kejadian yang lalu…. ?..!!!" terdengar suara Pak Towadi. Tak terdengar suara jawaban dari istriku.<br />
<br />
:: Tak selang kemudian terdengar suara ribut-ribut tertahan dari arah dapur dan…….<br />
<br />
" Ooooohhhh.. ..jangan. …Jangaan paak ?!!!!!" terdengar suara menghiba<br />
" Kenapa, Bu Yati…? diam saja bu….ntar juga pasti enak kok….!!!" suara Pa Towari kembali.<br />
" Jangan pak, ampuun paaak ?.!!!" istriku semakin menghiba, kayaknya Pak Towadi semakin mendesaknya, kemudian dengan mengendap-edapa aku turun dari tempat tidur dan mengintip dari celah-celah pintu kamar…. dan….terlihat dengan cepat Pak Towadi melompat dan berdiri diantara kedua kaki istriku yang terkangkang lebar, saat istriku akan mengatupkan kedua kakinya.<br />
" Tutup selambunya, Ran…!!!" kata nya ke Pak Deran, dan Pak Deran langsung menutup selambu dan pintu rumah.<br />
" Ayo?emut kontolku Bu Yati.." kata Pak Towadi tiba-tiba sambil mengeluarkan penisnya yang agak kecil lemas tapi panjang berbintil- bintil seperti buah pace mendekati mulut istriku.<br />
" Jaaa….jaaangaann nn paaak?.aaampun paaak ??!!!!" istriku terisak sambil memegang pergelangan tangan Pak Towadi yang menyambak rambutnya dan pantat Pak Towadi maju dan batang kemaluannya yang panjang berbintil-bintil semakin dekat dengan mulut istriku.<br />
" Lepas rambut saya paaak…!!!" isak istriku dan Pak Towadi melepas jambakannya dan istriku membuka mulutnya yang sudah dekat dengan penis Pak Towadi dan istriku mengulum penis berbintil Pak Towadi.<br />
" Sedot Bu Yati ?.wwwuhhh Raan Bu Yati pinter nyedot kontolku ?!!!" kata Pak Towadi ke Pak Deran yang juga mendekati istriku dan “Sudaaah nanti biar Bu Yati sendiri…!! !” katanya, aku tak mengerti maksud kata-kata Pak Deran.<br />
<br />
- Kemudian Pak Towadi mencabut penis berbintilnya dari mulut istriku dan mendorong istriku untuk duduk dibangku panjang yang ada di dapur, sementara dia duduk di kiri istriku, sedang Pak Deran dikanan istriku.<br />
<br />
" Bu Yati? gosok punyakmu sendiri ?!!" kata Pak Deran sambil memegang tangan kanan istriku ke selangkangan nya sendiri.<br />
" Ayooo ?.!!!" kata Pak Deran lirihdan mulailah istriku masturbasi menggosok dan mengocok bibir vaginanya sendiri sampai akhirnya bunyi kecepak terdengar dari selangkangannya. ..<br />
" Itilmu Bu Yati…!!!" kata Pak Deran dan istriku mengerang sendiri saat memepermainkan kelentiitnya.<br />
" Paaak ?!!!!" istriku mendesis<br />
" Kenapa, Bu Yati…?" tanya Pak Towadi<br />
" Paaaak ?.!" istriku hanya mendesis<br />
" Ran Bu Yati mulai naik niih…. ,!!!" kata Pak Towadi dan Pak Deran pun berdiri dan menuju pintu dan membukanya dan masuk kembali memegang tali dan betapa terkejutnya aku saat Pak Deran menarik Tarzan.<br />
<br />
- Kontol herdernya yang setia, yang selalu menemani mereka jaga. Istrikupun terkejut sepertiku dan Pak Deran mengunci pintu kembali dan Pak Towadi memegang istriku yang akan lari.<br />
<br />
" Diaam ?" bentak Pak Towadi<br />
" Jangaan paaak ?.." istriku akan mengatupkan kakinya tapi Pak Deran sudah berdiri di depan istriku dan menahan kaki istriku dan Tarzan.<br />
<br />
:: Langsung menyusup di antara kaki Pak Deran yang menahan kaki istriku dan ' Aaaaaauuuuwwwwwww. ……Paaaak ?..!!!!' suara istriku mengerang saat selangkangan nya yang gundul dijilati Tarzan.<br />
<br />
- Rupanya si Tarzan sudah terlatih merangsang wanita karena istriku memegang pinggang Pak Deran yang berdiri di depan istriku menahan agar kaki istriku tetap terkangkang lebar<br />
<br />
" Eeeccch eeh eeeeeecchchh ?..wwwuuucccggghhh paaaaak aaaahhcchhchchc ?"<br />
<br />
- istriku mengerang ddan mendesis keras karena jilatan Tarzan di selangkangan nya.<br />
<br />
" Gimana Ibu Yati? Enak Ibu Yati?" kata Pak Deran terkekeh kekeh<br />
" Paaak ampuuunn adduuuuuuccch aaduuucchh mmmppfsss paaaakkkkzzzzz ? eeh eeh eeeh eh eh?.paakk akuuu wwwwwwuucccch ngngngngngng? .." istriku mengerang keras dan memegang erat pinggang Pak Deran sedangkan pantat bahenol terangakt angkat saat orgasme ketiganya malam itu meledak dan Tarzan dengan ganasnya terus merangsang kelentit.<br />
<br />
- Bibir vagina istriku dan hanya terpaut beberapa menit istriku mengerang kembali saat mencapai orgasmenya yang ke empat dan tubuh istriku pun terjatuh di kursi nafasnya mendengus dengus keringatnya mengalir deras tetapi Tarzan<br />
Kontol herder itu terus merangsang istriku dengan jilatan jilatan mautnya di bibir vagina istriku dan kelentit istriku dan istriku pun mengejang dan mengerang kembali saat oergasmenya ke lima meledak.<br />
Tubuh istriku benar benar lunglai dan Pak Deran membalikkan tubuh istriku yang terkapar di kursi panjang dan menarik kedua kaki istriku yang tertelungkup di lantai dan bertumpu di kedua lututnya sehingga istriku menungging dan Tarzan rupanya sudah siap dan batang kemaluannnya yang merah sudah membesar dan menegang langsung melompat di punggung istriku dan Pak Towadi mengarahkan batang kemaluan Tarzan ke liang vagina istriku<br />
<br />
" MMmmppppfffh paaak jangaaaaan akuuu mnmmmn nn nggaaak mauuu mmmmppfffff .uuuucccch ucccchhh ?!!!!!" istriku mengerang saat batang kemaluan Tarzan menerobos masuk ke liang vagina istriku dan kulihat begitu cepatnya Tarzan mengenjotkan pantatnya sehingga istriku tak lagi dapat mengerang hanya mendesis<br />
" wwwhhh wwwwhhhhhw wwhwhhhwhw ?..!!!!" dan bunyi kecepak-kecepak di selangkangan istriku semakin keras<br />
" wwwwhhhhcchh wwwccchhhh ngngngngng ?.!!!" istriku mengejan saat orgasme dan terus entah sampai orgasme yang keberapa hingga tampaknya istriku hampir pingsan.<br />
<br />
- Saya sekarang sendirian di ruang elektronik, lampu sudah saya hidupkan kembali, sambil merokok dan menunggu Fanny kembali ke ruang ini, saya termangu-mangu. “Aduh, sekarang dia panggil saya Mas, padahal saya bossnya, belum lagi kalau dia hamil!!!*****TAMAT.<br />
<br />
<br />
Para Pembaca Cerita Porn ABG Ingin Membaca Cerita Dewasa Yang Sebelumnya Klik <b><a href="http://newcerporn.blogspot.com/">Di Sini</a></b> ya Para Pembaca Cerita Porn ABG...<br />
<br />
Para Pembaca Cerita Porn ABG Ingin Mendaftar Dan Mencoba Keberuntungan Klik <b><a href="http://www.angelpoker.com/">Di Sini</a></b> Ya Para Pembaca Cerita Porn ABG...<br />
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09716102203921425427noreply@blogger.com1Indonesia-0.789275 113.92132700000002-31.6684965 72.61273300000002 30.0899465 155.22992100000002tag:blogger.com,1999:blog-4919192983423598269.post-30784397951247930252016-12-02T05:52:00.002-08:002016-12-02T05:52:11.438-08:00Gairah Vira<div style="text-align: center;">
<a href="http://www.angelpoker.com/"><img alt="www.angelpoker.com" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirZm9qcx1N8FpmIvVYixNHu8XBPHD2AfMIeHdgWjEhEqznp8NP47eVBljnmsoZBR8ImI9JREc4R9wwGss2YvOPsw7CE0UD6PGhA_N8gZm21dui__49gVlL1Z_bm7DVNIqN2Iouw_0zLV4/s400/Gadis+Sexy+Ngentot+(3).jpg" title="" width="300" /></a></div>
Cerita Sex | Cerita Hot | Cerita Sex Dewasa | Cerita Hot Dewasa | Cerita Dewasa | Cerita Porn ABG | Gairah Vira - Kisah ini yang aku ceritakan tanpa adanya rekayasa, setahun yang lalau temanku wawan mengajakku untuk bertemu dengan temannya yang bernama gunawan, wawan sendiri adalah temanku kuliah dia orangnya rajin, pintar dan ulet dalam berbisnis, sedangkan gunawan adalah anak dari orang kaya dimana ayahnya pernah menjabat...<br />
<br />
<b><a href="http://newcerporn.blogspot.com/">CERITA PORN ABG</a></b> - Gairah Vira | Setahun yang lalu Gunawan menawarkan beberapa koleksi lukisan dan patung ( Gunawan sudah mengetahui perihal bisnis Wawan sebelumnya ) milik orang tuanya kepada Wawan, koleksi lukisan dan patung tersebut berusia tua.<br />
Mau tahu cerita panasnya yang seru lihat saja Cerita Anak Kost Bermadu Kasih<br />
Wawan tertarik tapi dia membutuhkan kendaraan saya karena kendaraannya sedang dipakai untuk mengangkut lemari ke Bintaro, oleh karena itu Wawan mengajak saya ikut dan saya pun setuju saja. Perlu saya jelaskan sebelumnya, Gunawan menjual koleksi lukisan dan patung tersebut, oleh Wawan diperkirakan karena Gunawan seorang pecandu putaw dan membutuhkan uang tambahan.<br />
<br />
- Keesokan harinya ( hari Minggu ), saya dan Wawan berangkat menuju rumah Gunawan di kawasan Depok. Setelah sampai di depan pintu gerbang 2 orang satpam berjalan ke arah kami dan menanyakan maksud kedatangan kami.<br />
Setelah kami jelaskan, mereka mengijinkan kami masuk dan mereka menghubungi Gunawan melalui telepon. Saya memarkir kendaraan saya dan saya mengagumi halaman dan rumah Gunawan yang amat luas dan indah, “ Betapa kayanya orang tua Gunawan” bisik dalam hatiku. Kami harus menunggu sebentar karena Gunawan sedang makan.<br />
Sambil menunggu, kami berbicara dengan satpam. Dalam pembicaraan itu, seorang satpam menceritakan kalau Gunawan itu seorang playboy dan suka membawa wanita malam-malam ke rumahnya ketika orang tuanya sedang pergi.<br />
Setelah menunggu selang 10 menit, akhirnya Gunawan datang ( saya yang baru pertama kali melihatnya harus mengakui bahwa Gunawan memiliki wajah yang amat rupawan, walau saya pun seorang lelaki dan bukan seorang homo! ).<br />
<br />
- Wawan memperkenalkan saya dengan Gunawan. Setelah itu Gunawan mengajak Wawan masuk ke rumah untuk melihat patung dan lukisan yang akan dijualnya.<br />
Saya bingung apakah saya harus mengikuti mereka atau tetap duduk di pos satpam. Setelah mereka berjalan sekitar 15 meter dari saya, seorang satpam mengatakan sebaiknya kamu ( saya ) ikut mereka saja daripada bosan menunggu di sini ( pos satpam ).<br />
Saya pun berjalan menuju rumahnya. Ketika saya masuk , saya tidak melihat mereka lagi. Saya hanya melihat sebuah ruangan yang luas sekali dengan sebuah tangga dan beberapa pintu ruangan. Saya bingung apakah saya sebaiknya naik ke tangga atau mengitari ruangan tersebut ( sebenarnya bisa saja saya teriak memanggil nama Wawan atau Gunawan tapi tindakan itu sangat tidak sopan ! ).<br />
Akhirnya saya memutuskan untuk mengitari ruangan tersebut dengan harapan dapat menemui mereka. Setelah saya mengitari, saya tetap tidak dapat menemukan mereka. Tapi saya melihat sebuah pintu kamar yang pintunya sedikit terbuka.<br />
<br />
- Saya mengira mungkin saja mereka berada di dalam kamar tersebut. Lalu saya membuka sedikit demi sedikit pintu itu dan betapa terkejutnya saya ketika saya melihat seorang anak perempuan sedang tertidur dengan daster yang tipis dan hanya menutupi bagian atas dan bagian selangkangannya, saya bingung harus bagaimana !<br />
Dasar otak saya yang sudah kotor melihat pemandangan paha yang indah, akhirnya saya masuk ke dalam kamar tersebut dan menutup pintu itu. Saya melihat sekeliling kamar itu, kamar yang luas dan indah, beberapa helai pakaian SLTP berserakan di tempat tidur, dan foto anak tersebut dengan Gunawan dan seorang lelaki tua dan wanita tua ( mungkin foto orang tuanya ).<br />
Anak perempuan yang sangat cantik, manis dan kuning langsat ! lalu saya melangkah lebih dekat lagi, saya melihat beberapa buku pelajaran sekolah dan tulisan namanya : Vira kelas 1 C. Masih kelas 1 ! berarti usianya baru antara 11-12 tahun.<br />
Lalu saya memfokuskan penglihatan saya ke arah pahanya yang kuning langsat dan indah itu !. Ingin rasanya menjamah paha tersebut tapi saya ragu dan takut. Saya menaikkan pandangan saya ke arah dadanya dan melihat cetakan pentil susu di helai dasternya itu. Dadanya masih kecil dan ranum dan saya tahu dia pasti tidak memakai pakaian dalam ( BH atau kutang ) di balik dasternya itu !.<br />
<br />
- Wajahnya sangat imut, cantik dan manis ! Akhirnya saya memberanikan diri meraba pahanya dan mengelusnya, astaga….mulus sekali ! Lalu saya menaikkan sedikit lagi dasternya dan terlihatlah sebuah celana dalam ( CD ) warna putih.<br />
Saya meraba CD anak itu dan menarik sedikit karet CDnya , lalu saya mengintip ke dalam,…. Astaga ! tidak ada bulunya ! Jantung saya berdetak kencang sekali dan keringat dingin mengalir deras dari tubuh saya. Lalu saya mencium Cdnya, tidak ada bau yang tercium.<br />
Lalu saya menarik sedikit lagi dasternya ke atas dan terlihatlah perut dan pinggul yang ramping padat dan mulus sekali tanpa ada kotoran di pusarnya ! Luar biasa !<br />
Otak porno saya pun sangat kreatif juga, saya memberanikan diri untuk menarik perlahan-lahan tali dasternya itu, sedikit-seditkit terlihatlah sebagian dadanya yang mulus dan putih ! ingin rasanya langsung memenggangnya, tapi saya bersabar, lalu saya menarik lagi tali dasternya ke bawah dan akhirnya terlihatlah pentil Vira yang bewarna kuning kecoklatan ! Jantung saya kali ini terasa berhenti ! Sayapun merasa tubuh saya menjadi kaku.<br />
<br />
- Jari sayapun mencolek pentilnya dan memencet dengan lembut payudaranya. Saya melakukankan dengan lembut, perlahan dan sedikit lama juga, sementara Vira sendiri masih tertidur pulas. Setelah puas, saya menjilat dan mengulum pentilnya, terasa tawar.<br />
Dasar otakku yang sudah gila, saya pun nekat menarik seluruh dasternya perlahan kearah bawah sampai lepas, sehingga Vira kini hanya mengenakan celana dalam ( CD ) saja ! Saya memandangi tubuh Vira dengan penuh rasa kagum. Tiba-tiba Vira sedikit bergerak, saya kira ia terbangun, ternyata tidak, mungkin sedang mimpi saja.<br />
Saya mengelus tubuh Vira dari atas hingga pusar/perut. Puas mengelus-elus, saya ingin menikmati lebih dari itu ! Saya menarik perlahan-lahan CD Vira ke arah bawah hingga lepas. Kini Vira telah telanjang bulat ! Betapa indahnya tubuh Vira ini , gadis kelas 1 SLTP yang amat manis, imut dan cantik dengan buah dada yang kecil dan ranum serta vaginanya yang belum ada bulunya sehelaipun !<br />
<br />
- Lalu saya mengelus bibir vaginanya yang mulus dan lembek dan sayapun menciumnya. Terasa bau yang khas dari vaginanya itu ! Dengan kedua jari telunjuk saya, saya membuka bibir vaginanya dengan perlahan-lahan , terlihat dalamnya bewarna kemerah –merahan dengan daging di ……atasnya .<br />
Saya menjulurkan lidah saya ke arah vaginanya dan menjilat-jilat vaginanya itu. Saya deg-degan juga melakukan adegan itu. Saya tahu tindakan saya bisa ketahuan olehnya tapi kejadian ini sulit sekali untuk dilewatkan begitu saja ! Benar dugaan saya !<br />
Pada saat saya sedang asyiknya menjilat vaginanya, Vira terbangun ! Saya pun terkejut setengah mati ! Untung Vira tidak teriak tapi hanya menutup buah-dadanya dan vaginanya dengan kedua tangannya. Mukanya kelihatan takut juga.<br />
<br />
" Vira lalu berkata Siapa kamu, apa yang ingin kamu lakukan ?".<br />
<br />
- Saya langsung berpikir keras untuk keluar dari kesulitan ini ! Lalu saya mengatakan kepada Vira:<br />
<br />
" Vira, saya melakukan ini karena Gunawan yang mengijinkannya !", kataku yang berbohong.<br />
<br />
- Vira kelihatan tidak percaya lalu berkata<br />
<br />
" Tidak mungkin, Gunawan kakakku !". Pandai juga dia ! Tapi saya tidak menyerah begitu saja. Saya mengatakan lagi<br />
" Vira, saya tahu Gunawan kakakmu tapi dia punya hutang yang amat besar pada saya, apakah kamu tega melihat kakakmu terlibat hutang yang amat besar ?"<br />
<br />
- Apakah kamu tidak kasihan pada Gunawan ?, kalau dia tidak melunasi hutangnya, dia bisa dipenjara ” kataku sambil berbohong . Vira terdiam sejenak.<br />
S aya berusaha menenangkan Vira sambil mengelus rambutnya. Vira tetap terdiam. Sayapun dengan lembut menarik tangannya yang menutupi kedua buah dadanya. Dia kelihatannya pasrah saja dan membiarkan tangannya ditarik oleh saya.<br />
Terlihat lagi kedua buah dadanya yang indah dan ranum itu ! Saya mencium pipinya dan berkata<br />
<br />
" Saya akan selalu mencintaimu, percayalah !". Saya merebahkan tubuhnya dan menarik tangannya yang lain yang menutupi vaginanya.<br />
<br />
- Akhirnya dia menyerah dan pasrah saja terhadap saya. Saya tersenyum dalam hati. Saya langsung buru-buru membuka seluruh pakaian saya untuk segera menuntaskan “ tugas<br />
<br />
" ini ( maklum saja, kalau terlalu lama, transaksi Gunawan dengan Wawan selesai, sayapun bisa ketahuan, ujung-ujungnya saya bisa saja terbunuh ! )."<br />
<br />
- Saya langsung mencium mulut Vira dengan rakus. Vira kelihatannya belum pernah ciuman sebelumnya karena dia masih kaku. Lalu saya mencium lehernya dan turun ke arah buah dadanya. Saya menyedot kedua buah dadanya dengan kencang dan rakus dan meremas-remas kedua buah dadanya dengan sangat kuat, Vira kelihatannya kesakitan juga dengan remasan saya itu,<br />
Sayapun menarik-narik kedua pentilnya dengan kuat !<br />
<br />
" Sakit kak " kata Vira. Saya tidak lagi mendengar rintihan Vira. Saya mengulum dan menggigit pentil Vira lagi sambil tangan kanan saya meremas kuat pantat Vira. Setelah puas, saya membalikkan badan Vira sehingga Vira tengkurap.<br />
<br />
- Saya jilat seluruh punggung Vira sampai ke pantatnya. Saya remas pantat Vira kuat-kuat dan saya buka pantatnya hingga terlihat anusnya yang bersih dan indah. Saya jilat anus Vira, terasa asin sedikit ! Dengan jari telunjuk saya, saya tusuk-tusuk anusnya, Vira kelihatan merintih atas tindakan saya itu.<br />
Saya angkat pantat Vira, saya remas bagian vagina Vira sambil ia nungging ( posisi saya di belakang Vira ). Vira sudah seperti boneka mainan saya saja !. Setelah puas , saya balikkan lagi tubuh Vira sehingga ia terlentang, saya naik ke atas kepala Vira dan menyodorkan penis saya ke mulut Vira. “ Jilat dan kulum !” kataku. Vira ragu juga pada awalnya, tapi saya terus membujuknya dan akhirnya ia menjilat juga.<br />
Penis saya terasa enak dan geli juga dijilat olehnya, seperti anak kecil yang menjilat permen lolipopnya.<br />
<br />
" Kulum !" kataku, dia lalu mengulumnya. Saya dorong pantat saya sehingga penis saya masuk lebih dalam lagi, kelihatannya dia seperti mau muntah karena penis saya menyentuh kerongkongannya dan mulutnya yang kecil kelihatan sulit menelan sebagian penis saya sehingga ia sulit bernapas juga.<br />
<br />
- Sambil ia mengulum penis saya, tangan kanan saya meremas kuat-kuat payudaranya yang kiri hingga terlihat bekas merah di payudaranya.<br />
Saya langsung melepaskan kuluman itu dan menuju ke vaginanya. Saya jilat vaginanya sepuas mungkin, lidah saya menusuk vaginanya yang merah pink itu lebih dalam, Vira menggerak-gerakkan pantatnya kiri-kanan, atas-bawah, entah karena kegelian atau mungking ia menikmatinya juga. Sambil menjilat vaginanya, kedua tangan saya meremas-remas pantatnya.<br />
Akhirnya saya ingin menjebol vaginanya. Saya naik ke atas tubuh Vira, saya sodorkan penis saya ke arah vaginanya. Vira kelihatan ketakutan juga,<br />
<br />
" Jangan kak, saya masih perawan !", Nah ini dia ! saya membujuk Vira dengan rayuan-rayuan manis.<br />
<br />
- Vira terdiam pasrah. Saya tusuk penis saya yang besar itu yang panjangnya 18 cm dan diameter 6 cm ke vaginanya yang kecil sempit tanpa bulu itu ! Sulit sekali awalnya tapi saya tidak menyerah.<br />
Saya lebarkan kedua kakinya hingga ia sangat mengangkang dan vaginanya sedikit terbuka lagi, saya hentakkan dengan kuat pantat saya dan akhirnya kepala penis saya yang besar itu berhasil menerobos vaginanya !<br />
Vira mencakar tangan saya sambil berkata<br />
<br />
" sakitttt !!!" saya tidak peduli lagi dengan rintihan dan tangisan Vira ! Sudah sepertiga penis saya yang masuk. Saya dorong-dorong lagi penis saya ke dalam lobang vaginanya dan akhirnya amblas semua !<br />
<br />
- Dan seperti permainan sex pada umumnya, saya tarik-dorong, tarik-dorong, tarik-dorong, terus-menerus ! Vira memejamkan matanya sambil menggigit bibirnya. Tangan saya tidak tinggal diam, saya remas kedua buah dadanya dengan sangat kuat hingga ia kesakitan dan saya tarik-tarik pentilnya yang kuning kecoklatan itu kuat-kuat ! Saya memainkan irama cepat ketika penis saya menghujam vaginanya.<br />
Baru 5 menit saya merasakan cairan hangat membasahi penis saya, pasti ia mencapai puncak kenikatannya. Setelah bermain 15 menit lamanya, saya merasakan telah mencapai puncak kenikmatan, saya tumpahkan air mani saya kedalam vaginanya hingga tumpah ruah.<br />
Saya puas sekali ! Saya peluk Vira dan mencium bibir, kening dan lehernya. Saya tarik penis saya dan saya melihat ada cairan darah di sprei kasurnya. Habislah keperawanannya !.<br />
<br />
- Setelah itu saya lekas berpakaian karena takut ketahuan. Saya ambil uang 300.000 rupiah dari saku saya dan saya berikan ke Vira ,<br />
<br />
" Vira, ini untuk uang jajanmu, jangan bilang ke siapa-siapa yah ", Vira hanya terdiam saja sambil menundukkan kepala dan menutupi kedua buah dadanya dengan bantal.<br />
<br />
- Saya langsung keluar kamar dan menunggu saja di depan pintu masuk. Sekitar 10 menit kemudian Gunawan dan Wawan turun sambil menggotong lukisan dan patung. Ternyata mereka transaksinya bukan hanya lukisan dan patung saja tapi termasuk beberapa barang antik lainnya.<br />
Pantasan saja mereka lama ! …Akhirnya saya dan Wawan permisi ke Gunawan dan ke kedua satpam itu. Kami pergi meninggalkan rumah itu. Wawan puas dengan transaksinya dan saya puas telah merenggut keperawanan adik Gunawan. Ha ha ha ha ha, hari yang indah dan takkan terlupakan !.-*****TAMAT<br />
<br />
<br />
Para Pembaca Cerita Porn ABG Ingin Membaca Cerita Dewasa Yang Sebelumnya Klik <b><a href="http://newcerporn.blogspot.com/">Di Sini</a></b> ya Para Pembaca Cerita Porn ABG...<br />
<br />
Para Pembaca Cerita Porn ABG Ingin Mendaftar Dan Mencoba Keberuntungan Klik <b><a href="http://www.angelpoker.com/">Di Sini</a></b> Ya Para Pembaca Cerita Porn ABG...Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09716102203921425427noreply@blogger.com0Indonesia-0.789275 113.92132700000002-31.6684965 72.61273300000002 30.0899465 155.22992100000002tag:blogger.com,1999:blog-4919192983423598269.post-71599779899286388292016-11-28T06:13:00.001-08:002016-11-28T06:13:43.187-08:00Takut Di Kecewakan<div style="text-align: center;">
<a href="http://www.angelpoker.com/8"><img alt="" height="400" src="http://blogseks.com/wp-content/uploads/2016/06/Cerita-Seks-Abg.jpg" title="" width="300" /></a></div>
Cerita Sex | Cerita Hot | Cerita Sex Dewasa | Cerita Hot Dewasa | Cerita Dewasa | Cerita Porn ABG | Takut Di Kecewakan - perkenalkan nama saya Lisa. saya gadis berumur 19 tahun.cerita sex saya berawal pada saat saya berada di bangku sekolah menengah pertama.saat itu saya duduk di bangku kelas 2, pada bulan februari saya bertemu dengan seorang laku-laki bernama Juda. Juda duduk di bangku sekolah menengah atas. Kami saling jatuh cinta dan akhirnya kami memutuskan untuk menjalin hubungan...<br />
<br />
<i><b><a href="http://www.angelpoker.com/8">CERITA PORN ABG</a></b></i> - Takut Di Kecewakan | Pada awal-awal masa pacaran kami hanya melakukan oral sex, itupun aku lakukan karena aku takut kalau di kecewa dan berpaling dariku (karena sebenarnya aku tidak mau). Kami sering sekali bertengkar karena masalah yang sama yaitu karena aku selalu menolak setiap kali aku di ajak berhubungan badan.<br />
Itu aku lakukan karena aku ingin mempertahankan keperawananku saat itu.Kejadian ini bermula saat orang tuaku pergi, karena kebiasaan kedua orang tua ku kalau pergi pasti pulangnya pagi.aku menghubungi pacarku itu, aku menyuruhnya agar ia cepat datang ke rumahq karena rumahku sedang sepi.selang 15menit kemudian dia meneleponku dan mengatakan bahwa dia sudah ada diluar pagar rumahku. aku pun mengambil kunci gembok pagar rumahku dan membukanya dengan hati-hati.<br />
<br />
- setelah pintu aku buka dengan cepat pacarku langsung lari ke arah kamarku. Karena kebetulan kamarku berada di paling depan dan ada pintunya.setelah aku kembali ke kamar dia memastikan bahwa tidak akan ada celah untuk orang melihat dan masuk.<br />
Lalu dia mulai menciumi bibirku, aku pun menyambutnya dengan penuh senang hati. Sambil menciumi aku dia mulai meraba-raba tubuhku. di mulai dari mengelus-ngelus pantatku, kemudian naik ke ke dua buah dadaku.Lalu dia menjatuhkan ku di atas tempat tidurku.<br />
dia terus menciumi aku dengan penuh nafsu, lalu kedua tangannya menerobos masuk ke dalam buah dadaku yang masih kencang meskipun itu tidak terlalu besar hanya sebesar satu kepalan tangan. dia mulai membuka baju tidurku dan dengan cepat ia melepaskannya dari tubuhku, dan sekarang aku sudah setengah telanjang.<br />
<br />
- lalu mulutnya turun ke buah dadaku dan dia mulai menciumi buah dadaku sambil menyedot-nyedot puting susuku yang kecil itu.tak lupa tangannya menyelinap masuk ke dalam CD ku.setelah lama ia memainkan buah dadaku, kini ia melepas baju dan celananya. tak lupa ia juga melepaskan bawahan yang masih aku pakai beserta CD yang aku kenakan.dia pun mulai mengarahkan penis nya ke dalam mulutku, lalu aku kulum dan aku jilati kepala batang kemaluannya itu.tak lama berselang lalu dia meminta ku untuk memasukkan penisnya kedalam lubang vaginaku.<br />
namun aku menolaknya. dia terus merayu dan entah setan apa yang masuk ke dalam fikiranku saat itu lalu aku mau memasukkan penisnya ke dalam vaginaku dengan syarat dia yang harus memasukkannya.<br />
<br />
- lalu aku di tariknya ke tepi tempat tidur dan dia mencoba memasukkan kejantanannya ke dalam vagina ku. terasa sangat sakit seakan ada yang merobek vaginaku. maklum karena aku sama sekali belum pernah melakukan hubungan badan. karena melihatku kesakitan dia berhenti sejenak dan mencium bibirku.<br />
setelah beberapa menit kemudian dia mulai memaju mundurkan batang penisnya itu ke dalam vaginaku yang masih sempit itu.tanpa tersadar aku mendesah-desah sehingga ia semakin bersemangat untuk memaju mundurkan batang kemaluannya, dan semakin cepat ia memompa,lalu dia mengeluarkan batang penisnya dan keluarlah cairan mani di atas perutku.setelah itu kami beristirahat sejenak.<br />
<br />
- pacarku meminta agar sekarang ganti aku yang berada di atas. akhirnya aku pun naik ke atas tubuhnya. aku langsung memasukkan batang penis itu kedalam vagina ku. lalu aku menaik turunkan tubuhku sambil aku menciumi pacarku itu,.<br />
tak lama kemudian rasanya tubuhku bergetar dan merasakan akan ada cairan yang keluar dari dalam vaginaku.<br />
melihat aku seperti itu sekarang gnti pacarku yang berada di atas dan mempercepat genjotannya.<br />
Arrgggggggggggggggggggggghhhhh.. keluarlah cairan cintaku,setelah itu kami beristirahat.sesaat setelah kejadian itu pacarku merasa menyesal karena telah memerawani aku. dia takut kalau aku hamil.-*****TAMAT<br />
<br />
<br />
Para Pembaca Cerita Porn ABG Ingin Membaca Cerita Dewasa Yang Sebelumnya Klik <b><a href="http://newcerporn.blogspot.com/">Di Sini</a></b> ya Para Pembaca Cerita Porn ABG...<br />
<br />
Para Pembaca Cerita Porn ABG Ingin Mendaftar Dan Mencoba Keberuntungan Klik <b><a href="http://www.angelpoker.com/8">Di Sini </a></b>Ya Para Pembaca Cerita Porn ABG...Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09716102203921425427noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4919192983423598269.post-70106534548372244102016-11-27T05:28:00.002-08:002016-11-27T05:28:10.616-08:00Baru Pertama<div style="text-align: center;">
<a href="http://www.angelpoker.com/8"><img alt="Image result for cerita dewasa" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglbMS_AErZks4BVl6_-w6CsG7JG6RytoUOkc5vaz2KyE5qS4PTo3n3pZl4ZbvUcyH-Ach3XTT5ThHtDqPoP-deRv6YgQettLKo0ByFMxY7YZ94EqHRW-ys91iunNUpnqeziC5KTTxPtNU/s400/Cerita+Dewasa+Bercinta+Dengan+Gadis+Pingsan.png" width="303" /></a></div>
<br />
Cerita Sex | Cerita Hot | Cerita Sex Dewasa | Cerita Hot Dewasa | Cerita Dewasa | Cerita Porn ABG | Baru Pertama - Pengalaman pribadiku sekaligus pengalam pertama saat berpacaran dengan pacar pertamaku, aku dan pacarku sama sama kehilangan perawan dan perjakanya, kejadiannya begini saat itu tepatnya hari rabu aku tidak ada kuliah sehingga bebas mau main kemana saja dari pagi sampai malam, pagi itu aku sudah mandi sambil mikir rencana mau kemana hari ini.<br />
<br />
<b><a href="http://newcerporn.blogspot.com/">CERITA PORN ABG</a></b> - Baru Pertama | Pacarku Eri sms denganku katanya aku disuruh maen kesana ya udah sehabis makan dan ganti baju aku langsung menstater motorku menuju ke rumah pacarku, selang satu jam dalam perjalanan aku sudah sampai di rumahnya kabetulan juga dia juga libur.<br />
Kutunggu agak lama setelah memencet bel rumahnya, Eri membukakan pintu depan rumahnya,<br />
<br />
" lho kok sepi, pada kemana ?" tanyaku sambil masuk ke rumahnya,<br />
" oh Mama lagi ke Pasar Baru, si adik sudah berangkat pagi ke sekolah, ada PR" katanya.<br />
<br />
- Baca Juga Kisah Sex Kiriman Pembaca lainnya di : halamanceritasex.blogspot.com<br />
<br />
" Duduk dulu ya, aku mau pake baju dulu nih, soalnya habis mandi buru-buru ada bel bunyi dan aku yakin pasti kamu yang datang, jadinya cuman sempet pake handuk sama kaos aja".<br />
" Pasti belum pake baju dalam ya ? tebakku sambil senyum."<br />
" Ih dasar cowok, pikirannya yang ngeres-ngeres aja, " tapi suka kan …hi hi hi.<br />
<br />
- Sambil berjalan ke kamarnya, aku lihat pinggul dan pantat pacarku ini benar-benar aduhai, betisnya putih apalagi pahanya pasti lebih ok dan yang paling memabukkan adalah buah dadanya yang ranum dan montok, kaos ketatnya membungkus payudara indah tanpa bh itu dengan sempurna, memperlhatkan lekukan dada wanita yang sempurna.<br />
Kebayang waktu kenalan dulu, wih tangannya putih sekali dan mulusnya ampun, banyak cowok yang suka sama dia, tapi namanya cinta nggak bisa diboongin.<br />
<br />
" Sorry ya agak lama, nih kopi kesukaanmu mas ", aku agak kaget juga<br />
" eh makasih ya" kataku sambil kaget dan agak konak lihat pakaiannya,<br />
Eri cuma make celana pendek tipis batik yogya dan kaos tipis ketat coklat muda tanpa lengan dengan belahan kaos rendah yang memperlihatkan belahan dadanya yang putih dan montok.<br />
" Aku minum ya, wah masih panas sekali" kataku sambil megangin mulutku yang kepanasan,<br />
" Eri ketawa makanya kira-kira ya kalau mau minum tiup dulu donk, mas".<br />
" Wah lihat nih, lidahku sampai merah gini, mesti diobatin nih kalau nggak bisa dioperasi "kataku.<br />
" Aduh kacian, sini ibu guru lihat dulu" kata Eri sambil duduk disampingku dan memegang mulutku, aku diam dan memperlihatan lidahku yang kepanasan, sementara kuhirup wangi tubuhnya yang habis mandi, hmm. Kudekatkan dudukku pada tubuh Eri, sambil tangannya melihat-lihat lidahku,<br />
<br />
- Tanganku memeluk pinggulnya dari samping sambil kulirik belahan dadanya yang putih, montok menantang dan menggairahkan itu. Sambil kupeluk tubuhnya, kurasakan kehangatan tubuh dan payudaranya yang montok membuat kontolku bangkit dan mulai membesar dengan cepat, Hingga menyesakkan celana yang kupakai,<br />
<br />
" idih, kok sampai merah gini" kata Eri, tiba-tiba mulutku dilumat olehnya dan tanpa menunggu lagi sambil tetap kupeluk tubuhnya akaupun gantian memgulum, melumat dan mencium bibir seksinya dengan penuh gairah,<br />
<br />
- Satu hal yang kusuka dari pacarku, meskipun dia orangnya pendiam kalau urusan lumat melumat dia jadi sangat ahli sekali, dan lumatan bibir seksinya sungguh sangat menggairahkan. Tiba-tiba Eri mengangkat pantatnya dan duduk diatas pangkuanku,<br />
Bongkahan pantatnya terasa sangat hangat kenyal dan menekan kontolku yang sudah mengeras,<br />
<br />
" Ih adikku sudah berdiri, katanya sambil menggoyangkan pantatnya diatas kontolku".<br />
<br />
- Kulihat matanya sudah mulai nanar dan sedikit berair, pandangannya mulai agak sayu, kemudian aku mulai beralih menciumi leher putihnya dan sedikit jilatan dibelakang telinga,kelihatannya salah satu titik rangsangnya ini sangat menggairahkan nafsu seks-nya,<br />
Lebih kebawah lagi, kuraba dari luar bongkahan payudaranya sudah sangat mengeras dan lebih membesar dari biasanya, pelan kuangkat kaosnya dan sepasang penutup BH-nya, payudara yang putih dan montok itupun menyembul dari dalam BH hitam yang dipakainya,<br />
Sangat kontras sekali dengan dadanya yang sangat putih dan montok itu. Kuciumi dengan rakus payudara montok itu dan kujilati dengan lidahku, sampai akhirnya ke titik pusat dadanya, putting susunya yang sudah tegak seperti penghapus pensil di ujung,<br />
Kujilati putting susunya dan ternyata titik inipun sangat mempengaruhi gairahnya, terlihat kedua tangannya dilepas dari pelukannya dan tangannya memegang dan menarik rambut panjangnya kebelakang sambil mulutnya mendesis seperti orang kepedasan.<br />
<br />
- Tiba-tiba tubuhnya menggelinjang kuat sekali dan memeluktubuhku erat sekali sambil digoyang-goyangkan pantatnya diatas kontol tegakku dan akupun terasa dikeliilingi daging nikmat, dari sepasang dadanya yang montok dan ranum serta dibawah bongkahan pantatnya yang nggak kalah montok dan padat.<br />
Sejenak dia terdiam sambil tetap memelukku dan dia menggelendot manja diatas pangkuanku, “Mas, kita kemarku yuk, takut di ruang tamu ada yang masuk, lagian disana kan lebih leluasa, tapi aku minta digendong ya ..? pintanya manja.<br />
Sambil tangannya memelukku, akupun menggendong tubuhnya yang ramping dan montok itu ke kamarnya yang lumayan jauh dari ruang tamu. Setelah menaruh Eri diatas kasur, kuhampiri tape disamping tempat tidurnya dan kusetel lagu Forever In Love-nya Kenny G yang sampai saat ini menjadi lagu kenangan kami berdua.<br />
Dalam ketegangan kontolku dan nafsu yang sudah naik, kuhampiri Eri, Kucium lembut bibirnya dan seluruh wajahnya mulai dari keningnya, jidat, matanya yang terpejam, hidung dan akhirnya kukecup dan akhirnya kulumat bibir seksinya, tanganku tak tinggal diam mulai dari kaos dan BH-nya kubuka perlahan dan celana dalam hitam kecilnya yang menutupi lembah dan jembut halusnya,<br />
Sambil terpejam Tangan Eri meraih kancing dan resluting celanaku dan didapatinya kontolku yang sudah tegak berdiri, kubantu melepas baju yang kukenakan sehingga kita berdua telanjang bulat dan hanya celana dalam Eri yang masih dipakainya. Tiba-tiba tubuhku didorongnya,<br />
<br />
" berdiri dulu sayang, katanya, Akupun turun dari tempat tidur dan Eri pun duduk ditepi tempat tidur dan sambil membelai kontolku yang sudah sangat tegang, " Aku belum pernah lihat titit lelaki dewasa, tetapi punyamu besar sekali mas, sampai-sampai tanganku rasanya mantap sekali memegangnya, boleh aku belai sayang,<br />
" Tentu, belai ciumi dan manjakan kontol besar ini sayang, kataku. Kontolku sebenarnya nggak terlalu besar ya kira-kira pernah kuukur pakai penggaris panjangnya 15 cm dan bonggolnya sebesar pepsodent ukuran jumbo, yah perfectable size-lah menurut ukuran pacarku".<br />
<br />
- Sejak pertama kali mengenal oral sex hingga hari ini, Eri menunjukkan antusias yang sangat tinggi dengan kontolku, matanya sempat terbelalak saat pertama melihat dan memegang kontolku yang sudah ereksi.<br />
Apalagi saat pertama kali melakukan 'karaoke', istilahku jika ingin di-oral-sex sama pacarku, cara memperlakukan kontolku benar-benar istimewa, saat kutanya emangnya sudah pernah karaoke ya, pacarku marah besar, bagaimana mungkin jawabnya, ciuman bibir aja baru dengan kamu , dan akupun teringat first kiss buatku dan buat dia benar-benar berkesan,<br />
Habis sama-sama baru sekali itu sih. Sambil duduk dipingggir kasur kubuka pahaku sehingga kontolku yang sudah ereksi terlihat menantang seperti tugu monas, Eri jongkok dibawah sambil membelai perlahan kontolku, jari jemarinya menari-nari sepanjang kontolku mengikuti urat-uratnya yang menonjol sambil sesekali meremas dengan gemas,<br />
Kulihat payudara Eri sangat menantang dan sesekali kuremas juga susunya. Dari pangkal kontolku, dekat anus, tiba-tiba Eri menjulurkan lidahnya dan menjilat-jilat bonggol kontolku, jilatan itu kemudian berpindah keatas mengikuti batang kontolku,<br />
Hingga akhirnya kepala kontolku dijilat dan disedot perlahan-lahan. Kurasakan aliran darah mengalir keras disepanjang urat kontolku, dan ketegangannya mungkin sudah mencapai 100%, kepalanya membesar seperti helm tentara,<br />
Warnanya kemerah-merahan dan berdenyut-denyut nikmat sekali. Sampai akhirnya batang kontolku mulai dilumat dan dimasukkan ke dalam mulutnya, perlahan-lahan hingga kurasakan menyentuh ujung tenggorokannya, sementara masih tersisa sekitar 5 cm.<br />
<br />
" Masukkan semuanya dong, pintaku, "Gimana mau masuk lagi, kontolmu terlalu panjang buat mulutku, katanya sambil melepaskan kulumannya. Akhirnya keluar masuk kontolku dimulutnya, wah rasanya nikmat sekali, mungkin seperti ini rasanya bersenggama, pikirku, Kami memang selama ini belum pernah melakukan persetubuhan hingga memasukkan kontolku ke dalam vaginanya, yah hanya sekedar berbugil sambil menjilat dan mengulum alat kelamin dan orgasme tanpa melakukan senggama.<br />
<br />
- Suasana pagi yang sejuk, karena jendela kamar yang terbuka ditambah alunan instrumen Kenny.G membuat kami sama-sama terbuai dan lupa dengan segala sesuatunya. Sambil kujamah payudaranya, Eri kutarik dan kurebahkan di atas tempat tidur, wajahnya benar-benar merangsang, matanya berbinar,<br />
Bibirnya memerah dan payudara sangat kencang dan memadat dengan putting susu yang mengeras. Seperti diawal aku mulai menciumi wajah dan bibirnya kemudian aku turun kebawah, kuciumi dan kujilati mulai dari jari-jemarinya yang putih mulus hingga ke betis indahnya,<br />
Sambil kubelai dan kusentuh paha mulusnya, tanpa terasa aku menyentuh CD hitamnya dan perlahan kuturunkan dan kulepaskan, Eri diam dan hanya mendesah-desah menahan kenikmatan itu. Sampai di pahanya kubelai dan kuciumi paha mulusnya seinchi demi seinchi kelihatan sekali dia begitu terangsang,<br />
Sebelum sampai ke pangkal pahanya, aku naik dan mulai menjilati dadanya. Payudara yang putih dan mulus itu kuremas sambil mulai kujilati melingkar hingga sampai ke putingnya kujilati dan kusedot penuh nafsu, Kulihat pinggul dan pantat Eri bergerak dan menggelinjang tak karuan menahan kenikmatan jilatan, sedotan dan remasanku.<br />
<br />
- Kujilati kebawah lagi dan sampai ke perut Eri yang sangat mulus dan akhirnya hingga ke bukit indah yang ditumbuhi rumput hitam yang halus dan sangat kontras dengan kemulusan tubuhnya. Kusibakkan bulu-bulu halus yang menutupi vagina pacarku, terlihat bibir vaginanya masih tertutup rapat,namun terlihat disitu ada cairan disekelilingnya, ternyata dia sudah mulai basah.<br />
Kubuka sedikit dan terlihat kelentitnya berwarna merah jambu, kecil, menonjol dan kelihatan membasah, kuraba perlahan, Eri melenguh keras dan menggoyangkan dan mengangkat pantatnya, Kuraba perlahan dengan jari telunjukku dan akhirnya mulai kujilati dengan ujung lidahku, kembali terdengar erangan dan lenguhannya merasakan nikmat yang luar biasa.<br />
<br />
" Mas, tolong aku sayang, masukkan kontol besarmu ke vaginaku, aku sudah tak tahan lagi menahan kenikmatan ini, pintanya sambil setengah menangis".<br />
" jangan sayang, kita belum boleh melakukan ini, toh nanti kita juga akan menikah, kataku masih sadar, meskipun aku jiga sudah tidak kuat lagi menahan nafsuku".<br />
" Biarlah mas, aku rela mmberikan perawanku untukmu sayang, aku sangat mencintaimu dan aku takut kehilangan dirimu, kata Eri, sambil mulai menarik kontolku ke arah vaginanya yang membasah. Kontolku yang sudah agak menurun, mulai bangkit lagi begitu menyentuh bibir vagina Eri, sangat tegang dan begitu membesar".<br />
<br />
- Dengan masih deg degan akhirnya sedikit demi sedikit kumasukkan batang kontolku ke dalam vaginanya, saat kucoba menyelipkan kepala kontolku ke mulut vaginanya rasanya peret dan sulit sekali, kulihat Eri sedikit meringis dan membuka mulutnya dan sedikit menjerit, 'aaah' ,<br />
Namun akhirnya kepala kontolku sudah mulai masuk dan mulai kurasakan kehangat vaginya, perlahan kumasukkan seinchi demi seinchi, pada centimeter ke 3 menuju ke 4, Eri tiba-tiba berteriak dan menjerit,<br />
<br />
" Aduh mas sakit sekali, katanya, seperti ada yang menusuk dan nyerinya sampai ke perut", katanya.<br />
" Aku cabut aja ya ?" Jangan, biarkan dulu kutahan rasa sakit ini, aku yang sudah merasa kenikmatan yang luar biasa dan sedikit demi sedikit mulai kumasukkan lagi batang kontolku.<br />
<br />
- Kulihat Eri meneteskan air mata, namun tiba-tiba dia menggoyangkan pantatnya dan tentunya akhirnya kontolku hampir seluruhnya masuk, kenikmatan yang belum pernah kurasakan, kontolku serasa digigit bibir yang kenyal, hangat, agak lembab dan nikmat sekali.<br />
Akhirnya kamipun mulai menikmati hubungan badan ini,<br />
<br />
" mas rasa sakitnya sudah agak berkurang, sekarang keluar masukkan kontolmu mas, rasanya nikmat sekali. Perlahan aku mulai mengayun batang kontolku keluar masuk ke vagina Eri",<br />
<br />
- Kulihat tangannya diangkat dan memegang erat-erat kepalanya dan akhirnya menarik sprei tempat tidurnya, sementara pahanya dia kangkangin lebar-lebar dan mencari-cari pinggulku, hingga akhirnya kakinya melingkar di pantatku dan seolah meminta kontolku untuk dimasukkan dalam-dalam ke vaginanya.<br />
Beberapa kali ayunan, akhirnya aku agak yakin dia sudah tidak begitu merasakan sakit di vaginanya, dan kupercepat ayuhan kontolku di vaginanya. Eri berteriak-teriak dan tiba merapatkan jepitan kakinya di pantatku,<br />
Kepala menggeleng-geleng dan tangannya menarik kuat-kuat sprei tempat tidurnya, mungkin dia mau orgasme, pikirku. Tiba-tiba tangannya memelukku erat-erat dan kakinya makin merapatkan jepitannya di pantatku,<br />
Kurasakan payudara besarnya tergencet dadaku, rasanya hangat dan kenyal sekali, aku diam sejenak dan kubenamkan kontolku seluruhnya di dalam vaginanya.<br />
<br />
" Oh, mmmas aku keluar…. Ahhhhhhhhhhhhh ….ahhhhhhhhhhhhh…. ahhhhhhhhhhh,<br />
Aku merasakan nikmat yang amat sangat, kontolku berdenyut-denyut, rasanya aliran darah mengalir kencang di kontolku, dan aku yakin kontolku sangat tegang sekali dan begitu membesar di dalam vagina Eri, sepertimya aku juga akan mengeluarkan air kejantananku".<br />
<br />
- Kubuka sedikit jepitan kaki Eri dipantatku, sambil kubuka lebar-lebar paha Eri, kulihat ada cairan kental berwarna kemerah-merahan dari vagina Eri, kontolku rasanya licin sekali dialiri cairan itu, dan akhirnya dengan cepat aku kayuh kontolku keluar masuk dari vagina Eri, nikmat sekali rasanya.<br />
Ada mungkin delapan sampai sembilan kayuhan kontolku di vagina Eri, tiba-tiba kurasakan ada sesuatu yang akan meledak dari dalam kontolku dan akhirnya ….<br />
<br />
" Crooot …croooot ….crooot …crooot. Kontolku yang sudah kucabut dari dalam vagina Eri,"<br />
<br />
- Kudaratkan di atas perut mulusnya dan semburan air kejantananku muncrat sampai ke rambut, pipi,sebagian mulutnya, payudara dan diatas perut Eri, kuurut-urut batang kontolku dan tetesan air maniku berjatuhan di atas jembut halus kekasihku.<br />
Aku merebahkan diri disamping tubuh mulus Eri, kupeluk dia sambil kubelai rambutnya, Eri terpejam, diam dan tiba-tiba dari ujung kedua belah matanya yang terpejam menetes air mata. Kuseka air matanya dan kupeluk dia erat-erat, dan dia memelukku juga,<br />
<br />
" Mas, hari ini aku sudah persembahkan kesucianku untukmu, sesuatu yang berharga yang kumiliki telah kuberikan padamu, aku nggak mau kehilangan dirimu dan tak akan kulupakan seumur hidupku peristiwa indah hari ini … Aku sangat mencintaimu mas".<br />
<br />
- Eri bangun dari rebahannya, mengambil saputangan dan membersihkan bercak dari sela-sela vaginya yang telah bercampur dengan cairan kenikmatannya, saputangan biru itu berbercak merah, memenuhi hampir setengah lembar saputangan biru itu.<br />
<br />
" Saputangan ini akan kusimpan selamanya, sebagai tanda buat cinta kita, mas" Aku terdiam, kemudian kubelai rambut indahnya, kukecup keningnya dan kukatakan, " Hari ini 14 November 1994, aku telah kau berikan sesuatu yang berharga darimu, keperawananmu membuktikan cinta sucimu, aku juga sangat mencintaimu, kuambil keperawananmu dengan keperjakaanku, dan tak kan kulupakan hari ini selama hidupku".<br />
<br />
- Dalam keadaan sama-sama bugil, kupeluk tubuh Eri, kehangatan tubuhnya mengalir ke setiap pori-pori dan diapun meraskan hal yang sama,<br />
<br />
" tahun depan aku sudah lulus, selanjutnya aku akan melamarmu dan kita akan menikmati cinta kita selamanya, aku mencintaimu Eri".<br />
" Mas, aku bangga memilikimu, lelaki sepertimu yang memang aku idamkan selama ini". Keringat yang mengalir di badanku diseka Eri dengan handuk dan dia membersihkan kontolku dengan handuk basah, akupun jadi terangsang lagi,<br />
" Ih, si Adik kok bangun lagi, kamu benar-benar perkasa mas", aku tersenyum, sebenarnya aku masih ingin melakukan sekali lagi tapi jam sudah menunjukkan jam 11.30, aku takut kalau tiba-tiba mamanya pulang. Kugandeng tangan Eri dan membawanya ke kamar mandi dan dibawah guyuran shower kamar mandinya kita mandi bersama,<br />
<br />
- Saling menyabuni dan bercanda bersama, Kontolku menjadi tegang saat mandi dan Eri sempat memasturbasi kontolku yang sudah tegang dengan busa sabun, tangannya yang halus sangat lincah mengocok batang kontolku,<br />
Sekitar lima menitan air maniku sempat keluar lagi dan muncrat sampai ke atas seperti air mancur, Eri tertawa puas, menciumiku dan melanjutkan mandi sampai selesai. Selesai mengeringkan badan, rambutku dikeringkan Eri dengan hairdryernya, kupakai bajuku dan kitapun kembali ngobrol di ruang tamunya, ngopi, ngobrol dan bercanda sambil bermesraan menikmati hari indah itu.-*****TAMAT<br />
<br />
<br />
Para Pembaca Cerita Porn ABG Ingin Membaca Cerita Dewasa Yang Sebelumnya Klik <b><a href="http://newcerporn.blogspot.com/">Di Sini</a></b> ya Para Pembaca Cerita Porn ABG...<br />
<br />
Para Pembaca Cerita Porn ABG Ingin Mendaftar Dan Mencoba Keberuntungan Klik <b><a href="http://www.angelpoker.com/8">Di Sini</a></b> Ya Para Pembaca Cerita Porn ABG...Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09716102203921425427noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4919192983423598269.post-86608264577968156902016-11-26T04:53:00.001-08:002016-11-26T04:53:08.459-08:00Mau Yang Gituan<div style="text-align: center;">
<a href="http://www.angelpk.com/"><img alt="Hasil gambar untuk cerita dewasa cewek" height="400" src="data:image/jpeg;base64,/9j/4AAQSkZJRgABAQAAAQABAAD/2wCEAAkGBxMTEhUTExMVFRUXGBcYFRcXFxUVFxUYFxYYGBgVGBcYHSggGB0lHRcXITEhJSkrLi4uFx8zODMtNygtLisBCgoKDg0OGhAQGi0lHx8tLS0tLS0tLS0tLS0tLS0tKy0tLS0tLS0tLS0tLS0tLS0tLS0tLS0tLS0tLS0tLS0tLf/AABEIAQMAwgMBIgACEQEDEQH/xAAcAAAABwEBAAAAAAAAAAAAAAAAAgMEBQYHAQj/xAA+EAABAwEFBAgFAgQGAwEAAAABAAIRAwQFEiExBkFRYRMicYGRobHBBzJC0fBS4RRicoIjM5KiwvEWU7Ik/8QAGgEAAgMBAQAAAAAAAAAAAAAAAwQAAQIFBv/EAC0RAAICAQQBAgQFBQAAAAAAAAABAhEDBBIhMUEFEyIyUYEUYXGhsSMzQpHw/9oADAMBAAIRAxEAPwDcEExZebDrISzLYw/UPT1QVki/Jpxa8DhBca8HQrsrZQEUhGRVidEClqI5iUXEpKKNJjd1NIvYnq4UJwNqbI5zUk4KSfTBTY0Wn5XT2Z+iqmEWRDEohTx9mKQfRPArIRNMQKIUo4IhCsgQopRiiEqFnJRSV0opKhDi4UFxZIcRXFGhCFZYSFxKYF1VZdA6bmu9Ok3WQpJ1BwRtgOx0LUQlm3u8fWfX1UWWu4JNziFajJdEpMnm7RuGon+13slae1VLRwLe2R4YgJVTtNtDAS4wAqZfm07zLWdUeJPipvl9Svaizb6N70XfXHbkjW23BrC5pDteYECSTHAD23rz3dl/2imcQeC3eD8v7dytdm2vL2BpPWMxP05gw0aRAHmo22T2F3Zotl2lYQcQiM8UENIktmDmCCCCM4jgQoq+dtGtcaTB1okOkQOUfmizm8rxc0ipLgC9zxEDN5xEQN0k5KvXvehLw6mXYjGNpBycNZPDkmY6ZQSeV9rr6Czmpusa6ZdqO29ek57alTMjEMRDmNk8QQTMaa8ioeltP1DTbVc3r4g7MSI0mNeeuSp7hiJe7Xjx3ZLtIZk8Mu9E/E7XxFG/wSl22bhYdv6EU2vdLj853NnTTXcFarPam1BLXAjiCvMtWlWwmoxpIGseoV1+H22BY5rKj5aYB5TpP5vSWSNq0hhYq4NncAkH0QittgIkEIGuOIS24tQYk+z80g+iU5dV5hENRWpI1sY0c3kkynhekXvbvV7kTYxBBLGmEm6moygi7KLB0SjGrNl0DAgjygrshMmzojrKE/hFIRRfcRj7EOCYW+nTpiXkAc0rf1sqy2hZxNV89bdTaIlx8Qq1tBs6adF73PdUeB13EzruH5vC1uZuNPsq20154sxvypt74xO8+5Vq0YGwPmcfmI3kxkOAHmu2y0g1HO0DTDBwTEVOsXnu7Tv7lqr7DB7weA3dA0H6ncewJewWCq0NfUbhMmMRAd1hkS3hkoxlrOMVBBwEOAOYkHLJHvC+i+XPBLzO+B1hExyR8WNeRfLN9RFrwv5z6joGF5+YgzJH1ZyE0s9cgOLjmdSeJTClDc96K+plG+ZRMknkdyKxQjjVRHFW1SYGXDkFKXRZzVcKbRlqfzn7FQlBklX7ZG6Oie2o5/WIEtBGQ1zCG4oYx32WOlc7WUusQMs5WX3/AGT+HrE03A03GWlpBAIObTGi2C/rIH08J+UkTCod7i7GsdSGbs5e0E4SP5uSzGk+Ak+iV2Y2sx0mgnrNHHcrDTvud6xO67S6m/XLPNW2xXuDGazPGkTHNyRo7L4PFOqd6c1Q6d5c09oW6ULYgxd2XmOKLabSC0wVAWQEo1qJA1WdqIXCk+QDxAPiF0hQ9gvIhjAQDDWjwATxt4tOoIQmKMcEZoJNlcO0KOCskDYlxdhBWQs645cxIOKMKkHcFqxWq1A6twtHYHPj1TP4k24UrC+NahAHPME+QTS+LR/CW0VjPR1gGv5EZegnxWf7f7RfxNRwBJYzJnMTme9aTbVBVD4rKY5+Ix4pG214ho/Mk5Y3o2y7VwlvLQ+4UXaXZymIq2bb4CCuAJBznScohJVKk5n8hHFCYhFe3hpOSJ5oFTqwY8l2mN5/OCbNcpG6rN0tVlMaHXkN6t8EirYpZ7sr1I6NjiDv3FXrZvZhzejc5hZUaSXPDjLp+kg5RCumzV302MAgaBWBtmaMwECWW+ByONR5IunTkYDnO5Vi8NgmMfipvc0OxS0dYdbXI6do4BWC++naXGj1S5oDX4cQaZzynWFDU21w6malXqtMugAF08Z3a6b4Qotq3YbYpFB2j2KfZ306lMzTc9jCNSxxIa0kHVpMd5V3q7HWeqxrsHRuLQSWEtzI/SclY7wptqNw5GSI7ZBHnCsTLNAjFkMswCpLI2lYtOOx8GQW7YmsyTRqh3Br+qfEZeia7O0KpcRUaWlri0jmDBWwWuiA0uLWkAEnKNFS7NQzJjUknvMobn4DYZOV2PLM2AmV4PT52QTJtIvqAcJcexufrC10jcn5OstECOScWaXngEoaATuyUoWJUhQe2ZsBOWpJiVahEFIQXEFRCxAoEojSukpgBRVtuqw6DozhxVHBrZ3aEv7lidVuIuAMgk4TpiaCRPJaXt/bS5wDc3v/AMKk3m84ZHNwxdxCqW0NnFmqSBLaTGtHAnDEntdmUSPQZcIp972l1Sq8kAZRA0GEBvsoysdexOQ8udnqZJTGvUyjkmorwBkw3THDlv8ANHLoCZsenrS2WYshIk+6touPIzp5Sp7ZSrhql3KFH22j1hhE7u/cn1hstShUAqMcwnc4RI4jiqk7QTHCpGuXNb8hmrNZ7XIWfXRXEBWOz2qEuOdkne154QAGkk6QPXgqbaaFoeS5z2U5JyjEY55hWynVDsjonBuumYJgqJpBceRQ8EXs8XywOIMPbB4jEFeoVapWdoq0w39Y8sz5BWchBmJ53ciG2hrRTDf1HyGZ9lXmNTraG14q2EaMAHecz+ckza6AsY+XYbGqiJ2l6c7P0ZFZ5H04R6n/AIqMtVRWS56WCztnV7XO/wBUEf7Y8ETIzOR8DPCnNIJFOWIUxcXaEfEm1qrYGF0TCi2Xg81GjEIMaQRBG4rCLJ+UEmCgqshYQ5Nb3tXR0alT9LHHvAySwKru2t6NpUsJMYiBrEgZxO4aSeBTQJGRDbybVTr1KQPRfIzEYHVw4hzhE2k2lFqLoGAO3SCdSdeMkq02u23PRow97Kr4ktptxFxMT/KPELMb8tjHvLqdNtJo+Vrdw5neUxCKfgjYxfVIOR1TWs/cuucSQSk62aYSANgpnNL22puHBNQYRjmtVyS+BShbXtEA6EEcQQZBB3KTvXaCtansdVcCWNDWwIyA/aVCFdBUcUSM2i7XJe5Agqz0L4EaqA2euxtVjXgZlWKlcI4JJp3wdWLVchxfkKWuq96tZ7aVNsudpJgCBJJO4BMKdyDgrBsfZxRtAMatc3szBkeHqhy3Iuckoui03Pc5pnHUcHP3QIa2dYnU806vS2ClTc924ZczuCdV6rWtLnEADMlZztNfZrOgZMGg9ygyYrCLnLkQp1y5xcdSST3pd9XJRlmclK1ZEgqQ2xxZaXS1GUx9Rz5NGbj4Aq72hugHMd2EqB2MsfzVj/Qz/kfQdxVlqD0KHN2xbLK5UQEJwxIpemFUwY0vZn+HinTd2iJ81B3aXvqNhpgRJO6Fan0Q7USjUqIGgA7FiJqwwC6jwuKyEpiUJtBs3StTSKsk7iDBb2KYDl1yYAWYRthsgLFNR7sdN2TCAAQ+Jh44RvHDQKoVrGcbGH5iAXcGky4g9jYnv4LXfi8zGbHSdkx1Rxd3BoHk4jvWX7RVGstLsTTLWsDmje8U2hwPAF0z2prGypEIaoDn5aggeWfkkqYlCu0h0HXeOHJKWGg5xdhzwtJOU5ZD3TAKwtSiXF7mNOEdYgZ4QfOAkGuhTez9apRc60U4cKcdKzjTdkTnkRPhI3LQDsXYbbQbbKDuiDhL2jNgI1bAIwkHhksymo9lqN9GTsZqp3ZjZipaXB2A9HxzGI6AA9vtxUpZtn6DHudVe40mtkYGl3SOOQaHHqjeZkblbLBfdFzG2ekw2cAYZec3A/SCMm9mvNSW9xcoq0EjjW6mMtirOaYNMwcDnNkaGCRkr3RpZKGu+wBmggcfv91P0BklN3kfargTNGEWwuw2ikf5wP8AV1fdL1GqIvF5aQ4HMZjtGikuUVQvtrtHNT+HY7Jhh3Nw1Hdp2qCpdYSs5vO8LQ20VMbpdiJOWRkyCBwzU/cW1gENrNgaYmyR3t18Ey/TMyjuSv8AQFj1GNfD0WOm6EpQa6o9rG/M4gDvRKxGRBBa4S0jMEHgVZdhLulzq5GnUZ2/UfDL+4pKVpB5ypWWyxWUU2NY3RoA+57zn3pR490rCTcNO/0KAxMr6XpJBwS1JXI0OGo4RGo6GQ7KC5CClsg+BRyUgHIxcnKBFF+LtlcbMytT+ahUa8/0EwSe/CewFZBe1Y1HfxT3Mx1nvdgb9AbDRPDh/atO+K16hkUHkhlU03Pj5jTpkktHMnesfc9uI42ES12ECQWuc2WEzqNO4pnEuDEhm52att22dlOxiu4zUqNqhgnDhLXMawCNc5ceSrQew0wzoz0uKQ8E5tI+Qs3md4Ty0PqlrKL/AJaWIjAA7qmJOIGCMtfFFkrMxDbOdL0xp0gHl7XsIOmFwLS48hK2DYnY4WekWlzn4yC8EnCSNCG6D85Kq/D6zU3PqV2MwNe4im3e1jcgDzO9apd1aFztVklOWyPR0NPiUYbn2xKvYhBGERppqqBtNcPRHGwf4ZOY/QZ07Du4acFqFoiJUJbmNcC0iQQQRuIK3o889NO115RvNjWWNMoF0X++gcL+vTnMHMtB3tPtyV/pdWN7TodYG7tCyu97N0dRzM8iR2g5tPmPNaBsdbjUszQTJZ1D/bp/thdr1PTQ2Rz4/Pf36E9Hlk5PHPwSzqgUbeLAVJVWDhlv+/amVeiuJbofpFRvK4mVj1hnmMQyIz88oVRvW5H0HQ7Q/K4DI/Y8lqzbOPT88ly2XYyqwseJBHeOBHAp7SeoTwSp8x/7oXz6aORcdmebOWp3+SdCSWcnbwOR1/7W7XPYhRosp/pGfNxzcfElYdZbIbPbaTX54atMzuc3GM+8e4W+ha9WjH3FOHUlYpilLbtl4AiP1H5uKOUm/d2/dchhUQNUZntPqlKKJWGZ7T6o9JSRocNRkRqMFggZcQlBTgscNKOEiCjgp0CZX8bKM1bEcOKS9pAkl/Wp9URmf3VQ2tdRtb3VKFG0U60DpaPRFzOoAMYIzbAG8eGa1X4k3E+1WdrqX+dRd0lONTxaOeQI5tCcbH7SMtdAE5VWjDVZoQ4DPLgf2RVPakZ22efrrrspva9zcWEg4ToQOPFWA3qa9eu2yUg3pqbacxDaVPWsTrhBdqe3eVettfhu2u817KW06js3MPyPdvcIHVJ37jyzVEfsVXEYq1IVKjywMBdilp65dkAA3XKZyiZCJvg+bM1LotuyrWU2BlN2Jo0d+rie8yrvY6qpN02EUD0QJIZ1ZORMb4yhW6wuSK5bZ1P8UTD6phMaycApCuVtlIoG3tnwva8fU2D2tOXk4+CcfD+2xVfTOj24h2t/YnwR9ung0Dxa4HxOH3Vb2btRbaKJB+to7ndU+q9Hp4+/6e4vxf7co5uT+lqVJeTX3BNns3fnGE6oOkLlZi8unR1hm1qVDckn0gxRnJHdkR4Jw1WzJUtsbGIbWAzpuE/0kj0Mea1YGVn+0DW9DUxZDA6eQgqd2L2lZa6LRMVmNHSMiNwGJoky3n6JiW+eBPxF/wAieVJTv6ljhJ1N3aPVKIlTd2j1CUZgg7SOs7tPqhSXbX8zu0otJSXRpDhqMEVqMsFgldQhBVyQOHIwKRBRgU6CFHKkbWbF9K82iyP6C0fVBIZU7Yza7mO8FXTEiPKm5ohl1mtFopxTtle30TlJDKdSm7+mqxhPjmrXdTqTsDaDXljC4uqOa8TIM9Z4l5cTJjh2KdqBIFyFkyJm4qim20xaav8AX6gKZsFTJQl8iLS/+YNI8APZSN31FUGPL5UTrXptbKmRR6RRbXT6qKZozHay85Lqe8keRB+ybbKU8ddkaNdiJ7NPOE12psxFqfG+Dv4R7IlgqvpQWvLTlpkAOC9ZpcNaPbB8yX8nIzZF79y8G6WJvVCVqsWYXbtpaKeTi144OGfi2PdXC6tr6FaA7/CfwcRhPY77wvPaj0zPi5q1+Q/j1eObqx3aHBrgSMsxMThJ0dHj4p1ZzKaW9wSlltADZO4JFLig77srPxEtmCm2kDm8yf6W/uR5qqbOXzUs1UVKRg6EHMOE/KRw8ENqby/iLQ5/0jqs7Bv7zJUSwr1Wj0qhp1CS75f3OPqMu7I2vB6FuG+GWqiKrMtzm72O3tPr2EJ+/wBx6hZX8ML0DKxpEwKogcMbfl8RiHeFqbjkvN63T+xlcV14GMM98bIe2jru7fZJ00tbx1z3egSLErLoMhw1dCK1GCGWdQQQUogRpRgUgClGlOghQlJOcukpNxWJFoRrFNy5K1kiUtMIir7TNirTdxaQf7TI/wDpdsD052oozTDh9Dge45H1Cj7C9Fx9DmPmJZLK9O6jZCjrEVJgZIhbMw21oxXaY1aR4H91XnHJW34i0iDTcOJHiJ9lTYXsPTpbtLD/AEcLVxrMxZpSoqJmSjh6dFaJiy3vWpiGP6o+l2Y7uHcndp2kqOpGnAaTqQSZHsoBlRdD0rPSYZy3OKsNHPkiqTASiyiueuSmKBklddrLHNeNWuDh2gyPRehsUtniJC84WGmXvDB8ziGjtcYHqvR4bDY4CPJec9cSuH3G9L5Iq3/Oe70SLE5vEdc9ybMXCfQ2hdqMEUIwQzQEF2UFdkGgKO0puHJVrk4DFSURxQLlwrLRaEKqRS1RJJeaNoZ3lZ8dN7P1NIHbGXnCqV31ch5q61CqVa6fR13t3E4m9js/WfBVDuhjC/BY7A9TLBIVcu2orFZ3ZI6CyKf8QqM0MX6XA+ce6zcvWs7Z0MVnqj+Ux3CVj2Nen9HneBx+jORro/Gn+QviXMaSxIpeutYjQ4a5d6RN8aIaqw5JF0OC5DEkWlObPTPesuVKyUWTYaoG2uzucJHSsbnpLjhae0Eg9y3wjIrz1czsNejyq0z4PC9DkaryfqWX3cu4fwx2qiJvL5u4e6asTy8dR2Jk3Vc99BkOGo4RGo4WDRxdXYQUohRjtbT/AEnxXP8AzGmPoPj+ypL7xG6E2fbp0XQ9mQPdEvv/AJsz/wBZ8f2Urc+0NKucIydEwd/YsoqWwxuS2zlqc62UOto/dluPsqliaXJakmbM8pJy7iSbilJm0FeqztXQjBVG44Xdh0Pj6qyPKjr6pF1CoA3ESwwOJAkRzlBXzBIunZEXXXVqsb5Czy4bXICvF31Mkz0NPoNfTAWEcQR5LC6rCwkcCR4GFut4ZtKxi/LPhtFUadYnxz913PR5cyic7XR+FMjiSUfTUoFn4SuBoXdpnNCSSladNGbJ0HsjBu8lWolBmkfmikbFQkYj3fdR9NsmYy3D3KlrNODNKaybjj4N40nINRfhe08HA+BXo9ea3Fej7JUxU2O4tafEAry+q8D0RheI+XsTJqkLxHy9iYBLNcGxZqOiNRwhmgILqChZ5tY5GBT43e1wkOLSdxzHc4e6RfdzhmZI4jMeIXTWWIB45IbuepHZPO2Uf6ifIpgaCfXGw06rXjIiY7ws5JpokYuzZpRCoe4r1NQEO1G/SR+eqlS5Iy5D0Fe5Qu1NoDbNVJcW5Q2DmXbh2ceUqWqFUDau3mpUfTdMNPVA7M5RdDpnnzJfTkzlnsiQezFrhxaeK026quQWQ2TqVm88slqmz75aEfWYvbytDGmnvxomq+YWXbbWGLRi3OA8R+0LU6gVI29scta/PqnyP4Ef0zKoahX54M6uF4n+RQjSRg2Eo8NG/wC6TzOg7z9l6qzjUGPIfZGazec/RdbSJI3ngpexXDVfq3A3+bI+GqHkzQxq5uiRhKTqKI6k0uMAfnBSQYQAFM2e7W0hkM+J/MlFVCuLn1yz3GPS/cbWnePl9saHVeg9l6uKx2d3GlT8mgH0Xn0hbp8PquK76HIOb/pe4LmajpBYoe214cGkcXDwMJlCc1h1dPrf66pvKVfRoUajojEoEI0BdQhBSiGFhqKBBkGDxGS6SiYkzZpB2ta4w6ATo4ADP+YDKOfqlKFDCSDqCkA2VLWlvXPd4wsOXNGq4sWuy0mm8Oz58wdVc6dYESNCqIFZbptE0wOGX2Q2UP7VWgdqp9/XW6oQ9hh2/mp2taQXEToknKYcs8OTfHgY9mMsdS8lAvO76jYJAy3g8O1X/ZV8tCib4pSw96e7LP6o7EbU6mWb4pdkwYVj6LiacqHvywipTcw7wR+6nKGiStdKQloZHGSaDyimqMts+yNVxk4WjjJPp91MWXZCmP8AMc53IdUeWfmrPEZKLva3Fg6oLnEgADifyV1Zep58nF1+glHSY14FbJd1Kn8jGjnGfjqU4qNySdgY6AXa9iUtJySM5yk7bsOoKPRF2k6qr1HKyV36qpvq5nt90xp32LajwH7Vs/wuqTYGj9NSoPPF7rFmFa78Jqn/AOWo2dKp82N+yvP8oJFrvJvVHaoslSd5u6o7fuolxSvgtIXYlAm7HJZrkI0KILkoKUQwx1JEDE/x0zmHE9jT7rtOBo3vdB/2j3KM5BNlcse7PtpU5dWZMwGSMWE73YZExl4c1J3lZbNhx0q0kguDSHZwYIzEtPIqCLyc5ldDkNxbe6ySmukdKeWKs4SBvG/TkckyhPLI2BPZ29yLihulQNukcq0YAEEcwcQ+4SP8W5okQ8aZfn3Tp1o7O/I/YprXDDrLTxAj/tdV4oTXxICskovhiFpvBjmkEweeSX2Vr7uBhQt6NqBpgNfzGRHd9l24ndDXLCcnZjXULn6rTKEfhY7gzuTpmtWJ0hOK7MlFXVXkBTQzC5g4QFtpxmmjKDSZKmLdTyVYtVpLHEHcjY3fAN8Eq+oAoq8LWAmFpvYZxLjyzUPUtcvxVYw7hPy/zGNfZO4tPKXfQvkzKKHleq52ny6k8lXrxaWVDlkcxE6FTVarLoGfugAHtEnXJ4yBZB3+3JPyxxhGoiW5zdsg6Fo4rVfhS3E2u3ERBpnIxMhw9lQKlkaHQMxqrxsHbGWZzpGTwA4jdBMGO8rn55cNMLGPBo1WyAjee8pF1jbwT1rpaC0ggwQQfRchJNkIt9iI0SDpGoU30aTfQB1VWyyJlBPzYWoK95fBh72ANMDguD88CggmX2U+jv7I1JcQVMoPUOR5J7ReTAOkD0XEE1pemVM7aWDCclFOecJM/nZogguhAXfYic8P9TeX1BMb1cRaKRH5MBBBB1PQTF2jRbicYCtFE5IILzh2kIWwKmbRsEg781xBO6JXlQvqP7bKla67pAnKRlom1ub1HdiCC776OYyUu9oIbP6ft91FCs4uMk+KCCG+i10T9Si1raWERip03HUyXTJzUrYCgguVn+ZjEei+bG2l2I08Rw4ZjgZGY4K2Qggk2U+zjV1BBZKCoIILBs//2Q==" width="299" /></a></div>
Cerita Sex | Cerita Hot | Cerita Sex Dewasa | Cerita Hot Dewasa | Cerita Dewasa | Cerita Porn ABG | Mau Yang Gituan - Kisahku ini terjadi kira kira 1 tahun yang lalu diman saat itu aku sedang ikut membantu dalam persiapan menjelang hari nikahnya, selain itu juga kau bisa mengenal banyak teman dari sahabatku dan ada salah satu wanita yang menyorot perhatianku dia sangat anggun memakai pakain formal dan seksi , telihat belaha pahanya yang memakai gaun.<br />
<br />
<b><a href="http://www.angelpk.com/">CERITA PORN ABG</a></b> - Mau Yang Gituan | Bila dia berjalan pasti kulit mulus pahanya sekilas mengintip, membangkitkan gairah siapapun yg melihatnya, terutama aku sendiri. Wajahnya biasa saja tapi karena kulitnya putih mulus membuat gairahku bangkit, aku berkhayal seandainya aku bisa menyentuh kulit mulusnya itu aku pasti akan melakukan apapun yg diminta.<br />
Aku berusaha mencari tahu siapa gerangan wanita itu. Rupanya dia adalah adik mamanya, umurnya kutaksir sekitar 30 thn-an dan dia telah mempunyai putra 2 orang. Suaminya tidak bisa hadir karena sedang mengurus bisnisnya di luar kota.<br />
Aku sering meliriknya terutama saat dia berjalan, putih pahanya menyilaukan mataku dan membangkitkan gairahku. Rupanya diam2 dia mengetahui kalau aku sering mencuri2 pandang terhadapnya. Suatu saat aku terpergok dirinya saat aku sedang melirik ke belahan dadanya yg sedikit telihat dari luar gaunnya, sontan aku sangat malu dan takut seandainya dia marah lalu mengadukan perbuatanku itu pada keluarga sahabatku itu, duuh malunya aku seandainya dia lakukan itu.<br />
<br />
- Tetapi rupanya dia tidak marah, malah justru tersenyum saat dia mengetahui aku sedang mencuri pandang ke arah bagian tubuhnya. Bukan main senangnya hatiku saat mengetahui dia tidak marah karena kenakalan mataku, mudah2an ini pertanda baik bagiku, batinku berkata.<br />
ku mencari cara agar aku bisa berdekatan lalu berkenalan dengannya, tapi karena keadaan yg serba sibuk saat itu membuatku tidak mempunyai kesempatan untuk mendekatinya.<br />
Akhirnya kesempatan itu tiba saat aku diminta tolong oleh mamanya sahabatku untuk mengambilkan pesanan kue di toko langganan mamanya, dan yg membuat hatiku bersorak adalah kala mamanya menyuruh adiknya untuk mengantarku ke toko kue itu. Dengan menggunakan mobilnya kami berangkat hanya berdua, wah kesempatan emas nih, sorak batinku dalam hati.<br />
<br />
- Dalam mobil aku ingin memulai pembicaraan dan berkenalan dengannya tapi entah mengapa bibirku terasa kelu, aku jadi serba salah karena selama di mobil pahanya yg putih bersih tersingkap sebagian karena bentuk belahan gaun dan posisi duduknya yg seakan2 sengaja membiarkan pahanya terbuka.<br />
Sesekali aku melirik ke arah pahanya dan tanpa terasa adikku perlahan mulai bangkit, ini membuatku jadi salah tingkah. Dia rupanya diam2 juga memperhatikan tingkah lakuku dan semakin menggoda diriku dengan gerakan kakinya yg membuat belahan gaunnya semakin lebar terbuka, membuat pahanya semakin kian terlihat olehku.<br />
<br />
" Hayo, tadi liatin apa waktu di rumah?" ucapnya memecahkan keheningan. Aku yg mendapat pertanyaan itu sontan memerah, aku tersipu tapi pura2 tidak mengerti apa maksud pertanyaanya itu.<br />
" Kamu nggak usah bohong deh ama mbak, mbak tau kok tadi kamu ngelirik ke arah mbak terus, emang ada yg aneh ya..?" pancingnya kepadaku.<br />
" Emm, nggak kok mbak, eh gimana ya mbak, aduh aku jadi nggak enak kalau mau terus terang ama mbak, takut mbak marah nanti" jawabku kikuk karena aku takut dia marah bila dia tau aku bernafsu oleh tubuhnya yg indah itu.<br />
<br />
- Dengan tertawa kecil dia mendesakku untuk mengatakannya, akhirnya dengan sedikit malu2 aku berterus terang bahwa aku suka melihat pahanya yg putih mulus itu. Selesai berkata begitu aku menjadi tambah gugup karena aku takut dia akan marah mendengar penjelasanku tadi. Tetapi dia hanya tertawa lalu tanpa kuduga sama sekali dia lalu berkata.<br />
<br />
" Emang kamu belum pernah megang paha cewek, kalau kamu mau megang pahaku pegang aja tapinggak boleh ngelantur megangnya ya.." katanya sambil tersenyum padaku.<br />
" Bener nih mbak, mbak nggak marah.." jawabku memastikan ucapannya.<br />
<br />
- Dia tidak menjawab tapi tangannya langsung bergerak meraih tanganku lalu meletakkannyadi pahanya. Aku yg mendapat perlakuan seperti itu sontan menjadi lebih berani, kubelai pahanya dan kurasakan kulit mulusnya yg hangat menyentuh telapak tanganku.<br />
Kubelai2 pahanya dan sesekali kuremas gemas, lalu perlahan tanganku menelusup ke balik gaunnya merayap naik ke arah selangkangannya. Saat ujung jariku menyentuh kain penutup bagian paling sensitifnya, kudengar lenguhan tertahannya.<br />
Aku semakin bersemangat, perlahan kutelusupkan jariku ke pinggiran kain berendanya lalu mulai mulai memasuki celana dalamnya. Aku dapat merasakan bulu2 halus di sekitar vaginanya, tonjolan yg ada di dalam celana dalamnya kurasakan semakin keras mengacung.<br />
<br />
- Aku menjadi semakin lupa diri, tapi saat jariku mulai menyentuh bibir vaginanya yg telah membasah, dia menahan tanganku lalu memberi isyarat keluar. Rupanya kami telah tiba di tujuan. Setelah merapikan gaunnya yg sedikit berantakan karena kenakalan tanganku tadi, kami beranjak keluar dari mobil lalu menuju ke toko kue langganan mama temanku dan mengambil kue pesanannya.<br />
Dalam perjalanan pulang kembali ke rumah temanku aku ingin mengulang kembali usahaku tadi yg sempat terhenti, tetapi dengan halus dia menolakku dan mengatakan nanti saja lain hari dia akan mengajakku ke rumahnya guna menuntaskan hasrat kami yg sempat tertunda hari ini.<br />
Aku sangat senang mendengar ucapannya, lalu kucium pipinya dengan penuh gairah. Dia hanya tertawa kecil mendapat perlakuanku itu. Selama perjalanan kami hanya berbicara seadanya tapi tanganku sesekali mengelus paha mulusnya dan tangannya sempat beberapa kali meremas kejantananku seakan tak sabar ingin menikmatinya.<br />
Namanya Santi, dia mengaku sering merasa kesepian karena suaminya jarang berada di rumah, suaminya adalah seorang pebisnis sukses yg mempunyai beberapa anak perusahaan sehingga dia lebih sering berada di luar rumah mengurus bisnisnya ketimbang istrinya yg seksi ini. Lalu kita saling bertukar nomer telepon dan dia berjanji akan menghubungiku nanti bila saatnya tepat.<br />
<br />
- Setelah kejadian itu aku selalu teringat akan dirinya dan berharap dia akan mengajakku main ke rumahnya lalu bercinta dengannya, aku tidak berani menghubunginya karena aku takut bila ada suaminya di rumahnya aku takut rencanaku bisa berantakan bila ketauan dengannya.<br />
Akhirnya Sinta menghubungiku, saat itu aku baru mandi pagi dan sedang bersiap akan keluar mencari pekerjaan karena saat itu aku masih pengangguran. Dia mengundangku untuk ke rumahnya, dia bilang anak2nya sedang sekolah dan pembantunya sedang pulang ke kampungnya kemarin menengok anaknya yg sakit. Saat ini dia sedang sendirian di rumah dan mengajakku memanfaatkan waktu yg ada bersama. Bukan main senangnya hatiku, dengan bergegas aku berpamitan pada orang tuaku, kukatakan aku akan pergi melamar kerja seperti biasanya.<br />
Singkat cerita sampailah aku di alamat rumah yg diberikannya, dia tinggal di sebuah komplek perumahan elit. Kulirik sesaat jam tanganku, jam 9 kurang, berarti ada waktu beberapa jam sebelum putra2nya pulang dari sekolah, pikirku.<br />
Kupencet bel rumahnya, lalu tak lama kemudian dari rumah itu terdengar sebuah suara yg kukenal tapi sosoknya tidak keluar rumah, yg menyuruhku untuk langsung masuk dan mengunci kembali pagar depan rumahnya.<br />
<br />
- Setelah mengunci pagar aku langsung bergegas masuk ke rumahnya. Saat aku telah berdiri di hadapannya barulah kusadari ternyata dia hanya memakai gaun tidur yang sangat merangsang. Warnanya hitam dan ukurannya sangat pendek hingga sebagian pahanya dapat terlihat jelas olehku, dan yg paling membuatku bernafsu adalah ternyata dia tidak mengenakan apa2 lagi di balik gaunnya itu.<br />
Itulah sebabnya dia tadi tidak membukakan pagar rumahnya dan hanya berteriak menyuruhku masuk, rupanya dia telah merencanakan semua ini, batinku berkata.<br />
Lalu tanpa dikomando kami bergerak saling rangkul dan bibirnya adalah sasaran pertamaku. Kami berciuman dengan sangat panas, lidah kami saling berbelit di dalam rongga mulut kami. Tangannya erat merangkul pinggangku, tangan kananku mengelus punggungnya dan tangan kiriku meremas bokongnya gemas.<br />
Sekitar lima menit-an kami bercumbu dengan posisi itu sampai dia melepaskan pagutannya pada bibirku lalu menyeretku menuju kamarnya yg terletak di tengah. Setelah menutup dan mengunci pintu kamar dengan nafas memburu dia lalu mulai mempreteli bajuku satu persatu sampai tak tersisa, akupun tak mau kalah kulepaskan gaun tidurnya sampai kami sama2 polos tanpa sehelai benangpun menempel di tubuh kami.<br />
<br />
" Wow gede banget kontolmu Lingga, mbak pengen banget ngerasain kontolmu ini.." atanya sambil meraih kontolku dan dengan cepat dikulumnya. Aku hanya mendesah lirih saat bibir dan lidahnya bermain di kejantananku, kadang aku meringis nikmat saat lidahnya dengan lincah menggelitik ujung kontolku, membuat kejantananku semakin keras menegang.<br />
<br />
- Kepalanya bergerak liar maju mundur kadang berputar di kejantananku, menimbulkan sensasi nikmat yg sukar kuungkapkan dengan kata2. Sekitar 15 menit dia mengulum kontolku, lalu dia berdiri dan mengulum bibirku, kemudian dia beranjak ke ranjang, duduk di tepian ranjang sambil membuka kakinya lebar2. Aku mengerti keinginannya lalu aku berjongkok di depannya, kupandangi sejenak vaginanya sambil jariku meraba klitorisnya yg kulihat telah berdiri mengacung.<br />
<br />
" Ayo sayang, jangan diliatin aja dong..cepet jilatin punya mbak, aku udah nggak tahan nih.." rintihnya memohon padaku untuk memulai aksiku sambil tangannya meraih kepalaku lalu didekatkan ke arah vaginanya. Dengan gerakan cepat dan tiba2 aku langsung menerkam klitorisnya dengan kedua bibirku lalu menguncinya erat. Lenguhannya keras terdengar saat aku lakukan itu.<br />
" Aah sayang..kamu nakal ya, kamu ja..eugh" ucapannya terputus saat lidahku dengan gerakan cepat menyapu klitorisnya, kadang kutekan kepalaku ke arah vaginanya dan kutempelkan lidahku pada vaginanya rapat, lalu dengan gerakan cepat kugerakkan kepalaku berputar dengan posisi lidahku masih erat menempel di klitorisnya.<br />
<br />
- Lenguhan dan erangannya semakin keras tersengar memenuhi seluruh ruang, nafasku dan nafasnya sudah sama2 memburu. Vaginanya semakin basah, cairan dari dalam vaginanya bercampur dengan air ludahku membuat vaginanya berkilat tertimpa cahaya lampu.<br />
<br />
" Udah sayang..masukkan kontolmu, aku udah nggak tahan, aku mau..ughh.." rintihnya sambil tangannya menarik tubuhku naik, berharap aku segera memasuki tubuhnya. Tapi aku sengaja bertahan, aku ingin dia merasakan orgasme pertamanya dari permainan lidah dan bibirku.<br />
<br />
- Kugencarkan seranganku pada vaginanya sampai kurasakan tiba2 tubuhnya menegang kaku, kedua pahanya erat menjepit kepalaku dan tangannya kuat meremas sprei. Diiringi jerit nikmat tubuhnya lalu menyentak liar tak terkendali, pinggulnya terangkat sejenak lalu tubuhnya lunglai, kedua kakinya lemah terbujur ke lantai. Matanya rapat terpejam dan bibirnya setengah terbuka menggumamkan erangan lirih. Aah rupanya dia telah mendapat orgasme pertamanya, pikirku senang.<br />
Aku bergerak berdiri lalu kuangkat seluruh tubuhnya yg telah lunglai ke atas pembaringan, kemudian aku berbaring disisinya. Kupandangi wajahnya yg penuh keringat, kuseka keringat yg menetes di wajahnya lalu kukecup dahinya lembut.<br />
<br />
- Mendapat perlakuanku itu matanya terbuka lalu bibirnya tersenyum, sambil mencubitku gemas dia memelukku erat.<br />
<br />
" Kamu nakal ya, kamu bikin mbak keluar bukan pake kontolmu gede itu tapi malah pake bibirmu yg memble itu.." cibirnya seraya mencubit gemas pipiku.<br />
" Tapi rasanya sama enak kan mbak" sahutku sambil meremas lembut dadanya.<br />
Dia mencubit pipiku lagi lalu berkata,<br />
" Ternyata kamu pinter juga ya, hayoo ketauan kamu sering begituan ama cewek yaa.." selidiknya sambil memasang muka masam.<br />
" Aah nggak kok mbak, aku cuma sering nonton film BF, jadi aku tau gimana cara muasin cewek" balasku menangkis tudingannya.<br />
" Udah nggak apa2 kok, mbak malah senang kamu udah pinter, kan mbak nggak perlu ngajarin kamu lagi kan, naah sekarang mbak mau ngerasain kontolmu itu sayang.." sahutnya sambil tangannya meremas kontolku yg masih tegang dengan gemas.<br />
<br />
- Mendengar ucapannya itu aku langsung mencium dadanya, kuciumi kedua payudaranya dengan lembut tapi puting susunya sengaja aku tidak lumat, hanya aku sentuh dan gesek dengan bibirku sambil sesekali kugesekkan ujung hidungku pada puting susunya yg mulai mengeras.<br />
Dia hanya merintih geli saat kulakukan itu, lalu dengan gerakan cepat dan tiba2 aku menerkam puting susunya yg sebelah kiri dengan bibirku. Kugigit lembut putingnya dengan bibirku lalu kubuat gerakan memelintir puting susunya, tubuhnya tersentak sedikit saat kulakukan itu.<br />
Tangannya meremas rambutku lembut, mulutnya menggumamkan kata2 tidak jelas pertanda birahinya mulai beranjak naik lagi. Tanganku bergerak meremas dadanya yg sebelah kanan, lalu kupelintir puting susunya dengan dua jariku, perlahan kurasakan kedua puting susunya makin mengeras.<br />
<br />
- Tangannya makin kuat meremas kontolku dan kurasakan sedikit sakit saat jarinya meremas kontolku dengan agak kuat, kugeser pantatku sedikit agar remasannya pada kontolku bisa sedikit berkurang.<br />
Puas bermain di dadanya, kugeser tanganku perlahan menuruni tubuhnya, kuraba perutnya yg masih rata tanpa lemak walau sudah pernah melahirkan lalu semakin turun ke bawah ke arah vaginanya. Kakinya semakin dilebarkan saat jemariku sampai di daerah paling sensitif di tubuhnya.<br />
Jari telunjukku kuletakkan tepat di atas klitorisnya dan jari tengahku menyentuh permukaan bibir vaginanya yg telah mulai membasah lagi. Kugerakkan kedua jariku berirama dan kuhisap kuat2 puting susunya, perlakuanku itu membuatnya makin tidak mampu menahan diri. Tiba2 dia mendorong tubuhku lalu dengan cepat dia menaiki tubuhku.<br />
<br />
" Kamu nakal..awas ya sekarang giliran kamu kubikin lemes.." ucapnya sambil memegang kontolku lalu diarahkannya ke arah vaginanya yg telah merekah basah.<br />
<br />
- Setelah dirasa pas lalu dia menekan pinggulnya perlahan, erangan nikmat keluar dari mulut kami bersamaan saat kulit kelamin kami mulai bersentuhan, nikmat sekali. Karena vaginanya telah sangat basah maka dengan mudah seluruh kontolku dapat masuk ke dalam vaginanya, lalu pinggulnya mulai bergerak naik turun dengan cepat. Kuimbangi gerakan naik turunnya dengan arah berlawanan, jadi penetrasi yg terjadi semakin dalam dirasakannya.<br />
Kontolku terasa dijepit oleh vaginanya, aku tidak menyangka walaupun dia pernah melahirkan sampai 2 kali ternyata vaginanya masih sangat nikmat, mampu menjepit dan memberikan gesekan nikmat pada kontolku.<br />
Suara berkecipak akibat kelamin kami yg beradu ditambah suara rintihan dan erangan nikmat dari mulut kami membuat suasana kamar menjadi semakin erotis. Kuremas kedua payudaranya yg bergelantungan di atas tubuhku, kupilin puting susunya kadang kutarik lembut hingga membuatnya makin tak mampu menahan diri.<br />
Beberapa menit kami melakukan ini, aku berusaha bertahan untuk tidak keluar terlebih dulu, karena aku ingin memberinya kepuasan ganda hari itu. Akhirnya puncak kenikmatan itu mulai dirasakannya, rintihan nikmatnya makin kuat terdengar.<br />
<br />
" Uugh sayang, aku mau keluar lagi..eempf.." rintihnya, tangannya kuat mencengkeram dadaku dan kurasakan kukunya mencakar kulit dadaku. Dibarengi teriakan nikmatnya lalu tubuhnya menegang kaku sesaat, kedua matanya rapat terpejam dan mulutnya terbuka menggumamkan jerit kenikmatan.<br />
<br />
- Mendengar rintihan nikmatnya membuatku tak mampu lagi menahan diri, aku juga mulai merasakan adanya aliran yg semakin kuat membuncah di kontolku seakan ingin meledak.<br />
<br />
" Aah mbak..Santii..aku juga..aahh.." ucapku tersendat saat air maniku tak mampu lagi kubendung menyemprot kuat di dalam vaginanya.<br />
<br />
- Mendapat semprotan air maniku yg kuat di dalam vaginanya membuat dirinya orgasme untuk ketigakalinya.<br />
Saat orgasmenya yg ketiga dia melumat bibirku dengan buas, teriakan nikmatnya tertahan di dalam mulutku bercampur dengan erangan nikmatku. Kami saling berpelukan erat menikmati sisa orgasme yg kami rasakan, kontolku masih tertancap kuat di dalam vaginanya.<br />
Bibirku dan bibirnya saling melumat, dengan mata terpejam kami menikmati sensasi nikmat ini. Setelah rasa nikmat itu mulai mereda, tubuhnya bergulir lunglai ke sisiku. Kami memandangi langit2.-*****TAMAT<br />
<br />
<br />
Para Pembaca Cerita Porn ABG Ingin Membaca Cerita Dewasa Yang Sebelumnya Klik <b><a href="http://newcerporn.blogspot.com/2016/09/kemaluanku-dicumbuinya.html">Di Sini</a></b> ya Para Pembaca Cerita Porn ABG...<br />
<br />
Para Pembaca Cerita Porn ABG Ingin Mendaftar Dan Mencoba Keberuntungan Klik <b><a href="http://www.angelpk.com/">Di Sini</a></b> Ya Para Pembaca Cerita Porn ABG...Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09716102203921425427noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4919192983423598269.post-19587080526840079452016-09-05T01:47:00.002-07:002016-09-05T01:47:17.522-07:00KEMALUANKU DICUMBUINYA<div style="text-align: center;">
<a href="http://www.angelpk.com/"><img alt="Hasil gambar untuk cerita mesum" height="400" src="https://pbs.twimg.com/media/CMX9jFbVEAIKO7G.jpg" width="295" /></a></div>
<h2 style="text-align: center;">
Cerita Sex | Cerita Hot | Cerita Sex Dewasa | Cerita Hot Dewasa | Cerita Dewasa | Cerita Porn ABG | Kemaluanku Dicumbuinya - <span style="font-weight: normal;">Ini mungkin sebuah pengalaman yang paling gila (menurutku), karena orang pertama yang mengajarkan seks kepadaku adalah kakak kandungku sendiri. Aku adalah seorang gadis berumur 18 tahun (sekarang), dan kakakku sendiri berusia 23 tahun.</span></h2>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.angelpk.com/"><img border="0" height="30" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrVt7DHH2v6Jfxwv2sTpXp-oBfxJoOP0_ln1Q3Ecd09bo1bgypK72Hk1oUgWdoKkKy1r6_hdr0cjZeQ6j2iCLurmk1xB6os_QPAbH4-8Jy_na-9Y3mvi19SwTD8sum8IcpAZTP3zEQ8fRX/s320/GIF-465x45pxl.gif" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
<b><a href="http://www.angelpk.com/">CERITA PORN ABG</a></b> - Kemaluanku Dicumbuinya | Sudah lama aku mengetahui kelainan yang ada pada diri kakakku. Karena ia sering mengajak teman perempuannya untuk tidur di rumah, dan karena kamarku berada persis di sebelah kamarnya, aku sering mendengar suara-suara aneh, yang kemudian kusadari adalah suara rintihan dan kadang pula teriakan-teriakan tertahan. Tentu saja meskipun orang tuaku ada di rumah mereka tak menaruh curiga, sebab kakakku sendiri adalah seorang gadis.<br />
<br />
- Ketika aku mencoba menanyakannya pada awal Agustus 1998, kakakku sama sekali tidak berusaha menampiknya. Ia mengakui terus terang kalau ia masuk sebuah klub lesbian di kampusnya, begitu juga dengan kekasihnya. Waktu itu aku merasa jijik sekaligus iba padanya, karena aku menyadari ada faktor psikologis yang mendorong kakakku untuk berbuat seperti itu.<br />
Kekasihnya pernah mengecewakannya, kekasih yang dicintainya dan menjadi tumpuan harapannya ternyata telah menikah dengan orang lain karena ia telah menghamilinya. Kembali pada masalah tadi, sejak itu aku jadi sering berbincang-bincang dengan kakakku mengenai pengalaman seksnya yang menurutku tidak wajar itu.<br />
<br />
- Ia bercerita, selama menjalani kehidupan sebagai lesbian, ia sudah empat kali berganti pasangan, tapi hubungannya dengan mantan-mantan pacarnya tetap berjalan baik.<br />
Begitulah kadang-kadang, ketika ia kembali mengajak pasangannya untuk tidur di rumah, pikiranku jadi ngeres sendiri. Aku sering membayangkan kenikmatan yang tengah dirasakannya ketika telingaku menangkap suara erangan dan rintihan.<br />
Aku tergoda untuk melakukannya. Pembaca, hubunganku yang pertama dengan kakakku terjadi awal tahun 2000, ketika ia baru saja putus dengan pasangannya. Ia memintaku menemaninya tidur di kamarnya, dan kami menonton beberapa CD porno, antara tiga orang cewek yang sama-sama lesbian, dan aku merinding karena terangsang secara hebat mengingat kakakku sendiri juga seperti itu.<br />
<br />
- Awalnya, aku meletakkan kepalaku di paha kakakku, dan ia mulai mengelus-elus rambutku.<br />
<br />
" Aku sayang kamu, makasih ya, mau nemenin aku", katanya berbisik di telingaku.<br />
<br />
- Mendengar hal itu, spontan aku mendongakkan wajah dan kulihat matanya berlinang, mungkin ia teringat pada kekasihnya. Refleks, aku mencium pipinya untuk menenangkan, dan ternyata ia menyambutnya dengan reaksi lain.<br />
Di balasnya kecupanku dengan ciuman lembut dari pipi hingga ke telingaku, dan di sana ia menjilat ke dalam lubang telingaku yang membuat aku semakin kegelian dan nafsuku tiba-tiba saja naik.<br />
Aku tak peduli lagi meski ia adalah kakakku sendiri, toh hubungan ini tak akan membuatku kehilangan keperawanan. Jadi kuladeni saja dia. Ketika ia menunduk untuk melepaskan kancing-kancing kemejaku, aku menciumi kuduknya dan ia menggelinjang kegelian.<br />
<br />
" Oh.. all..", desahnya.<br />
<br />
- Aku semakin liar menjilati bagian tengkuknya dan memberi gigitan-gigitan kecil yang rupanya disukai olehnya.<br />
Ketika kusadari bahwa kemejaku telah terlepas, aku merasa tertantang, dan aku membalas melepaskan T-shirt yang ia kenakan. Ketika ia menunduk dan menjilati puting susuku yang rupanya telah mengeras, aku menggelinjang. Kakakku demikian lihai mempermainkan lidahnya, kuremas punggungnya.<br />
<br />
" Oohh.. Kaakk, ah.. geli", Ia mendongak kepadaku menatap mataku yang setengah terkatup, dan tersenyum.<br />
" Kamu suka?".<br />
" Yah..", kujawab malu-malu, mengakui.<br />
<br />
- Ia kembali mempermainkan lidahnya, dan aku sendiri mengusap punggungnya yang telanjang (kakakku tak biasa pakai bra ketika hendak tidur) dengan kukuku, kurasakan nafasnya panas di perutku, menjilat dan mengecup.<br />
Aku memeluknya erat-erat, dan mengajaknya rebah di peraduan, lantas kutarik tubuhku sehingga ia berada dalam posisi telentang, kubelai payudaranya yang kencang dan begitu indah, lantas kukecup pelan-pelan sambil lidahku terjulur, mengisap kemudian membelai sementara jemariku bermain di pahanya yang tidak tertutup.<br />
<br />
- Aku menyibakkan rok panjang yang dipakainya kian lebar, dan kutarik celana dalamnya yang berwarna merah sementara ia sendiri mengangkat pantatnya dari kasur untuk memudahkanku melepaskan CD yang tengah dipakainya.<br />
Ketika aku meraba ke pangkal pahanya, sudah terasa begitu basah oleh cairan yang menandakan kakakku benar-benar sedang bergairah.<br />
Aku sendiri terus menggelinjang karena remasannya di payudaraku, tapi aku ingin lebih agresif dari pada dia, jadi kubelai lembut kemaluannya, dan merasakan jemariku menyentuh clitorisnya, aku membasahi jemariku dengan cairan yang ada di liang senggamanya kemudian kuusap clitorisnya, lembut pelan, sementara ia mendesah dan kemudian meremas rambutku kuat-kuat.<br />
<br />
" Oh.. Yeahh.. Ukkhh, ahh, terus, teruss, ahh", celoteh kakakku dengan ributnya.<br />
<br />
- Aku terus mengusap clitoris kakakku, dan tiba-tiba kurasakan tubuhnya mengejang kuat-kuat, jemarinya meremas punggungku, lantas ia merebah lemas.<br />
Aku memandang ke wajahnya yang bersimbah keringat, “Sudah Kak?” Ia mengangguk kecil dan tersenyum.<br />
<br />
" Thanks yah", aku mengedik.<br />
<br />
- Aku belum puas, belum. Kukeringkan jemariku sekaligus kemaluan kakakku, kemudian aku turun, dan menciumi pahanya.<br />
<br />
" Ohh.. teruskan terus.. yeah.. terus..", aku tak peduli dengan erangan itu, aku mendesakkan kepalaku di antara kedua pahanya dan sementara aku mulai menjilati selangkangannya, kulepaskan ritsluiting rok kakakku, dan menariknya turun.<br />
<br />
- Aku juga melepaskan sendiri celana jeans pendek yang tengah kupakai, kemudian aku memutar badanku sehingga kemaluanku berada tepat di atas wajah kakakku. Ia mengerti dan segera kami saling menjilat, pantat serta pinggul kami terus berputar diiringi desahan-desahan yang makin menggila.<br />
Aku terus menjilati clitorisnya, dan kadangkala kukulum, serta kuberi gigitan kecil sehingga kakakku sering berteriak keenakan. Kurasakan jemarinya bergerak mengelusi pantatku sementara tangan kirinya merayap ke pinggir dipan.<br />
<br />
- Sebelum aku menyadari apa yang ia lakukan, ia menarik tanganku dan menyerahkan sebuah penis silikon kepadaku.<br />
<br />
" Kak?", bisikku tak percaya.<br />
" Masukkan, masukkaan, please.." Ragu, aku kembali ke posisi semula dengan ia terus menjilati clitorisku, kumasukkan penis buatan itu perlahan-lahan, dan kurasakan ia meremas pantatku kuat-kuat, pinggulnya berputar kian hebat dan kadang ia mendorong pantatnya ke atas.<br />
<br />
- Aku sendiri menyaksikan penis itu masuk ke lubang kemaluan kakakku dan asyik dengan pemandangan itu, kusaksikan benda tersebut menerobos liang senggamanya dan aku membayangkan sedang bersetubuh dengan seorang lelaki tampan yang tengah mencumbui kemaluanku.<br />
Lama kami berada dalam posisi seperti itu, sampai suatu ketika aku merasakan ada sesuatu di dalam tubuhku yang membuatku seolah merinding seluruh tubuh karena nikmatnya, dan tahu-tahu aku menegang kuat-kuat,<br />
<br />
" okh.. kaakk.. ahh.. ahh!" Tubuhku serasa luluh lantak dan aku tahu aku telah mengalami orgasme, kucium paha kakakku dan kumasukkan penis silikon itu lebih cepat, dan pada ritme-ritme tertentu, kumasukkan lebih dalam, kakakku mengerang dan merintih, dan terus-terang, aku menikmati pemandangan yang tersaji di depanku ketika ia mencapai orgasme.<br />
<br />
- Terakhir, aku mencium clitorisnya, kemudian perut, payudara dan bibirnya. Lantas ketika ia bertanya,<br />
<br />
" Nyesel nggak?" aku menggeleng dengan tegas. Malam itu kami tidur dengan tubuh telanjang bulat, dan sekarang kami kian sering melakukannya.-*****TAMAT<br />
<br />
<br />
Para Pembaca Cerita Porn ABG Ingin Membaca Cerita Dewasa Yang Sebelumnya Klik <b><a href="http://newcerporn.blogspot.com/">Di Sini</a></b> ya Para Pembaca Cerita Porn ABG...<br />
<br />
Para Pembaca Cerita Porn ABG Ingin Mendaftar Dan Mencoba Keberuntungan Klik<b><a href="http://www.angelpk.com/"> Di Sini</a></b> Ya Para Pembaca Cerita Porn ABG...Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09716102203921425427noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4919192983423598269.post-26388872243804943782016-09-02T01:02:00.001-07:002016-09-02T01:02:11.903-07:00KAKAK ADIK YANG LESBI<div style="text-align: center;">
<a href="http://www.angelpk.com/"><img alt="Hasil gambar untuk cerita mesum lesbi" height="400" src="http://tantegirang.biz/foto/2014/07/cewek-nakal-112.jpg" width="300" /></a></div>
<h2 style="text-align: center;">
Cerita Sex | Cerita Hot | Cerita Sex Dewasa | Cerita Hot Dewasa | Cerita Dewasa | Cerita Porn ABG | Kakak Adik Yang Lesbi - <span style="font-weight: normal;">Riska yang habis mandi dan keluar dari kamar mandinya ia melihat adiknya Tari dengan wajah yang merah merona wajah cerianya dia baru pulang dari sekolah dengan masih mengenakan baju putih dan rok abu abunya, Tari tidak melihat orang yang beraada di rumah dengan gerak cepatnya dia masuk kamar dan menyalakan AC.</span></h2>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.angelpk.com/"><img border="0" height="37" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzNf8d0NqlNR_FXykFsWH3B6lFVkgGBCxV8ZXF8sai8TsI_ceI51y3YnZQ86isa-tPDWYF3yaZcAH3k2Bi0GUG_m_6HPP0oQtnCDT6k_s277ZqyXDJ7cS0nvuS_oI0_GL-iulEth_7HgsE/s320/karya-1-edy.gif" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
<b><a href="http://www.angelpk.com/">CERITA PORN ABG</a></b> - Kakak Adik Yang Lesbi | Ia mencuci muka dan tangannya di kamar mandi dalam kamarnya saatmendengar kakaknya bertanya.<br />
<br />
" Hey, gimana pengumumannya?"<br />
<br />
- Tari keluar dari kamar mandi mendapatkan Riska bersandar di pintukamarnya dengan tangan ke belakang.<br />
<br />
" Tari diterima di SMA Theresia, Kak!" jawab Tari dengan ceria.<br />
<br />
- Riska berjalan ke arahnya dan memberikan sebuah kado terbungkus rapi.<br />
<br />
" Nih, buat kamu. Kakak yakin kamu diterima, jadi udah nyiapin ini."<br />
" Duuh, thank you, Kak!" Tari setengah menjerit menyambar kado itu.<br />
<br />
- Riska duduk di ranjang Tari sementara adiknya duduk di meja belajarnyamembuka kado itu dan mendapatkan sebuah gelas berbentuk Winnie thePooh, karakter kartun kesukaannya, sedang memeluk tong bertulisan'Hunny'. Kali ini Tari benar-benar menjerit.<br />
<br />
" Aaah, bagus banget!Thank you, Kak!"<br />
<br />
- Tari melompat ke ranjang dan memeluk kakaknya erat-erat, dan dengan tiba-tiba mencium bibir Riska. Riska tersentak, bukan karena Tari menciumnya, tapi karena getaran elektrik yang ia rasakan dari bibiradiknya yang basah menyambar bibirnya dan menyebar ke seluruhtubuhnya. Ciuman yang sebenarnya hanya berlangsung beberapa detik itu membuat jantung Riska berdebar. Tari melepas ciumannya, namun tak melepas pelukannya yang erat. Riska tersenyum berusaha menutupi perasaannya, lalu mengecup bibir adiknya dengan lembut. Tari meletakkan gelas itu di meja kecil di sisi ranjangnya dan merebahkandiri. Ia menarik Riska agar berbaring di sisinya, lalu kembalimemeluknya.<br />
<br />
" Kak, Tari kangen nih ama Kakak. Sejak Kak Riska pacaran ama Mbak Anna,kapan kita pernah tidur bareng lagi? Cerita-cerita sampe ketiduran?Nggak pernah kan?"<br />
" Bukan gitu, ," jawab Riska,<br />
" Kakak kan kuliahnya sibuk, bukan karena pacaran ama Anna."<br />
" Riska kembali merasakan dadanya berdebar hanya karena dipeluk oleh adiknya yang cantik ini. Ia baru menyadari bahwa ia memang sudah lama sekali tak pernah sedekat ini dengan Tari.<br />
" Lagian ngapain sih Kakak pacaran ama Mbak Anna? Ntar ketahuan Papa baru tahu lho!" kata Tari sambil mengernyitkan dahinya seakan memarahikakaknya.<br />
<br />
- Wajah Tari begitu dekat dengan wajahnya, membuat Riska merasa canggungdan semakin berdebar. Riska berusaha keras meredam ketegangannya danmenutupi perasaannya dari adiknya.<br />
<br />
" Sok tahu kamu," kata Riska,<br />
" Papa kan udah tahu Kakak pacaran ama Anna.Malah sebelum berangkat ke Jerman, Anna pernah ketemu dan ngobrol ama Papa. Sekarang Papa udah bisa kok nerima kenyataan bahwa Kakak emang lesbian.<br />
" Hangatnya hembusan napas Tari di lehernya membuat Riska semakin berdebardan ia merasakan panas yang hebat dari selangkangannya. Riska tahu iatak mampu menahan diri lebih lama lagi saat celana dalamnya mulaiterasa lembab.<br />
" Sana mandi dulu kamu!" tukas Riska sambil mendorong adiknya,<br />
" Kamu bau matahari!"<br />
" Ngg.." balas Tari kolokan walau tetap melepaskan lengannya yang melingkari pinggang Riska.<br />
" Tapi Kakak jangan pergi dulu. Tari masih kangen ama Kakak," kata Tari sambil berjalan ke kamar mandi.<br />
<br />
- Riska duduk dan melipat kedua kakinya rapat-rapat di depan dadanya. Iamemeluk kedua kakinya sambil menyadarkan dagu ke lututnya. Ia menghelanapas dalam-dalam berusaha menenangkan gairahnya.<br />
<br />
" Kenapa aku sampai begitu, sih!" ia memarahi dirinya sendiri dalam hati.<br />
" Tari kan adikku sendiri!"<br />
" Mungkinkah karena sudah hampir 4 bulan Anna pergi dan aku kangen pada pelukan dan sentuhan lembut waTari?" Riska menyelonjorkan kakinya dikasur dan mulai meraba-raba pahanya.<br />
<br />
- Sambil membayangkan dada Anna yang montok, tangan kiri Riska meraba-raba dadanya sendiri, sementaratangan kanannya naik meremas-remas selangkangannya.<br />
Riska tersentak dari lamunannya dan melepas kedua tangannya daribagian-bagian vitalnya dan kembali menarik napas dalam-dalam. Ia takingin terlihat bergairah saat adiknya keluar dari kamar mandi nanti.<br />
Tak memakan waktu lama, Tari keluar dari kamar mandi dalam keadaanbugil.<br />
Ia mengambil celana dalam dan daster dari lemari. Riska menatapadiknya memakai celana dalam, jantungnya yang belum sepenuhnya kembalinormal langsung berdebar lagi melihat tubuh Tari yang langsing namunberisi itu. Tari tidak mengenakan dasternya, tetapi langsung dudukbersila di sisi kakaknya di ranjang dan meletakkan dasternya dipangkuannya.<br />
<br />
- Riska tersenyum berusaha menutupi gairahnya dan membelai rambut adiknya.Tari memonyongkan bibirnya seperti orang ngambek dan berkata.<br />
<br />
" Kak Riska kok mau sih ama Mbak Anna? Dia kan.." Tari tampak agak ragu sebelumakhirnya melanjutkan,<br />
" Dia kan nggak cantik." Bukannya marah, senyumRiska malah berubah jadi tawa,<br />
" Kamu nggak boleh menilai orang daripenampilan fisiknya, Anna kan baik banget orangnya, lembut dan penuhpengertian. Lagian fisiknya juga nggak jelek-jelek amat. Toket danpantatnya kan gede banget Asyik banget untuk diremas. Danciumannya jago banget. Dia yang ngajarin Kakak ciuman."<br />
" Iya sih. Toket Tari nggak gede ya, Kak?" kata Tari sambil memandang payudaranya.<br />
" Siapa bilang?" balas Riska,<br />
" toket kamu gede lagi! Kamu tuh tumbuh melebihi orang seumurmu. Waktu Kakak 17 tahun, toket Kakak belum segede kamu.<br />
" Dengan polos, Tari bertanya, Emang enak, Kak, diremas ama sesama cewek?"<br />
Belum sempat Riska menjawab, Tari meraih tangan kakaknya dan meletakkannya di atas dadanya. Riska tersentak, namun membiarkan Tari menggerakkan tangannya berputar-putar di dada adiknya yang terasalembab dan segar itu. " Mmmhh.." Tari mendesah dan matanya setengahmenutup.<br />
<br />
- Gairah Riska yang sudah sulit dikendalikan semakin meledak melihat reaksi adiknya yang sangat merangsang itu. Riska mulai meremas-remas dada adiknya dengan lembut lalu memilin-milin puting dada Tari yang terasa semakin membesar dan mengeras.<br />
<br />
" Uhh.." Tari kembali mendesah dan membiarkan Riska meraba dan meremasdadanya, sementara kedua tangannya sendiri meremas sprei kasurnya.<br />
<br />
- Taklagi berusaha mengendalikan gairahnya yang sudah memuncak, Riska meraihdagu adiknya dengan tangan kiri sementara tangan kanannya terusmeremas dada Tari dengan semakin bernafsu.<br />
Riska menarik wajah Tari danmengecup bibirnya yang basah.<br />
<br />
" Mmmhh.." reaksi Tari yang hanya berupa desahan itu membakar nafsu Riska.<br />
<br />
- Sambil meremas dada adiknya dengan bergairah, Riska mengulum bibirbawah adiknya yang segera membuat Tari membalas dengan mengulum bibiratas Riska.<br />
Kakak beradik ini saling menghisap bibir selama beberapasaat, sampai akhirnya Riska melepas ciuman mereka. Tari membuka matamendapatkan ia dan kakaknya sama-sama terengah-engah setelah berciumandengan penuh gairah.<br />
<br />
" Ohh, ternyata enak ya, Kak? Tari nggak nyangka deh. Kak Riska juga enak?" tanya Tari dengan polos.<br />
" Gila kamu, ! Dari tadi Kakak udah mau mati nahan gairah Kakak gara-gara kamu peluk, kamu cium, ngelihat kamu telanjang!" jawab Riska,<br />
" Kamu sih! Ngapain lagi kamu tarik tangan Kakak ke toket kamu?"<br />
Tari tampak terkejut dengan kerasnya kata-kata kakaknya.<br />
" Sorry, Kak.Tari cuma kangen aja ama Kak Riska dan pengen disentuh. Sorry.." katanyasambil menundukkan kepala.<br />
" Ssstt.." Riska menarik dagu adiknya lagi hingga mereka saling bertatapan, lalu menampilkan senyumnya yang manis,<br />
" Tapi kamu sukakan?" Tari hanya membalas dengan senyuman yang tak kalah manisnya.<br />
<br />
- Riska menggeser duduknya di ranjang hingga bersandar pada dinding.<br />
<br />
" Sini," ia menarik lengan Tari agar duduk di sisinya.<br />
<br />
- Mereka dudukberdampingan, Riska membelai rambut Tari, lalu dengan tangan di belakangkepala adiknya, Riska menarik wajah Tari mendekati wajahnya.<br />
<br />
" Nih ajaranAnna. Kamu nilai sendiri enak apa nggak." Riska kembali mencium bibirTari.<br />
<br />
- Kendali diri sudah sepenuhnya kembali pada dirinya setelah menyadaribahwa Tari juga menikmati semua ini, Riska mengatur alur percintaantanpa tergesa-gesa. Ia tak lagi meraba-raba adiknya. Kini Riska hanyamengulum bibir adiknya, kadang seluruh mulutnya, lalu melepasnya, lalumengulumnya lagi.<br />
Kadang ia biarkan Tari yang menghisap bibirnyadengan lebih bernafsu, lalu melepasnya untuk melihat adiknya majumengejar mulutnya yang sedikit ia buka, memancing gairah Tari.<br />
Riska mendorong adiknya hingga rebah di kasur. Mereka berciuman lagidengan penuh gairah. 'Kak..' Tari mendesah.<br />
<br />
- Riska menjawab denganmenyelusupkan lidahnya dengan lembut ke dalam mulut Tari yang sedikitterbuka. Tenggorokan Tari tercekat saat merasakan lidahnya bersentuhandengan lidah kakaknya. Ini perasaan yang belum pernah ia rasakansebelum ini. Ia tak menyangka akan merasakan rangsangan luar biasasebagai akibatnya.<br />
Jilatan lembut Riska pada langit-langit dan lidah Tari membuat Tariterangsang, namun menjadi semakin rileks karena merasa semakin menyatudengan kakaknya. Tari mulai membalas gerakan lidah Riska dengan gerakanlidahnya sendiri.<br />
Mengetahui adiknya sudah bisa menikmati ini, Riska membelitkan lidahnya pada lidah Tari sambil menghisap bibir adiknya.Riska melepas lidahnya dari mulut adiknya, lalu berkata, 'Hisap lidahKakak, Sayang.'<br />
<br />
- Kata-kata lembut Riska membuat Tari semakin bergairah, seakan sedangbercinta dengan kekasihnya. Dengan bernafsu, ia menghisap lidah Riskayang kembali menjelajahi mulutnya. Mereka berciuman dan bergantiansaling menghisap lidah untuk waktu yang lama.<br />
Merasa gairah adiknyadan gairahnya sendiri semakin membara, Riska mulai meningkatkankecepatan percintaan dengan meraba paha dan selangkangan Tari. Tarimendesah saat merasakan sentuhan di bagian yang belum pernah disentuhsiapa pun itu.<br />
Riska melepas bibirnya dari bibir adiknya, lalu mulaimenjilati telinga dan leher Tari. Desahan Tari mulai berubah menjadierangan kenikmatan.<br />
Tanpa melepas tangannya dari selangkangan Tari, Riska menurunkanjilatannya ke dada adiknya yang montok itu.<br />
<br />
" Ah..!" Tari menjeritkecil saat pertama kali lidah kakaknya menyentuh puting buah dadanya,<br />
" Ooohh.. aahh.. Kak.." desahnya dengan penuh kenikmatan.<br />
<br />
- Tari membukamatanya menyaksikan Riska menjilati puting dan payudara Tari dengansemakin cepat dan bernafsu, membuat putingnya membesar dan mengeras.<br />
Kadang Riska menggigit puting Tari membuat Tari menjerit kecil danmemaju-mundurkan pantatnya seirama dengan gerak tangan Riska diselangkangannya, sehingga tangan Riska terasa semakin menekan danmeremas di selangkangannya yang kini sudah basah kuyup.<br />
Bangkit dari dada Tari, Riska menduduki adiknya dengan selangkangantepat di atas selangkangan adiknya. Riska menarik kaosnya lalumelemparkannya ke lantai. Kedua tangan Tari meremas dada kakaknya saatRiska sedang berusaha melepas BH-nya.<br />
Riska melempar BH-nya dan Tarisemakin bernafsu meremas dada dan puting telanjang kakaknya. Merekasaling menghujam selangkangan hingga saling menekan.<br />
<br />
" Hhh.." desah Riskayang menikmati remasan adiknya pada dadanya yang telah membesar danmengeras itu.<br />
<br />
- Tak tahan lagi untuk segera merasakan adiknya, Riskabangkit membuka celana pendek sekaligus celana dalamnya, lalu menarikcelana dalam Tari hingga terlepas, menampilkan setumpuk kecil bulutipis yang menutupi kemaluan yang telah membengkak penuh gairah. Bauseks menyebar dari vagina Tari, membuat isi kepala Riska serasa berputarpenuh gairah tak tertahankan.<br />
Riska meraba bibir vagina adiknya yang telah berlumuran lendir gairah.“Ohh, Kakaak!” Tari tersentak merasakan nikmatnya sentuhan di titikterlarang itu.<br />
Tak tahan lagi, Riska segera menjilati bibir vagina Taridengan bernafsu, menikmati manisnya lendir vagina Tari.<br />
<br />
" Ah! Ah! Kak!Ah!" Tari menjerit-jerit tak tertahankan, tubuhnya menggelinjangmerasakan kenikmatan yang tak pernah terbayangkan olehnya.<br />
<br />
- Dua jari Riska membuka bibir vagina Tari, menampilkan klitoris yangtelah membengkak keras dan teracung keluar. Lidah Riska menari padaklitoris adiknya sambil tangan kirinya naik meremas-remas payudara Tari, membuat Tari terpaksa mencengkeram sprei untuk menahan gelinjangtubuhnya yang semakin sulit dikendalikan. Ini tak membantu menahanjeritannya yang semakin keras.<br />
<br />
" Aaagghh! Aaagghh! ohh, Kakaak! Nikmat,Kaak! Jangan berhen.. aagghh!" Tari telah terlontar ke dalam dunianya sendiri.<br />
<br />
- Memang tak berniat berhenti, lidah Riska masuk ke dalam vagina Tari danmenjilatinya tanpa ampun. Tari meluruskan kedua lengannya di sisimenopang tubuhnya ke posisi duduk mengangkang, menyaksikan kepalakakaknya di antara kedua pahanya.<br />
Tak mampu mengendalikan kenikmatanseks yang terus meningkat ini, Tari menghunjamkan selangkangannya kewajah kakaknya berulang kali, sementara lidah Riska semakin cepatbergetar di dalam vagina Tari, sambil menikmati lendir vagina adiknyayang terus mengalir ke dalam mulutnya.<br />
Hunjaman selangkangan dan gelinjang tubuh Tari yang semakin kasar dantak terkendali membuat Riska tahu bahwa adiknya tak akan tahan lebihlama lagi. Ia semakin bernafsu menjilati adiknya, di dalam vagina,bibir vagina serta klitorisnya.<br />
<br />
- Tepat dugaannya, tak lama kemudiankedua paha Tari menghentak kaku menjepit kepala Riska, tubuh Taribergelinjang semakin kasar dan liar, sementara vaginanya berkontraksidan memuncratkan gelombang demi gelombang lendir seks yang tak mampulagi ia bendung.<br />
<br />
" Aaakk.. aahh.. ahh Kakk.." jerit Tari tak peduli lagi pada dunia,hanya kenikmatan orgasme pertamanya ini yang berarti baginya.<br />
<br />
- Riska membuka mulutnya, mengulum seluruh vagina adiknya dan menenggak lendir orgasme yang membanjiri seisi mulutnya hingga sebagian menetes daribibirnya ke dagu dan lehernya.<br />
Orgasme demi orgasme melanda Tari selama semenit penuh, hinggaakhirnya ia merasa begitu lemah sampai tubuhnya jatuh ke kasur denganpenuh kenikmatan dan kepuasan. Riska menjilati lendir yang lolos ke sisiselangkangan dan paha adiknya, lalu memanjat tubuh adiknya danmenindih tubuh adiknya.<br />
Sambil terengah-engah, ia menyaksikan Tariyang memejamkan mata penuh kepuasan. Riska mengecup bibir Tari, membuatTari membuka matanya dan tersenyum. Ia memeluk tubuh telanjang Riska,lalu membalas kecupan kakaknya dengan ciuman penuh pada mulut Riska.<br />
<br />
- Lidah mereka terpaut, Tari menghisap lidah kakaknya, lalumelepaskannya untuk menjilati wajah, pipi dan leher Riska yangberlumuran lendir orgasmenya sendiri. Lendir seks ini terasa nikmatdan manis baginya.<br />
Tari tahu Riska terengah-engah bukan hanya karena habis memakanvaginanya dengan brutal, namun juga karena gairahnya yang telahmemuncak. Tari melorotkan diri di bawah tubuh kakaknya, menggesekkanpayudaranya pada payudara Riska.<br />
Wajah Tari tiba di depan payudara Riskasaat Riska mengangkat tubuhnya dengan menopangkan dirinya pada sikunya.Tanpa ragu Tari mulai menjilati puting payudara kakaknya hingga napasRiska semakin tersenggal-senggal menahan gairah yang semakin melonjakdalam dirinya. Selangkangannya semakin memanas dan lendir seksnyameleleh keluar dari vaginanya, menetes-netes di paha Tari.<br />
<br />
" Ohh, Sayang! Kakak nggak tahan lagi, Sayang!" erang Riska.Memahami maksud kakaknya, Tari melorotkan tubuhnya kembali hinggawajahnya tiba di depan vagina Riska, dan tanpa menunda lagi, Tarilangsung menyusupkan lidahnya ke dalam vagina kakaknya.<br />
" Aaahh! Ahh! Sayaang!" Riska menjerit selagi Tari sibuk menjilativaginanya dari dalam hingga ke klitorisnya berulang-ulang.<br />
<br />
- Dengan bernafsu, Riska menduduki wajah adiknya, lalu menaik-turunkantubuhnya, menghujamkan vaginanya ke wajah adiknya berulang-ulang.Sambil meremas pantat Riska, Tari meluruskan lidahnya hingga kaku danmenghujam wajahnya seirama dengan gerakan pantat kakaknya ini.<br />
Lendirgairah meleleh ke wajah dan pipi Tari saat ia memaikan kakaknya denganlidahnya. Tak lama Riska mampu bertahan setelah gelombang rangsanganbertubi-tubi yang telah ia nikmati, puncak kenikmatan pun meledak danRiska tersentak kaku di atas wajah adiknya dalam kepuasan orgasme demiorgasme yang menyemprotkan lendir panas ke dalam mulut Tari berulangkali.<br />
<br />
- Tari berusaha keras menghisap dan menelan seluruh lendir orgasme Riskayang memenuhi mulutnya. Begitu banyaknya lendir kepuasan yang Riskatumpahkan ke mulut adiknya, sebagian terpaksa mengalir keluar ke pipiTari.<br />
Dari kaku, perlahan-lahan tubuh Riska mulai melemas dan jepitanpahanya pada kepala Tari pun mulai mengendur, hingga akhirnya Riska jatuh terbaring lemas di atas ranjang. Tari mendekati wajah kakaknya yang menantinya dengan tersenyum, lalu mencium bibir kakaknya.<br />
Merekaberpelukan dan berciuman beberapa saat. Riska membelai rambut adiknya,sementara Tari meremas pantat kakaknya. Lelah berciuman, Riska menghelanapas panjang sebelum akhirnya mengatakan.<br />
<br />
" Aku cinta kamu, Sayang.."Tari hanya tersenyum dan mereka terus berpelukan hingga tertidur dalam rasa lelah yang penuh dengan kepuasan.-*****TAMAT<br />
<br />
<br />
Para Pembaca Cerita Porn ABG Ingin Membaca Cerita Dewasa Yang Sebelumnya Klik <b><a href="http://newcerporn.blogspot.com/">Di Sini</a></b> ya Para Pembaca Cerita Porn ABG...<br />
<br />
Para Pembaca Cerita Porn ABG Ingin Mendaftar Dan Mencoba Keberuntungan Klik <b><a href="http://www.angelpk.com/">Di Sini</a></b> Ya Para Pembaca Cerita Porn ABG...Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09716102203921425427noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4919192983423598269.post-12091108816738278352016-08-31T01:03:00.001-07:002016-08-31T01:03:25.082-07:00AKU KETAGIHAN<div style="text-align: center;">
<a href="http://www.angelpk.com/"><img alt="Hasil gambar untuk cerita sex" height="400" src="http://www.cersex.com/wp-content/uploads/2016/01/cerita-sex-nina-temanku.jpg" width="265" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<h2 style="text-align: center;">
<b>Cerita Sex</b> | Cerita Hot | Cerita Sex Dewasa | Cerita Hot Dewasa | Cerita Dewasa | Cerita Porn ABG | Aku Ketagihan - <span style="font-weight: normal;">Namaku Mona, umurku 24 tahun, aku sudah menikah dan mempunyai satu anak lelaki.. Berikut cerita panas ini aku ingin berbagi pengalamantentang hubunganku dengan adik kandungku sendiri. Kejadian ini terjadi dua tahun yang lalu ketika aku berusia 22 tahun dan adikku berusia 18 tahun.</span></h2>
<br />
<b><a href="http://www.angelpk.com/">CERITA PORN ABG</a></b> - Aku ketagihan | Kami adalah 3 bersaudara, kakakku Diana telah menikah dan ikut suaminya, sedangkan aku dan adikku tinggal bersama orang tua kami. Aku sendiri berperawakan sedang, tinggiku 160cm berat badan 52kg, orang bilang aku montok, terutama pada bagian pinggul/pantat. Payudaraku termasuk rata2 34 saja. Kulitku yang putih selalu menjadi perhatian orang2 bila sedang berjalan keluar rumah.<br />
Aku mempunyai seorang pacar berusia 2 tahun diatasku, dia adalah kakak kelas kuliahku. Aku dan pacarku berpacaran sudah 2 tahun lebih, dan selama itu paling jauh kami hanya melakukan petting, sailng raba, saling cium dan saling hisap…..<br />
<br />
- Pacarku sangat ingin menerobos vaginaku jika saat petting, tapi aku sendiri tidak ingin hal itu terjadi sebelum kami menikah, jadi aku mengeluarkan air maninya dengan cara swalayan, yaitu mengocok kontolnya. Aku juga kerap dipaksa menghisap kontol pacarku yang mana sebenernya aku agak jijik<br />
melakukannya.<br />
Keseringan petting dengan pacarku membuatku menjadi haus akan belaian lelaki dan selalu iingin disentuh, sehari saja tidak dibelai rasanya tersiksa sekali… entah kenapa aku jadiketagihan… Sampai akhirnya kau sendiri melakukannya dengan tanganku sendiri dikamarku sendiri. Sering aku meraba-raba payudaraku sendiri dan mengusap-usap memeku sendiri sampai aku orgasme..<br />
<br />
- Inilah kesalahan ku, aku tidak menyadari kalau selama ini adikku John sering mengintip aku… ini aku ketahui setelah dia mengakuinya saat berhasil membobol keperawananku, kakaknya sendiri.<br />
Awal mulanya, ketika itu aku, mamaku dan adikku John pergi ke supermarket 500m dekat rumah. Karena belanjaan kami banyak maka kami memutuskan untuk naik becak. Saat itu aku memakai<br />
celana panjang ketat setengah lutut, dan karena kami hanya naik satu becak, aku memutuskan untuk di pangku adikku, sedangkan mamaku memangku belanjaan.<br />
Diperjalanan yang hanya 500m itu, ketika aku duduk di pangkuan adikku, aku merasakan sesuatu bergerak-gerak dipantatku, aku sadar bahwa itu kontol adikku, keras sekali dan berada di belahan pantatku.<br />
<br />
- Aku membiarkannya, karena memang tidak ada yang bisa kulakukan. Bahkan ketika di jalan yang jelek, semakin terasa ganjalandipantatku. Karena aku juga sangat rindu belaian pacarku yang sudah 3 hari tidak ke rumah, diam diam aku menikmatinya.<br />
Sejak kejadian itu, aku sering melihat dia memperhatikan tubuhku, agak risi aku diperhatikan adikku sendiri, tapi aku berusaha bersikap biasa.<br />
Suatu hari, aku dan pacarku melakukan petting di kamarku… Aku sangat terangsang sekali… dia meraba dan membelai-belai tubuhku. Sampai akhirnya pacarku memaksakku membuka celana dalamku dan memaksaku untuk mengijinkannya memasukkan kontolnya ke memekku.<br />
Tentu saja aku keberatan, walaupun aku sangat terangsang tapi aku berusaha untuk mempertahankankeperawananku. Dalam ketelajanganku aku memohon padanya untuk tidak melakukannya.<br />
<br />
- Dan anehnya aku malah berteriak mintatolong. Hal ini di dengar oleh adikku John, dia langsungmenerobos kamarku dan mengusirnya, saat itu juga pacarkuketakutan, karena memang badan adikku jauh lebih besar.<br />
Akulansung menutupi tubuhku yang telanjang dan aku yakin adikku melihat ketelajanganku. Dan pacarku sendiri langsung memakai pakaiannya dan pamit pulang.<br />
Sejak itu, pacarku jadi jarang ke rumah. Dari selentinganteman-teman ku, pacarku katanya mempunyai teman cewe lain yang sering jalan dengannya. Tentu saja aku sedih mendengarnya, tapi aku juga merasa beruntung tidak ternodai olehnya.<br />
Suatu malam aku berbincang-bincang dengan adikku, aku berterima kasih padanya karena dia telah menggagalkan pacarku menodaiku.<br />
Aku kaget ketika adikku ngomong bahwa, aku ngga bisa menyalahkan pacarku karena memang bodyku sexy sekali dan setiap laki-laki pasti ingin merasakan tubuhku. Ketika kutanya, jika setiap lelaki, apakah adikku juga inginmerasakan tubuhku juga… dia menjawab:<br />
<br />
" Kalau kakak bukan kakakku, ya aku juga pengen, aku kan jugalelaki" aku sangat kaget mendengar jawabannya tapi akuberusaha itu adalah pernyataan biasa, aku langsung aja tembak.<br />
" emang adik pernah nyobain cewe?"<br />
" dia bilang ya, belum kak"…. itulah percakapan awal bencana itu.<br />
<br />
- Malam harinya aku membayangkan bercinta dengan pacarku, kau merindukan belaiannya… lalu aku mulai meraba-raba tubuhku sendiri… tapi aku tetap tidak bisa mencapai apa yang aku inginkan… sekilas aku membayangkan adikku… lalu akumemutuskan untuk mengintip ke kamarnya…<br />
Malam itu aku mengendap-endap dan perlahan-lahan nak keatas kursi dan dari lubang angin aku mengintip adikku sendiri, aku sangat kagetsekali ketika melihat adikku dalam keadaan tak memakai celana dan sedang memegan alat vitalnya sendiri, dia melakukan onani, aku terkesima melihat ukuran kontolnya, hampir 2 kali pacarku, gila kupikir, kok bisa yah sebesar itu punya adikku…<br />
Dan yang lebih kaget, di puncak orgasmenya dia meneriakkan namaku… Saat itu perasaanku bercampur baur antar nafsu dan marah… aku langsung balik kekamarku dan membayangkan apa yang baru saja aku saksikan.<br />
<br />
- Pagi harinya, libidoku sangat tinggi sekali, ingin dipuaskan adikku tidak mungkin, maka aku memutuskan untuk mendatangi pacarku. Pagi itu aku langsung kerumah pacarku dan kulihat diasangat senang aku datang… ditariknya aku ke kamarnya dan kami langsung bercumbu… saling cium saling hisap dan perlahan-lahan baju kami lepas satu demi satu sampai akhirnya kami telanjang bulat.<br />
Gilanya begitu aku melihat kontolnya,aku terbayang kontol adikku yang jauh lebih besar darinya…sepert biasa dia menyuruhku menghisap kontolnya, dengan terpaksa aku melakukannya, dia merintih-rintih keenakkan dan mungkin karena hampir orgasme dia menarik kepalaku.’<br />
<br />
" Jangan diterusin, aku bisa keluar katanya" lalu dia mula menindihi ku dan dari nafasnya yang memburu kontolnyamencari-cari lubang memekku… begitu unjung kontolnya nempel dan baru setengah kepalanya masuk, aku kaget karena dia sudah langsung orgasme, air maninya belepotan diatas memekku… 'Ohhhhh…' katanya.<br />
<br />
- Dia memelukku dan minta maaf karena gagal melakukan penetrasike memekku. Tentu saja aku sangat kecewa, karena libidoku masih sangat tinggi.<br />
<br />
" Puaskan aku dong… aku kan belum…" rengekku tanpa malu-malu. Tapi jawabannya sangat menyakitkanku….<br />
" Maaf, aku harus buru-buru ada janji dengan sisca" katanyatanpa ada rasa ngga enak sedikitpun. Aku menyembunyikankedongkolanku dan buru-buru berpakaian dan kami berpisahketika keluar dari rumahnya.<br />
<br />
- Diperjalanan pulang aku sangat kesal dan timbul kenginanku untuk menyeleweng, apalagi selama diperjalanan banyak sekalilelaki yang mengodaku dar tukang becak, kuli bangunan sampaisetiap orang di bis.<br />
Begitu sampai rumah aku memergoki adikku yang akan pergi kesport club, dia mengajakku untuk ikut dan aku langsungmenyanguppinya karena memang aku juga ingin melepaskanlibidoku dengan cara berolah raga.<br />
Di tempat sport club, kam berolah raga dari senam sampai berenang dan puncaknya kami mandi sauna. Karena sport club tersebut sangat sepi, maka aku minta adikku satu kamardenganku saat sauna. Saat didalam adikku bilang.<br />
<br />
" kak, baju renangnya ganti tuh, kan kalau tertutup gitu keringatnya ngga keluar, percuma sauna"<br />
" Abis pake apa" timpalku.<br />
" aku ngga punya baju lagi"<br />
" Pake celana dalem sam BH aja kak, supaya pori-porinya kebuka"<br />
katanya.<br />
<br />
- Pikirku, bener juga apa katanya, aku langsung keluar danmenganti baju renangku dengan BH dan celana dalam, sialnya akumemakai celana dalam G-string putih sehabis dari rumah pacarkutadi… Tapi “ah, cuek aja.. toh adikku pernah liat aku telanjang juga”.<br />
Begitu aku masuk, adikku terkesima dengan penampilanku yang sangat berani… kulihat dia berkali-kali menelan ludah, akupura-pura acuh dan langsung duduk dan menikmati panasnyasauna. Keringat mencucur dari tubuhku, dan hal itu membuatsegalanya tercetak didalam BH dan celana dalamku… adikkuterus memandang tubuhku dan ketka kulihat kontolnya,<br />
akusangat kaget, dan mengingatkanku ke hal semalam ketika adikkuonani dan yang membuat libidoku malah memuncak adalah kepala kontolnya muncul diatas celana renangnya.<br />
Aku berusaha untuk tidak melihat, tapi mataku selau melirik kebagian itu, dan nafasku semakin memburu dan kulihat adikku melihat kegelisahanku. Aku juga membayangkan kejadian tadi pagi bersama pacarku, aku kecewa dan ingin pelampiasan.<br />
<br />
- Dalam kediaman itu aku tidak mampu untuk bertahan lagi dan aku memulainya dengan berkata:<br />
<br />
" Ngga kesempitan tuh celana, sampe nongol gitu"<br />
" Ia nih, si otong ngga bisa diajak kompromi kalo liat cewe bahenol" katanya<br />
" Kasian amat tuh, kejepit. Buka aja dari pada kecekik" kataku lebih berani<br />
" Iya yah…" katanya sambil berdiri dan membuka celananya…<br />
<br />
- Aku sangat berdebar-debar dan berkali-kali menggigit bibirku melihat batang kemaluan adikku yang begitu besar.<br />
Tiba-tiba adikku mematikan mesin saunanya dan kembali ke tempatnya.<br />
<br />
" Kenapa dimatiin" kataku.<br />
" Udah cukup panas kak" katanya.<br />
<br />
- Memang saat juga aku merasa sudah cukup panas, dan dia kembali duduk, kami saling memandang tubuh masing-masing. Tiba-tiba cairan di memekku meleleh dan gatal menyelimuti dinding memekku, apalagi melihat kontol adikku.<br />
Akal warasku datang dan aku langsung berdiri dan hendakkeluar, tapi adikku malah mencegahku “nanti kak”. “Kan udah saunanya ” timpalku, aku sangat kaget dia berada tepat di depanku dengan kontol mengacung ke arahku, antara takut dan ingin.<br />
<br />
" Kakak udah pernah gituan belum kak" kata adikku<br />
" Belum" kataku,<br />
" emang kamu udah..?" lanjutku<br />
" Belum juga kak, tapi pengen nyoba" katanya<br />
" Nyoba gimana???? Nantikan juga ada saatnya" kataku berbalik kearah pintu dan sialnya kunci lokerku jatuh, ketika aku memungutnya, otomatis aku menunggingi adikku dan buah pantatku yang besar menempel di kontolnya.<br />
<br />
- Gilanya aku malah tetap diposisi itu dan menengok ke arah adikku. Dan tak kusangka adikku memegang pinggulku danmenempelkan kontolnya dibelahan pantatku yang hanya tertutupG-string.<br />
<br />
" Oh kak…. bahenol sekali, aku pengen nyobain kak" katanya dengan nafas memburu.<br />
" Aw… dik ngapain kamu" timpalku tanpa berusaha merubahposisiku, karena memang aku juga menginginkannya.<br />
" Pengen ngentot kakak" katanya kasar sambil menekan batangnya<br />
kepantatku.<br />
<br />
- Aku menarik pantatku dan berdiri membelakanginya.<br />
<br />
" Aku kankaka km John, inget dong"<br />
<br />
- Adikku tetap memegang pinggulku.<br />
<br />
" tolong kak.. asal nempel aja.. nga usah dimasukkin, aku ngga tahan banget"<br />
" Tolong kak," katanya memelas. Aku di suruh nagpain juga mau kak, asal bisa nempelin aja ke memek kakak".<br />
<br />
- Pikiranku buntu, aku juga punya libido yang tak tertuntaskan tadi pagi.. dan membayangkan pacarku menunggangi sisca, libidoku tambah naik..<br />
<br />
" Persetan dengan pacar brengsek" batinku.<br />
" Jangan disini" pintaku.<br />
" Sebentar aja kak, asal nempel aja 1 menit" katanya meremaspinggulku.<br />
" Kakak belum siap" kataku.<br />
" Kakak nungging aja, nanti aku panasin" katanya.<br />
<br />
- Bagai terhipnotis aku menuruti apa katanya, sambil memeganggrendel pintu, aku menungginginya dan dengam pelan-pelan dia membuka G-stringku dan melemparkannya. Dan dia jongkok dibelakangku dan gilanya dia menjulurkan lidahnya menjilat memeku dari belakang…<br />
<br />
" Oh… ngapain kamu dik…" kataku tanpa melarangnya.<br />
<br />
- Dia terus menjulurkan lidah dan menjilati memekku daribelakang.. ohhhh… gila pikirku… enak banget, pacarku sajangga mau ngejilatin memekku, adikku sendiri dengan rakus menjilati memekku.<br />
<br />
" Gila kamu dik, enak banget, belajar dimana" rintihku… Tanpa menjawab dia terus menjilati memekku dan meremas remas bokongku sampai akhirnya lama-lama memekku basah sekali danbagian dalam memekku gatal sekali…<br />
Tiba-tiba dia berdiri dan memegang pinggulku..<br />
" Udah panas kak" katanya mengarahkan kontolnya kepantatku dan memukul-mukul kepala kontolnya kepantatku….<br />
" udah…." kataku sambil terus menungging dan menoleh ke arah adikku…<br />
" Jangan bilang siapa-siapa yah dik" kataku.<br />
<br />
- Adikku berusaha mencari lubang memekku dengan kepala kontolnyayang besar… dia kesulitan…<br />
<br />
" Mana lubangnya kak.." katanya.<br />
<br />
- Tanpa sadar aku menjulurkan tangan kananku dan menggengam kontolnya dan menuntun ke mulut goaku…<br />
<br />
" Ini dik" kataku begitu tepat di depannya,<br />
" gesek-gesek aja yah dik".<br />
" Masukin dikit aja kak" katanya menekan kontolnya.<br />
" aw… dik, gede banget sih" kataku,<br />
" pelan-pelan…."<br />
<br />
- Begitu kepala kontolnya membuka jalan masuk ke memekku, adikku pelan-pelan menekannya.. dan mengeluarkannya lagi sedikit sedikit… tapi tidak sampai lepas… terus ia lakukan sampai membuat aku gemas….<br />
<br />
" Oh.. dik…. enak…. dik…. udah yah…" kataku pura-pura…..<br />
" Belum kak…. baru kepalanya udah enak yah…."<br />
" Memang bisa lebih enak…???" kataku menantang.<br />
<br />
- Dan…. langsung menarik pinggulku sehingga batang kontolnyayang besar amblas ditelan memekku"<br />
<br />
- Aku merasakan perih luar biasa dan<br />
<br />
" aw…. sakit dik…"teriakku.<br />
<br />
Adikku menahan batangnya didalam memekku ….<br />
<br />
" Oh…kak…nikmat banget….." dan secara perlahan dia<br />
menariknya keluar dan memasukannya lagi, sungguh sensasi luarbiasa. Aku merasakan nikmat yang eramat sangat, begitu juga<br />
adikku…<br />
<br />
" Oh, kak… nikmat banget memekmu.." katanya.<br />
" Ssssshhhh… ia dik… enak banget" kataku.<br />
<br />
- Lima belas menit dia mengenjotku, sampai akhirnya akumerasakan orgasme yang sangat panjang dan nikmat disusulerangan adkku sambil menggengam pinggulku agar penetrasinyamaksimum.<br />
<br />
" Oh.. kak.. aku keluar.. nikmat banget…" katanya.<br />
<br />
- Sejenak dia memelukku dari belakang, dan mulai mencabut kontolnya di memekku…<br />
<br />
" Ma kasih kak" katanya tanpa dosa dan memakaikan celanakulagi. Aku bingung bercampur menyesal dan ingin menangis.Akulangsung keluar dan membersihkan diri sambil menyesalidiri..<br />
<br />
" kenapa adikku????"<br />
<br />
- Dalam perjalanan pulang adikku berulang-ulang minta maaf atas perbuatannya di ruangan sauna… Aku hanya bisa berdiam merenungi diriku yang sudah tidak perawan lagi…<br />
Kejadian itu adalah awal petualangan aku dan adikku, Karena dua hari setel h itu kembali kami besetubuh, bahkan lebih gila lagi.. kami bisa melakukannya sehari 3 sampai 5 kali sehari semalam.<br />
Satahun sudah aku di tunggangi adikku sendiri sampai adaseorang kaya, kenalan bapakku melamarku, dan kami menikah.Untungnya suamiku tidak mempermasalahkan keperawananku.<br />
Akhirnya aku di karunia seorang anak dari suamiku, bukan dari adikku.. karena aku selalu menjaga jangan sampai hamil bilabersetubuh dengan adikku.<br />
Sampai sekarang aku tidak bisa menghentikan perbuatanku dengan adikku, yang pertama adikku selalu meminta jatah, dilain pihak aku juga sangat ketagihan permainan seks.-*****TAMAT<br />
<br />
<br />
Para Pembaca Cerita Porn ABG Ingin Membaca Cerita Dewasa Yang Sebelumnya Klik <b><a href="http://newcerporn.blogspot.com/">Di Sini</a></b> ya Para Pembaca Cerita Porn ABG...<br />
<br />
Para Pembaca Cerita Porn ABG Ingin Mendaftar Dan Mencoba Keberuntungan Klik <b><a href="http://www.angelpk.com/">Di Sini</a></b> Ya Para Pembaca Cerita Porn ABG...Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09716102203921425427noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4919192983423598269.post-18184171318185633362016-08-28T04:07:00.002-07:002016-08-28T04:07:17.205-07:00ALAT PEMUAS NAPSU<div style="text-align: center;">
<a href="http://www.angelpk.com/"><img alt="Hasil gambar untuk cewek kantoran yang bahenol" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAYxMQ9EH4Q2dm8zyg2SMLrB-EGivvgCFojGsiL5aawI0GzcelMjhlHzyI5-C4MbKStchhcCwDUfKzMXrXoiobUE9qpj1XJtu3XIDeri3rfZ4FqylhuXvObmDkbfoDBhaBQuqGzn04OvR9/s400/16984_434336533313258_677269185_n.jpg" width="300" /></a></div>
<h2 style="text-align: center;">
Cerita Sex | Cerita Hot | Cerita Sex Dewasa | Cerita Hot Dewasa | Cerita Dewasa | Cerita Porn ABG | Alat Pemuas <a href="http://www.angelpk.com/">Napsu</a> - <span style="font-weight: normal;">Hari itu, sekitar jam 12 siang, aku baru saja tiba di vilaku di puncak. Pak Joko, penjaga vilaku membukakan pintu garasi agar aku bisa memarkirkan mobilku. Pheew.. akhirnya aku bisa melepaskan kepenatan setelah seminggu lebih menempuh UAS.</span></h2>
<br />
<b><a href="http://www.angelpk.com/">CERITA PORN ABG - Alat Pemuas Napsu</a></b> | Aku ingin mengambil saat tenang sejenak, tanpa ditemani siapapun, aku ingin menikmatinya sendirian di tempat yang jauh dari hiruk pikuk ibukota. Agar aku lebih menikmati privacy-ku maka kusuruh Pak Joko pulang ke rumahnya yang memang di desa sekitar sini.<br />
Pak Joko sudah bekerja di tempat ini sejak papaku membeli vila ini sekitar 7 tahun yang lalu, dengan keberadaannya, vila kami terawat baik dan belum pernah kemalingan. Usianya hampir seperti ayahku, 50-an lebih, tubuhnya tinggi kurus dengan kulit hitam terbakar matahari.<br />
Aku daridulu sebenarnya berniat mengerjainya, tapi mengingat dia cukup loyal pada ayahku dan terlalu jujur, maka kuurungkan niatku.<br />
<br />
" Punten Neng, kalau misalnya ada perlu, Bapak pasti ada di rumah kok, tinggal dateng aja" pamitnya.<br />
<br />
- Setelah Pak Joko meninggalkanku, aku membereskan semua bawaanku. Kulempar tubuhku ke atas kasur sambil menarik nafas panjang, lega sekali rasanya lepas dari buku-buku kuliah itu. Cuaca hari itu sangat cerah, matahari bersinar dengan diiringi embusan angin sepoi-sepoi sehingga membuat suasana rileks ini lebih terasa.<br />
Aku jadi ingin berenang rasanya, apalagi setelah kulihat kolam renang di belakang airnya bersih sekali, Pak Joko memang telaten merawat vila ini. Segera kuambil perlengkapan renangku dan menuju ke kolam.<br />
Sesampainya disana kurasakan suasanya enak sekali, begitu tenang, yang terdengar hanya kicauan burung dan desiran air ditiup angin. Tiba-tiba muncul kegilaanku, mumpung sepi-sepi begini, bagimana kalau aku berenang tanpa busana saja, toh tidak ada siapa-siapa lagi disini selain aku lagipula aku senang orang mengagumi keindahan tubuhku.<br />
Maka tanpa pikir panjang lagi, aku pun melepas satu-persatu semua yang menempel di tubuhku termasuk arloji dan segala perhiasan sampai benar-benar bugil seperti waktu baru dilahirkan. Setelah melepas anting yang terakhir menempel di tubuhku, aku langsung terjun ke kolam.<br />
<br />
- Aahh.. enak sekali rasanya berenang bugil seperti ini, tubuh serasa lebih ringan. Beberapa kali aku bolak-balik dengan beberapa gaya kecuali gaya kupu-kupu (karena aku tidak bisa, hehe..)<br />
20 menit lamanya aku berada di kolam, akupun merasa haus dan ingin istirahat sebentar dengan berjemur di pinggir kolam. Aku lalu naik dan mengeringkan tubuhku dengan handuk, setelah kuambil sekaleng coca-cola dari kulkas, aku kembali lagi ke kolam. Kurebahkan tubuhku pada kursi santai disana dan kupakai kacamata hitamku sambil menikmati minumku.<br />
Agar kulitku yang putih mulus ini tidak terbakar matahari, kuambil suntan oilku dan kuoleskan di sekujur tubuhku hingga nampak berkilauan. Saking enaknya cuaca di sini membuatku mengantuk, hingga tak terasa aku pun pelan-pelan tertidur.<br />
Di tepi kolam itu aku berbaring tanpa sesuatu apapun yang melekat di tubuhku, kecuali sebuah kacamata hitam. Kalau saja saat itu ada maling masuk dan melihat keadaanku seperti itu, tentu aku sudah diperkosanya habis-habisan.<br />
<br />
- Ditengah tidurku aku merasakan ada sesuatu yang meraba-raba tubuhku, tangan itu mengelus pahaku lalu merambat ke dadaku. Ketika tangan itu menyentuh bibir kemaluanku tiba-tiba mataku terbuka dan aku langsung terkejut karena yang kurasakan barusan ternyata bukan sekedar mimpi.<br />
Aku melihat seseorang sedang menggerayangi tubuhku dan begitu aku bangun orang itu dengan sigapnya mencengkram bahuku dan membekap mulutku dengan tangannya, mencegah agar aku tidak menjerit.<br />
Aku mulai dapat mengenali orang itu, dia adalah Taryo, si penjaga vila tetangga, usianya sekitar 30-an, wajahnya jelek sekali dengan gigi agak tonggos, pipinya yang cekung dan matanya yang lebar itu tepat di depan wajahku.<br />
<br />
" Sstt.. mendingan Neng nurut aja, di sini udah ga ada siapa-siapa lagi, jadi jangan macam-macam!" ancamnya.<br />
<br />
- Aku mengangguk saja walau masih agak terkejut, lalu dia pelan-pelan melepaskan bekapannya pada mulutku.<br />
<br />
" Hehehe.. udah lama saya pengen ngerasain ngentot sama Neng!" katanya sambil matanya menatapi dadaku.<br />
" Ngentot ya ngentot, tapi yang sopan dong mintanya, gak usah kaya maling gitu!" kataku sewot.<br />
<br />
- Ternyata tanpa kusadari sejak berenang dia sudah memperhatikanku dari loteng vila majikannya dan itu sering dia lakukan daridulu kalau ada wanita berenang di sini.<br />
Mengetahui Pak Joko sedang tidak di sini dan aku tertidur, dia nekad memanjat tembok untuk masuk ke sini. Sebenarnya aku sedang tidak mood untuk ngeseks karena masih ingin istirahat, namun elusannya pada daerah sensitifku membuatku BT (birahi tinggi).<br />
<br />
" Heh, katanya mau merkosa gua, kok belum buka baju juga, dari tadi pegang-pegang doang beraninya!" tantangku.<br />
" Hehe, iya Neng abis tetek Neng ini loh, montok banget sampe lupa deh" jawabnya seraya melepas baju lusuhnya.<br />
<br />
- Badannya lumayan jadi juga, walaupun agak kurus dan dekil, penisnya yang sudah tegang cukup besar, seukuran sama punyanya si Wahyu, tukang air yang pernah main denganku (baca Tukang Air, Listrik, dan Bangunan).<br />
Dia duduk di pinggir kursi santai dan mulai menyedot payudaraku yang paling dikaguminya, sementara aku meraih penisnya dengan tanganku serta kukocok hingga kurasakan penis itu makin mengeras. Aku mendesis nikmat waktu tangannya membelai vaginaku dan menggosok-gosok bibirnya.<br />
<br />
" Eenghh.. terus Tar.. oohh!" desahku sambil meremasi rambut Taryo yang sedang mengisap payudaraku.<br />
<br />
- Kepalanya lalu pelan-pelan merambat ke bawah dan berhenti di kemaluanku. Aku mendesah makin tidak karuan ketika lidahnya bermain-main di sana ditambah lagi dengan jarinya yang bergerak keluar masuk.<br />
Aku sampai meremas-remas payudara dan menggigit jariku sendiri karena tidak kuat menahan rasanya yang geli-geli enak itu hingga akhirnya tubuhku mengejang dan vaginaku mengeluarkan cairan hangat. Dengan merem melek aku menjambak rambut si Taryo yang sedang menyeruput vaginaku.<br />
Perasaan itu berlangsung terus sampai kurasakan cairanku tidak keluar lagi, barulah Taryo melepaskan kepalanya dari situ, nampak mulutnya basah oleh cairan cintaku.<br />
Belum beres aku mengatur nafasku yang memburu, mulutku sudah dilumatnya dengan ganas. Kurasakan aroma cairan cintaku sendiri pada mulutnya yang belepotan cairan itu. Aku agak kewalahan dengan lidahnya yang bermain di rongga mulutku, masalahnya nafasnya agak bau, entah bau rokok atau jengkol.<br />
Setelah beberapa menit baru aku bisa beradapatasi, kubalas permainan lidahnya hingga lidah kami saling membelit dan mengisap. Cukup lama juga kami berpagutan, dia juga menjilati wajahku yang halus tanpa jerawat sampai wajahku basah oleh liurnya.<br />
<br />
" Gua ga tahan lagi Tar, sini gua emut yang punya lu" kataku.<br />
<br />
- Si Taryo langsung bangkit dan berdiri di sampingku menyodorkan penisnya. Masih dalam posisi berbaring di kursi santai, kugenggam benda itu, kukocok dan kujilati sejenak sebelum kumasukkan ke mulut.<br />
Mulutku terisi penuh oleh penisnya, itu pun tidak menampung seluruhnya paling cuma masuk 3/4nya saja. Aku memainkan lidahku mengitari kepala penisnya yang mirip helm itu, terkadang juga aku menjilati lubang kencingnya sehingga tubuh pemiliknya bergetar dan mendesah-desah keenakan. Satu tangannya memegangi kepalaku dan dimaju-mundurkannya pinggulnya sehingga aku gelagapan.<br />
<br />
" Eemmpp.. emmphh.. nngg..!" aku mendesah tertahan karena nyaris kehabisan nafas, namun tidak dipedulikannya.<br />
<br />
- Kepala penis itu berkali-kali menyentuh dinding kerongkonganku. Kemudian kurasakan ada cairan memenuhi mulutku.<br />
Aku berusaha menelan cairan itu, tapi karena banyaknya cairan itu meleleh di sekitar bibirku. Belum habis semburannya, dia menarik keluar penisnya, sehingga semburan berikut mendarat disekujur wajahku, kacamata hitamku juga basah kecipratan maninya.<br />
Kulepaskan kacamata hitam itu, lalu kuseka wajahku dengan tanganku. Sisa-sisa sperma yang menempel di jariku kujilati sampai habis. Saat itu mendadak pintu terbuka dan Pak Joko muncul dari sana, dia melongo melihat kami berdua yang sedang bugil. Aku sendiri sempat kaget dengan kehadirannya, aku takut dia membocorkan semua ini pada ortuku.<br />
<br />
" Eehh.. maaf Neng, Bapak cuma mau ngambil uang Bapak di kamar, ga tau kalo Neng lagi gituan" katanya terbata-bata.<br />
<br />
- Karena sudah tanggung, akupun nekad menawarkan diriku dan berjalan ke arahnya.<br />
<br />
" Ah.. ga apa-apa Pak, mending Bapak ikutan aja yuk!" godaku.<br />
<br />
- Jakunnya turun naik melihat kepolosan tubuhku, meskipun agak gugup matanya terus tertuju ke payudaraku. Aku mengelus-elus batangnya dari luar membuatnya terangsang.<br />
Akhirnya dia mulai berani memegang payudaraku, bahkan meremasnya. Aku sendiri membantu melepas kancing bajunya dan meraba-raba dadanya.<br />
<br />
" Neng, tetek Neng gede juga yah.. enak yah diginiin sama Bapak?" Sambil tangannya terus meremasi payudaraku.<br />
<br />
- Dalam posisi memeluk itupun aku perlahan membuka celana panjangnya, setelah itu saya turunkan juga celana kolornya. Nampaklah kemaluannya yang hitam menggantung, jari-jariku pun mulai menggenggamnya. Dalam genggamanku kurasakan benda itu bergetar dan mengeras.<br />
Pelan-pelan tubuhku mulai menurun hingga berjongkok di hadapannya, tanpa basa-basi lagi kumasukkan batang di genggamanku itu ke mulut, kujilati dan kuemut-emut hingga pemiliknya mengerang keenakan.<br />
<br />
" Wah, Pak Joko sama majikan sendiri aja malu-malu!" seru si Taryo yang memperhatikan Pak Joko agak grogi menikmati oral seks-ku.<br />
<br />
- Taryo lalu mendekati kami dan meraih tanganku untuk mengocok kemaluannya. Secara bergantian mulut dan tanganku melayani kedua penis yang sudah menegang itu. Tidak puas hanya menikmati tanganku, sesaat kemudian Taryo pindah ke belakangku, tubuhku dibuatnya bertumpu pada lutut dan kedua tanganku.<br />
Aku mulai merasakan ada benda yang menyeruak masuk ke dalam vaginaku. Seperti biasa, mulutku menganga mengeluarkan desahan meresapi inci demi inci penisnya memasuki vaginaku. Aku disetubuhinya dari belakang, sambil menyodok, kepalanya merayap ke balik ketiak hingga mulutnya hinggap pada payudaraku.<br />
Aku menggelinjang tak karuan waktu puting kananku digigitnya dengan gemas, kocokanku pada penis Pak Joko makin bersemangat.<br />
Rupanya aku telah membuat Pak Joko ketagihan, dia jadi begitu bernafsu memperkosa mulutku dengan memaju-mundurkan pinggulnya seolah sedang bersetubuh. Kepalaku pun dipeganginya dengan erat sampai kesempatan untuk menghirup udara segar pun aku tidak ada.<br />
Akhirnya aku hanya bisa pasrah saja disenggamai dari dua arah oleh mereka, sodokan dari salah satunya menyebabkan penis yang lain makin menghujam ke tubuhku. Perasaan ini sungguh sulit dilukiskan, ketika penis si Taryo menyentuh bagian terdalam dari rahimku dan ketika penis Pak Joko menyentuh kerongkonganku, belum lagi mereka terkadang memainkan payudara atau meremasi pantatku.<br />
<br />
- Aku serasa terbang melayang-layang dibuatnya hingga akhirnya tubuhku mengejang dan mataku membelakak, mau menjerit tapi teredam oleh penis Pak Joko. Bersamaan dengan itu pula genjotan si Taryo terasa makin bertenaga. Kami pun mencapai orgasme bersamaan, aku dapat merasakan spermanya yang menyembur deras di dalamku, dari selangkanganku meleleh cairan hasil persenggamaan.<br />
Setelah mencapai orgasme yang cukup panjang, tubuhku berkeringat, mereka agaknya mengerti keadaanku dan menghentikan kegiatannya.<br />
<br />
" Neng, boleh ga Bapak masukin anu Bapak ke itunya Neng?" tanya Pak Joko lembut.<br />
<br />
- Saya cuma mengangguk, lalu dia bilang lagi.<br />
<br />
" Tapi Neng istirahat aja dulu, kayanya Neng masih cape sih".<br />
<br />
- Aku turun ke kolam, dan duduk berselonjor di daerah dangkal untuk menyegarkan diriku. Mereka berdua juga ikut turun ke kolam, Taryo duduk di sebelah kiriku dan Pak Joko di kananku.<br />
Kami mengobrol sambil memulihkan tenaga, selama itu tangan jahil mereka selalu saja meremas atau mengelus dada, paha, dan bagian sensitif lainnya. Yang satu ditepis yang lain hinggap di bagian lainnya, lama-lama ya aku biarkan saja, lagipula aku menikmatinya kok.<br />
<br />
" Neng, Bapak masukin sekarang aja yah, udah ga tahan daritadi belum rasain itunya Neng" kata Pak Joko mengambil posisi berlutut di depanku.<br />
<br />
- Dia kemudian membuka pahaku setelah kuanggukan kepala merestuinya, dia arahkan penisnya yang panjang dan keras itu ke vaginaku, tapi dia tidak langsung menusuknya tapi menggesekannya pada bibir kemaluanku sehingga aku berkelejotan kegelian dan meremas penis Taryo yang sedang menjilati leher di bawah telingaku.<br />
<br />
" Aahh.. Pak cepet masukin dong, udah kebelet nih!" desahku tak tertahankan.<br />
<br />
- Aku meringis saat dia mulai menekan masuk penisnya. Kini vaginaku telah terisi oleh benda hitam panjang itu dan benda itu mulai bergerak keluar masuk memberi sensasi nikmat ke seluruh tubuh.<br />
<br />
" Wah.. seret banget memeknya Neng, kalo tau gini udah dari dulu Bapak entotin" ceracaunya.<br />
" Brengsek juga lu, udah bercucu juga masih piktor, gua kira lu alim" kataku dalam hati.<br />
<br />
- Setelah 15 menit dia genjot aku dalam posisi itu, dia melepas penisnya lalu duduk berselonjor dan manaikkan tubuhku ke penisnya. Dengan refleks akupun menggenggam penis itu sambil menurunkan tubuhku hingga benda itu amblas ke dalamku.<br />
Dia memegangi kedua bongkahan pantatku yang padat berisi itu, secara bersamaan kami mulai menggoyangkan tubuh kami. Desahan kami bercampur baur dengan bunyi kecipak air kolam, tubuhku tersentak-sentak tak terkendali, kepalaku kugelengkan kesana-kemari, kedua payudaraku yang terguncang-guncang tidak luput dari tangan dan mulut mereka.<br />
Pak Joko memperhatikan penisnya sedang keluar masuk di vagina seorang gadis 21 tahun, anak majikannya sendiri, sepertinya dia tak habis pikir betapa untungnya berkesempatan mencicipi tubuh seorang gadis muda yang pasti sudah lama tidak dirasakannya.<br />
Goyangan kami terhenti sejenak ketika Taryo tiba-tiba mendorong punggungku sehingga pantatku semakin menungging dan payudaraku makin tertekan ke wajah Pak Joko. Taryo membuka pantatku dan mengarahkan penisnya ke sana.<br />
<br />
" Aduuh.. pelan-pelan Tar, sakit tau.. aww!" rintihku waktu dia mendorong masuk penisnya.<br />
<br />
- Bagian bawahku rasanya sesak sekali karena dijejali dua batang penis besar. Kami kembali bergoyang, sakit yang tadi kurasakan perlahan-lahan berubah menjadi rasa nikmat yang menjalari tubuhku.<br />
Aku menjerit sejadi-jadinya ketika Taryo menyodok pantatku dengan kasar, kuomeli dia agar lebih lembut dikit. Bukannya mendengar, Taryo malah makin buas menggenjotku. Pak Joko melumat bibirku dan memainkan lidahnya di dalam mulutku agar aku tidak terlalu ribut.<br />
Hal itu berlangsung sekitar 20 menit lamanya sampai aku merasakan tubuhku seperti mau meledak, yang dapat kulakukan hanya menjerit panjang dan memeluk Pak Joko erat-erat sampai kukuku mencakar punggungnya.<br />
Selama beberapa detik tubuhku menegang sampai akhirnya melemas kembali dalam dekapan Pak Joko. Namun mereka masih saja memompaku tanpa peduli padaku yang sudah lemas ini. Erangan yang keluar dari mulutku pun terdengar makin tak bertenaga.<br />
Tiba-tiba pelukan mereka terasa makin erat sampai membuatku sulit bernafas, serangan mereka juga makin dahsyat, putingku disedot kuat-kuat oleh Pak Joko, dan Taryo menjambak rambutku. Aku lalu merasakan cairan hangat menyembur di dalam vagina dan anusku, di air nampak sedikit cairan putih susu itu melayang-layang. Mereka berdua pun terkulai lemas diantara tubuhku dengan penis masih tertancap.<br />
<br />
- Setelah sisa-sisa kenikmatan tadi mereda, akupun mengajak mereka naik ke atas. Sambil mengelap tubuhku yang basah kuyup, aku berjalan menuju kamar mandi. Eh.. ternyata mereka mengikutiku dan memaksa ikut mandi bersama.<br />
Akhirnya kuiyakan saja deh supaya mereka senang. Disana aku cuma duduk, merekalah yang menyiram, menggosok, dan menyabuniku tentunya sambil menggerayangi. Bagian kemaluan dan payudaraku paling lama mereka sabuni sampai aku menyindir.<br />
<br />
" Lho.. kok yang disabun disitu-situ aja sih, mandinya ga beres-beres dong, dingin nih" disambut gelak tawa kami.<br />
<br />
- Setelah itu, giliran akulah yang memandikan mereka, saat itulah nafsu mereka bangkit lagi, akupun kembali digarap di kamar mandi.<br />
Hari itu aku dikerjai terus-menerus oleh mereka sampai mereka menginap dan tidur denganku di ranjang spring bed-ku. Sejak itu kalau ada sex party di vila ini, mereka berdua selalu diajak dengan syarat jangan sampai rahasia ini bocor. Aku senang karena ada alat pemuas hasratku, mereka pun senang karena bisa merasakan tubuhku dan teman-teman kuliahku yang masih muda dan cantik. Jadi ada variasi dalam kehidupan seks kami, tidak selalu main sama teman-teman cowok di kampus…-*****TAMAT<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.angelpk.com/"><img border="0" height="37" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiT8qrcaYTXqXFIeHUyvm2L5V5hzwwwBm_jsd2ZBaFVt268s8GidzfrBHu1Cjjou7ZXkOyNIt5GgrKhoI5bCQYRwxhvqdekeLTjQz9LL9-Gbmtxr8UP7ETMqn4uL7Z38UhlVhVrZrG8VN5z/s320/karya-1-edy.gif" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
Para Pembaca Cerita Porn ABG Ingin Membaca Cerita Dewasa Yang Sebelumnya Klik <b><a href="http://newcerporn.blogspot.com/">Di Sini</a></b> ya Para Pembaca Cerita Porn ABG...<br />
<br />
Para Pembaca Cerita Porn ABG Ingin Mendaftar Dan Mencoba Keberuntungan Klik <b><a href="http://www.angelpk.com/">Di Sini</a></b> Ya Para Pembaca Cerita Porn ABG...Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09716102203921425427noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4919192983423598269.post-58192767112197044282016-08-27T04:14:00.003-07:002016-08-27T04:14:46.317-07:00SETIAP GERAKANNYA AKU TERANGSANG<div style="text-align: center;">
<a href="http://www.angelpk.com/"><img alt="Image result for cewek berjilbah yang bahenol" src="http://www.critasex.com/wp-content/uploads/2016/01/582761_349268875160120_713208891_n.jpg" /></a></div>
<h2 style="text-align: center;">
Cerita Sex | Cerita Hot | Cerita Sex Dewasa | Cerita Hot Dewasa | Cerita Dewasa | Cerita Porn ABG | Setiap Gerakannya Aku Terangsang - <span style="font-weight: normal;">Pernah bertemu Om-om yang mangkal di sekita MAL cari anak-anak ABG,Hi,,,! lihat tampangnya yang genit udah tua lagi,bikin meringding kale,tapi bagi cewek-cewek yang hanya rogoh koceknya yang tebel tu tampang Buang aja penting fulus nimbrung'Serbu',</span></h2>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://ubcpker.com/8"><img border="0" height="30" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigu_ZV8zWmpvS_Gsqp58gaApDzjGxUChiIY7xby3ZS7-rtQts50w_sIrmlPefeQHfs9b1_UgS5H5swcc0-UDORl9yzSX2MzjV6-zOkUrB6bgkNczOUDcMyJi0Hklp3IvHaM5FBSaEYILZr/s320/UBC-iklan-banner+1.gif" width="320" /></a></div>
<br />
<b><a href="http://www.angelpk.com/"><br /></a></b>
<b><a href="http://www.angelpk.com/">CERITA PORN ABG - Setiap Gerakannya Aku Terangsang</a></b> | Ya jamannya sudah gak tentu,Banyak yang menilai uang sebagai keindahan dalam menjalani hidup,dengan uang banyak orang yang pengen melakukan berbagai aktivitasnya. Cerita seks kali ini mengangkat seorang laki-sebut saja Om-Om yang berani menyetubuhi seorang wanita yang tak lain adalah”istria anaknya sendiri.gakusah basa-basi begini kisahnya,Shan, 56 tahun, dengan perutnya yang gendut yang kebanyakan minum bir, kepalanya mulai botak dan sudah menduda selama 10 tahun.<br />
Setelah rumahnya dijual untuk membayar hutang judinya, dia terpaksa datang dan menginap di rumah putranya yang berumur 28 beserta menantu perempuannya. Sekarang dia harus menghabiskan waktunya dengan pasangan muda tersebut sampai dia dapat menemukan sebuah rumah kontrakan untuknya.<br />
Diketuknya pintu depan dan Ester, menantu perempuannya yang berumur 24 tahun, muncul dengan memakai celana pendek putih dan kemeja biru dengan hanya tiga kancing atasnya yang terpasang, memperlihatkan perutnya yang rata. Rambutnya yang berombak tergerai sampai bahunya dan mata indahnya terbelalak menatapnya.<br />
<br />
" Papi, aku pikir Papi baru datang besok, mari masuk", katanya sambil berbalik memberi Shan sebuah pemandangan yang indah dari pantatnya.<br />
<br />
- Dengan tingginya yang 175 itu, dia terlihat sangat cantik. Dia mempunyai figur sempurna yang membuat lelaki mana pun akan bersedia mati untuk dapat bercinta dengannya.<br />
<br />
" Johan masih di kantor, sebentar lagi pasti pulang."<br />
" Kupikir aku hanya tidak mau ketinggalan bus", kata Shan sambil duduk.<br />
" Tidak apa-apa", jawab Ester sambil membungkuk ke depan untuk mengambil sebuah mug di atas meja kopi.<br />
<br />
- Dengan hanya tiga kancing yang terpasang, itu memberi Shan sebuah pemandangan yang bagus akan payudaranya, kelihatan sempurna. Memperhatikan hal tersebut menjadikan Shan ereksi dengan cepat, dan dia harus lebih berhati-hati untuk menyembunyikan reaksi tubuhnnya.<br />
Ester duduk di sofa di depan Shan dan menyilangkan kakinya, memperlihatkan pahanya yang indah. Posisi duduknya yang demikian membuat pusarnya terlihat jelas ketika dia mulai bertanya pada Shan tentang perjalanannya dan bagaimana keadaannya.<br />
<br />
" Perjalanan yang melelahkan", Shan menjawab sambil matanya menjelajahi dari kepala hingga kaki pada keindahan yang sedang duduk di depannya.<br />
<br />
- Sudah lebih dari 5 tahun sejak Shan berhubungan seks untuk terakhir kalinya. Setelah isterinya meninggal, Shan sering mencari wanita panggilan. Tetapi hal itu semakin membuat hutangnya menumpuk, dan dia tidak mampu lagi untuk membayarnya.<br />
Ester menyadari kalau kemejanya memperlihatkan beberapa bagian tubuhnya pada mertuanya, maka dia dengan cepat segera membetulkan kancing kemejanya.<br />
<br />
" Aku harus ke atas, mandi dan segera menyiapkan makan malam. Anggap saja rumah sendiri", katanya sambil berjalan naik ke tangga.<br />
<br />
- Mata Shan mengikuti pantat kencangnya yang bergoyang saat berjalan di atas tangga dan dia tahu bahwa dia memerlukan beberapa 'format pelepasan' dengan segera. Kemudian telepon berbunyi. Shan mengangkatnya.<br />
<br />
" Halo"<br />
" Hallo, ini Papi ya?", itu Johan.<br />
" Ya Jo", jawab Shan.<br />
" Pi, aku khawatir harus meninggalkan Papi untuk urusan bisnis dan mungkin nggak akan kembali sampai Senin. Ada keadaan darurat. Maafkan aku soal, ini tapi Papi bisa kan bilang ini ke Ester, aku harus mengejar pesawat sekarang. Maafkan aku tapi aku akan telepon lagi nanti".<br />
<br />
- Mereka saling mengucapkan salam lalu menutup teleponnya. Lalu Shan memutuskan untuk menaruh koper-kopernya. Dia berjalan ke atas, melewati kamar tidur utama, terdengar suara orang yang sedang mandi.<br />
Shan menaruh koper-kopernya dan pelan-pelan membuka pintu kamar tidur itu lalu menyelinap masuk. Ada sepasang celana jeans berwarna biru di atas tempat tidur, dan sebuah atasan katun berwarna putih.<br />
Shan mengambil atasan itu dan menemukan sebuah pakaian dalam wanita di bawahnya. Ini sudah cukup. Diambilnya celana dalam itu, membuka resluiting celananya, dan mulai menggosok kemaluannya dengan itu.<br />
Jantungnya berdebar mengetahui bahwa menantu perempuannya sedang berada di kamar mandi di sebelahnya selagi dia sedang menggunakan celana dalamnya untuk ’sarana pelepasan’ dirinya. Dipercepatnya gerakannya sambil mencoba membayangkan seperti apa Ester saat di atas tempat tidur, dan bagaimana rasanya mendapatkan Ester bergerak naik turun pada penisnya.<br />
Shan hampir dekat dengan klimaksnya ketika dia mendengar suara dari kamar mandi berhenti. Dengan cepat Shan meletakkan pakaian itu ke tempatnya semula dan keluar dari kamar itu. Dia menutup pintunya, tapi masih membiarkannya sedikit terbuka.<br />
Baru saja dia keluar, Ester muncul dari kamar mandi dengan sebuah handuk yang membungkus tubuhnya. Shan bisa langsung orgasme hanya dengan melihatnya dalam balutan handuk itu, lalu dia tahu dia akan mendapatkan yang lebih baik lagi.<br />
<br />
- Ester melepas handuknya, membiarkannya jatuh ke lantai, tidak mengetahui kalau mertuanya yang terangsang sedang mengintip tiap geraknya. Dia mendekat ke pintu, saat dia pertama kali melihatnya Shan memperoleh sebuah pemandangan yang sempurna dari pantat yang sangat indah itu. Kemudian Ester memutar tubuhnya yang semakin mempertunjukkan keindahannya.<br />
Vaginanya terlihat cantik sekali dihiasi sedikit rambut dan payudaranya kencang dan sempurna, seperti yang dibayangkan Shan. Dia mulai mengeringkan rambutnya yang basah dengan handuk, membuat payudaranya sedikit tergoncang dari sisi ke sisi.<br />
Shan menurunkan salah satu kopernya dan menggunakan tangannya untuk mulai mengocok penisnya lagi. Ester yang selesai mengeringkan rambutnya, mengambil celana dalamnya dan membungkuk ke depan untuk memakainya.<br />
Saat melakukannya, Shan mendapatkan sebuah pemandangan yang jauh lebih baik dari pantatnya, dan dia tidak lagi mampu mengendalikan dirinya, dia bisa langsung masuk ke dalam sana dan menyetubuhinya dari belakang. Lubang anusnya yang berwarna merah muda terlihat sangat mengundang ketika pikiran Shan membayangkan apa Ester mengijinkan putranya memasukkan penisnya ke dalam lubang itu.<br />
Ketika dia membungkuk untuk memakai jeansnya, gravitasi mulai berpengaruh pada payudaranya. Penglihatan ini mengirim Shan ke garis akhir, saat dia menembakkan spermanya ke seluruh celana dalamnya. Pelan-pelan Shan mengemasi baarang-barangnya dan dengan cepat memasuki kamarnya sendiri untuk berganti pakaian.<br />
Sesudah makan malam, mereka berdua pergi ke ruang keluarga untuk bersantai.<br />
<br />
" Kenapa tidak kita buka sebotol wine. Aku menyimpannya untuk malam ini buat Johan tapi karena sekarang dia tidak pulang sampai hari Senin, kita bisa membukanya", kata Ester sambil berjalan ke lemari es.<br />
" Ide yang bagus", jawab Shan memperhatikan Ester membungkuk ke depan untuk mengambil botol wine.<br />
<br />
- Ketika Ester mengambil gelas di atas rak, atasan putihnya tersingkap ke atas, memberi sebuah pandangan yang bagus dari tubuhnya.<br />
Atasannya menjadikan payudaranya terlihat lebih besar dan jeansnya menjadi sangat ketat, memperlihatkan lekukan tubuhnya. Shan tidak bisa menahannya lagi. Dia harus bisa mendapatkannya. Sebuah rencana mulai tersusun dalam otak mesumnya.<br />
Dua jam berbicara dan mulai mabuk saat alkohol mulai menunjukkan efeknya pada Ester. Dengan cepat topik pembicaraan mengarah pada pekerjaan dan bagaimana Ester sedang mengalami stress belakangan ini.<br />
<br />
" Kenapa kamu tidak mendekat kemari dan aku akan memijatmu", tawar Shan.<br />
<br />
- Ester dengan malas berkata ya dan pelan-pelan mendekat pada Shan dan berbalik pada punggungnya lalu tangan Shan mulai bekerja pada bahunya.<br />
<br />
" Oohh, ini sudah terasa agak baikan", dia merintih.<br />
<br />
- Shan tetap memijat bahunya ketika perasaan mendapatkan Ester mulai mengaliri tubuhnya, membuat penisnya mengeras. Mata Ester kini terpejam saat dia benar-benar mulai menikmati apa yang sedang dilakukan Shan pada bahunya. Pantatnya kini berada di atas penis Shan, membuat Shan ereksi penuh.<br />
<br />
" Oohh, aku tidak bisa percaya bagaimana leganya perasaan ini, Papi sungguh baik".<br />
" Ini keahlianku", jawab Shan saat dia pelan-pelan mulai menggosokkan penisnya ke pantat Ester.<br />
<br />
- Ester menyadari apa yang sedang terjadi. Dia tidak menghiraukan apa yang Shan lakukan dengan pijatannya yang mulai 'salah' itu. Dia sangat mencintai suaminya dan tidak pernah akan mengkhianati dia. Dan bayangan tidur dengan mertuanya sangat menjijikkannya.<br />
Dia meletakkan kedua tangannya pada kaki Shan saat mencoba untuk melepaskan dirinya dari penis Shan. Tapi dengan gerakan malasnya, hanya menyebabkannya menggerakkan pantatnya naik turun selagi dia menggunakan tangannya untuk menggosok paha Shan.<br />
Tahu-tahu dia merasa sangat bergairah, dan dia ingin Johan ada di sini agar dia bisa segera bercinta dengannya. Shan tahu bahwa dia telah mendapatkannya.<br />
<br />
" Ini mulai terasa tidak nyaman untuk aku, kenapa kita tidak pergi saja ke atas", ajak Shan.<br />
" Baiklah, aku belum merasa lega benar, tapi sebentar saja ya, sebab aku tidak mau membuat Papi lelah".<br />
<br />
- Ketika mereka memasuki kamar tidur, Shan memintanya untuk membuka atasannya agar dia bisa menggosokkan lotion ke punggungnya. Dia setuju melepasnya dan dia memperlihatkan bra putihnya yang menahan payudaranya yang sekal.<br />
Gairahnya terlihat dengan puting susunya yang mengeras yang dengan jelas terlihat dari bahan bra itu. Apa yang Ester kenakan sekarang hanya bra dan jeans ketatnya, yang hampir tidak muat di pinggangnya. Ester rebah pada perutnya ketika Shan menempatkan dirinya di atas pantatnya.<br />
“Begini jadi lebih mudah untukku”, kata Shan saat dia dengan cepat melepaskan kemejanya dan mulai untuk menggosok pinggang dan punggung Ester bagian bawah. Alkohol telah berefek penuh pada Ester ketika dia memejamkan matanya dan mulai jatuh tertidur.<br />
<br />
" Oohh Johan", dia mulai merintih.<br />
<br />
- Shan tidak bisa mempercayainya. Di sinilah dia, setelah 5 tahun tanpa seks, di atas tubuh menantu perempuannya yang cantik dan masih muda dan yang dipikirnya dia adalah suaminya. Pelan-pelan dilepasnya celananya sendiri, dan membalikkan tubuh Ester.<br />
Shan pelan-pelan mencium perutnya yang rata saat dia mulai melepaskan jeans Ester dengan perlahan. Vagina Ester kini mulai basah saat dia bermimpi Johan menciumi tubuhnya.<br />
Dengan hati-hati Shan melepas jeansnya dan mulai menjalankan ciumannya ke atas pahanya. Ketika dia mencapai celana dalam yang menutupi vaginanya, dia menghirup bau harumnya, dan kemudian sedikit menarik ke samping kain celana dalam yang kecil itu dan mencium bibir vagina merah mudanya.<br />
Vaginanya lebih basah dari apa yang pernah Shan bayangkan. Ester menggerakkan salah satu tangannya untuk membelai payudaranya sendiri, sedang tangan yang lainnya membelai rambut Shan.<br />
<br />
" Oohh Johan", dia merintih ketika sekarang Shan menggunakan lidahnya untuk menyelidiki vaginanya. Penisnya akan meledak saat dia mulai menjalankan ciumannya ke atas tubuhnya.<br />
" Jangan berhenti", bisik Ester.<br />
<br />
- Dia sekarang menggerakkan penisnya naik turun di gundukannya, merangsangnya. Hanya celana dalam putih kecil yang menghalanginya memasuki vaginanya. Shan lebih melebarkan paha Ester, dan kemudian mendorong celana dalam itu ke samping saat dia menempatkan ujung penisnya pada pintu masuknya. Pelan-pelan, di dorongnya masuk sedikit demi sedikit ketika Ester kembali mengeluarkan sebuah rintihan lembut.<br />
Sudah sekian lama dia menantikan sebuah persetubuhan yang panas, dan sekarang dia sedang dalam perjalanan ‘memasuki’ menantu perempuannya yang cantik. Dia menciumi lehernya saat menusukkan penisnya keluar masuk.<br />
Dia mulai meningkatkan kecepatannya, saat dia melepaskan branya. Shan mencengkeram kedua payudara itu dan menghisap puting susunya seperti bayi. Perasaan ini tiba-tiba membawa Ester kembali pada kenyataan saat dia membuka matanya.<br />
<br />
- Dia tidak bisa percaya apa yang dia lihat. Mertuanya sedang berada di atas tubuhnya, mendorong keluar masuk ke vaginanya dengan gerakan yang mantap, dan yang paling buruk dari semua itu, dia membiarkannya terjadi begitu saja.<br />
Shan melihat matanya terbuka, maka dia memegang kaki Ester dan meletakkannya di atas bahunya dengan jari kakinya yang menunjuk lurus ke atas. Kini dia menyetubuhinya untuk segala miliknya yang berharga.<br />
<br />
" Oh tidak.. Hentikan.. Oh.. Tuhan.. Kita tidak boleh.. Tolong.. Oohh", Ester berteriak. Payudaranya terguncang seperti sebuah gempa bumi ketika Shan menyetubuhinya layaknya seekor binatang.<br />
" Hentikan Pi.. Ini tidak benar.. Oohh Tuhan", Ester berteriak dengan pasrah.<br />
<br />
- Shan melambat, dia menunduk untuk mencium bibir Ester. Lutut Ester kini berada di sebelah kepalanya sendiri saat dia menemukan dirinya malah membalas ciuman Shan. Sesuatu telah mengambil alihnya. Lidah mereka kini mengembara di dalam mulut masing-masing ketika mereka saling memeluk dengan erat.<br />
Shan menambah lagi kecepatannya dan keluar masuk lebih cepat dari sebelumnya, Ester semakin menekan punggungnya. Shan berguling dan Ester kini berada di atas, 'menunggangi' penis Shan.<br />
<br />
" Oh Tuhan, Papi merobekku", kata Ester ketika dia meningkat gerakannya.<br />
" Kamu sangat rapat, aku bertaruh Johan pasti kesulitan mengerjai kamu", jawabnya.<br />
<br />
- Ini adalah vagina paling rapat yang pernah Shan ‘kerjai’ setelah dia mengambil keperawanan isterinya. Dia meraih ke atas dan memegang payudaranya, meremasnya bersamaan lalu menghisap puting susunya lagi.<br />
“Tolong jangan keluar di dalam.. Oohh.. Papi tidak boleh keluar di dalam”.<br />
Ester kini menghempaskan Shan jadi gila. Mereka terus seperti ini sampai Shan merasa dia akan orgasme. Dia mulai menggosok beberapa cairan di lubang pantat Ester. Dia kemudian menyuruh Ester untuk berdiri pada lututnya saat dia bergerak ke belakangnya, dengan penisnya mengarah pada lubang pantatnya.<br />
<br />
" Tidak, punya Papi terlalu besar, aku belum pernah melakukan ini, Tolong Pi jangan", Ester mengiba berusaha untuk lolos.<br />
<br />
- Tetapi itu tidak cukup untuk Shan. Sambil memegangi pinggulnya, dengan satu dorongan besar dia melesakkan semuanya ke dalam pantat Ester.<br />
<br />
" Oohh Tuhan", Ester menjerit, dia mencengkeram ujung tempat tidur dengan kedua tangannya.<br />
<br />
- Shan mencabut pelan-pelan dan kemudian mendorong lagi dengan cepat. Payudaranya tergantung bebas, tergguncang ketika Shan mengayun dengan irama mantap.<br />
<br />
" Oohh Papi bangsat".<br />
" Aku tahu kamu suka ini", jawab Shan, dia mempercepat gerakannya.<br />
<br />
- Ester tidak bisa percaya dia sedang menikmati sedang ‘dikerjai’ pantatnya oleh mertuanya.<br />
<br />
" Lebih keras", Ester berteriak, Shan memegang payudaranya dan mulai menyetubuhinya sekeras yang dia mampu. Ditariknya bahu Ester ke atas mendekat dengannya dan menghisapi lehernya.<br />
" Aku akan keluar", teriak Shan.<br />
" Tunggu aku ", jawabnya.<br />
<br />
- Shan menggunakan salah satu tangannya untuk menggosok vaginanya, dan kemudian dia memasukkan dua jari dan mulai mengerjai vaginanya. Ester menjerit dengan perasaan nikmat sekarang saat dalam waktu yang bersamaan telepon berbunyi. Ester menjatuhkan kepalanya ke bantal ketika Shan mengangkat telepon, dengan satu tangan masih menggosok vaginanya.<br />
<br />
" Halo.. Johan.. Ya dia menyambutku dengan sangat baik.. Ya aku akan memanggilnya, tunggu", katanya saat dia menutup gagang telepon supaya Johan tidak bisa dengar suara jeritan orgasme istrinya.<br />
<br />
- Dia bisa merasakan jarinya dilumuri cairan Ester. Dengan satu dorongan terakhir dia mulai menembakkan benihnya di dalam lubang pantat Ester. Semprotan demi semprotan menembak di dalam lubang pantat rapat Ester. Mereka berdua roboh ke tempat tidur, Shan di atas punggung Ester. Penisnya masih di dalam, satu tangan masih menggosok pelan vagina Ester yang terasa sakit, tangan yang lain meremas ringan payudaranya.<br />
<br />
" Halo Johan", kata Ester mengangkat telepon.<br />
" Tidak, kita belum banyak melakukan kegiatan.. Jangan cemaskan kami, hanya tolong usahakan pulang cepat.. Aku mencintaimu".<br />
<br />
- Dia menutup dan menjatuhkan telepon itu. Mereka berbaring di sana selama lima menitan, Shan masih di atas, nafas keduanya berangsur reda. Shan mencabut jarinya yang berlumuran sperma dan meletakkannya ke mulut Ester. Dia menghisapnya hingga kering, dan kemudian bangun.<br />
<br />
" Aku pikir lebih baik Papi keluar", dia berkata dengan mata yang berkaca-kaca.<br />
<br />
- Dia berjalan sempoyongan ke arah kamar mandi itu. Rambutnya berantakan. Shan bisa melihat cairannya yang pelan-pelan menetes turun di pantatnya, dan menurun ke pahanya.-*****TAMAT<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.angelpk.com/"><img border="0" height="37" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjk4tKu9Fg9hMBmbczOhxuZF34sAhFjhePWmgvUIEZ5I_pucxM6I1a9eM01meOGh6cj14kMH8WiuL74ItdiZgL2_QGNgBv86J5-YkPaMUedOKGwM5-7Myn4mrNvrBIvPWDNld8Anbw6-PCV/s320/karya-1-edy.gif" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
Para Pembaca Cerita Porn ABG Ingin Membaca Cerita Dewasa Yang Sebelumnya Klik <b><a href="http://newcerporn.blogspot.com/">Di Sini </a></b>ya Para Pembaca Cerita Porn ABG...<br />
<br />
Para Pembaca Cerita Porn ABG Ingin Mendaftar Dan Mencoba Keberuntungan Klik <b><a href="http://www.angelpk.com/">Di Sini</a></b> Ya Para Pembaca Cerita Porn ABG...Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09716102203921425427noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4919192983423598269.post-4399790041935485952016-08-25T01:10:00.002-07:002016-08-25T01:10:16.557-07:00GILA ENAK RASANYA <div style="text-align: center;">
<a href="http://www.angelpk.com/"><img alt="Hasil gambar untuk cerita sex" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5nY-lS7n2cYO2_Btox4_3vn9i6s9qSgB0AXjUSRKnPyUwosQSHbJ1u6Yje7nLMayN6OJV-oI6K5vwFShW0KzJgxemFpMxWtaykLLAwc5GdFkw5pEokmhACfsMWkF5r0HNVtxfOBicYY0/s400/Cerita+Seks+Cinta+Pertama+Sex+Pertama.jpg" width="300" /></a></div>
<h2 style="text-align: center;">
Cerita Sex | Cerita Hot | Cerita Sex Dewasa | Cerita Hot Dewasa | Cerita Dewasa | Cerita Porn ABG | Gila Enak Rasanya - <span style="font-weight: normal;">Cerita ini berdasarkan pengalaman saya sebenarnya, nama dan tempat juga sebenarnya. Kecuali nama hotel dan taksi tidak saya sebutkan sesuai kode etik.</span></h2>
<br />
<b><a href="http://www.angelpk.com/">CERITA PORN ABG - GILA ENAK RASANYA</a></b> | Nama saya Andi berasal dari keluarga sederhana, saya tiga bersaudara dan saya anak tertua dan kedua adik saya cewek semua dan keduanya sudah menikah dan ikut suami masing-masing ke surabaya dan malang. Saya tinggal bersama kedua orang tua saya yang pensiunan sebuah departeman di Lombok barat.<br />
Wajah saya biasa saja tidak terlalu cakep, tinggi saya 160 cm dan berat 50 kg, kulit sawo matang dan saya pernah kuliah di sebuah perguruan tinggi swasta mengambil ilmu komputer sampai tamat, tetapi sampai sekarang belum dapat pekerjaan yang tetap padahal umur saya sudah 33 tahun lho.<br />
Kerja saya sehari-hari sebagai free tour guide atau pengantar turis domestik bebas yang artinya tidak tetap mengantar turis nusantara karena kalau ada orderan tapi saya bukan gigolo lho.<br />
Pada tiga bulan yang lalu saya kedatangan tante saya yang bernama tante Ratna dan anaknya Deasy. Tante Ratna adalah adik ibu saya yang ketiga. Ia datang ke sini untuk menghadiri seminar mewakili perusahaanya dan sambil berlibur selama 10 hari dan mengajak anaknya Deasy.<br />
Deasy berumur kira-kira 20 tahun dan tinggi 170 cm dengan berat 55 dengan kulit lebih putih dari mamanya seperti kulit wanita tionghoa, mm.. Dan wajahnya serta dadanya padat yang kira-kira berukuran 38A sesuai dengan postur tubuhya layaknya penyanyi dangdut Nita Thalia.<br />
<br />
" Oh ya des, kita mau kemana?"<br />
" Saya mau kirim email Mas"<br />
" Beres, saya jemput jam 08.15 ya, kita ke rental internet di mataram"<br />
<br />
- Deasy pada pagi itu memakai setelan kemeja lengan pendek dan rok span diatas lutut warna krem menambah seksi tubuhnya. Kemeja membalut payudaranya dengan ketat. Kapan saya mendapat kesempatan untuk menikmati tubuhnya.. Ah itu mustahil ya. Tapi kesempatan itu datang tiba-tiba di rental internet favorit saya.<br />
<br />
" Hei.. Mas andi ngelamun aja, kita sudah sampai nich!"<br />
" Oh.. Ya" jawab saya tergagap-gagap.<br />
<br />
- Saya arahkan Deasy untuk mengambil tempat di pojokan internet tersebut, siapa tahu ada kesempatan he.. He.. Soalnya di pojok tersebut tidak terlalu lebar dan biasanya kalau pagi sampai jam 11.25 masih sepi jadi kami duduk bisa berdekatan, saya mencium aroma wangi parfum Deasy.<br />
<br />
" Mas tolong ambilkan disket saya yang jatuh"<br />
" Mana Des.."<br />
" Itu tuh dekat kakinya meja" jawab Deasy sambil terus mengetik emailnya.<br />
<br />
- Kemudian saya berjongkok untuk mencari disket itu, nah disketnya ketemu.. Tapi yang menarik saya bukan disketnya tapi kaki Deasy yang begitu putih dan mulus, terus lebih ke atas pahanya kelihatan separuh karena roknya yang pendek. Saya menarik nafas dalam-dalam, kontol saya mulai bangun nich, jadi sesak dech celana saya.<br />
<br />
" Mas sudah ketemu belum disketnya!"<br />
" Belum.." jawab saya sekenanya, padahal disket sudah di tangan, sambil menikmati paha yang begitu indah itu.<br />
<br />
- Tiba-tiba Deasy menggerakkan kakinya, mungkin karena pegal. Tapi yang membuat saya berdebar-debar dan melotot, rok Deasy yang tadi pahanya kelihatan setengah sekarang kelihatan sampai dalam termasuk celana dalamnya yang berwarna putih dan bergambar hati merah, sungguh pemandangan yang indah. Celana dalam itu kelihatan kembung dan.. Mmh.<br />
<br />
" Ketemu Mas.."<br />
" Sudah, nich" jawab saya karena nggak tahan, kontol ini sudah seperti mau keluar saja rasanya.<br />
" Gimana Des"<br />
" Tinggal dikit Mas ngetiknya"<br />
<br />
- Saya bergeser lebih dekat sambil tangan kiri saya merangkul bahunya sebelah kiri, semakin saya ingat celana dalamnya Deasy berwarna putih dan pahanya yang begitu mulus, saya semakin terangsang. Saya arahkan tangan saya untuk membelai payudaranya yang masih belum kencang.<br />
<br />
" Jangan Mas.." sambil tanganya menepis tangan saya.<br />
<br />
- Saya turunkan kembali tangan kiri, kira-kira marah nggak ya Deasy. Pikir saya salah tingkah. Beberapa menit kemudian..<br />
<br />
" Mas tolong dong pijatin bahunya Deasy, pegal nich"<br />
" Beres.."<br />
" Tapi jangan macam-macm lho"<br />
" Nggak, Mas cuma satu macam kok he.. He.."<br />
<br />
- Sambil terus memijit, saya mencari kesempatan untuk mengulangi lagi, Deasy kelihatan sudah enjoy, dengan perlahan-lahan kedua tangan dari bahu merambat turun ke depan membelai payudaranya sambil saya mencium lehernya.<br />
<br />
" Jangan Mas.." jawab Deasy sambil berusaha menyingkirkan tangan saya<br />
Tapi sudah kepalang tanggung, tangan saya yang tadinya membelai kemudian meremas secara perlahan disertai dengan ciuman dan jilatan pada leher yang putih mulus itu. Kelihatan Deasy kegelian dan semakin lama semakin tidak konsentrasi lagi.<br />
" Jang.. An.. Mas.. Geli", tangannya tidak jadi menepis tangan saya, malah memegang kedua tangan saya.<br />
<br />
- Saya lepas tangan kanan kemudian meraba paha kanan dan berusaha menyelinap ke dalam rok spannya Deasy. Untuk beberapa saat saya teruskan ciuman saya ke pipi kemudian mulutnya dan tanggapannya diluar dugaan,<br />
Deasy melumat bibir saya dengan ganasnya dan lihai mempermainkan lidah. Kami berpagutan dan saling meremas. Kemudian saya buka kancing kemejanya dan bhnya yang berwarna merah jambu.<br />
Setelah terbuka terpampang payudara yang tegak mengacung dan berwarna putih bersih harum, langsung saja saya jilat payudara sebelah kanan sambil meremas sebelah kiri, bergantian saya gigit putingnya,<br />
Deasy semakin melenguh dan mendesis serta semakin mendorong kepala saya lebih dalam menghisap payudaranya. Tangan saya semakin masuk ke dalam roknya dan saya berusaha memasukkan ke dalam celana dalamnya, kemudian saya usap-usap dan masukkan jari tangan ke dalam vaginanya yang ditumbuhi bulu-bulu halus.<br />
<br />
" Ssh.. Mmh.. Shh.. Terus.. Mas" desah Deasy tak karuan sambil berusaha memasukkan tangannya ke dalam celana saya.<br />
<br />
- Saya tengok ke kanan ternyata persewaan internet itu masih kosong, maklum masih pagi, ini kesempatan buat saya nich. Saya buka celana jin, soalnya kontol sudah berdiri dari tadi kayak monas.<br />
<br />
" Des kita ngentot disini ya.." tanya saya sambil membuka bhnya yang merah dan harum.<br />
" Nanti dilihat orang lho Mas.. Ssh.. Mmh" katanya terengah-engah sambil terus mengocok-ngocok kontol saya dan membuat saya terangsang berat.<br />
" Nggak dilihat orang kok Des.. Mas udah nyiapin kondom nich" seraya kutunjukkan kondom model sungut lele.<br />
" I.. Ya.. Mas.. Tapi pelan-pelan ya.. Ssh.." katanya terengah-engah sambil jongkok dan mulai menghisap kontol saya perlahan dan semakin dalam dan cepat.<br />
" Pe.. Lan.. Des" saya berusaha memelankan hisapan mulut Deasy yang tak cukup muat kontol saya.<br />
" Gan.. Tian.. Ssh.. Mmh.. Mas" pinta Deasy sambil melepas kontol saya dan duduk.<br />
<br />
- Saya jongkok dan membuka celana dalam putihnya, saya jilat sekitar vagina dan bulu-bulu halusnya kemudian clitorisnya dan semakin dalam vagina sambil saya sodok dengan dua jari tangan keluar masuk. Beberapa menit kemudian cairan dalam vagina Deasy semakin banyak, tiba-tiba Deasy memegang dan menjepit kepala saya seraya memuncratkan cairan kental putih, saya kira Deasy sedang orgasme.<br />
<br />
" Mas.. Ayo pasang kondomnya.. Masukkan Mas.." katanya menarik napas panjang.<br />
" Iya.. Des.. Mas andi udah nggak tahan"<br />
<br />
- Lalu saya pasang kondom dan duduk dan Deasy saya pangku, saya memegang pinggang Deasy dan berusaha memasukkan kontol sambil dibimbing tangan kanan Deasy. Pertama-tama kesulitan masuk lubang vaginannya yang masih agak rapat, baru sodokan kelima masuk.<br />
<br />
" Mas.. Pel.. An.. Mas.."<br />
" Lagi.. Dikit Des" kata saya berusaha memasukkan lagi setengah kontol saya dan.. Bless.. Masuk seluruh kontol saya sampai mentok vagina Deasy.<br />
" Aduh.. Sakit.." lenguh Deasy.<br />
<br />
- Kedua tangan saya pindah dari pinggang ke payudara Deasy sambil menggenjot keluar masuk kontol ke vagina Deasy, perlahan dan semakin cepat.<br />
<br />
" Terus.. Mas.. Cepe.. Tan.. Ssh.. Msh.." Celoteh Deasy tidak karuan.<br />
<br />
- Saya teruskan genjotan kontol saya dan semakin cepat juga remasan pada payudaranya. Deasy juga membantu dengan membelai kontol saya yang keluar masuk semakin cepat. Clep.. Clep.. Begitu kira-kira bunyinya dan saya sudah tidak tahan lagi.<br />
<br />
" Des Mas andi sudah mau keluar nich.."<br />
" Tahan.. Sebe.. Tar.. Mas" kata Deasy memberi aba-aba<br />
" Ya.. Sekarang Mas samaan sama Deasy"<br />
<br />
- Akhirnya saya peluk Deasy dengan erat dan saya sodok dengan cepat keluar masuk dan.. Crot crot keluar cairan putih saya dan Deasy secara bersamaan. Saya dan Deasy terkulai lemas, saya lihat Deasy tersenyum puas sambil sambil memakai kembali BH merahnya dan celana dalam putih bergambar hati.<br />
Sejak saat kami sering ngentot bersama tanpa sepengetahuan tante saya. Sebelum kepulangannya, Deasy minta berenang di pemandian umum xx dan xx merupakan daerah wisata yang bagus plus hotelnya yang nyaman.<br />
<br />
" Ma, Deasy mau renang nich, boleh khan?" kata Deasy manja pada mamanya.<br />
" Boleh, asal pulangnya jangan kemalaman ya, soalnya besok kita udah pulang!"<br />
" Beres.." kata Deasy sambil ngeloyor pergi.<br />
<br />
- Pagi itu Deasy saya antar ke kolam renang xx, Deasy membungkus tubuhnya dengan kaos kuning yang ketat model kaos gaul yang sampai memperlihatkan pusernya sekarang dan celana jeans yang bagian belakangnya menunjukkan celana dalam berwarna pink, mmh sungguh pemandangan yang segar, pembaca.<br />
<br />
" Mas Deasy ganti baju dulu!"<br />
" Mas andi ikutan dong.."<br />
" Boleh aja, terserah Mas dech"<br />
<br />
- Wah ini kesempatan indehoy lagi nich, mumpung ada kesempatan. Kami langsung masuk kamar ganti pakaian dan pagi itu masih jarang pengunjungnya. Langsung saya peluk Deasy dari belakang sambil meremas payudaranya yang kenyal itu.<br />
<br />
" Eh.. Mas.. Nakal.. Ah" seloroh Deasy manja sambil membuka celana jeansnya dan saya pun membuka pakaian saya dan celana hingga bugil.<br />
<br />
- Deasy juga telah membuka sehingga tinggal celana dalam berwarna pink itu.<br />
<br />
" Cepetan Mas nanti ada orang ganti baju lho"<br />
" Ya.. Des sabar.. Mas pake kondom dulu.." kata saya sambil memasang kondom sungut lele tersebut.<br />
<br />
- Deasy sudah tidak sabar lagi kelihatannya, bibir saya langsung disergapnya dan dilumatnya dengan ganas. Saya juga mempermainkan ujung lidahnya sambil meremas-remas payudaranya dengan gemas. Kami berdua berciuman dan berpelukan lama sekali seperti ingin menghabiskan sisa waktu yang tersisa sebelum kepulangan Deasy ke malang bersama tante. Tiba-tiba Deasy melepaskan pelukannya.<br />
<br />
" Mas sekarang masukin ya, Deasy sudah nggak tahan nich!" katanya ngos-ngosan sambil melepas celana dalamnya.<br />
<br />
- Saya membantunya dengan mengusap-ngusap dalam vaginanya dengan dua jari kemudian keluar masuk supaya vaginanya basah dan benar beberapa saat vaginanya Deasy sudah mulai basah.<br />
<br />
" Ud.. Ah.. Mas.. Jan.. Ngan pake tangan lagi!" katanya sambil memegang kontol saya dan mengarahkannya ke vaginanya. Kami memakai gaya berdiri dan saya sodok Deasy hingga badanya menempel pada tembok.<br />
" Ssh.. Ssh.. Mas.. Cepetan Mas.." tangannya merangkul saya dengan kuat.<br />
" Des.. Enak.. Terus goyang.." Kata saya sambil memegang pantat yang bahenol itu.<br />
<br />
- Sodokan demi sodokan saya lakukan dengan cepat dan itu membuat Deasy merintih-rintih dan meracau nggak karuan.<br />
<br />
" Cepat.. Mas Deasy.. Mau.. Ke.. Luar"<br />
" I.. Ya.. Des", saya genjot lebih kuat dan beberapa kami berdua berpelukan dengan erat sambil memuntahkan cairan putih secara bersama-sama.<br />
" Ah.. Enak gila rasanya.. Ya Mas" kata Deasy puas sambil mencium saya dengan lembut.<br />
" Ya Des, Mas juga puas, kapan-kapan main ke Lombok lagi ya!"<br />
" Beres Mas.."<br />
" Salam sayang Mas Andi buat Deasy dan selamat jalan"<br />
<br />
*****TAMAT<br />
<br />
<br />
Para Pembaca Cerita Porn ABG Ingin Membaca Cerita Dewasa Yang Sebelumnya Klik <b><a href="http://newcerporn.blogspot.com/">Di Sini</a></b> ya Para Pembaca Cerita Porn ABG...<br />
<br />
Para Pembaca Cerita Porn ABG Ingin Mendaftar Dan Mencoba Keberuntungan Klik <b><a href="http://www.angelpk.com/">Di Sini</a></b> Ya Para Pembaca Cerita Porn ABG...Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09716102203921425427noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4919192983423598269.post-10293042538556919482016-08-23T00:15:00.005-07:002016-08-23T00:15:47.055-07:00DESAHAN PANJANG<div style="text-align: center;">
<a href="http://www.angelpk.com/"><img height="400" src="http://www.cersex.com/wp-content/uploads/2016/07/cerita-sex-aku-dan-mas-arif.jpg" width="301" /></a></div>
<h2 style="text-align: center;">
Cerita Sex | Cerita Hot | Cerita Sex Dewasa | Cerita Hot Dewasa | Cerita Dewasa | Cerita Porn ABG | Desahan Panjang - <span style="font-weight: normal;">Saya tercatat sebagai siswa baru pada SMUN 2 pada waktu itu sebagai siswa baru, yah.. acara sekolahan biasa saja masuk pagi pulang sekitar jam 14:00 sampai pada akhirnya saya dikenalkan oleh teman seorang gadis yang ternyata gadis itu sekolah juga di dekat sekolah saya yaitu di SMPN 3.</span></h2>
<br />
<b><a href="http://www.angelpk.com/">CERITA PORN ABG | Desahan Panjang</a></b> - Ketika kami saling menjabat tangan, gadis itu masih agak malu-malu, saya lihat juga gadis itu tingginya hanya sekitar 158 cm dan mempunyai dada yang memang kelihatan lebih besar dari anak seumurnya sekitar 34B<br />
(kalau tidak salah umurnya 14 tahun), mempunyai wajah yang manis banget dan kulit walaupun tidak terlalu putih tapi sangat mulus, (sekedar info tinggi saya 165 cm dan umur waktu itu 16 tahun), saya berkata siapa namamu?, dia jawab<br />
Setelah berkenalan akhirnya kami saling memberikan nomor telepon masing-masing, besoknya setelah saling telepon dan berkenalan akhirnya kami berdua janjian keluar besok harinya jalan pertama sekaligus cinta pertama saya membuat saya deg-degan tetapi namanya lelaki yah…, jalan terus dong.<br />
Akhirnya malam harinya sekitar jam 19.00 saya telah berdiri didepan rumahnya sambil mengetuk pagarnya tidak lama setelah itu L—-muncul dari balik pintu sambil tersenyum manis sekali dia mengenakan kaos ketat dan rok yang kira-kira panjangnya hampir mencapai lutut berwarna hitam.<br />
Saya tanya.<br />
<br />
" Mana ortu kamu…", dia bilang kalau di rumah itu dia cuma tinggal bersama papanya dan pembantu, sedangkan kalau kakaknya dan mamanya di kota lain.<br />
" Oohh jawab saya," saya tanya lagi<br />
" Terus Papa kamu mana?" dia jawab kalau Papa lagi keluar ada rapat lain di hotel (papanya seorang pejabat kira-kira setingkat dengan wagub) jadi saat itu juga kami langsung jalan naik motorku dan tanpa disuruhpun dia langsung memeluk dari belakang, penis saya selama jalan-jalan langsung tegang, habis dada dia begitu kenyal terasa di belakangku seakan-akan memijit-mijit belakangku (motor waktu itu sangat mendukung, yaitu RGR).<br />
Setelah keliling kota dan singgah makan di tempat makan kami langsung pulang ke rumahnya setelah tiba saya lihat rumahnya masih sepi mobil papanya belum datang.<br />
" Tiba-tiba dia bilang Masuk yuk!., Papa saya kayaknya belum datang".<br />
<br />
- Akhirnya setelah menaruh motor saya langsung mengikutinya dari belakang saya langsung melihat pantatnya yang lenggak-lenggok berjalan di depanku,<br />
Saya lihat jam ternyata sudah pukul 21.30, setiba di dalam rumahnya saya lihat tidak ada orang saya bilang “Pembantu kamu mana?”, dia bilang kalau kamar pembantu itu terpisah dari bangunan utama rumah ini agak jauh ke belakang.<br />
<br />
" oohh…", jawab saya.<br />
" Saya tanya lagi, "jadi kalau sudah bukakan kamu pintu pembantu kamu langsung pergi ke belakang? dia jawab iya.<br />
" Terus Papa kamu yang bukain siapa…"<br />
" saya…" jawabnya.<br />
" Kira-kira Papa kamu pulang jam berapa sih…", tanya saya. Dia bilang paling cepat juga jam 24.00. (Langsung saja pikiranku ngeres banget)<br />
" Saya tanya lagi, Kamu memang mau jadi pacar saya…".<br />
" Dia bilang Iya…”.<br />
" Lalu saya bilang, kalau gitu sini dong dekat-dekat saya…", belum sampai pantatnya duduk di kursi sebelahku, langsung saya tarik ke dalam pelukanku dan mengulum bibirnya, dia kaget sekali tapi belum sampai ngomong apa-apa tanganku langsung memegang payudaranya yang benar-benar besar itu sambil saya remas-remas dengan kuat sekali (habis sudah kebelet) diapun mengeluh " Ohh.., oohh sakit". katanya.<br />
<br />
- Saya langsung mengulum telinganya sambil berbisik.<br />
<br />
" Tahan sedikit yah…", dia cuma mengangguk. Payudaranya saya remas dengan kedua tanganku sambil bibir saya jilati lehernya, kemudian pindah ke bibirnya langsung saya lumat-lumat bibirnya yang agak seksi itu, kamipun berpagutan saling membenamkan lidah kami masing-masing. Penis saya langsung saya rasakan menegang dengan kerasnya.<br />
<br />
- Saya mengambil tangan kirinya dan menuntun memegang penisku dibalik celana saya, dia cuma menurut saja, lalu saya suruh untuk meremasnya. Begitu dia remas, saya langsung mengeluh panjang.<br />
<br />
" Uuhh…, nikmat sayang", kata saya.<br />
" Teruss…", dengan agak keras kedua tanganku langsung mengangkat kaos yang dia kenakan dan membenamkan muka saya di antara payudaranya, tapi masih terhalang BH-nya saya jilati payudaranya sambil saya gigit-gigit kecil di sekitar payudaranya,<br />
" aahh…, aahh". Diapun mendesis panjang tanpa melepas BH-nya saya langsung mengangkat BH-nya sehingga BH-nya berada di atas payudaranya, sungguh pemandangan yang amat menakjubkan, dia mempunyai payudara yang besar dan puting yang berwarna kemerahan dan menjulang keluar kira-kira 1/2 cm dan keras, (selama saya main cewek baruku tahu sekarang bahwa tidak semua perempuan nanti menyusui baru keluar putingnya).<br />
<br />
- Saya jilat kedua payudaranya sambil saya gigit dengan keras putingnya. Dia pun mengeluh sambil sedikit marah.<br />
<br />
" Aahh…, sakkiitt…", tapi saya tidak ambil pusing tetap saya gigit dengan keras.<br />
<br />
- Akhirnya diapun langsung berdiri sambil sedikit melotot kepadaku.<br />
Sekarang payudara dia berada tepat di depan wajah saya. Sambil saya memandangi wajahnya yang sedikit marah, kedua tanganku langsung meremas kedua payudaranya dengan lembut. Diapun kembali mendesis,<br />
<br />
" Ahh…, aahh…", kemudian saya tarik payudaranya dekat ke wajah saya sambil saya gigit pelan-pelan.<br />
<br />
- Diapun memeluk kepala saya tapi tangannya saya tepiskan. Sekelebat mata saya menangkap bahwa pintu ruang tamunya belum tertutup saya pun menyuruh dia untuk penutup pintunya,<br />
Dia pun mengangguk sambil berjalan kecil dia pergi menutup pintu dengan mengendap-endap karena bajunya tetap terangkat sambil memperlihatkan kedua bukit kembarnya yang bikin hati siapa saja akan lemas melihat payudara yang seperti itu.<br />
Setelah mengunci pintu dia pun kembali berjalan menuju saya. Saya pun langsung menyambutnya dengan memegang kembali kedua payudaranya dengan kedua tangan saya tapi tetap dalam keadaan berdiri saya jilati kembali payudaranya.<br />
Setelah puas mulut saya pun turun ke perutnya dan tangan saya pelan-pelan saya turunkan menuju liang senggamanya sambil terus menjilati perutnya sesekali mengisap puting payudaranya.<br />
Tangan sayapun menggosok-gosok selangkangannya langsung saya angkat pelan-pelan rok yang dia kenakan terlihatlah pahanya yang mulus sekali dan CD-nya yang berwarna putih saya remas-remas liang kewanitaannya dengan terburu buru, dia pun makin keras mendesis.<br />
<br />
" aahh…, aakkhh… ohh…, nikmat sekali…", dengan pelan-pelan saya turunkan cdnya sambil saya tunggu reaksinya tetapi ternyata dia cuma diam saja, (tiba-tiba di kepala muncul tanda setan).<br />
<br />
- Terlihatnya liang kewanitaannya yang ditumbuhi bulu-bulu tapi sangat sedikit. Sayapun menjilatinya dengan penuh nafsu, diapun makin berteriak.<br />
<br />
" Aakkhh…, akkhh…, lagi…, lagii..".<br />
<br />
- Setelah puas sayapun menyuruhnya duduk di lantai sambil saya membuka kancing celanaku dan saya turunkan sampai lutut terlihatlah CD-ku, saya tuntun tangannya untuk mengelus penis saya yang sudah sangat tegang sehingga sepertinya mau loncat dari CD-ku. Diapun mengelusnya terus mulai memegang penis saya.<br />
Saya turunkan CD-ku maka penis saya langsung berkelebat keluar hampir mengenai mukanya. Diapun kaget sambil melotot melihat penis saya yang mempunyai ukuran lumayan besar (diameter 3 cm dan panjang kira-kira 15 cm) saya menyuruhnya untuk melepas kaos yang dia kenakan dan roknya juga seperti dipangut dia menurut saja apa yang saya suruh lakukan.<br />
Dengan terburu-buru saya pun melepas semua baju saya dan celana saya kemudian karena dia duduk dilantai sedangkan saya dikursi, saya tuntun penis saya ke wajahnya dia pun cuma melihatnya saja. Saya suruh untuk membuka mulutnya tapi kayaknya dia ragu-ragu.<br />
Setengah memaksa, saya tarik kepalanya akhirnya penisku masuk juga kedalam mulutnya dengan perlahan dia mulai menjilati penis saya, langsung saya teriak pelan.<br />
<br />
" Aakkhh…, aakkhh…", sambil ikut membantu dia memaju-mundurkan penis saya di dalam mulutnya.<br />
" aakk…, akk…, nikmat sayyaangg…". Setelah agak lama akhirnya saya suruh berdiri dan melepaskan CD-nya tapi muncul keraguan di wajahnya sedikit gombal akhirnya CD dan BH-nya dia lepaskan juga maka telanjang bulatlah dia depanku sambil berdiri.<br />
<br />
- Sayapun tak mau ketinggalan saya langsung berdiri dan langsung melepas CD-ya. Saya langsung menubruknya sambil menjilati wajahnya dan tangan saya meremas-remas kedua payudaranya yang putingnya sudah semakin tegang, diapun mendesis.<br />
<br />
" Aahh…, aahh…, aahh…, aahh", sewaktu tangan kananku saya turunkan ke liang kemaluannya dan memainkan jari-jariku di sana.<br />
<br />
- Setelah agak lama baru saya sadar bahwa jari saya telah basah. Saya pun menyuruhnya untuk membelakangiku dan saya siapkan penis saya. Saya genggam penis saya menuju liang senggamanya dari belakang.<br />
Saya sodok pelan-pelan tapi tidak maumasuk-masuk saya sodok lagi terus hingga dia pun terdorong ke tembok tangannyapun berpangku pada tembok sambil mendengar dia mendesis.<br />
<br />
" Aahh…, ssaayaa..,. ssaayaangg…, kaammuu…", sayapun terus menyodok dari belakang. Mungkin karena kering penis saya nggak mau masuk-masuk juga saya angkat penis saya lalu saya ludahi tangan saya banyak-banyak dan saya oleskan pada kepala penissaya dan batangnya dia cuma memperhatikan dengan mata sayu setelah itu.<br />
<br />
- Saya genggam penis saya menuju liang senggamanya kembali. Pelan-pelan saya cari dulu lubangnya begitu saya sentuh lubang kemaluannya dia pun langsung mendesis kembali.<br />
<br />
" Ahh…, aahh…", saya tuntun penis saya menuju lubang senggamanya itu tapi saya rasakan baru masuk kepalanya saja diapun langsung menegang tapi saya sudah tidak peduli lagi.<br />
<br />
- Dengan satu hentakan yang keras saya sodok kuat-kuat lalu saya rasa penis saya seperti menyobek sesuatu maka langsung saja dia berontak sambil berteriak setengah menangis.<br />
<br />
" Ssaakkiitt…". Saya rasakan penis saya sepertinya dijepit oleh dia keras sekali hingga kejantanan saya terasa seperti lecet di dalam kewanitaannya.<br />
<br />
- Saya lalu bertahan dalam posisi saya dan mulai kembali menyiuminya sambil berkata “Tahann.. sayang… cuman sebentar kok…”<br />
Saya memegang kembali payudaranya dari belakang sambil saya remas-remas secara perlahan dan mulut saya menjilati belakangnya lalu lehernya telinganya dan semua yang bisa dijangkau oleh mulut saya agak lama. Kemudian dia mulai mendesis kembali menikmati ciuman saya dibadan dan remasan tangan saya di payudaranya.<br />
<br />
" Ahh…, aahh…, ahh…, kamu sayang sama lakukan?" dia berkata sambil melihat kepada saya dengan wajah yang penuh pengharapan.<br />
<br />
- Saya cuma menganggukkan kepala padahal saya lagi sedang menikmati penis saya di dalam liang kewanitaannya yang sangat nikmat sekali seakan-akan saya lagi berada di suatu tempat yang dinamakan surga.<br />
<br />
" Enak sayang?", kataku. Dia cuma mengangguk pelan sambil tetap mengeluarkan suara-suara kenikmatan.<br />
" Aahh…, aahh…" lalu saya mulai bekerja, saya tarik pelan-pelan penis saya lalu saya majukan lagi tarik lagi majukan lagi dia pun makin keras mendesis.<br />
" Aahh…, ahh…, ahhkkhh…" akhirnya ketika saya rasakan bahwa dia sudah tidak kesakitan lagi saya pun mengeluar-masukkan penis saya dengan cepat dia pun semakin melenguh menikmati semua yang saya perbuat pada dirinya sambil terus-meremas payudaranya yang besar itu.<br />
" Dia teriak, Sayaa mauu keeluuarr…".<br />
" Sayapun berkata, aahhkkssaayyaanggkkuu…", saya langsung saja sodok dengan lebih keras lagi sampai-sampai saya rasakan menyentuh dasar dari liang senggamanya tapi saya benar-benar kesetanan tidak peduli lagi dengan suara-suara.<br />
" Ahh…, aahh…, ahh…, akkhh…, akkhh…, truss"<br />
" langsung dia bilang, Sayyaa kkeelluuaarr…, akkhh…, akhh…", tiba-tiba dia mau jatuh tapi saya tahan dengan tangan saya.<br />
<br />
- Saya pegangi pinggulnya dengan kedua tangan saya sambil saya kocok penis saya lebih cepat lagi.<br />
<br />
" Akkhh…, akkhh…, ssaayyaa mauu…, kkeelluuaarr…, akkhh…", pegangan saya di pinggulnya saya lepaskan dan langsung saja dia terjatuh terkulai lemas.<br />
<br />
- Dari penis saya menyemprotlah air mani sebanyak-banyaknya.<br />
<br />
" Ccroott…, croott.., ccrroott…, akkhh…, akkhh…", saya melihat air mani saya membasahi sebagian tubuhnya dan rambutnya.<br />
" Akhh…, thanks sayangkuu…", sambil berjongkok saya cium pipinya sambil saya suruh jilat lagi penisku.<br />
<br />
- Diapun menjilatinya sampai bersih. Setelah itu saya bilang pakai pakaian kamu dengan malas dia berdiri mengambil bajunya dan memakainya kembali.<br />
Setelah kami berdua selesai saya mengecup bibirnya sambil berkata.<br />
<br />
" Saya pulang dulu yah sampai besok sayang…!".<br />
<br />
- Dia cuma mengangguk tidak berkata-kata lagi mungkin lemas mungkin nyesal tidak tahu ahh. Saya lihat jam saya sudah menunjukkan jam 23.35, saya pulang dengan sejuta kenikmatan.*****TAMAT<br />
<br />
<br />
Para Pembaca Cerita Porn ABG Ingin Membaca Cerita Dewasa Yang Sebelumnya Klik <b><a href="http://newcerporn.blogspot.com/">Di Sini</a></b> ya Para Pembaca Cerita Porn ABG...<br />
<br />
Para Pembaca Cerita Porn ABG Ingin Mendaftar Dan Mencoba Keberuntungan Klik <b><a href="http://www.angelpk.com/">Di Sini</a></b> Ya Para Pembaca Cerita Porn ABG...Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09716102203921425427noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4919192983423598269.post-44373247892067448732016-08-19T11:24:00.003-07:002016-08-19T11:24:50.470-07:00MANJA DAN GENITNYA<div style="text-align: center;">
<a href="http://www.angelpk.com/"><img height="400" src="http://www.ceritasexterbaru.org/wp-content/uploads/2016/01/Cerita-Sex-Terbaru-Pijatan-Pria-Perkasa.jpg" width="300" /></a></div>
<h2 style="text-align: center;">
Cerita Sex | Cerita Hot | Cerita Sex Dewasa | Cerita Hot Dewasa | Cerita Dewasa | Cerita Porn ABG - <span style="font-weight: normal;">Beberapa tahun lalu ketika perusahaan tempatku bekerja mendapatkan kontrak suatu proyek pada sebuah BUMN besar di Bandung, selama setahun aku ngantor di gedung megah kantor pusat BUMN itu. Fasilitas di gedung kantor ini lengkap.</span></h2>
<br />
<b><a href="http://www.angelpk.com/">CERITA PORN ABG</a></b> - Ada beberapa bank, kantor pos dan kantin. Kantorku di lantai 3, di lantai 1 gedung ini terdapat sebuah toko milik koperasi pegawai BUMN ini yang menyediakan kebutuhan sehari-hari, mirip swalayan kecil. Ada 3 orang pegawai koperasi yang melayani toko ini, 2 diantaranya cewek. Seorang sudah berkeluarga, satu lagi single, 22 tahun, lumayan cantik, putih dan mulus, mungil, sebut saja Intan namanya.<br />
Awalnya, aku tak ada niat "mengganggu" Intan, aku ke toko ini karena memang butuh makanan kecil dan rokok. Intan menarik perhatianku karena paha mulusnya "diobral". Roknya selalu model mini dan cara duduknya sembarangan.<br />
CD-nya sempat terlihat ketika ia jongkok mengambil dagangan yang terletak di bagian bawah rak kaca etalase. Aku jadi punya niat mengganggunya (dan tentu saja ingin menyetubuhinya) setelah tahu bahwa Intan ternyata genit dan omongannya "nyrempet-nyrempet".<br />
<br />
- Niatku makin menggebu setelah Intan tak menunjukkan kemarahan ketika beberapa kali aku menjamah paha mulusnya dan bahkan sekali aku pernah meremas buah dadanya. Paling-paling ia hanya menepis tanganku sambil matanya jelalatan khawatir ada orang yang melihatnya. Tentu ini ada “ongkosnya”, yaitu aku tak pernah minta uang kembalian.<br />
Agar bisa bebas menjamah, aku pilih waktu yang tepat jika ingin membeli sesuatu. Ternyata pada pagi hari ketika toko baru buka atau sore hari menjelang tutup adalah waktu-waktu “aman” untuk mengganggunya.<br />
Kenakalanku makin meningkat. Mulanya hanya mengelus-elus paha, kemudian meremas buah dada (masih dari luar), terus menyusupkan tangan ke BH (kenyal, tak begitu besar sesuai dengan tubuhnya yang sedang), lalu menekan-nekan penisku yang sudah tegang ke sepasang bulatan pantatnya yang padat. Bahkan Intan sudah “berani” meremas penisku walau dari luar.<br />
Entah kenapa Intan mau saja kuganggu. Mungkin karena aku memakai dasi sehingga aku dikiranya manager di BUMN ini, padahal aku hanya staf biasa di perusahaanku. Aturan perusahaan memang mengharuskan aku pakai dasi jika kerja di kantor klien.<br />
Aku makin penasaran. Aku harus bisa membawanya, menggeluti tubuhnya yang padat mulus, lalu merasakan vaginanya. Mulailah aku menyusun rencana. Singkatnya, Intan bersedia kuajak “jalan-jalan” setelah jam kerjanya, pukul 5 sore.<br />
<br />
- Tentang waktu ini menjadi masalah. Walaupun jam kerja resmiku sampai pukul 17, tapi aku jarang bisa pulang tepat waktu. Seringnya sampai jam 19 atau 20. Aku coba menawar jamnya agak malam saja. Tak bisa, terlalu malam kena marah mamanya, katanya. Okelah, nanti cari akal mencuri waktu. Pada hari yang telah disepakati, Intan akan menunggu di jalan “D” pukul 17.10. Dari kantor ke jalan “D” memang makan waktu 10 menit jalan kaki.<br />
Pukul lima seperempat aku sudah sampai di jalan D. Kulihat Intan berdiri di tepi jalan, tapi tak sendirian. Bu Maya (sebut saja begitu) kawan sekerjanya yang telah berkeluarga ada di sampingnya. Celaka. Tadi Intan bilang sendirian. Kalau bawa orang lain bisa terbongkar belangku oleh kawan kantor. Hal ini sangat kuhindari.<br />
<br />
" Bu Maya cuma mau nebeng sampai halte", kata Intan seolah mengetahui kekhawatiranku. Syukurlah. Tapi, peristiwa ini harusnya tak seorangpun boleh tahu.<br />
" Tenang aja Mas.., rahasia dijamin, ya Intan", kata Bu Maya sambil mengedip penuh arti.<br />
<br />
- Setelah menurunkan Bu Maya di halte, aku langsung mengarah ke Setia Budi. Kalau sudah ada cewek duduk di sampingku, seperti biasa mobilku langsung cari hotel, wisma, guest-house, atau apapun namanya yang bertebaran di daerah Setia Budi.<br />
Daerah yang sudah beken di antara para peselingkuh, sebab sebagian besar tempat-tempat tadi menyediakan tarif khusus, tarif "istirahat" antar 3-6 jam, 75 % dari room-rate.<br />
Intan membiarkan tanganku mengelus-elus pahanya yang makin terbuka ketika duduk di mobil. Penisku mulai bangun membayangkan sebentar lagi aku bakal menggeluti tubuh mulus padat ini.<br />
<br />
" Ke mana Mas..", tanya Intan ketika aku menghidupkan lampu sein ke kanan mau masuk ke Hotel GE."Kita cari tempat santai..", jawabku."Jangan ah. Lurus aja".<br />
" Ke mana..", aku balik bertanya.<br />
" Kata Mas tadi mau jalan-jalan ke Lembang..".<br />
<br />
- Aku jadi ragu. Selama ini Intan memberi sinyal "bisa dibawa", tapi sekarang ia menolak masuk hotel. Tanganku kembali ke pahanya, bahkan terus ke atas meraba CD-nya.<br />
<br />
" Ih, Mas.., dilihat orang", sergahnya menepis tanganku. Memang pada waktu yang bersamaan aku menyalip motor dan si pembonceng sempat melihat kelakuan tanganku.<br />
<br />
- Kami sampai di Lembang. Aku bingung. Tadi sewaktu aku mau belok kiri ke Hotel "Kh" lagi-lagi Intan menolak. Mau ngapain di Lembang? Ke Maribaya? Ah, itu tempat wisata, susah untuk “begituan”. Lebih baik mampir dulu buat minum sambil mengatur taktik.<br />
<br />
" Kita minum dulu ke sini, ya..?", ajakku untuk mampir di tempat minum susu segar yang biasa ditongkrongi anak-anak muda.<br />
" Mau minum susu? Engga.., ah. Mendingan minum susu Intan aja..". Aku tak heran, bicaranya memang suka "nyrempet".<br />
" Boleh..", kataku sambil memindahkan tanganku dari paha ke belahan kemejanya, menyusup ke balik BH-nya, meremas.<br />
<br />
- Tak ada penolakan. Daging bulat yang 'mengkal'. Tak begitu besar tapi padat. Puting yang hampir tak terasa, karena kecil. Celanaku terasa sesak. Sampai di perempatan aku harus ambil keputusan mau ke mana? Lurus ke Maribaya.<br />
Kanan kembali ke Setia Budi. Kiri ke arah Tangkuban Perahu. Kulepas tanganku dari "susu segar" Intan, aku belok kiri. Tangan Intan kuraih kuletakkan di selangkanganku, lalu tanganku kembali ke susu segarnya. Tangannya memijit-mijit penisku (dari luar). Berbahaya sebenarnya. Kondisi jalan yang penuh tikungan dan tanjakan sementara konsentrasi tak penuh.<br />
Hari mulai gelap, aku belum menemukan solusi masalahku, di mana aku akan menggumuli Intan? Di tepi kanan jalan ke arah Tangkuban Perahu itu banyak terdapat kedai-kedai jagung bakar. Kubelokkan mobilku ke situ, mencari tempat parkir yang mojok dan gelap.<br />
<br />
" Mau makan jagung?", tanyanya.<br />
" Iya", jawabku. Makan “jagung”-mu.<br />
<br />
- Kuperiksa keadaan sekeliling mobil. Gelap dan sepi. Segera kurebahkan jok Intan sampai rata, kuserbu bibirnya. Intan menyambut dengan permainan lidahnya. Tanganku kembali meremasi bukit kecil kenyal itu sambil secara bertahap mencopoti kancing kemejanya. Intan melepaskan ciuman, bangkit, memeriksa sekeliling.<br />
<br />
" Jangan khawatir.., aman", kataku.<br />
" Mau minum susu..?", tawarnya. Tawaran yang naif, sebab jawabannya begitu jelas. Intan menarik sendiri sepasang ‘cup’-nya ke atas sehingga sepasang bukit putih itu samar-samar tampak. Dengan gemas kulumat habis-habisan buah dadanya.<br />
<br />
- Sekarang tonjolan putingnya lebih jelas, karena mengeras. Tanganku menyusup ke balik CD-nya. Rambut kelaminnya yang tak begitu lebat itu kuusap-usap. Sementara ujung telunjukku memencet clitorisnya.<br />
<br />
" aahh", desahnya. Tangannya kutuntun ke selangkanganku. Ia meremas.<br />
" Buka kancingnya Sar.." Intan menurut, dengan agak susah ia membuka kancing, menarik ritsluiting celanaku dan “mengambil” penisku yang telah keras tegang.<br />
<br />
- Beberapa menit kami bergumul dengan cara begini. Sampai ketika ujung jariku mulai masuk ke "pintu" vaginanya, Intan berontak, bangkit, lagi-lagi men-cek keadaan. Di depan terlihat 2 orang pejalan kaki menuju ke arah kami.<br />
Intan cepat-cepat mengancingkan kemejanya, kutangnya belum sempat dibereskan. Sementara aku kembali ke tempatku. Penisku masih kubiarkan terbuka berdiri tegak. Toh tidak akan kelihatan. Kami berlagak “alim” sampai kedua orang itu lewat.<br />
Kembali kami bergumul. Keteganganku yang tadi sempat turun oleh “gangguan” orang lewat, kini naik lagi. Pintu vagina Intanpun sudah basah. Saatnya untuk mulai. Kupelorotkan CD Intan. Tapi, masa kutembak di mobil? Rupanya Intan berpikiran sama.<br />
<br />
" Jangan.., Mas.., banyak orang.."<br />
" Makanya.., kita cari tempat, ya.."<br />
<br />
- Intan berberes sementara aku menstart mobil. Aku menyetir dengan posisi penisku tetap terbuka tegang.<br />
<br />
" Si joni udah engga tahan ya..", goda Intan.<br />
" Iyyaa.., sini..", kuraih tangannya menuju ke penisku. Dielus-elus.<br />
<br />
- Tempat terdekat yang sudah kukenal adalah Hotel “Kh”, sedikit di bawah Lembang. Dari jalan raya kubelokkan mobilku masuk ke lorong jalan khusus ke hotel Kh.<br />
<br />
" Hee.., stop.., stop Mas..", serunya.<br />
" Lho.., kita ‘kan cari tempat..", aku menginjak rem berhenti. Intan diam saja.<br />
" Di sini aman, deh Sar..".<br />
" Udah malem.., Mas.., Lain kali aja ya?", Aku mulai jengkel. Si "Joni" mana mau mengerti lain kali.<br />
" Ayolah.., Sar, sebentar aja, sekali aja..”.<br />
" Maaf Mas, lain kali saya mau deh.., bener. Sekarang udah kemaleman. Saya takut dimarahin Mama", Aku diam saja, jengkel.<br />
" Bener.., Mas. lain kali saya mau..", katanya lagi meyakinkanku.<br />
<br />
- Aku mengalah, toh masih banyak kesempatan. Aku kembali menuju Bandung. Kira-kira 100 m sebelum hotel GE, kembali aku membujuk Intan untuk mampir. Lagi-lagi Intan menolak sambil sedikit ngambek. Aku terus tak jadi mampir.<br />
Sampai di jalan lurus menjelang terminal Ledeng, macet sekitar seratusan meter. Tempat ini memang biasa macet. Selain keluar/masuknya angkot, juga ada pertigaan jalan Sersan Bajuri. Iseng mengantre, kuambil tangan Intan ke penisku yang masih belum “kusimpan”, Intan menggosoknya. Lepas dari kemacetan tiba-tiba Intan memberi tawaran yang nikmat.<br />
<br />
" Mau dicium..?".<br />
" Dengan senang hati".<br />
<br />
- Segera saja Intan membungkuk melahap penisku yang sudah tegang lagi. Kepalanya naik turun di pangkuanku. Nikmatnya.., Baru kali ini aku menyetir sambil dikulum. Aku memperlambat jalan mobilku, menikmati kulumannya sambil mata tetap mengawasi kendaraan lain.<br />
Sementara rasa nikmat menyelimuti bawah badanku, deg-degan juga dengan kondisi yang “aneh” ini. Sampai di pertigaan jalan Panorama macet lagi. Situasi ramai. Kuminta Intan melepas kulumannya, banyak orang lalu-lalang.<br />
Lepas dari kemacetan kembali Intan memainkan lidahnya di leher penisku. Ada untungnya juga jalanan macet. Aku punya waktu untuk menurunkan tensi sehingga bisa bertahan lama. Oohh.., sedapnya lidah itu mengkilik-kilik leher dan kepala kelaminku. Nikmatnya bibir itu turun naik menelusuri seluruh batang penisku. Sayangnya, aku harus membagi konsentrasiku ke jalan.<br />
Menjelang pertigaan Cihampelas Intan melepas jilatannya, bangkit melihat sekeliling.<br />
<br />
" Sampai di mana nih?", tanyanya terengah.<br />
" Hampir Cihampelas", jawabku.<br />
" Mampir ke Sultan Plaza.., ya Mas..".<br />
" Mau ngapain?".<br />
" Mama tadi pesan". Okey, mendadak aku ada ide untuk melepaskan ketegangan selepas-lepasnya tanpa terpecah konsentrasi. Aku masuk ke Plaza, cari tempat parkir yang aman, di belakang bangunan. Sengaja kupilih tempat yang gelap. Kucegah Intan membuka pintu hendak turun.<br />
" Oh ya.., sini Intan rapiin". Kutarik kepala Intan begitu ia membungkuk akan merapikan celanaku.<br />
" Terusin.., Sar..", perintahku.<br />
<br />
- Intan bangkit lagi. Kukira ia mau menolak, tahunya hanya melihat sekeliling. Aman. Kembali kepala Intan turun-naik mengulum penisku. Kini aku bisa konsentrasi ke rasa nikmat di ujung penis. Intan memang pintar berimprovisasi.<br />
Kelihatannya ia sudah biasa ber-oral-seks. Lidahnya tak melewatkan seincipun batang kemaluanku. Kadang ditelusuri dari ujung ke pangkal, kadang berhenti agak lama di "leher". Kadang bibirnya berperan sebagai " bibir" bawahnya, menjepit sambil naik-turun.<br />
Terkadang nakal dengan sedikit menggigit. Aku bebas saja mendesah, melenguh, atau bahkan menjerit kecil, tempat parkir yang luas itu memang sepi. Ketika mulutnya mulai melakukan gerakan “hubungan kelamin”, perlahan aku mulai "naik", rasa geli-geli di ujung sana semakin memuncak. Saatnya segera tiba.<br />
<br />
" Dicepetin.., Sar..". Intan bukannya mempercepat, malah melepas.<br />
" Uh, pegel mulut saya..".<br />
" Sebentar lagi.., Sar..".<br />
<br />
- Kembali ia melahap. Kali ini gerakan kepalanya memang cepat. Aku menuju puncak. Intan makin cepat. Sebentar lagi.., hampir..! Intan mempercepat lagi, sampai bunyi. Hampir.., hampir.., dan "Creett", Kusemprotkan maniku ke dalam mulut Intan. Aku melayang.<br />
<br />
" Uuhh" Intan melepaskan kulumannya, "Crot..", kedua dan seterusnya ke celana dan perutku.<br />
" Iihh.., engga bilang mau keluar.., jijik..", katanya sambil mencari-cari tissu.Aku rebah terkulai. Sementara Intan membersihkan mulutnya dengan tissu.<br />
Beberapa saat kemudian.<br />
" Yuk.., Mas.., turun".<br />
" Entar dong..", Aku bersih-bersih diri. Celaka, noda yang di celana tak bisa hilang.<br />
" Kamu sendiri deh".<br />
" Sama Mas dong..".<br />
" Ini.., engga bisa ilang", kataku sambil menunjuk noda itu.<br />
" Bajunya engga usah dimasukin", sarannya. Betul juga.<br />
<br />
- Akhirnya aku membayar belanjaan Intan. Aku diminta ikut belanja karena maksudnya memang itu. Aku juga memberinya uang dengan harapan agar lain kali bisa kusetubuhi.<br />
Esoknya ketika aku membeli rokok, Intan kelihatan biasa saja tak berubah. Masih genit dan sedikit manja. Peristiwa semalam tak mengubah prilakunya.<br />
Aku yang makin penasaran ingin menidurinya. Pernah suatu pagi sekali tokonya belum buka tapi Intan sudah datang sendirian sedang merapikan barang-barang, kukeluarkan penisku yang sudah tegang karena sebelumnya meremas dadanya. Kuminta Intan mengulumnya di situ.<br />
<br />
" Gila..! entar ada orang".<br />
" Belum ada.., ayo sebentar aja".<br />
<br />
- Diapun mengulum sambil was-was. Matakupun jelalatan memperhatikan sekeliling. Kuluman sebentar, tapi membuatku exciting.<br />
Setiap ada kesempatan untuk pulang jam 5, aku selalu mengajak Intan. Beberapa kali ia menolak. Macam-macam alasannya. Sedang mens, mau ngantar adik, ditunggu mamanya. Sayang sekali, sampai Intan pindah kerja aku tak berhasil menidurinya.<br />
Tapi kemarin, setelah hampir 2 tahun, aku ketemu Intan di BIP berdua dengan teman cewek. Dia rupanya sudah tidak bekerja di toko koperasi itu lagi, sekarang kerja di Bagian Administrasi di sebuah Guest House. Jelas aku mencatat nomor teleponnya. Letak tempat kerjanya tak jauh dari kantor itu. Hanya, kemungkinan ketemu kecil, sebab proyekku di kantor itu telah selesai. Aku penasaran!.*****TAMAT<br />
<br />
<br />
Para Pembaca Cerita Porn ABG Ingin Membaca Cerita Dewasa Yang Sebelumnya Klik <b><a href="http://newcerporn.blogspot.com/">Di Sini</a></b> ya Para Pembaca Cerita Porn ABG...<br />
<br />
Para Pembaca Cerita Porn ABG Ingin Mendaftar Dan Mencoba Keberuntungan Klik <b><a href="http://www.angelpk.com/">Di Sini</a></b> Ya Para Pembaca Cerita Porn ABG...Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09716102203921425427noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4919192983423598269.post-52714018601848120652016-08-14T15:32:00.004-07:002016-08-14T15:32:58.359-07:00KAMU BISA KUMILIKI<h2>
<a href="http://www.angelpk.com/"><img src="http://cdn.klimg.com/kapanlagi.com/p/tt3.jpg" height="400" width="300" /></a>Cerita Sex | Cerita Hot | Cerita Sex Dewasa | Cerita Hot Dewasa | Cerita Dewasa | Cerita Porn ABG - Kamu Bisa kumiliki. Cerita ini berawal dari kepergianku ke Surabaya karena ada tugas dari kantor dimana aku bekerja. Aku diantar sopir dengan kendaraan dinas dan hanya saya dengan sopir saja, sehingga perjalananku ke surabaya terasa cukup singkat walau memakan waktu beberapa jam dari kotaku karena sepanjang perjalanan aku tertidur"</h2>
<div style="text-align: center;">
<a href="http://www.angelpk.com/"><img height="400" src="http://www.ceritasexterbaru.net/wp-content/uploads/2016/02/Cerita-Sex-Terbaru-Kejutan-Dwi.jpg" width="300" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<b><a href="http://newcerporn.blogspot.com/">CERITA PORN ABG</a></b> - Oh iya lupa, aku belum menunjukkan jadi diriku, soal nama saya kira tidak perlu karena ini merupakan privasi saya, aku sudah berusia kepala 5, jadi sudah tidak muda lagi, tapi orang bilang aku awet muda karena penampilanku dan aku sering bergaul dengan anak-anak muda sehingga mempengaruhi kehidupanku sehari-hari. Cukup ya untuk perkenalannya.<br />
Singkatnya aku sudah sampai di Surabaya, setelah mandi dan makan pagi di penginapan yang dituju, aku berangkat ke kantor yang mengundang aku untuk datang.<br />
Urusan kantor sudah selesai pada sore hari kira-kira jam 3, sehingga masih banyak waktu untuk jalan-jalan melihat-lihat kota Surabaya yang semakin hari semakin macet seperti jakarta.<br />
Tempat yang ku tuju adalah Mall yang cukup besar di Surabaya maksudku selain sambil lihat-lihat mungkin ada yang kira-kira dapat dibeli untuk oleh-oleh dirumah.<br />
Sesampainya di Mall yang dituju aku turun dan masuk Mall sendirian karena sopirku tidak mau diajak alasannya mau istirahat. Okelah jadinya aku sendirian masuk ke Mall, ku jelajahi dari lantai 1 sampai 5 sambil cuci mata.<br />
Ketika sampai di lantai 5 aku berhenti untuk melihat-lihat ditempat pakaian, mungkin ada yang cocok buat aku pikirku. Ketika sedang asiknya aku memilih-milih baju ada suara wanita yang menyapaku, setelah ku toleh ternyata Dika, anak tetanggaku yang rumahnya berseberangan jalan dengan rumahku.<br />
<br />
" Pak.. kok disini … ? tanyanya … " Aku jawab "Iya dik, ada tugas kantor dan kebetulan ini tadi mampir ke sini mau lihat-lihat" jawabku " Sendirian to Pak ?" tanyanya lagi,<br />
" Ndak Dik, dengan sopir, tapi dia ndak mau diajak masuk. " Kamu dengan siapa" gantian aku yang tanya, " Saya sendiri Pak, tadi habis kuliah langsung kesini mau cari baju Pak" jawabnya.<br />
<br />
- Lalu sambil pilih-pilih baju aku dan dika ngobrol sana-sini menanyakan kondisi rumah dan sebagainya. Akhirnya aku sudah dapat baju yang cocok dan dika pun juga sudah dapat baju yang diinginkan. Setelah membayar di kasir aku tanya lagi ke dika,<br />
<br />
" Habis ini mau kemana dik" ditanya begitu dia malah bailk nanya, " Lha Bapak mau kemana setelah ini ?" aku jawab sekenanya,<br />
" Yah .. kemana aja lah, … aku masih pengin refreshing disini dik" terus ku ulangi pertanyaanku tadi, " Sekarang dika mau kemana hayo " jawabnya juga sekenanya," Juga masih mau refreshing seperti bapak"<br />
" Ya udah kalau gitu kita jalan-jalan dulu disini ya, sambil cari makan, dika kan belum makan to"? dengan agak malu dia menjawa " belum pak"<br />
" Oke lah kita nanti cari makan dulu ya, terserah kamu mau makan dimana"<br />
Setelah mengelilingi lantai demi lantai di Mall tersebut akhirnya kami masuk ke salah satu waralaba yang cukup terkenal, singkatnya kami makan bersama sambil ngobrol.<br />
<br />
- Di tengah-tengah menikmati makanan aku bertanya lagi ke dika, " Dik kamu nanti ndak dicari ibu kost mu atau teman-teman kamarmu kalau pulang terlalu malam?" tanyaku,<br />
" Ndak kok pak, ibu kostku itu rumahnya agak berjauhan dengan tempat kost dan teman kost ku lainnya hari ini pada pulang kan besuk libur".<br />
" Jadi nanti kalau kamu balik ke kost kan sendirian dik?" tanyaku;<br />
" Iya pak, mending aku ikut bapak jalan-jalan sampai malam dari pada bengong sendiri di kamar"<br />
Jantungku berdebar ketika mendengar pernyataanya tadi, aku masih melanjutkan pertanyaanku,<br />
" Kamu ndak dicari pacarmu, kan besuk libur ntar dia mau apel mumpung teman-temanmu pada pulang?" tanyaku menggoda.<br />
" Aku ndak janjian kok pak, lagi pula hari ini dia tidak di kota ini, lagi ada tugas ke Jakarta"<br />
" Memangnya pacarmu masih kuliah apa dan kerja dik?"<br />
" Sudah bekerja pak, di kantor swasta"<br />
" Syukurlah kalau begitu, nanti selesai kuliah kan bisa langsung nikahan.<br />
" Belum ada rencana pak "…… dia lalu diam sambil memandangi aku, aku jadi bingung dan heran, mengapa tiba-tiba dika memandangi aku dengan tatapan seperti itu.<br />
" Dik … ada apa ?"………. tanyaku.<br />
<br />
- Dia masih diam dan tak lama kemudian tersenyum, manis sekali senyumnya.<br />
Dika anak tetanggaku itu wajahnya manis, usianya sekitar 21 tahun, kulitnya kuning langsat, matanya bulat, bibirnya mungil hidungnya cukupan artinya tidak mancung dan pula tidak pesek, tingginya sekitar 150 cm, pastinya berapa aku tidak pernah mengukur, suaranya merdu, tidak heran saat masih SMA banyak anak laki laki yang pengin macari dia, tapi kelihatannya kok ndak ada yang nyanthol, terbukti tidak ada teman khusus yang ngapel pada setiap malam minggu.<br />
<br />
" Hayoo, bapak ngelamun …. ngelamunin apa pak …… dah kangen ibu ya …?"<br />
Aku sedikit kaget waktu dia menegurku …… aku jawab sekenanya " Ngelamunin kamu itu to dik, ……."<br />
" Ah … orang didepannya kok dilamunin, … dah pengin pulang ketemu ibu to pak ?<br />
" Ndak dik, aku tadi ngelamunin kamu lho…, kamu sekarang jadi lain setelah di kota"<br />
" Apanya yang lain pak, kan saya masih tetap saja seperti dulu to …."<br />
" Kamu tambah cakep dan cantik" jawabku menggoda.<br />
" Ah bapak ada-ada saja … bapak juga masih tetap seperti dulu lho pak ….<br />
' Apanya yang seperti dulu dik ?<br />
" Bapak masih gantheng lho ….." gantian aku yang tersipu.<br />
<br />
- Lalu kami terdiam dalam pikiran masing-masing, aku kaget ketiga dia menyampaikan sesuatu :<br />
" Pak … mungkin bapak ndak tahu dan pasti tidak tahu, semasa aku masih tinggal dan bertetangga dengan bapak, aku selalu memperhatikan dan ngengagumi bapak, apapun yang bapak lakukan selalu ku perhatikan, bahkan kalau bapak jalan sama ibu baik naik motor, naik mobil maupun waktu jalan-jalan pagi, aku jadi iri bahkan mungkin cemburu pak …. bener lho pak …”<br />
Jantungku jadi berdebar lebih keras dari yang tadi, tidak kusangka bahwa dika ternyata menaruh hati kepadaku meskipun usiaku hampir sama dengan bapaknya.<br />
" Ah … masak to dik, kan bapak dah tua hampir sama dengan bapakmu ….."<br />
" Iya pak makanya saya waktu itu tidak punya pacar pak dan bagiku itu sah-sah saja, kan cinta itu tidak harus memiliki walau bertepuk sebelah tangan…….."<br />
<br />
- Naluri lelakiku kemudian muncul dan dengan hati yang dak dik duk aku tanya ke dika;<br />
<br />
" Sampai sekarang perasaan dika masih seperti dulu"? tanyaku meyakinkan lagi.<br />
" Masih pak, ketika tadi aku ketemu bapak, aku merasa Tuhan telah mempertemukan aku dengan bapak, rasanya bahagia sekali pak ….makanya saya malam ini pengin ikut bapak kemanapun mumpung bisa ketemu, mungkin besuk-besuk belum tentu bisa ketemu lagi " jawabnya.<br />
Kemudian yang tidak ku sangka-sangka dia memintaku untuk tidak pulang malam ini.<br />
" Pak … malam ini jangan pulang dulu pak, nemeni dika disini ya…"<br />
Aku jadi bimbang antara senang dan ragu,<br />
" Kalau begitu bapak tidur di tempat kost mu" tanyaku pura-pura mblooni.<br />
" Ndak pak aku yang ikut bapak, soal di kost nanti aku telpun ke ibu kost kalau aku tidur ditempat saudara"<br />
" Oke lah dik, tapi sopirku tak beritahunya dulu ya …."<br />
" Sopirnya suruh ke penginapan dulu aja pak, kita nanti naik taxi aja"<br />
Setelah sopir aku suruh langsung ke penginapan dengan alasan aku ada janji dengan teman mungkin pulang malam dan bahkan sampai besuk pagi, aku dan dika keluar dari Mall kemudian memanggil taxi.<br />
<br />
- Di perjalanan aku nanya dika,<br />
" Kita kemana dik ?"<br />
" Terserah bapak aja.. kemanapun aku ngikut"<br />
Langsung aku memberitahu sopir taxi untuk menuju salah satu hotel dimana aku sering menginap ketika ada kegiatan di Surabaya.<br />
<br />
- Jam telah menunjukkan pukul 18.30, singkatnya kami sudah chek in di hotel tersebut dan dapat kamar nomor 412.<br />
Kami berdua dengan diantar oleh room boy menuju kamar, sesampainya di kamar ketika room boy sudah pergi dan pintu kamar sudah ditutup aku tidak menyangka dika langsung memelukku dengan erat sambil berkata lirih;<br />
" Pak .. aku bahagia sekali bisa bersama bapak …. hari-hari yang lalu Cuma di angan-angan saja …. "<br />
<br />
- Masih sambil berpelukan, wajah dika ku tengadahkan sehingga kami berpandangan, lalu ku dekatkan bibirku ke bibir dika, dia langsung menyambut bibirku dengan sangat agresif sekali, kami berciuman agak lama, kemudia dika melepas pelukannya dan duduk di tepi tempat tidur yang empuk, aku menyusulnya sambil berkata;<br />
" Dik .. kita mandi dulu aja ya.. biar segar …."<br />
<br />
- Dia memandangiku lalu mengangguk, lalu berjalan menuju kamar mandi.<br />
Sesampai di pintu kamar mandi dika menoleh kepadaku, walaupun tanpa kata aku tahu maksudnya agar aku ikut mandi bareng aja.<br />
Aku mengangguk kemudian dia masuk ke kamar mandi tanpa menutup pintu. Sebelum aku ke kamar mandi, aku sudah melepasi pakaianku dulu, tinggal cd ku aja yang belum ku pelas. Ku susul dika ke makar mandi, disitu dia sudah melepasi pakaiannya dan juga hanya tinggal cd nya saja yang masih menempel.<br />
Aku tertegun melihat tubuhnya yang sintal dan berisi, susunya yang padat, tidak begitu besar tapi nampak montok, puntingnya berwarna merah kecoklatan menonjol ke depan sangat indah dipandang,<br />
pantatnya yang masih padat dan wow … tempiknya … meskipun masih terbungkus cd nampak sedikit menonjol tapi tidak besar. Kulitnya yang halus ….. hmm.. tak sabar aku pengin segera memeluknya.<br />
Waktu aku memandanginya, dia tersenyum dan menghampiri ku, ….<br />
" Pak …….." desahnya ketika sudah berada dipelukanku ………<br />
" Hm …….." itu kata yang bisa ku ucapkan karena bibirku sudah dilumati dengan agresifnya oleh dika ….<br />
Kami saling berciuman, lidahku ku julurkan ke dalam mulutnya dan dika menyambut dengan lidahnya ….. " Oh ….. pak …." desahnya disela-sela ciuman ketika kami melepas sebentar untuk bernafas.<br />
<br />
- Pelan-pelan cd nya ku tarik ke bawah dan akhirnya lepas, …<br />
kini dika telah telanjang bulat, sambil masih berciuman pantatnya ku pijit, ku elus-elus berputar putar, dia semakin agresif mencumbui bibirku …..<br />
Tangan kananku yang sedari tadi meremasi pantatnya, sekarang pindah ke tempiknya yang bulu jembutnya tidak begitu lebat, ku elus-elus bagian luar tempiknya ….. dia mendesah dan melepas ciumannya ……<br />
Kemudian tangan kananku dengan sangat pelan ku masukkan ke belahan daging dipangkal pahanya … sedikit demi sedikit kemudian kutemukan itilnya yang sudah nampak kenyal dan membesar, ku usap-usap itilnya pelan-pelan, dika langsung mengelinjang, ……<br />
kemudian tangannya yang sejak tadi merangkul di pundakku turun ke bawah dan melepas cd ku, begitu cd lepas, peliku yang sejak tadi sudah ngaceng di pegangnya …. jarinya yang halus memegangi peliku dan mengocok-ngocokkan pelan-pelan, ketika dia mengusap kepala penis dengan ibu jarinya …. rasanya nikmat sekali.<br />
Tangan kananku masih meraba raba tempiknya ketika dia menghentikan elusannya di peliku, katanya " Pak kita mandi dulu ……."<br />
Tanganku lalu ku lepas dari tempiknya dan kami berdua mandi dengan shower sambil berpelukan.<br />
<br />
- Selesai mandi dan berhandukan .. kami langsung menuju ke tempat tidur. Dika duduk di ranjang sedangkan aku masih berdiri di hadapannya. Kemudian dia memegangi peliku yang sudah ngaceng itu sambil mengelus-elus seperti tadi;<br />
" Pak … punya bapak besar pak ….tentu ibu selalu puas dengan bapak "<br />
" He eh dik …" itu saja jawabku karena keenakan peliku di kocok dan dielus kepalanya dengan ibu jarinya.<br />
<br />
- Ketika dia ku suruh oral dia tidak mau, aku maklum barang kali memang belum pernah sama sekali …. lalu ..<br />
" Dik masukkan ke mulut dik "<br />
" Emoh ah pak… dika takut nanti giman-gimana .."<br />
" Ndak popo dik, dah to dicoba dulu …" pintaku<br />
" Rasanya gimana pak … ?" tanyanya<br />
" Dah to di coba nanti kan tahu rasanya .."<br />
<br />
- Lalu dengan sedikit ragu dia mengarahkan ujung peliku ke mulutnya, mula-mula bibirnya menempel di ujung peliku, kemudian dia membuka sedikit bibirnya lalu kepala penis sudah masuh ke mulutnya, lalu dilepas lagi dan berkata " Kok asin ya pak " tanyanya, " Iya ndak popo mamang rasanya begitu.<br />
Selanjutnya dimasukkannya lagi peliku ke mulutnya sedikit demi sedikit, dengan pelan-pelan aku membantu mendorong agar peliku bisa masuk semua di mulutnya. Lalu ku gerak-gerakkan sehingga peliku maju mundur di mulutnya, dan dia juga mulau mengimbangi dengan memaju mundurkan mulutnya.<br />
" Dik … enak sekali dik …" aku merasa keenakan peliku di emut dika … ketika ujung peliku berada di bibirnya; " Dik disedot dik pelinya " …. aku meminta dia untuk menyedot dan ternyata walaupun belum pengalaman sedotannya enak sekali … wow dika kamu dah pinter batinku.<br />
Selanjutnya setelah dia melepas peliku dari mulutnya, aku mendorong dia agar berbaring di ranjang, lalu aku jongkok, kemudian kedua pahanya ku angkat dan ku renggangkan sehingga tempiknya nampak jelas olehku.<br />
Dengan sedikit bernafsu namun halus dan pelan, bibirku sudah menempel di tempiknya.<br />
<br />
- Ku jilati bibir tempik yang sudah merekah karena terangsang, dia mendesah desah, lalu itilnya yang sudah kenyal dan membesar itu ku mainkan dengan lidahku dan dia semakin mendesah dan merintih …<br />
" Oh …. ah ….pak …. ini rasanya apa pak kok enak sekali pak …. aduh ….. pak …. enak sekali pak ……. dia semakin merintih dan mengelinjang ketika itilnya ku isap-isap dengan bibirku …… "oouuh ….. aaauuh … ssssshhh …" dia mendesah sambil memgangi kepalaku, ….. " Pak …..ouhh pak ….. enak sekali pak ….. rasanya apa ini pak …… aduh …. pak ……."<br />
<br />
- Aku merasakan dia akan orgasme, ku lihat liang tempiknya berkedut, lalu aku menindih tubuhnya yang sintal tadi, ku geser posisi tidurnya ke tengah ranjang, kakinya kusuruh mengangkat dan membelitkan di pinggulku, lalu peliku ku masukkan ke tempiknya, pelan-pelan tapi pasti, mula-mula agak sulit karena lobangnya masih sempit, lalu dia mengelinjang dan merintih ketika peliku berangsur angsur masuk ke tempiknya, ada sesuatu yang terasa agak menghalangi ….…" oooouuhh … pak … aduh ……….., hmmmm…….enak sekali pak ….. aaaauuuuhh …" pelan pelan peliku segera ku gerak-gerakkan naik turun dengan halus dan pelan mengingat dia masih gadis, tapi aku belum tahu dia maih perawan apa tidak, aku tak peduli..<br />
<br />
- Aku terus menggerak-gerakkan peliku naik turun, dika juga mengimbangi dengan menggerak-gerakkan pantatnya naik turun mengikuti iramaku …<br />
Kemudian dia menggerakkan pantatnya smakin cepat bibirnya yang sedari tadi kucium dilepaskan, matanya terpejam dan pelukan di punggungku semakin kencang aku tahu dia mau orgasme. …" Pak …… aduh pak ….. oooouuuuh …… aaaauuuh pak ….. aduh pak ….. ini rasane apa pak … enak sekali pak ……. aaaaaaauuuuuhhh ….. ehhhhhhh<br />
" semakin cepat gerakan pinggulnya aku juga mengimbanginya …… lalu dia mengerang dan mengangkat pinggulnya tinggi-tinggi dan ku imbangi menekankan peliku dalam-dalam di tempiknya dan dengan erangan dan lenguhan ……. tubuhnya bergetardan mengejang, tempiknya berdenut-denyut keras sekali kurasakan di peliku, matanya terpejam dan bibirnya merintih ….<br />
" Ooooooh pak ….." itu kata yang keluar dari mulutnya saat dia mengalami orgasme ……….kemudian gerakannya berhenti …. tapi didalam tempiknya masih berkedut dan bergetar …… aku gerakkan peliku sedikit agar dia ada reaksi …. ternya betul …. dia mengelinjang seperti terkejut dan secara reflek menggerak gerakkan pinggulnya naik turun tapi Cuma sebentar.<br />
<br />
- Kembali ku nikmati kedutan dan getaran-getaran di dalam tempiknya. Dia masih mejamkan matanya, bibirku ku dekatkan pada bibrnya lalu ku cium bibir mungil itu, di tidak menyambutnya seperti di awal tadi tapi Cuma diam dan pasrah bibirnya ku lumati. Aku masih menindihnya ketika dia mulai membuka matanya yang nampak sayu seperti orang kecapaian, Lalu dia tersenyum dan mengelus-elus rambutku. …….”Pak ……." hanya itu kata-kata darinya, ku pandangi matanya ….. ku cium pipinya …… " Dik …. " kataku, " Kamu merasakan apa tadi ….” Tanyaku…… " Apa ya pak … pokoknya enak banget pak aku ndak bisa katakan pak ….. yang pasti enak, belum pernah aku merasakan rasa yang seperti itu pak ….. sepertinya aku tadi hampir pingsan ya pak ….?"<br />
" Ndak dik …. , Dika tadi mengalami orgasme, kepuasan hubungan sex ya disitu dik" jelasku.<br />
" Tapi ibu dan kakakku yang sudah nikah ndak pernah cerita kalau hubungan sex bisa orgasme seperti itu pak …"<br />
“ Iya dik belum tentu setiap orang bisa merasakan itu, tinggal tergantung pasangan dan cara memberikan rangsangan agar dia bisa orgasme.<br />
" Ooooo gitu ya pak ….., Lalu dia diam dan masih sambil menikmati sisa sisa orgasmenya, disela-sela sedang menikmati itu dika mengatakan sesuatu,<br />
" Pak kalau aku matur, bapak boleh ndak ?"<br />
" Mau matur apa sayang ?"<br />
" Pak …. aku tadi ikhlas dan rela pak kalau keperawanku yang mengambil bapak"<br />
<br />
- Aku tertegun, ternyata dika masih perawan, aku melihat di mulut tempiknya ada sedikit ceceran bercak darah perawannya dika,… untung tadi dikasih alas baju kaos ku jadi darahnya ndak tercecer di sprei. Aku melepas peliku yang masih menegang ngaceng dari tempiknya, bercak darah perawnnya ku usap dengan kaos yang untuk alas tadi dan ku taruh di sisi ranjang.<br />
Karena aku tadi belum keluar sehingga peli ini masih ngaceng terus, lalu aku merebahkan tubuhku di samping kanan dika, lalu pentil susunya yang ranum itu ku elus-elus dengan tangan dan ku puntir puntir pelan agar dia tidak kesakitan, sesaat dika terdiam dan akhirnya sudah muncul reaksinya lagi, dia mulai merintih dan mendesah lagi,<br />
Suaranya desahan dan rintihannya merangsang birahiku, lalu kembali tempiknya ku usap pelan dan itilnya ku mainkan lagi, dia semakin terangsang dan menggerak gerakkan pinggulnya ke atas, lalu bibirnya kembali ku cium, dengan agresif dika menyambut ciumanku, itu berlangsung tidak lama karena dia sudah sangat terangsang, dan minta peliku dimasukkan kembali ke tempiknya.<br />
<br />
- Aku terlentang dan kusuruh dika naik dan menindih tubuhku, dia sudah berada diatas tubuku dan peliku ku suruh megangi dan memasukkan ke tempiknya;<br />
" Dik .. masukkan pelinya ke tempikmu sayang ….. " dan pelan-pelan peliku kembali menembus tempiknya yang sudah basah dengan cairan sehingga dika tidak merasakan sakit bahkan dia mendesah desah ketika dia menggerakkan pinggulnya naik turun.<br />
" Pak ….. ooooooooouuuuuh …. masih enak terus pak …… enak sekali pak ……"<br />
Desah dan rintihannya semakih hebat disertai dengan gerakan yang semakin tidak berirama karena dika sudah terangsang sekali ……… " Mmmmmmmmhhhhh ………..<br />
Ooooouhhhh pak ……… aku enak banget pak ………. uuuuuhhhhh aduh pak …..pak ………pak ….. dika mau orgasme lagi pak …….. aaaaaaaaaaaauhhhhh …….hsssssss …."<br />
Gerakannya semakin cepat, tubuhnya menggeliat geliat ke kiri ke kanan sesekali kepalanya diangkat keatas sambil mendesah desah dan akhirnya<br />
" aaaaaaaaaaauuuuuhhh ……….. “ tubuhnya bergetar dan mengejang, kakinya yang tadi mengangkang dan ditekuk disamping kiri kanan tubuhku kini diselonjorkan hingga lurus dengan kakiku, ganti kakiku yang ku tekuk untuk memberikan penetrasi peliku di tempiknya, tubuhnya yang tadi menggeliat geliat kini rebah menindih aku lalu ku peluk erat agar dia semakin merasakan kenikmatannya, matanya terpejam, kepalanya menyusup di samping leher kiriku ….. dia orgasme lagi untuk yang kedua kalinya, beberapa detik setelah itu tegangan tubuhnya semakin mengendor dan kakinya kembali ditekuk disamping tubuhku, tapi tubuhnya masih menindihku, nafasnya berangsur-angsur mereda …. dan dia merintih pelan " Pak ….. dika enak sekali pak ……<br />
Bapak pinter sehingga dika bisa merasakan orgasme lagi ….." lalu dia ganti menciumi pipiku, keningku dan bibirku, sesekali dia masih merasakan kenikmatan itu dengan menggerak gerakkan pinggulnya naik turun. …<br />
" Bapak apa ya bisa merasakan orgasme pak" tiba-tiba dia bertanya begitu, " Ya bisa dik, tapi bapak belum sayang, bapak masih ingin dika menikmati dulu .." Lalu dia tanya lagi “ Lha kapan bapak orgasmenya …?" Ku jawab " Nanti sayang, …. nanti kita sama-sama … akan lebih nikmat dari yang sudah tadi ….."<br />
<br />
- Karena aku tahu dia masih perawan dan baru sekali ini merasakan bagaimana nikmatnya bersenggama, aku tidak mengajak dika dengan posisi yang macam-macam takutnya dia merasakan sakit dan nanti bisa trauma, untung saja waktu keperawanannya pecah tadi tidak merasa sakit karena tertutup dengan kenikmatan yang luar biasa sehingga dia tida merasakan sakit sama sekali.<br />
Peliku masih menancap di tempiknya dan sesekali masih merasakan denyutan kenikmatan didalam tempiknya dika, dia enggan untuk melepaskannya karena masih enak katanya. Aku menuruti apa maunya saja biar dia betul-betul merasakan kenikmatan yang luar biasa ini.<br />
Sesaat kemudian dia ku ajak membalikkan tubuhnya, sehingga sekarang aku diatas dan dia dibawah tanpa melepaskan peliku dari tempiknya.<br />
" Dika mau langsung posisi begini apa yang lain sayang …?"<br />
" Posisi yang lain bagaimana pak ..?"<br />
<br />
- Aku lalu melepas peliku dari tempiknya, dia ku suruh tengkurap dan pantatnya ku suruh menungging, lalu aku hampiri dia dari belakang dan ku masukkan peliku di tempiknya lagi, “ Ooouuuww, " dia mengjingkat tapi cuma sesaat dan setelah itu,<br />
Peliku sudah seluruhnya masuk ke tempiknya, kini aku yang menggerakkan peliku keluar masuk, dia hanya menggoyang-goyangkan pinggulnya sambil mendesah-desah, kemudian dia mengangkat tubuhnya sehingga sejajar dan tidak nungging lagi,<br />
" Pak …. enak sekali pak, ….. tapi kok seperti ipus ya pak ……"<br />
Aku tersenyum mendengar kata-katanya, dia mungkin pernah lihat kucing yang lagi senggama …<br />
Posisi itu tidak lama, aku kasihan dia mungkin sudah capek sudah keluar dua kali, kembali kusuruh dia merebahkan tubuhnya terlentang lagi, aku menghampirinya dari samping kanannya, ku angkat paha kanannya menumpang di pingganggku, tempiknya kelihatan merekah sekali, sebelum peliku ku masukkan ke tempiknya, ku geser-geserkan kepala peliku di tempiknya dan kudiamkan sejenak di bibir tempiknya, lalu itilnya ku mainkan lagi dengan jariku, dia merintih dan mendesah lagi : " Oohh ..pak .. apa lagi ini pak … kok tambah enak terus sayang ….. enak sekali …"<br />
<br />
- Aku mendengar kata kata dia memanggilku sayang, libidoku semakin naik, peliku yang tadi di bibir tempiknya ku masukkan pelan-pelan dan bless masuk lagi dengan tanganku yang masih memainkan itilnya, dia semakin blingsatan dan rintihannya semakin hebat karena tadi hanya peli yang masuk tanpa utik-utik di itilnya ….. dia sangat merasakan kenikmatan dan rasangan yang kuar biasa " Ooouuhh sayang ….. pak …….. aduh ………. sayang enak sekali …….ouhhhhhh …… nikmat banget sayang ……. aduh ……. enak banget pak ……… enak sekali sayang ………… nghhhhhhh …….. ouh …….."<br />
Aku semakin bersemangat menggenjotkan peliku di tempiknya, walau pelan-pelan tapi mantap sampai kedalam, dika semakin tidak tahan ……… " Ohhhhh sayang ……….<br />
Dika rasanya mau lagi Pak ……. ouhh ……. ouhhh …….. sayang ………… itilnya mengeras dan tempiknya berdenyut denyut, pinggulnya di naik turunkan.<br />
" Ya sayang " jawabku, " aku juga merasakan begiti sayang …….."<br />
<br />
- Peli ku cabut dan aku kembali posisi menindihnya, dia menngangkangkan kakinya lebar dan bless peliku sudah masuk lagi di tempiknya ….. gerakan dan rintihan dika semakin tak beraturan ……<br />
Ranjang tempat aku dan dika bergumul seolah mau roboh ketika aku dan dika akan orgasme bersama sama karena dika menggerakkan tubuhnya kuat-kuat mengimbangi gerakannku yang juga demikian.<br />
" Bapak ……. sayang ……. aduh ……. ooouuuuhh …. enak sekali sayang …….. terus ….. sayang ,….. hhhhhh ….. ad……uuuuh…….. nikmat sekali sayang …….. ouuuuuh ……..Aduh pak …… dik……ka……..mmmmmaaau …….ooouuuh ….."Aku semakin gencar menggerakkan peliku naik turun dan akhirnya ….." Dika sayang …….. aku juga mau keluar dik " " Ooouuuh i.i….i ..y..a sa….yang ….. a …yy….o …..oooouuuuhhhh ……. hssssssss ………aaaauuuhh, ………. ahhhhh ……….pak ……. " rintihannya terhenti karena merasakan nikmat yang luar biasa.<br />
" Oooh .. dika …. aku juga keuar sayang ………….. uuuuuuuh ……..hhhhhhhhk………hhhhhkkk ahhhhhh ……….<br />
dan jroooot …..jroooot …..jroooot……. maniku membasahi didalam tempiknya dika …<br />
beberapa saat kami diam merasakan kenikmatan yang luar biasa,…..lalu ..<br />
" Dika ……"<br />
" Ya sayang …."<br />
" Kamu merasakan nikmat sayang ?"<br />
" Luar biasa pak, melebihi yang awal tadi, bapak hebat …."<br />
" Kamu juga dah pinter dik ….."<br />
" Kan yang ngajarin bapak to …. "<br />
<br />
- Lalu dia meraih kepalaku lalu didekatkan di wajahnya dan menciumi pipiku.<br />
Sementara peliku masih menancap di tempiknya, masih terasa sisa-sisa denyutan kenikmatan bergetar di tempiknya dika.<br />
Ku pandangi wajahnya yang manis itu dia tersenyum, senyum yang penuh arti bagiku karena dia merasakan apa yang pernah diangankan menjadi kenyataan.<br />
" Dik ….kamu tidak menyesal ?<br />
" Ndak sayang …. sejak dulu aku memimpikan bisa bersama bapak …. sekarang kan sudah kesampaian.<br />
" Tapi perawananmu …? "<br />
" Kan saya sudah matur bapak bahwa dika rela menyerahkan keperawanan dika kepada bapak, demi cintaku kepada bapak …….<br />
" Nanti kalau kamu nikah gimana ?"<br />
" Kan dika aktif olah raga to pak, itu sekarang sudah tdk menjadi ukuran kok sayang "<br />
<br />
- Sambil bilang begitu dia menciumku.<br />
Sementara peliku sudah mulai mengecil dan keluar dengan sendirinya dari tempiknya dika lalu aku merebahkan diri di sampingnya.<br />
" Dik …. kalau janinya jadi gimana ….?" tanyaku lagi.<br />
Dia tersenyum dan berkata;<br />
" Bapak jangan khawatir tapi juga ndak boleh cemburu lho ya"<br />
" Emangnya ada apa ?"<br />
" Biar bapak tidak was-was, nanti kalau pacar dika datang, dika akan ajak dia untuk begini seperti kita sayang, jadi kalau jadi entah itu dari bapak atau dari dia kan bapak sudah aman ……, ini demi kehormatan bapak , makanya bapak ndak boleh cemburu……"<br />
Aku terdiam dan berpikir, pinter juga dia …demi cintanya padaku dia rela bekorban.<br />
<br />
- Ku peluk tubuhnya, ku ciumi pipi da bibirnya ….. untuk melampiaskan rasa sayang dan terima kasihku kepada dia.<br />
Setelah ngobrol sebentar kami tertidur pulaaaas sekali …..<br />
Dika terbagun duluan buktinya aku di bangunkan, saya lihat jam di tanganku menunjukkan jam 1 dini hari ……..<br />
Lalau kami mandi bersama lagi, …. setelah mandi rasanya kok pengin tidur lagi tapi nggak ngantuk, dika hanya mengenakan kaos yang dibeli di Mall tadi tapi ndak pakai celana bahkan cd, kaos yang dipakai panjangnya sampai diatas lutut, kalau dipandang ouuuh merangsang birahi, warnanya hitam kontras sekali dengan warna kulit dika.<br />
Aku memandangi dika yang berdiri sambil menata rambutnya di depan cermin.<br />
Sesekali kaos yang dipakai agak naik lebih tinggi sehingga pahanya hampir kelihatan semua karena kedua tangannya naik ke kepala untuk membetulkan rambutnya. Duh indahnya bentuk tubuh dika yang semalam barusaja ku nikmati.<br />
Tahu kalau aku memperhatikannya dika membalikkan badannya sehingga menghadap kepadaku, dia tersenyum dan menghampiri aku.<br />
" Pak …."<br />
" Apa sayang…"<br />
" Bagaimana kalau saya memanggil Papa aja gimana…?" pintanya.<br />
" Itu lebih bagus sayang …. dan kelihatan lebih mesra.."<br />
“ Ya papa …..” tak lupa senyumnya kembali terkulum dibibirnya.<br />
" Tapi kalau kita ketemu di rumah manggilnya ya bapak lho ya ..nanti akan menimbulkan kecurigaan orang orang tetangga kita " pintaku.<br />
" Iya dong papa…. dika sudah tahu itu sayang …."<br />
<br />
- Dika mendekatkan tubuhnya kepadaku lalu ku peluk dan kurangkul dengan mesra …. kembali aku menciumi pipi dan bibirnya yang mungil itu.<br />
Peliku yang sudah ngaceng ketika memandangi dia tadi dipegang dan dielus lembut oleh dika, aku diam saja dan merasa enak sekali.<br />
Tanpa ku duga tiba-tiba peliku langsung di emut tanpa rasa ragu seperti awal tadi. Rupanya dia sudah tahu caranya buktinya emutan dan sedotannya enak sekali dirasakan.<br />
Lama dika mengulum peliku sambil di main-mainkan, tanganku yang sedari tadi mengelus-elus punggungnya ditariknya dan diarahkan ke punting susunya yang ternyata sidah membesar pertanda dia sudah mulai merasa terangsang dengan memainkan peliku.<br />
Selanjutnya tubuhnya ku tarik dan dia melepas emutannya, dika ku rebahkan di sampingku dan aku segera melorot ke pangkal pahanya.<br />
Tanpa diminta dika sudah membuka selangkangannya lebar lebar sehingga tempiknya nampak jelas dan tanpa pikir panjang tempik itu segera ku jelajahi dengan lidah dan bibirku, dia kembali merintih rintih dan mendesah karena sudah kembali terangsang. Dari tempiknya keluar cairan vagina pertanda dia sudah terangsang sekali.<br />
" Papa …… oh…..aduh papa …. enak sekali pa……oooouuuhhh papa…… papa sayang ….. enak banget sayang ……… dika pengin lagi pa ….. ayo pa ………….. papa ……. aaahhhhhhh …..ssshhhh…… ouuuh ….. papa ayo pa ……… dimasukkan lagi papa …….. oooohhhhhh ……."<br />
<br />
- Aku segera bangkit dan kedua kakinya ku angkat dan ku tekuk sehingga lututnya sampai ke dada, …. lalu peliku ku masukkkan ke tempiknya pelan pelan …….dan bless …. dika merintih …." Ooouuhhhh …. papa sayang ………<br />
Hhhhhhmmmm …… enak papa ………… iya pa ………. enak …… ooouuuuhhh……. paaaa …… dika enak sayang ………..<br />
Agak lama dika merintih dan mendesah … akupun merasakan nikmat yang luar biasa …….. tempiknya yang masih kenyal dan meskipun banyak airnya tapi masih seret dan kuat menjepit peliku ……, diapun pasti merasakan kenikmatan yang luar biasa juga ……… " aaaaaahhhh ………hhhsssss …….. papa ……. oooouuuh …….. enak banget pa………….. papa pinter banget sayang ……….."<br />
<br />
- Tiba-tiba dika meremas pnggungku dengan kuat …… matanya terpejam, dan gerakan pinggulnya mulai cepat dan kuat ……. rintihan dan desahannya semakin keras ….. nafasnya memburu …… " Papa ……… oooouuhhhh papa ……… dddikkaaa …. mmmau da…..ppet …laa……mmmm," belum sempat dia melanjutkan rintihannya bibirnya sudah ku lumat dengan bibirku ……………….<br />
…."…Mmmmmh ……." ketika ciumanku lepas dia langsung merintih " oooouuuh …. papa " ……. " Iya ma ……. ayo sayang … papa mau keluar …."<br />
Aku mempercepat gerakan ku dan dika juga demikian dan …….. " aaaauuhh … " tempiknya berdenyut keras sekali bersamaan dengan jrooooot … jrooot….jroooooot maniku kembali memancar didalam tempiknya, ….. sesaat kami diam sambil menikmati orgasme yang baru saja berlangsung ……………..<br />
Kemudian aku gerakkan lagi peliku naik turun dan ……. kembali dika menegang dan tempiknya berdenyut denyut …."<br />
Ahh papa …. dika dapat lagi papa ……. " badannya bergetar dan mengejang ……. tangannya memeluk punggungku erat erat, aku juga melakukan penetrasi agar orgasmenya jadi lebih nikmat ….. . Dika merasakan kenikmatan luar biasa, akupun juga demikian ….<br />
<br />
- Peliku meskipun masih agak semi ngaceng ku tarik keluar dari tempiknya,….. Ku ciumi dika yang terkulai lemas di ranjang. Lalu aku merebahkan tubuhku disisnya. Kulihat jam sudah menunjukkan hampir pukul 3 pagi, setelah kami mebersihkan diri lalu kembali tidur lagi sambil berpelukan mesra sekali.<br />
Jam 6.30 aku bangun duluan …. kubiaarkan dika yang masih pulas tidurnya karena kecapekan … ku pandangi tubuhnya yang masih setengah telanjang karena sebagian tertutup selimut, tak kusangka semalam aku menikmati tubuh yang masih sintal dan wajah yang manis milik dika anak tetanggaku.<br />
Yang paling kuherankan, dia dengan ikhlas memberikan perawannya kepadaku karena sejak mulai di SMP dia mengagumi aku katanya. Lepas dari itu semua aku tetap akan bertanggung jawab bila terjadi sesuatu terhadap dika kelak.<br />
Hmm …. aku menggumam sendiri, lalu aku beranjak mandi. Ketika aku selesai mandi dika masih tetap pulas tidurnya.<br />
Karena sudah jam 7 pagi, pelan-pelan ku cium pipi dan keningnya, lalu dia membuka matanya sambil masih merasa malas malasan … " Papa dah mandi to …? " tanyanya. " Sudah sayang …, tadi sengaja dika ku biarkan tidur karena nampak capek banget, makanya tidak ku bangunkan dulu … "<br />
" Iiiihh malu aku …. cewek kok bangunnya kesiangan …. " berkata begitu sambil beranjak dari ranjang … hanya baju kaos semalam yang menutupi tubuhnya. " Dika mandi dulu ya pa .. " berkata begitu dika sambil berjalan menuju kamar mandi.<br />
<br />
- Ketika dia mandi aku coba melihat barang barang di tasnya dika yang baru saja dibeli di mall tadi malam…. aku terkejut ternyata dia sudah menyiapkan perlengkapan untuk ganti seperti cd, bra, bedak dan lipstick dll perlengkapan wanita, berarti setelah ketemu aku tadi malam dia sudah memperhitungkan.<br />
Hebat ……. gadis manis, lugu ternyata memendam cinta mendalam kepadaku dan rela menyerahkan salah satu miliknya yang paling berharga kepadaku demi cintanya. Dalam hati aku berkata "<br />
Dika …. cintamu tidak bertepuk sebelah tangan sayang … aku juga akan mencintai kamu walau semuanya hanya di balik layar serta perbedaan usia yang cukup jauh tidak menjadi penghalang cinta kita sayang " …<br />
Dika sudah selesai mandi dan mulai bersolek … " hmmm cantiknya istri mudaku … tak kusangka aku bisa memilkimu" batinku berkata begitu.<br />
Sebelum dika mengoleskan lipstick di bibirnya dia megnhampiri aku dan …." Papa …." kami berpelukan dan bibir mungil itu ku cium dan ku lumat lagi.<br />
Agak lama kami berpelukan karena dika seakan tidak mau lepas dariku dan ingin selalu dekat.<br />
<br />
" Dika sayang ….. hari sudah siang sayang … papa nanti pulang yang …. dika jaga diri baik baik ya …. percayalah kita pasti akan bertemua lagi, setiap papa kesini nanti dika papa beri tahu sayang …."<br />
Dia tidak berkata apa-apa, Cuma dari matanya mencucurkan air mata ……….<br />
" Ya pa …. selamat jalan nanti kalau pulang dan hati-hati….." lalu dia memlukku lagi.<br />
Singkatnya setelah cek out kami langsung memanggil taxi, tak lama kemudian taxi sudah meluncur menyusuri jalan di surabaya yang kini sudah banyak macet.<br />
<br />
- Aku mengantar dika yang ternyata tempat kostnya tidak jauh dari penginapan dimana sopirku istirahat disana.<br />
Setelah dika turun aku langsung menuju penginapan tersebut dan ku lihat sopirku masih membersihkan mobilnya.<br />
Setelah persiapan selesai tiba tiba hp ku berdering, …. ternyata dika yang telpun. " Pa …. aku ikut pulang ya … karena aku sudah lama tidak pulang .."<br />
" Iya .. ya .. dik …nanti tak jemput … kamu siap-siap dulu aja. "<br />
" Sudah kok pa … baju-baju dah masuk tas semua …"<br />
" Ya oke lah … sebetar lagi Bapak nyampai disitu .."<br />
<br />
- Tilpun lalu ditutup .. aku segera mengajak sopirku berangkat …dengan waktu yang singkat karena dekat kami sudah sampai di tempat kost dika.<br />
Singkatnya dika sudah bergabung dengan kami untuk kembali menuju kota ku. Ketika kami berhenti istirahat dan makan, dika pamit ke toilet, dan tidak ku sangka sopirku ngledek aku,<br />
" Pak …. itu teman bapak yang ada janji dengan bapak semalam?" … sambil cengengesan sopirku menanyakan dika.<br />
" Hus .. kamu ni mau tahu aja … " jawabku sambil pundaknya ku tepuk.<br />
" Kalau itu sih … 7 hari berturut-turut ndak papa pak …" ledeknya kembali.<br />
" Tapi kau diam lho ya … kalau ini sampai orang tahu berarti kamu yang bocorin" ,..<br />
"Beres boss hamba patuh dan tabik …. he he he …<br />
" Uhh .. cengengesan kamu ….. sambil ku uyeg rambutnya yang gondrong itu.<br />
Singkatnya setelah makan .. kami melanjutkan perjalanan pulang, kami selamat sampai ke tujuan rumah masing-masing.<br />
Hari-hari seterusnya kami ( saya dan dika ) selalu berkomunikasi dan sudah beberapa kali mengulangi apa yang kami lakukan di kamar 412 itu sampai sekarang.<br />
Cerita ini masih ada lanjutannya lho ..tapi aku capek nulisnya ….. nanti yaaa tunggu aja…. cup cup cup …. mmmmmmuuah …. daaaaaa.*****TAMAT<br />
<br />
<br />
Para Pembaca Cerita Porn ABG Ingin Membaca Cerita Dewasa Yang Sebelumnya Klik <b><a href="http://newcerporn.blogspot.com/">Di Sini</a></b> ya Para Pembaca Cerita Porn ABG...<br />
<br />
Para Pembaca Cerita Porn ABG Ingin Mendaftar Dan Mencoba Keberuntungan Klik <b><a href="http://angelpoker.com/">Di Sini</a></b> Ya Para Pembaca Cerita Porn ABG...Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09716102203921425427noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4919192983423598269.post-90545562605935159242016-04-04T03:23:00.000-07:002016-04-04T03:23:56.827-07:00CERITA PORN ABG | TIBA-TIBA JADI HORNY<div style="text-align: center;">
<a href="http://angelpoker.com/"><img alt="angelpoker.com" height="400" src="http://susumontok.com/wp-content/uploads/2015/08/foto-payudara-termontok-cwe-cntik-di-fb.jpg" title="" width="300" /></a></div>
<h2>
<br />CERITA SEX | CERITA HOT | CERITA DEWASA | CERITA SEX DEWASA | CERITA HOT DEWASA | CERITA PORN ABG | <span style="font-weight: normal;">Cerita yang saya buat ini bisa membuat adek kecil naik dan membuat gairah loh dengan judul - " Tiba-Tiba Jadi Horny "</span></h2>
<br />
- Umurku yang sekarang menginjak 17 tahun aku anak kedua dari ayahku manado dan ibuku sunda dengan perpaduan dari orangtuaku jadi kulitku putih bersih perkenalkan terlebih dahulu namaku Kinan tinggi badanku 169 cm dengan berat 52 kg dan ukuran payudaraku 36B, rata rata dikeluargaku berbadan langsing jadi aku tidak selalu untuk berdiet malah<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="http://angelpoker.com/"><img alt="angelpoker.com" height="400" src="http://susumontok.com/wp-content/uploads/2015/08/foto-payudara-termontok-cwe-cntik-di-fb-1.jpg" title="" width="300" /></a></div>
<br />
<b><a href="http://newcerporn.blogspot.com/">CERITA PORN ABG</a></b> - Tiba-Tiba Jadi Horny | :: Suatu sore dalam perjalanan pulang sehabis latihan cheers di sekolah, aku disuruh ayah mengantarkan surat-surat penting ke rumah temannya yang biasa dipanggil Om Tanto. Kebetulan rumahnya memang melewati rumah kami karena letaknya di kompleks yang sama di perumahan elit selatan Jakarta.<br />
Om Tanto ini walau usianya sudah di akhir kepala 4, namun wajah dan gayanya masih seperti anak muda. Dari dulu diam-diam aku sedikit naksir padanya. Habis selain ganteng dan rambutnya sedikit beruban, badannya juga tinggi tegap dan hobinya berenang serta tenis. Ayah kenal dengannya sejak semasa kuliah dulu, oleh sebab itu kami lumayan dekat dengan keluarganya.<br />
<br />
** Kedua anaknya sedang kuliah di Amerika, sedang istrinya aktif di kegiatan sosial dan sering pergi ke pesta-pesta. Ibu sering diajak oleh si Tante Mela, istri Om Tanto ini, namun ibu selalu menolak karena dia lebih senang di rumah.<br />
Dengan diantar supir, aku sampai juga di rumahnya Om Tanto yang dari luar terlihat sederhana namun di dalam ada kolam renang dan kebun yang luas. Sejak kecil aku sudah sering ke sini, namun baru kali ini aku datang sendiri tanpa ayah atau ibuku.<br />
Masih dengan seragam cheers-ku yang terdiri dari rok lipit warna biru yang panjangnya belasan centi diatas paha, dan kaos ketat tanpa lengan warna putih, aku memencet bel pintu rumahnya sambil membawa amplop besar titipan ayahku.<br />
<br />
** Ayah memang sedang ada bisnis dengan Om Tanto yang pengusaha kayu, maka akhir-akhir ini mereka giat saling mengontak satu sama lain. Karena ayah ada rapat yang tidak dapat ditunda, maka suratnya tidak dapat dia berikan sendiri.<br />
Seorang pembantu wanita yang sudah lumayan tua keluar dari dalam dan membukakan pintu untukku. Sementara itu kusuruh supirku menungguku di luar.<br />
<br />
- Ketika memasuki ruang tamu, si pembantu berkata.<br />
<br />
" Tuan sedang berenang, Non. Tunggu saja di sini biar saya beritahu Tuan kalau Non sudah datang."<br />
" Makasih, Bi." jawabku sambil duduk di sofa yang empuk.<br />
<br />
'' Sudah 10 menit lebih menunggu, si bibi tidak muncul-muncul juga, begitu pula dengan Om Tanto. Karena bosan, aku jalan-jalan dan sampai di pintu yang ternyata menghubungkan rumah itu dengan halaman belakang dan kolam renangnya yang lumayan besar. Kubuka pintunya dan di tepi kolam kulihat Om Tanto yang sedang berdiri dan mengeringkan tubuh dengan handuk.<br />
<br />
" Ooh.." pekikku dalam hati demi melihat tubuh atletisnya terutama bulu-bulu dadanya yang lebat, dan tonjolan di antara kedua pahanya.<br />
<br />
'' Wajahku agak memerah karena mendadak aku jadi horny, dan payudaraku terasa gatal. Om Tanto menoleh dan melihatku berdiri terpaku dengan tatapan tolol, dia pun tertawa dan memanggilku untuk menghampirinya.<br />
“Halo KInan, apa kabar kamu..?” sapa Om Tanto hangat sambil memberikan sun di pipiku.<br />
<br />
- Aku pun balas sun dia walau kagok.<br />
<br />
" Oh, baik Om. Om sendiri apa kabar..?"<br />
" Om baik-baik aja. Kamu baru pulang dari sekolah yah..?" tanya Om Tanto sambil memandangku dari atas sampai ke bawah.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="http://angelpoker.com/"><img alt="angelpoker.com" height="400" src="http://susumontok.com/wp-content/uploads/2015/08/foto-payudara-termontok-cwe-cntik-di-fb-2.jpg" title="" width="300" /></a></div>
<br />
:: Tatapannya berhenti sebentar di dadaku yang membusung terbungkus kaos ketat, sedangkan aku sendiri hanya dapat tersenyum melihat tonjolan di celana renang Om Tanto yang ketat itu mengeras.<br />
<br />
" Iya Om, baru latihan cheers. Tante Mella mana Om..?" ujarku basa-basi.<br />
" Tante Mella lagi ke Bali sama teman-temannya. Om ditinggal sendirian nih." balas Om Tanto sambil memasang kimono di tubuhnya.<br />
" Ooh.." jawabku dengan nada sedikit kecewa karena tidak dapat melihat tubuh atletis Om Tanto dengan leluasa lagi.<br />
" Ke dapur yuk..!"<br />
" Kamu mau minum apa Rin..?" tanya Om Tanto ketika kami sampai di dapur.<br />
" Air putih aja Om, biar awet muda." jawabku asal.<br />
Sambil menunggu Om Tanto menuangkan air dingin ke gelas, aku pindah duduk ke atas meja di tengah-tengah dapurnya yang luas karena tidak ada bangku di dapurnya.<br />
" Duduk di sini boleh yah Om..?" tanyaku sambil menyilangkan kaki kananku dan membiarkan paha putihku makin tinggi terlihat.<br />
" Boleh kok Rin." kata Om Tanto sambil mendekatiku dengan membawa gelas berisi air dingin.<br />
<br />
** Namun entah karena pandangannya terpaku pada cara dudukku yang menggoda itu atau memang beneran tidak sengaja, kakinya tersandung ujung keset yang berada di lantai dan Om Tanto pun limbung ke depan hingga menumpahkan isi gelas tadi ke baju dan rokku.<br />
<br />
" Aaah..!" pekikku kaget, sedang kedua tangan Om Tanto langsung menggapai pahaku untuk menahan tubuhnya agar tidak jatuh.<br />
" Aduh.., begimana sih..? Om nggak sengaja Rin. Maaf yah, baju kamu jadi basah semua tuh. Dingin nggak airnya tadi..?" tanya Om Tanto sambil buru-buru mengambil lap dan menyeka rok dan kaosku.<br />
<br />
'' Aku yang masih terkejut hanya diam mengamati tangan Om Tanto yang berada di atas dadaku dan matanya yang nampak berkonsentrasi menyeka kaosku. Putingku tercetak semakin jelas di balik kaosku yang basah dan hembusan napasku yang memburu menerpa wajah Om Tanto.<br />
<br />
" Om.. udah Om..!" kataku lirih.<br />
<br />
'' Dia pun menoleh ke atas memandang wajahku dan bukannya menjauh malah meletakkan kain lap tadi di sampingku dan mendekatkan kembali wajahnya ke wajahku dan tersenyum sambil mengelus rambutku.<br />
<br />
" Kamu cantik, KInan.." ujarnya lembut.<br />
<br />
** Aku jadi tertunduk malu tapi tangannya mengangkat daguku dan malahan menciumku tepat di bibir. Aku refleks memejamkan mata dan Om Tanto kembali menciumku tapi sekarang lidahnya mencoba mendesak masuk ke dalam mulutku.<br />
Aku ingin menolak rasanya, tapi dorongan dari dalam tidak dapat berbohong. Aku balas melumat bibirnya dan tanganku meraih pundak Om Tanto, sedang tangannya sendiri meraba-raba pahaku dari dalam rokku yang makin terangkat hingga terlihat jelas celana dalam dan selangkanganku.<br />
Ciumannya makin buas, dan kini Om Tanto turun ke leher dan menciumku di sana. Sambil berciuman, tanganku meraih pengikat kimono Om Tanto dan membukanya. Tanganku menelusuri dadanya yang bidang dan bulu-bulunya yang lebat, kemudian mengecupnya lembut.<br />
<br />
** Sementara itu tangan Om Tanto juga tidak mau kalah bergerak mengelus celana dalamku dari luar, kemudian ke atas lagi dan meremas payudaraku yang sudah gatal sedari tadi.<br />
Aku melenguh agak keras dan Om Tanto pun makin giat meremas-remas dadaku yang montok itu. Perlahan dia melepaskan ciumannya dan aku membiarkan dia melepas kaosku dari atas. Kini aku duduk hanya mengenakan bra hitam dan rok cheersku itu.<br />
Om Tanto memandangku tidak berkedip. Kemudian dia bergerak cepat melumat kembali bibirku dan sambil french kissing, tangannya melepas kaitan bra-ku dari belakang dengan tangannya yang cekatan.<br />
Kini dadaku benar-benar telanjang bulat. Aku masih merasa aneh karena baru kali ini aku telanjang dada di depan pria yang bukan pacarku. Om Tanto mulai meremas kedua payudaraku bergantian dan aku memilih untuk memejamkan mata dan menikmati saja.<br />
<br />
'' Tiba-tiba aku merasa putingku yang sudah tegang akibat nafsu itu menjadi basah, dan ternyata Om Tanto sedang asyik menjilatnya dengan lidahnya yang panjang dan tebal. Uh.., jago sekali dia melumat, mencium, menarik-narik dan menghisap-hisap puting kiri dan kananku.<br />
Tanpa kusadari, aku pun mengeluarkan erangan yang lumayan keras, dan itu malah semakin membuat Om Tanto bernafsu.<br />
<br />
" Oom.. aah.. aah..!"<br />
" Rin, kamu kok seksi banget sih..? Om suka banget sama badan kamu, bagus banget. Apalagi ini.." godanya sambil memelintir putingku yang makin mencuat dan tegang.<br />
" Ahh.., Om.. gelii..!" balasku manja.<br />
" Sshh.. jangan panggil 'Om', sekarang panggil 'Tanto' aja ya, Rin. Kamu kan udah gede..” ujarnya.<br />
" Iya deh, Om." jawabku nakal dan Om Tanto pun sengaja memelintir kedua putingku lebih keras lagi.<br />
" Eeeh..! Om.. eh Tanto.. geli aah..!" kataku sambil sedikit cemberut namun dia tidak menjawab malahan mencium bibirku mesra.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="http://angelpoker.com/"><img alt="angelpoker.com" height="400" src="http://susumontok.com/wp-content/uploads/2015/08/foto-payudara-termontok-cwe-cntik-di-fb-3.jpg" title="" width="300" /></a></div>
<br />
:: Entah kapan tepatnya, Om Tanto berhasil meloloskan rok dan celana dalam hitamku, yang pasti tahu-tahu aku sudah telanjang bulat di atas meja dapur itu dan Om Tanto sendiri sudah melepas celana renangnya, hanya tinggal memakai kimononya saja.<br />
Kini Om Tanto membungkuk dan jilatannya pindah ke selangkanganku yang sengaja kubuka selebar-lebarnya agar dia dapat melihat isi vaginaku yang merekah dan berwarna merah muda.<br />
<br />
** Kemudian lidah yang hangat dan basah itu pun pindah ke atas dan mulai mengerjai klitorisku dari atas ke bawah dan begitu terus berulang-ulang hingga aku mengerang tidak tertahan.<br />
<br />
" Aeeh.. uuh.. Rob.. aawh.. ehh..!"<br />
<br />
** Aku hanya dapat mengelus dan menjambak rambut Om Tanto dengan tangan kananku, sedang tangan kiriku berusaha berpegang pada atas meja untuk menopang tubuhku agar tidak jatuh ke depan atau ke belakang.<br />
Badanku terasa mengejang serta cairan vaginaku terasa mulai meleleh keluar dan Om Tanto pun menjilatinya dengan cepat sampai vaginaku terasa kering kembali.<br />
<br />
'' cBadanku kemudian direbahkan di atas meja dan dibiarkannya kakiku menjuntai ke bawah, sedang Om Tanto melebarkan kedua kakinya dan siap-siap memasukkan penisnya yang besar dan sudah tegang dari tadi ke dalam vaginaku yang juga sudah tidak sabar ingin dimasuki olehnya.<br />
Perlahan Om Tanto mendorong penisnya ke dalam vaginaku yang sempit dan penisnya mulai menggosok-gosok dinding vaginaku. Rasanya benar-benar nikmat, geli, dan entah apa lagi, pokoknya aku hanya memejamkan mata dan menikmati semuanya.<br />
<br />
" Aawww.. gede banget sih Rob..!" ujarku karena dari tadi Om Tanto belum berhasil juga memasukkan seluruh penisnya ke dalam vaginaku itu.<br />
" Iyah.., tahan sebentar yah Sayang, vagina kamu juga sempitnya.. ampun deh..!"<br />
<br />
'' Aku tersenyum sambil menahan gejolak nafsu yang sudah menggebu.<br />
Akhirnya setelah lima kali lebih mencoba masuk, penis Om Tanto berhasil masuk seluruhnya ke dalam vaginaku dan pinggulnya pun mulai bergerak maju mundur. Makin lama gerakannya makin cepat dan terdengar Om Tanto mengerang keenakan.<br />
<br />
" Ah Rin.. enak Rin.. aduuh..!"<br />
" Iii.. iyaa.. Om.. enakk.. ngentott.. Om.. teruss.. eehh..!" balasku sambil merem melek keenakan.<br />
<br />
'' Om Tanto tersenyum mendengarku yang mulai meracau ngomongnya. Memang kalau sudah begini biasanya keluar kata-kata kasar dari mulutku dan ternyata itu membuat Om Tanto semakin nafsu saja.<br />
<br />
" Awwh.. awwh.. aah..!" orgasmeku mulai lagi.<br />
<br />
** Tidak lama kemudian badanku diperosotkan ke bawah dari atas meja dan diputar menghadap ke depan meja, membelakangi Om Tanto yang masih berdiri tanpa mencabut penisnya dari dalam vaginaku. Diputar begitu rasanya cairanku menetes ke sela-sela paha kami dan gesekannya benar-benar nikmat.<br />
Kini posisiku membelakangi Om Tanto dan dia pun mulai menggenjot lagi dengan gaya doggie style. Badanku membungkuk ke depan, kedua payudara montokku menggantung bebas dan ikut berayun-ayun setiap kali pinggul Om Tanto maju mundur.<br />
<br />
'' Aku pun ikut memutar-mutar pinggul dan pantatku. Om Tanto mempercepat gerakannya sambil sesekali meremas gemas pantatku yang semok dan putih itu, kemudian berpindah ke depan dan mencari putingku yang sudah sangat tegang dari tadi.<br />
<br />
" Awwh.. lebih keras Om.. pentilnya.. puterr..!" rintihku dan Om Tanto serta merta meremas putingku lebih keras lagi dan tangan satunya bergerak mencari klitorisku.<br />
<br />
** Kedua tanganku berpegang pada ujung meja dan kepalaku menoleh ke belakang melihat Om Tanto yang sedang merem melek keenakan. Gila rasanya tubuhku banjir keringat dan nikmatnya tangan Om Tanto di mana-mana yang menggerayangi tubuhku.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="http://angelpoker.com/"><img alt="angelpoker.com" height="400" src="http://susumontok.com/wp-content/uploads/2015/08/foto-payudara-termontok-cwe-cntik-di-fb-5.jpg" title="" width="306" /></a></div>
<br />
::Putingku diputar-putar makin keras sambil sesekali payudaraku diremas kuat. Klitorisku digosok-gosok makin gila, dan hentakan penisnya keluar masuk vaginaku makin cepat. Akhirnya orgasmeku mulai lagi. Bagai terkena badai, tubuhku mengejang kuat dan lututku lemas sekali. Begitu juga dengan Om Tanto, akhirnya dia ejakulasi juga dan memuncratkan spermanya di dalam vaginaku yang hangat.<br />
<br />
" Aaah.. Riin..!" erangnya.<br />
<br />
Om Tanto melepaskan penisnya dari dalam vaginaku dan aku berlutut lemas sambil bersandar di samping meja dapur dan mengatur napasku. Om Tanto duduk di sebelahku dan kami sama-sama masih terengah-engah setelah pertempuran yang seru tadi.<br />
<br />
" Sini Om..! KInan bersihin sisanya tadi..!" ujarku sambil membungkuk dan menjilati sisa-sisa cairan cinta tadi di sekitar selangkangan Om Tanto.<br />
<br />
** Om Tanto hanya terdiam sambil mengelus rambutku yang sudah acak-acakan. Setelah bersih, gantian Om Tanto yang menjilati selangkanganku, kemudian dia mengumpulkan pakaian seragamku yang berceceran di lantai dapur dan mengantarku ke kamar mandi.<br />
<br />
'' Setelah mencuci vaginaku dan memakai seragamku kembali, aku keluar menemui Om Tanto yang ternyata sudah memakai kaos dan celana kulot, dan kami sama-sama tersenyum.<br />
<br />
" Rin, Om minta maaf yah malah begini jadinya, kamu nggak menyesal kan..?" ujar Om Tanto sambil menarik diriku duduk di pangkuannya.<br />
" Enggak Om, dari dulu KInan emang senang sama Om, menurut KInan Om itu temen ayah yang paling ganteng dan baik." pujiku.<br />
" Makasih ya Sayang, ingat kalau ada apa-apa jangan segan telpon Om yah..?" balasnya.<br />
" Iya Om, makasih juga yah permainannya yang tadi, Om jago deh."<br />
" Iya Rin, kamu juga. Om aja nggak nyangka kamu bisa muasin Om kayak tadi."<br />
" He.. he.. he.." aku tersipu malu.<br />
" Oh iya Om, ini titipannya ayah hampir lupa." ujarku sambil buru-buru menyerahkan titipan ayah pada Om Tanto.<br />
" Iya, makasih ya KInan sayang.." jawab Om Tanto sambil tangannya meraba pahaku lagi dari dalam rokku.<br />
" Aah.. Om, KInan musti pulang nih, udah sore." elakku sambil melepaskan diri dari Om Tanto.<br />
<br />
'' Om Tanto pun berdiri dan mencium pipiku lembut, kemudian mengantarku ke mobil dan aku pun pulang.<br />
Di dalam mobil, supirku yang mungkin heran melihatku tersenyum-senyum sendirian mengingat kejadian tadi pun bertanya.<br />
<br />
" Non, kok lama amat sih nganter amplop doang..? Ditahan dulu yah Non..?"<br />
Sambil menahan tawa aku pun berkata, “Iya Pak, dikasih "wejangan" pula..”<br />
Supirku hanya dapat memandangku dari kaca spion dengan pandangan tidak mengerti dan aku hanya membalasnya dengan senyuman rahasia. He..he..he..<br />
!...*****Tamat.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="http://angelpoker.com/"><img alt="angelpoker.com" height="400" src="http://susumontok.com/wp-content/uploads/2015/08/foto-payudara-termontok-cwe-cntik-di-fb-6.jpg" title="" width="300" /></a></div>
<br />
Para Pembaca Cerita Hot Dewasa Ingin Membaca Cerita Hot Dewasa Yang Sebelumnya <b><a href="http://newcerporn.blogspot.com/">Klik Di Sini</a></b> ya Para Pembaca Cerita Hot Dewasa...<br />
<br />
Para Pembaca Cerita Hot Dewasa Ingin Mendaftar Dan Mencoba Keberuntungan <b><a href="http://angelpoker.com/">Klik Di Sini</a></b> Ya Para Pembaca Hot Dewasa...Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09716102203921425427noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4919192983423598269.post-74358943165885553492016-03-29T04:25:00.000-07:002016-03-29T04:25:30.365-07:00CERITA PORN ABG | BELAIANMU BEGITU NIKMAT<h2>
Cerita Sex | Cerita Hot | Cerita Sex Dewasa | Cerita Hot Dewasa | Cerita Dewasa | Cerita Porn ABG - <span style="font-weight: normal;">Belaianmu Begitu Nikmat... Bapak mertuaku yang umurnya sudah berusia 60 tahun baru saja pension dari pekerjaan yaitu sebagai anggota ABRI seharusnya beliau pensiun disaat umurnya 55 tahun tapi karena tenaganya masih mempunpuni jadi tenaga beliau dikaryakan, karena memang mertuaku ini suka beraktivitas jadinya ia memutuskan untuk kembali ke kampung halamannya untuk mengurusi kebu apel yang luas dan menikmati di hari tuanya.</span></h2>
<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="http://angelpoker.com/"><img alt="angelpoker.com" height="300" src="http://susumontok.com/wp-content/uploads/2016/03/cewe-seksi-dan-hot-Abg-Imut-Montok-3.jpg" title="" width="400" /></a></div>
<br />
<b><a href="http://newcerporn.blogspot.com/">CERITA PORN ABG - Belaianmu Begitu Nikmat </a></b>| :: Ibu mertuaku (Bu Mar, samaran) walaupun sudah berumur sekitar 45 tahun, tetapi penampilannya jauh lebih muda dari umurnya. Badannya saja tidak gemuk gombyor seperti biasanya ibu-ibu yang sudah berumur, walau tidak cantik tetapi berwajah ayu dan menyenangkan untuk dipandang.<br />
Penampilan ibu mertuaku seperti itu mungkin karena selama di Jakarta kehidupannya selalu berkecukupan dan telaten mengikuti senam secara berkala dengan kelompoknya. Beberapa bulan yang lalu, aku mengambil cuti panjang dan mengunjunginya bersama Istriku (anak tunggal mertuaku) dan anakku yang baru berusia 2 tahun.<br />
Kedatangan kami disambut dengan gembira oleh kedua orang mertuaku, apalagi sudah setahun lebih tidak bertemu sejak mertuaku kembali ke kampungnya. Pertama-tama, aku di peluk oleh Pak Tom mertuaku dan istriku dipeluk serta diciumi oleh ibunya dan setelah itu istriku segera mendatangi ayahnya serta memeluknya dan Bu Mar mendekapku dengan erat sehingga terasa payudaranya mengganjal empuk di dadaku dan tidak terasa penisku menjadi tegang karenanya.<br />
<br />
** Dalam pelukannya, Bu Mar sempat membisikkan Sur…(namaku).., Ibu kangen sekali denganmu”, sambil menggosok-gosokkan tangannya di punggungku, dan untuk tidak mengecewakannya kubisiki juga, “Buuu…, Saya juga kangen sekali dengan Ibu”, dan aku menjadi sangat kaget ketika ibu mertuaku sambil tetap masih mendekapku membisikiku dengan kata-kata,<br />
“Suuur…, Ibu merasakan ada yang mengganjal di perut Ibu”, dan karena kaget dengan kata-kata itu, aku menjadi tertegun dan terus saling melepaskan pelukan dan kuperhatikan ibu mertuaku tersenyum penuh arti.<br />
Setelah dua hari berada di rumah mertua, aku dan istriku merasakan ada keanehan dalam rumah tangga mertuaku, terutama pada diri ibu mertuaku. Ibu mertuaku selalu saja marah-marah kepada suaminya apabila ada hal-hal yang kurang berkenan<br />
Sedangkan ayah mertuaku menjadi lebih pendiam serta tidak meladeni ibu mertuaku ketika beliau sedang marah-marah dan ayah mertuaku kelihatannya lebih senang menghabiskan waktunya di kebun Apelnya, walaupun di situ hanya duduk-duduk seperti sedang merenung atau melamun. Istriku sebagai anaknya tidak bisa berbuat apa-apa dengan tingkah laku orang tuanya terutama dengan ibunya, yang sudah sangat jauh berlainan dibanding sewaktu mereka masih berada di Jakarta, kami berdua hanya bisa menduga-duga saja dan kemungkinannya beliau itu terkena post power syndrome.<br />
Karena istriku takut untuk menanyakannya kepada kedua orang tuanya, lalu Istriku memintaku untuk mengorek keterangan dari ibunya dan supaya ibunya mau bercerita tentang masalah yang sedang dihadapinya, maka istriku memintaku untuk menanyakannya sewaktu dia tidak sedang di rumah dan sewaktu ayahnya sedang ke kebun Apelnya.<br />
<br />
** Di pagi hari ke 3 setelah selesai sarapan pagi, istriku sambil membawa anakku, pamitan kepada kedua orang tuanya untuk pergi mengunjungi Budenya di kota Kediri, yang tidak terlalu jauh dari Malang dan kalau bisa akan pulang sore nanti.<br />
<br />
" Lho…, Mur (nama istriku), kok Mas mu nggak diajak..?", tanya ibunya. " Laah.., nggak usahlah Buuu…, biar Mas Sur nemenin Bapak dan Ibu, wong nggak lama saja kok", sahut istriku sambil mengedipkan matanya ke arahku dan aku tahu apa maksud kedipan matanya itu, sedangkan ayahnya hanya berpesan pendek supaya hati-hati di jalan karena hanya pergi dengan cucunya saja.<br />
<br />
** Tidak lama setelah istriku pergi, Pak Tompun pamitan dengan istrinya dan aku, untuk pergi ke kebun apelnya yang tidak terlalu jauh dari rumahnya sambil menambahkan kata-katanya,<br />
" Nak Suuur…, kalau nanti mau lihat-lihat kebun, susul bapak saja ke sana".<br />
<br />
** Sekarang yang di rumah hanya tinggal aku dan ibu mertuaku yang sedang sibuk membersihkan meja makan. Untuk mengisi waktu sambil menunggu waktu yang tepat untuk menjalankan tugas yang diminta oleh istriku, kugunakan untuk membaca koran lokal di ruang tamu.<br />
Entah sudah berapa lama aku membaca koran, yang pasti seluruh halaman sudah kubaca semua dan tiba-tiba aku dikagetkan dengan suara sesuatu yang jatuh dan diikuti dengan suara mengaduh dari belakang, dengan gerakan reflek aku segera berlari menuju belakang sambil berteriak,<br />
" Buuu…, ada apa buuu?".<br />
<br />
** Dan dari dalam kamar tidurnya kudengar suara ibu mertuaku seperti merintih, “Nak Suuur…, tolooong Ibuuu”, dan ketika kujenguk ternyata ibu mertuaku terduduk di lantai dan sepertinya habis terjatuh dari bangku kecil di dekat lemari pakaian sambil meringis dan mengaduh serta mengurut pangkal pahanya.<br />
<br />
** Serta merta kuangkat ibu mertuaku ke atas tempat tidurnya yang cukup lebar dan kutidurkan sambil kutanya,<br />
" Bagian mana yang sakit Buuu", dan ibu mertuaku menjawab dengan wajah meringis seperti menahan rasa sakit,<br />
" Di sini.., sambil mengurut pangkal paha kanannya dari luar rok yang dipakainya".<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="http://angelpoker.com/"><img alt="angelpoker.com" height="300" src="http://susumontok.com/wp-content/uploads/2016/03/cewe-seksi-dan-hot-Abg-Imut-Montok-4.jpg" title="" width="400" /></a></div>
<br />
:: Tanpa permisi lalu kubantu mengurut paha ibu mertuaku sambil kembali kutanya, “Buuu…, apa ada bagian lain yang sakit..?<br />
<br />
" Nggak ada kok Suuur…, cuman di sepanjang paha kanan ini ada rasa sakit sedikit..", jawabnya.<br />
" Ooh…, iya nak Suuur…, tolong ambilkan minyak kayu putih di kamar ibu, biar paha ibu terasa panas dan hilang sakitnya".<br />
<br />
** Aku segera mencari minyak yang dimaksud di meja rias dan alangkah kagetku ketika aku kembali dari mengambil minyak kayu putih, kulihat ibu mertuaku telah menyingkap roknya ke atas sehingga kedua pahanya terlihat jelas, putih dan mulus.<br />
Aku tertegun sejenak di dekat tempat tidur karena melihat pemandangan ini dan mungkin karena melihat keragu-raguanku ini dan tertegun dengan mataku tertuju ke arah paha beliau, ibu mertuaku langsung saja berkata,<br />
" Ayooo..lah nak Suuur…, nggak usah ragu-ragu, kaki ibu terasa sakit sekali ini lho, lagi pula dengan ibu mertua sendiri saja kok pake sungkan sungkan…, tolong di urutkan paha ibu tapi nggak usah pakai minyak kayu putih itu…, ibu takut nanti malah paha ibu jadi kepanasan".<br />
<br />
** Dengan perasaan penuh keraguan, kuurut pelan-pelan paha kanannya yang terlihat ada tanda agak merah memanjang yang mungkin sewaktu terjatuh tadi terkena bangku yang dinaikinya seraya kutanya,<br />
" Bagaimana Buuu…, apa bagian ini yang sakit..?"<br />
" Betul Nak Suuur…, yaa yang ituuu…, tolong urutkan yang agak keras sedikit dari atas ke bawah", dan dengan patuh segera saja kuikuti permintaan ibu mertuaku.<br />
<br />
** Setelah beberapa saat kuurut pahanya yang katanya sakit itu dari bawah ke atas, sambil memejamkan matanya, ibu mertuaku berkata kembali,<br />
" Nak Suuur…, tolong agak ke atas sedikit ngurutnya", sambil menarik roknya lebih ke atas sehingga sebagian celana dalamnya yang berwarna merah muda dan tipis itu terlihat jelas dan membuatku menjadi tertegun dan gemetar entah kenapa, apalagi vagina ibu mertuaku itu terlihat mengembung dari luar CD-nya dan ada beberapa helai bulu vaginanya yang keluar dari samping CD-nya.<br />
" Ayoo…,doong…, Nak Sur, kok ngurutnya jadi berhenti", kata ibu mertuaku sehingga membuatku tersadar.<br />
" Iii…, yaa…, Buuu maaf, tapi…, Buuu", jawabku agak terbata-bata dan tanpa menyelesaikan perkataanku karena agak ragu.<br />
" aah… kenapa sih Nak Suuur..?," kata ibu mertuaku kembali sambil tangan kanannya memegang tangan kiriku serta menggoncangnya pelan.<br />
" Buuu…, Saa…, yaa…, saayaa", sahutku tanpa sadar dan tidak tahu apa yang harus kukatakan, tetapi yang pasti penisku menjadi semakin tegang karena melihat bagian CD ibu mertuaku yang menggelembung di bagian tengahnya.<br />
" Nak Suuur..", katanya lirih sambil menarik tangan kiriku dan kuikuti saja tarikan tangannya tanpa prasangka yang bukan-bukan, dan setelah tanganku diciumnya serta digeser geserkan di bibirnya, lalu secara tidak kuduga tanganku diletakkan tepat di atas vaginanya yang masih tertutup CD dan tetap dipegangnya sambil dipijat-pijatkannya secara perlahan ke vaginanya diikuti dengan desis suara ibu mertuaku,<br />
" ssshh…, ssshh". Kejadian yang tidak kuduga sama sekali ini begitu mengagetkanku dan secara tidak sadar aku berguman agak keras.<br />
" Buuu…, Saa…yaa", dan belum sempat aku menyelesaikan kata-kataku, dari mulut ibu mertuaku terdengar,<br />
" Nak Suuur…, koook seperti anak kecil saja.., siiih?".<br />
" Buu…, Saa…, yaa…, takuuut kalau nanti bapak datang", sahutku gemetar karena memang saat itu aku takut benar, sambil mencoba menarik tanganku tetapi tangan ibu mertuaku yang masih tetap memegang tanganku, menahannya dan bahkan semakin menekan tanganku ke vaginanya serta berkata pelan,<br />
" Nak Suuur…, Bapak pulang untuk makan siang selalu jam 1 siang nanti…, tolong Ibuuu…, naak",terdengar seperti mengiba. Sebetulnya siapa sih yang tidak mau kalau sudah seperti ini, aku pun juga tidak bisa menahan diri kalau dalam situasi seperti ini, tetapi karena ini baru pertama kualami dan apalagi dengan ibu mertuaku sendiri, tentunya perasaan takutpun pasti akan ada.<br />
" Ayooo…lah Nak Suuur…, tolongin Ibuuu…, Naak", kudengar ibu mertuaku mengiba kembali sehingga membuatku tersadar dan tahu-tahu ibu mertuaku telah memelukku.<br />
" Buuu…, biar saya kunci pintunya dulu, yaa..?", pintaku karena aku was-was kalau nanti ada orang masuk, tetapi ibu mertuaku malah menjawab,<br />
" Nggak usah naak…, selama ini nggak pernah ada orang pagi-pagi ke rumah Ibu", serta terus mencium bibirku dengan bernafsu sampai aku sedikit kewalahan untuk bernafas.<br />
<br />
** Semakin lama ibu mertuaku semakin tambah agresif saja, sambil tetap menciumiku, tangannya berusaha melepaskan kaos oblong yang kukenakan dan setelah berhasil melepaskan kaosku dengan mudah disertai dengan bunyi nafasnya yang terdengar berat dan cepat, ibu mertuaku terus mencium wajah serta bibirku dan perlahan-lahan ciumannya bergerak ke arah leher serta kemudian ke arah dadaku.<br />
Ciuman demi ciuman ibu mertuaku ini tentu saja membuatku menjadi semakin bernafsu dan ketakutanku yang tadipun sudah tidak teringat lagi.<br />
<br />
" Buuu…, boleh saya bukaa…, rok Ibu..?" tanyaku minta izin.<br />
" Suuur…, bol…, eh…, boleh…, Nak, Nak Suur…, boleh lakukan apa saja..", katanya dengan suara terputus-putus dan terus kembali menciumi dadaku dengan nafasnya yang cepat dan sekarang malah berusaha melepas kancing celana pendek yang ada di badanku.<br />
<br />
** Setelah rok ibu mertuaku terlepas, lalu kulepaskan juga kaitan BH-nya dan tersembulah payudaranya yang tidak begitu besar dan sudah agak menggelantung ke bawah dengan puting susunya yang besar kecoklatan. Sambil kuusapkan kedua tanganku ke bagian bawah payudaranya lalu kutanyakan.<br />
<br />
" Buuu…, boleh saya pegang dan ciumi tetek…, Ibuu..?"<br />
" Bool…, eh…, boleh…, sayang.., lakukan apa saja yang Nak Sur mau.., Ibu sudah lama sekali tidak mendapatkan ini lagi dari bapakmu…, ayoo.., sayaang", sahut ibu mertuaku dengan suara terbata-bata sambil mengangkat dadanya dan perlahan-lahan kupegang kedua payudara ibu mertuaku dan salah satu puting susunya langsung kujilati dan kuhisap-hisap<br />
Serta pelan-pelan kudorong tubuh ibu mertuaku sehingga jatuh tertidur di kasur dan dari mulut ibu mertuaku terdengar,<br />
" ssshh…, aahh.., sayaang…, ooohh…, teruuus…, yaang…, tolong puasiiin Ibuu…, Naak", dan suara ibu mertuaku yang terdengar menghiba itu menjadikanku semakin terangsang dan aku sudah lupa kalau yang kugeluti ini adalah ibu mertuaku sendiri dan ibu dari istriku.<br />
" Naak Suuur”, kudengar suara ibu mertuaku yang sedang meremas-remas rambut di kepalaku serta menciuminya, “Ibuu…, ingin melihat punyamu…, Naak", seraya tangannya berusaha memegang penisku yang masih tertutup celana pendekku.<br />
" Iyaa…, Buu…, saya buka celana dulu Buuu", sahutku setelah kuhentikan hisapanku pada payudaranya serta segera saja aku bangkit dan duduk di dekat muka ibu mertuaku. Segera saja ibu mertuaku memegang penisku yang sedang berdiri tegang dari luar celana dan berkomentar,<br />
" Nak Suur…, besar betuuul…, dan keras lagi, ayooo…, dong cepaat.., dibuka celananya…, agar Ibu bisa melihatnya lebih jelas", katanya seperti sudah tidak sabar lagi, dan tanpa disuruh ibu untuk kedua kalinya, langsung saja kulepas celana pendek yang kukenakan. Ketika aku membuka CD-ku serta melihat penisku berdiri tegang ke atas, langsung saja ibu mertuaku berteriak kecil,<br />
" Aduuuh…, Suuur…, besaar sekali", padahal menurut anggapanku ukuran penisku sepertinya wajar saja menurut ukuran orang Indonesia tapi mungkin saja lebih besar dari punya suaminya dan ibu mertuaku langsung saja memegangnya serta mengocoknya pelan-pelan sehingga tanpa kusadari aku mengeluarkan desahan kecil,<br />
" ssshh…, aahh", sambil kedua tanganku kuusap-usapkan di wajah dan rambutnya.<br />
" Aduuuh…, Buuu…, sakiiit", teriakku pelan ketika ibu mertuaku berusaha menarik penisku ke arah wajahnya, dan mendengar keluhanku itu segera saja ibu mertuaku melepas tarikannya dan memiringkan badannya serta mengangkat separuh badannya yang ditahan oleh tangan kanannya dan kemudian mendekati penisku.<br />
<br />
** Setelah mulutnya dekat dengan penisku, langsung saja ibu mertuaku mengeluarkan lidahnya serta menjilati kepala penisku sedangkan tangan kirinya meremas-remas pelan kedua bolaku, sedangkan tangan kiriku kugunakan untuk meremas-remas rambutnya serta sekaligus untuk menahan kepala ibu mertuaku.<br />
Tangan kananku kuremas-remaskan pada payudaranya yang tergantung ke samping. Setelah beberapa kali kepala penisku dijilatinya, pelan-pelan kutarik kepala ibu mertuaku agar bisa lebih dekat lagi ke arah penisku dan rupanya ibu mertuaku cepat mengerti apa yang kumaksud dan walaupun tanpa kata-kata langsung saja kepalanya didekatkan mengikuti tarikan kedua tanganku dan sambil memegangi batang penisku serta dengan hanya membuka mulutnya sedikit, ibu mertuaku secara pelan-pelan memasukkan penisku yang sudah basah oleh air liurnya sampai setengah batang penisku masuk ke dalam mulutnya. Kurasakan lidah ibu mertuaku dipermainkannya dan digesek-gesekannya pada kepala penisku, setelah itu kepala ibu ditariknya mundur pelan-pelan dan kembali dimajukan sehingga penisku terasa sangat nikmat.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="http://angelpoker.com/"><img alt="angelpoker.com" src="http://susumontok.com/wp-content/uploads/2016/03/cewe-seksi-dan-hot-Abg-Imut-Montok-5.jpg" title="" /></a></div>
<br />
:: Karena tidak tahan menahan kenikmatan yang di berikan ibu mertuaku, aku jadi mendesis,<br />
" ssshh…, aacccrrr…, ooohh", mengikuti irama maju mundurnya kepala ibu. Makin lama gerakan kepala ibu mertuaku maju mundur semakin cepat dan ini menambah nikmat bagiku.<br />
<br />
** Beberapa menit kemudian, ibu mertuaku secara tiba-tiba melepaskan penisku dari mulutnya, padahal aku masih ingin hal ini terus berlangsung dan sambil kembali menaruh kepalanya di tempat tidur, dia menarik bahuku untuk mengikutinya.<br />
Ibu langsung mencium wajahku dan ketika ciumannya mengarah ke telingaku, kudengar ibu berkata dengan agak berbisik,<br />
" Naak Suuur…, Ibu juga kepingin punya ibu dijilati", dan sambil kunaiki tubuh ibu mertuaku lalu kutanyakan,<br />
" Buuu…, apa boleh…, saya lakukan?", dan segera saja ibu menjawabnya, " Nak Suuur…, tolong pegang dan jilati kepunyaan ibu…, naak…, ibu sudah lama kepingin di gituin".<br />
<br />
** Tanpa membuang waktu lebih lama lagi, aku menurunkan badanku secara perlahan-lahan dan ketika melewati dadanya kembali kuciumi serta kujilati payudara ibu mertuaku yang sudah tidak terlalu keras lagi, setelah beberapa saat kuciumi payudara ibu<br />
Aku segera menurunkan badanku lagi secara perlahan sedangkan ibu mertuaku meremas-remas rambutku, juga terasa seperti berusaha mendorong kepalaku agar cepat-cepat sampai ke bawah. Kuciumi dan kujilati perut dan pusar ibu sambil salah satu tanganku kugunakan untuk menurunkan CD-nya. Kemudian dengan cekatan ku lepas CD-nya dan kulemparkan ke atas lantai.<br />
Kulihat vagina ibu mertuaku begitu lebat ditumbuhi bulu-bulu yang hitam mengitari liang vaginanya. Mungkin karena terlalu lama aku menjilati perut dan sekitarnya, kembali kurasakan tangan ibu yang ada di kepalaku menekan ke bawah dan kali ini kuikuti dengan menurunkan badanku pelan-pelan ke bawah dan sesampainya di dekat vaginanya, kuciumi daerah di sekitarnya dan apa yang kulakukan ini mungkin menyebabkan ibu tidak sabaran lagi, sehingga kudengar suara ibu mertuaku,<br />
" Nak Suuur…, tolooong…, cepaat…, saa.., yaang…, ayooo…, Suuur".<br />
<br />
** Tanpa kujawab permintaannya, aku mulai melebarkan kakinya dan kuletakkan badanku di antara kedua pahanya, lalu kusibak bulu vaginanya yang lebat itu untuk melihat belahan vagina ibu dan setelah bibir vagina ibu terlihat jelas lalu kubuka bibir kemaluannya dengan kedua jari tanganku.<br />
Ternyata vagina ibu mertuaku telah basah sekali. Ketika ujung lidahku kujilatkan ke dalam vaginanya, kurasakan tubuh ibu menggelinjang agak keras sambil berkata,<br />
" Cepaat…, Suuur…, ibu sudah nggak tahaan". Dengan cepat kumasukkan mulut dan lidahku ke dalam vaginanya sambil kujilati dan kusedot-sedot dan ini menyebabkan ibu mulai menaik-turunkan pantatnya serta bersuara,<br />
" ssshh…, aahh…, Suuur…, teruuus…, adduuuhh…, enaak…, Suuur", Lalu kukecup clitorisnya berulang kali hingga mengeras, hal ini membuat ibu mertuaku menggelinjang hebat,<br />
" Aahh…, ooohh…, Suuur…, betuuul…, yang itu…, Suuur…, enaak…, aduuuh…, Suuur…, teruskaan…, aahh", sambil kedua tangannya menjambak rambutku serta menekan kepalaku lebih dalam masuk ke vaginanya. Kecupan demi kecupan di vagina ibu ini kuteruskan sehingga gerakan badan ibu mertuaku semakin menggila dan tiba-tiba kudengar suara ibu setengah mengerang,<br />
" aahh…, oooh…, duuuh…, Suuur…, ibuu…, mau.., mauuu…, sampaiii…, Naak…, oooh", disertai dengan gerakan pantatnya naik turun secara cepat.<br />
<br />
** Gerakan badannya terhenti dan yang kudengar adalah nafasnya yang menjadi terengah-engah dengan begitu cepatnya dan tangannyapun sudah tidak meremas-remas rambutku lagi, sementara itu jilatan lidahku di vagina ibu hanya kulakukan sekedarnya di bagian bibirnya saja.<br />
Dengan nafasnya yang masih memburu itu, tiba-tiba ibu mertuaku bangun dan duduk serta berusaha menarik kepalaku seraya berkata,<br />
" Naak Suuur…, ke siniii…, saayaang", dan tanpa menolak kuikuti saja tarikan tangan ibu, ketika kepalaku sudah di dekat kepalanya, ibu mertuaku langsung saja memelukku seraya berkata dengan suara terputus-putus karena nafasnya yang masih memburu.<br />
" Suuur…, Ibu puas dengan apa yang Nak Suuur…, lakukan tadi, terima kasiih…, Naak".<br />
<br />
** Ibu mertuaku bertubi-tubi mencium wajahku dan kubalas juga ciumannya dengan menciumi wajahnya sambil kukatakan untuk menyenangkan hatinya,<br />
" Buuu…, saya sayang Ibuuu…, saya ingin ibu menjadi…, puu..aas".<br />
<br />
**Setelah nafas ibu sudah kembali normal dan tetap saja masih menciumi seluruh wajahku dan sesekali bibirku, dia berkata,<br />
" Naak Suuur…, Ibu masih belum puas sekali…, Suuur…, tolooong puasin ibu sampai benar-benar puaas…, Naak", seraya kurasakan ibu merenggangkan kedua kakinya. Karena aku masih belum memberikan reaksi atas ucapannya itu, karena tiba-tiba aku terpikir akan istriku dan yang kugeluti ini adalah ibu kandungnya, aku menjadi tersadar ketika ibu bersuara kembali,<br />
" Sayaang…, ayooo…, tolooong Ibu dipuasin lagi Suuur, tolong masukkan punyamu yang besar itu ke punya ibu".<br />
" Buuu…, seharusnya saya tidak boleh melakukan ini…, apalagi kepada Ibuu",sahutku di dekat telinganya.<br />
" Suuur…, nggak apa-apa…, Naak…, Ibu yang kepingin, lakukanlah Naak…, lakukan sampai Ibu benar-benar puas Suuur”, katanya dengan suara setengah mengiba.<br />
" aahh…, biarlah, kenapa kutolak", pikirku dan tanpa membuang waktu lagi aku lalu mengambil ancang-ancang dan kupegang penisku serta kuusap-usapkan di belahan bibir vagina ibu mertuaku yang sudah sedikit terbuka. Sambil kucium telinga ibu lalu kubisikkan,<br />
" Buuu…, maaf yaa…., saya mau masukkan sekarang, boleh?".<br />
" Suur…, cepat masukkan, Ibu sudah kepingin sekali Naak", sahutnya seperti tidak sabar lagi dan tanpa menunggu ibu menyelesaikan kalimatnya aku tusukkan penisku ke dalam vaginanya, mungkin entah tusukan penisku terlalu cepat atau karena ibu katanya sudah lama tidak pernah digauli oleh suaminya langsung saja beliau berteriak kecil,<br />
" Aduuuh…, Suuur…, pelan-pelan saayaang…, ibu agak sakit niiih", katanya dengan wajah yang agak meringis mungkin menahan rasa kesakitan. Kuhentikan tusukan penisku di vaginanya,<br />
" Maaf Buu…, saya sudah menyakiti Ibu…, maaf ya Bu", Ibu mertuaku kembali menciumku,<br />
" Tidak apa-apa Suuur…, Ibu cuma sakit sedikit saja kok, coba lagi Suur..", sambil merangkulkan kedua tangannya di pungungku. “Buuu…, saya mau masukkan lagi yaa dan tolong Ibu bilang yaa…, kalau ibu merasa sakit”, sahutku.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="http://angelpoker.com/"><img alt="angelpoker.com" src="http://susumontok.com/wp-content/uploads/2016/03/cewe-seksi-dan-hot-Abg-Imut-Montok-7.jpg" title="" /></a></div>
<br />
:: Tanpa menunggu jawaban ibu segera saja kutusukkan kembali penisku tetapi sekarang kulakukan dengan lebih pelan. Ketika kepala penisku sudah menancap di lubang vaginanya, kulihat ibu sedikit meringis tetapi tidak mengeluarkan keluhan,<br />
" Buuu…, sakit.., yaa?". Ibu hanya menggelengkan kepalanya serta menjawab,<br />
" Suuur…, masukkan saja sayaang", sambil kurasakan kedua tangan ibu menekan punggungku. Aku segera kembali menekan penisku di lubang vaginanya dan sedikit terasa kepala penisku sudah bisa membuka lubang vaginanya, tetapi kembali kulihat wajah ibu meringis menahan sakit, Karena ibu tidak mengeluh maka aku teruskan saja tusukan penisku dan, " Bleess", penisku mulai membongkar masuk ke liang vaginanya diikuti dengan teriakan kecil,<br />
" Aduuuh…, Suuur", sambil menengkeramkan kedua tangannya di punggungku dan tentu saja gerakan penisku masuk ke dalam vaginanya segera kutahan agar tidak menambah sakit bagi ibu.<br />
" Buuu…, sakit yaa..? maaf ya Buuu". Ibu mertuaku hanya menggelengkan kepalanya.<br />
" Enggak kok sayaang…, ibu hanya kaget sedikit saja", lalu mencium wajahku sambil berucap kembali,<br />
" Suuur…, besar betul punyamu itu".<br />
<br />
** Pelan-pelan kunaik-turunkan pantatku sehingga penisku yang terjepit di dalam vaginanya keluar masuk dan ibupun mulai menggoyang-goyangkan pantatnya pelan-pelan sambil berdesah,<br />
" ssshh…, oooh…, aahh…, sayaang…, nikmat…, teruuuskan…, Naak"<br />
Katanya seraya mempercepat goyangan pantatnya. Akupun sudah mulai merasakan enaknya vaginan ibu dan kusahut desahannya,<br />
" Buuu…, aahh…, punyaa Ibu juga nikmat, buuu”, sambil kuciumi pipinya, Makin lama gerakanku dan ibu semakin cepat dan ibupun semakin sering mendesah,<br />
" Aah…, Suuurr…, ooh…, teruus…, Suur". Ketika sedang nikmat-enaknya menggerakkan penisku keluar masuk vaginanya, ibu menghentikan goyangan pantatnya. Aku tersentak kaget,<br />
" Buuu…, kenapa? apa ibu capeeek?", Ibu hanya menggelengkan kepalanya saja, sambil mencium leherku ibu berucap,<br />
" Suuur…, coba hentikan gerakanmu itu sebentar".<br />
" Ada apa Buuu”, sahutku sambil menghentikan goyangan pantatku naik turun.<br />
" Suuur…, kamu diam saja dan coba rasakan ini", kata ibu tanpa menjelaskan apa maksudnya dan tidak kuduga tiba-tiba terasa penisku seperti tersedot dan terhisap di dalam vagina ibu mertuaku, sehingga tanpa sadar aku mengatakan,<br />
" Buuu…, aduuuh…, enaak…, Buu…, teruus Bu, oooh…, nikmat Buu', dan tanpa sadar, aku kembali menggerakkan penisku keluar masuk dengan cepat dan ibupun mulai kembali menggoyangkan pantatnya.<br />
" oooh…, aah…, Suuur…, enaak Suuur", dan nafasnya dan nafaskupun semakin cepat dan tidak terkontrol lagi. Mengetahui nafas Ibu serta goyangan pantat Ibu sudah tidak terkontrol lagi, aku tidak ingin ibu cepat-cepat mencapai orgasmenya, lalu segera saja kuhentikan gerakan pantatku dan kucabut penisku dari dalam vaginanya yang menyebabkan ibu mertuaku protes,<br />
" Kenapa…, Suuur…, kok berhenti?", tapi protes ibu tidak kutanggapi dan aku segera melepaskan diri dari pelukannya lalu bangun. Tanpa bertanya, lalu badan ibu mertuaku kumiringkan ke hadapanku dan kaki kirinya kuangkat serta kuletakkan di pundakku, sedangkan ibu mertuaku hanya mengikuti saja apa yang kulakukan itu.<br />
<br />
** Dengan posisi seperti ini, segera saja kutusukkan kembali penisku masuk ke dalam vagina ibu mertuaku yang sudah sangat basah itu tanpa kesulitan. Ketika seluruh batang penisku sudak masuk semua ke dalam vaginanya, segera saja kutekan badanku kuat-kuat ke badan ibu sehingga ibu mulai berteriak kecil,<br />
" Suuur…, aduuuh…, punyamu masuk dalam sekali…, naak…, aduuuh…, teruuus sayaang…, aah", dan aku meneruskan gerakan keluar masuk penisku dengan kuat.<br />
<br />
** Setiap kali penisku kutekan dengan kuat ke dalam vagina ibu mertuaku, ibu terus saja berdesah,<br />
" Ooohh…, aahh…, Suuur…, enaak…, terus, tekan yang kuaat sayaang".<br />
<br />
** Aku tidak berlama-lama dengan posisi seperti ini. Kembali kehentikan gerakanku dan kucabut penisku dari dalam vaginanya. Kulihat ibu hanya diam saja tanpa protes lagi dan lalu kukatakan pada ibu,<br />
" Buuu…, coba ibu tengkurap dan nungging", kataku sambil kubantu membalikkan badan dan mengatur kaki ibu sewaktu nungging,<br />
" Aduuh…, Suuur…, kamu kok macem-macem sih", komentar Ibu mertuaku.<br />
<br />
** Aku tidak menanggapi komentarnya dan tanpa kuberi aba-aba penisku kutusukkan langsung masuk ke dalam vagina ibu serta kutekan kuat-kuat dengan memegang pinggangnya sehingga ibu berteriak,<br />
" Aduuuh Suuur, oooh", dan tanpa kupedulikan teriakan ibu, langsung saja kukocok penisku keluar masuk vaginanya dengan cepat dan kuat hingga membuat badan ibu tergetar ketika sodokanku menyentuh tubuhnya dan setiap kali kudengar ibu berteriak,<br />
" oooh…, oooh…, Suuur", dan tidak lama kemudian ibu mengeluh lagi,<br />
" Suuur…, Ibu capek Naak…, sudaah Suuur…, Ibuu capeeek", dan tanpa kuduga ibu lalu menjatuhkan dirinya tertidur tengkurap dengan nafasnya yang terengah-engah, sehingga mau tak mau penisku jadi keluar dari vaginanya.<br />
<br />
** Tanpa mempedulikan kata-katanya, segera saja kubalik badan ibu yang jatuh tengkurap. Sekarang sudah tidur telentang lagi, kuangkat kedua kakinya lalu kuletakkan di atas kedua bahuku. Ibu yang kulihat sudah tidak bertenaga itu hanya mengikuti saja apa yang kuperbuat.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="http://angelpoker.com/"><img alt="angelpoker.com" src="http://susumontok.com/wp-content/uploads/2016/03/cewe-seksi-dan-hot-Abg-Imut-Montok-8.jpg" title="" /></a></div>
<br />
:: Segera saja kumasukkan penisku dengan mudah ke dalam vagina ibu mertuaku yang memang sudah semakin basah itu, kutekan dan kutarik kuat sehingga payudaranya yang memang sudah aggak lembek itu terguncang-guncang.<br />
Ibu mertuaku nafasnya terdengar sangat cepat,<br />
" Suuur…, jangaan…, kuat-kuat Naak…, badan ibu sakit semua", sambil memegang kedua tanganku yang kuletakkan di samping badannya untuk menahan badanku.<br />
Mendengar kata-kata ibu mertuaku, aku menjadi tersadar dan teringat kalau yang ada di hadapanku ini adalah ibu mertuaku sendiri dan segera saja kehentikan gerakan penisku keluar masuk vaginanya serta kuturunkan kedua kaki ibu dari bahuku dan langsung saja kupeluk badan ibu serta kuucapkan,<br />
" Maaf…, Buu…, kalau saya menyakiti Ibu, saya akan mencoba untuk pelan-pelan", segera saja ibu berucap,<br />
" Suuur nggak apa-apa Nak, tapi Ibu lebih suka dengan posisi seperti ini saja, ayoo…, Suuur mainkan lagi punyamu agar ibu cepat puaas".<br />
" Iyaa…, Buuu…, saya akan coba lagi", sahutku sambil kembali kunaik-turunkan pantatku sehingga penisku keluar masuk vagina ibu dan kali ini aku lakukan dengan hati-hati agar tidak menyakiti badan ibu, dan ibu mertuakupun sekarang sudah mulai menggoyangkan pantatnya serta sesekali mempermainkan otot-otot di vaginanya, sehingga kadang-kadang terasa penisku terasa tertahan sewaktu memasuki liang vaginanya.<br />
<br />
** Ketika salah satu payudara ibu kuhisap-hisap puting susunya yang sudah mengeras itu, ibu mertuaku semakin mempercepat goyangan pinggulnya dan terdengar desahannya yang agak keras diantara nafasnya yang sudah mulai memburu,<br />
" ooohh…, aahh…, Suuur…, teruuus…, oooh", seraya meremas-remas rambutku lebih keras.<br />
<br />
** Akupun ikut mempercepat keluar masuknya penisku di dalam vaginanya. Goyangan pinggul ibu mertuakupun semakin cepat dan sepertinya sudah tidak bisa mengontrol dirinya lagi. Disertai nafasnya yang semakin terengah-engah dan kedua tangannya dirangkulkan ke punggungku kuat-kuat, ibu mengatakan dengan terbata-bata,<br />
" Nak Suuur…, aduuuh…, Ibuuu…, sudaah…, oooh…, mauuu kelluaar".<br />
<br />
** Aku sulit bernafas karena punggungku dipeluk dan dicengkeramnya dengan kuat dan kemudian ibu mertuaku menjadi terdiam, hanya nafasnya saja yang kudengar terengah-engah dengan keras dan genjotan penisku keluar masuk vaginanya.<br />
Untuk sementara aku hentikan untuk memberikan kesempatan pada ibu menikmati orgasmenya sambil kuciumi wajahnya,<br />
" Bagaimana…, Buuu?, mudah-mudahan ibu cukup puas. Ibu mertuaku tetap masih menutup matanya dan tidak segera menjawab pertanyaanku, yang pasti nafas ibu masih memburu tetapi sudah mulai berkurang dibanding sebelumnya.<br />
<br />
** Karena ibu masih diam, aku menjadi sangat kasihan dan kusambung pertanyaanku tadi di dekat telinganya,<br />
" Buu…, saya tahu ibu pasti capek sekali, lebih baik ibu istirahat dulu saja.., yaa?", seraya aku mulai mengangkat pantatku agar penisku bisa keluar dari vagina ibu yang sudah sangat basah itu.<br />
<br />
** Tetapi baru saja pantatku ingin kuangkat, ternyata ibu mertuaku cepat-cepat mencengkeram pinggulku dengan kedua tangannya dan sambil membuka matanya, memandang ke wajahku,<br />
" Jangaan…, Suuur…, jangan dilepas punyamu itu, ibu diam saja karena ingin melepaskan lelah sambil menikmati punyamu yang besar itu mengganjal di tempat ibuuu, jangaan dicabut dulu…, yaa…, sayaang", terus kembali menutup matanya.<br />
<br />
** Mendengar permintaan ibu itu, aku tidak jadi mencabut penisku dari dalam vagina ibu dan kembali kujatuhkan badanku pelan-pelan di atas badan ibu yang nafasnya sekarang sudah kelihatan mulai agak teratur, sambil kukatakan<br />
" Tidaak…, Buuu…, saya tidak akan mencabutnya, saya juga masih kepingin terus seperti ini", sambil kurangkul leher ibu dengan tangan kananku. Ibu hanya diam saja dengan pernyataanku itu, tetapi tiba-tiba penisku yang sejak tadi kudiamkan di dalam vaginanya terasa seperti dijepit dan tersedot vagina ibu mertuaku, dan tanpa sadar aku mengaduh,<br />
" Aduuuh…, oooh…, Buuu".<br />
" Kenapa…, sayaang…, enaak yaa?", sahut ibu sambil mencium bibirku dengan lembut dan sambil kucium hidungnya kukatakan,<br />
" Buuu…, enaak sekaliii", dan seperti tadi, sewaktu ibu mertuaku mula-mula menjepit dan menyedot penisku dengan vaginanya, secara tidak sengaja aku mulai menggerakkan lagi penisku keluar masuk vaginanya dan ibu mertuakupun kembali mendesah,<br />
" oooh…, aah…, Suuur…, teruuus…, naak…, aduuuh…, enaak sekali".<br />
<br />
** Semakin lama gerakan pinggul ibu semakin cepat dan kembali kudengar nafasnya semakin lama semakin memburu. Gerakan pinggul ibu kuimbangi dengan mempercepat kocokan penisku keluar masuk vaginanya.<br />
Makin lama aku sepertinya sudah tidak kuat untuk menahan agar air maniku tetap tidak keluar,<br />
" Buuu…, sebentar lagi…, sayaa…, sudaah…, mau keluaar", sambil kupercepat penisku keluar masuk vaginanya dan mungkin karena mendengar aku sudah mendekati klimaks, ibu mertuakupun semakin mempercepat gerakan pinggulnya serta mempererat cengkeraman tangannya di punggungku seraya berkata,<br />
" Suuur…, teruuuss…, Naak…, Ibuuu…, jugaa…, sudah dekat, ooohh…, ayooo Suuur…, semprooot Ibuu dengan airmuu…, sekaraang".<br />
" Iyaa…, Buuu…, tahaan", sambil kutekan pantatku kuat-kuat dan kami akhiri teriakan itu dengan berpelukan sangat kuat serta tetap kutekan penisku dalam-dalam ke vagina ibu mertuaku.<br />
<br />
** Dalam klimaksnya terasa vagina ibu memijat penisku dengan kuat dan kami terus terdiam dengan nafas terengah-engah. Setelah nafas kami berdua agak teratur, lalu kucabut penisku dari dalam vagina ibu dan kujatuhkan badanku serta kutarik kepala ibu mertuaku dan kuletakkan di dadaku.Setelah nafasku mulai teratur kembali dan kuperhatikan nafas ibupun begitu, aku jadi ingat akan tugas yang diberikan oleh istriku.<br />
" Buuu…, apa ini yang menyebabkan ibu selalu marah-marah pada Bapak..?", tanyaku.<br />
" Mungkin saja Suuur…, kenapa Suuur?", Sahutnya sambil tersenyum dan mencium pipiku.<br />
" Buuu…, kalau benar, tolong ibu kurangi marah-marahnya kepada Bapak, kasihan dia", ibu hanya diam dan seperti berfikir.<br />
<br />
** Setelah diam sebentar lalu kukatakan,<br />
" Buuu…, sudah siang lho, seraya kubangunkan tubuh ibu serta kubimbing ke kamar mandi. Setelah peristiwa ini terjadi, ibu seringkali mengunjungi rumah kami dengan alasan kangen cucu dan anaknya Mur, tetapi kenyataannya ibu mertuaku selalu mengontakku melalui telepon di kantor dan meminta jatahnya di suatu motel, sebelum menuju ke rumahku. Untungnya sampai sekarang Istriku tidak curiga, hanya saja dia merasa aneh, karena setiap bulannya ibunya selalu mengunjung rumah kami...*****TAMAT<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="http://angelpoker.com/"><img alt="angelpoker.com" height="300" src="http://susumontok.com/wp-content/uploads/2016/03/cewe-seksi-dan-hot-Abg-Imut-Montok-9.jpg" title="" width="400" /></a></div>
<br />
Para Pembaca Cerita Porn ABG Ingin Membaca Cerita Dewasa Yang Sebelumnya<b><a href="http://newcerporn.blogspot.com/"> Klik Di Sini</a></b> ya Para Pembaca Cerita Porn ABG...<br />
<br />
Para Pembaca Cerita Porn ABG Ingin Mendaftar Dan Mencoba Keberuntungan <b><a href="http://angelpoker.com/">Klik Di Sini</a></b> Ya Para Pembaca Cerita Porn ABG...Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09716102203921425427noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4919192983423598269.post-27930598368362254402016-03-25T01:45:00.000-07:002016-03-25T01:45:35.516-07:00CERITA PORN ABG | MEMOHON KEPADA AYAHKU<h2>
Cerita Sex | Cerita Hot | Cerita Sex Dewasa | Cerita Hot Dewasa | Cerita Dewasa | Cerita Porn ABG - <span style="font-weight: normal;">Mohon Kepada Ayahku. Sejak lima tahun yang lalu aku belum juga dikarunia anak, yang mana usiaku sekarang sudah berkepala 3, suamiku sendiri usianya lebih tua dari aku, dalam berkeluarga kehidupan kami sudah bahagia, karena setiap harinya antara aku dan suamiku tidak ada maslah yang besar, hanya saja dalam masalah seksual agak ada sedikit permasalahan.</span></h2>
<div style="text-align: center;">
<a href="http://angelpoker.com/"><img alt="angelpoker.com" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmH9d0NV041dBEPNziW4G2_MYMmAT9hHciQGd-yMrd860wjfVbFWaQuAGHyLARJtmaf38L3B51pZJ-C997de8bh4XK04VdCJNY5bUX7Xehr6z1DBmyE1s97K_by4DwXCRoRWOn9MRpQ6bV/s1600/25252_106879242663657_100000247444117_176191_4770275_n.jpg" title="" /></a></div>
<br />
<b><a href="http://newcerporn.blogspot.com/">CERITA PORN ABG - Nikmatnya Vegina Hangat Sepupuku</a></b> | :: Kondisi ini mungkin akibat belum adanya tanda-tanda kami akan dikaruniai seorang anak. Kami rasakan hubungan intim antara aku dan suami jadi hambar, tidak seperti tahun-tahun pertama pernikahan kami yang penuh dengan gelora, penuh dengan cinta yang membara.<br />
Dan saat ini kami melakukannya hanya sekedar kewajiban saja, tidak seperti dulu. Nampaknya kami pun tidak mempermasalahkan ini. Akhirnya kami jadi sibuk mencari kegiatan masing-masing untuk menghilangkan kejenuhan ini.<br />
Suamiku semakin giat bekerja dan usahanya semakin maju. Aku pun demikian dengan mencari kegiatan lain yang bisa menhgilangkan kejenuhanku. Kami sama-sama sibuk dengan kegiatan masing-masing sehingga waktu untuk bermesraan semakin jarang. Namun kelihatannya kami bisa menikmati kehidupan seperti ini dan tidak mengakibatkan permasalahan yang berarti.<br />
Keadaan ini berlangsung cukup lama hingga suatu saat terjadi hal baru yang mewarnai kehidupan kami, khususnya kehidupan pribadiku sendiri. Ketika itu kami mendapat khabar bahwa ayahku yang berada di lain kota bermaksud datang ke tempat kami.<br />
<br />
'' Suamiku langsung menyatakan kegembiraannya dan tanpa menunggu persetujuanku ia mengharapkan ayahku cepat-cepat datang. Dia bilang sudah sangat rindu sekali karena bisa bertemu kembali setelah pertemuan terakhir ketika kami menikah dahulu.<br />
Demikian pula dengan ayahku, katanya kepada suamiku mengatakan bahwa ia pun sangat rindu terutama kepadaku, anaknya yang tersayang. Aku hanya bisa memandang suamiku yang tengah menerima telepon dengan perasaan gundah.<br />
Setelah mendapat khabar itu, aku jadi sering melamun. Aku jadi gelisah menunggu kedatangan ayahku. Sebenarnya ia bukan ayah kandungku. Ia aalah ayah tiri. Ia menikahi ibuku ketika aku sudah remaja. Ketika itu ayahku masih bujangan dan usianya berbeda cukup jauh dengan ibuku.<br />
Kehidupan kami saat itu berlangsung normal. Tahun demi tahun berjalan dan akupun mulai tumbuh semakin dewasa. Permasalahan mulai muncul ketika ibuku mulai sakit-sakitan. Mungkin juga karena usia.<br />
<br />
'' Di sinilah awal dari segalanya. Ayahku yang masih muda dan penuh vitalitas merasa kurang terpenuhi kebutuhannya dan mulai mencari-cari jalan keluarnya. Celakanya, yang menjadi sasaran adalah diriku sendiri.<br />
Saat itu aku masih sangat muda dan tidak mengerti apa-apa. Ayahku ini sangat pandai mengelabuiku sehingga akhirnya aku terperangkap oleh semua akal bulusnya. Aku tidak berani mengadukan hal ini kepada ibu.<br />
Takut malah akan membuatnya semakin parah. Tetapi aku pun tak bisa menjamin bahwa ia tidak mengetahui apa yang terjadi antara ayah dengan diriku. Sampai akhirnya ibuku wafat meninggalkanku sendiri, anak semata wayangnya, untuk dititipkan pada ayah.<br />
Sepeninggal ibu, ayah semakin menjadi-jadi. Aku tak bisa berbuat banyak karena hidupku sangat tergantung kepadanya. Beruntunglah beberapa tahun kemudian aku mendapatkan jodoh dan menikah dengan suamiku yang sekarang. Aku diboyong meninggalkan rumahku ke kota yang sangat jauh jaraknya. Itulah pengalaman yang sangat kusesalkan hingga hari ini.<br />
<br />
" Hei, sayang!" tiba-tiba suamiku membuyarkan lamunanku.<br />
" Kok malah ngelamun? Ayo kita berangkat sekarang, kasihan nanti ayahmu terlalu lama menunggu di stasiun kereta", lanjutnya seraya mengambil kunci mobil untuk segera berangkat menjemput ayah.<br />
<br />
'' Ketika sampai di stasiun, suamiku langsung mencari-cari ayahku sementara aku mengikutinya dari belakang dengan perasaan serba tak karuan. Gelisah, khawatir serta ada sedikit rasa rindu karena sudah lama tak bertemu, bercampur menjadi satu.<br />
Suamiku langsung berteriak gembira ketika menemukan sosok seorang pria yang tengah duduk sendiri di ruang tunggu. Orang itu langsung berdiri dan menghampiri kami. Ia lalu berpelukan dengan suamiku. Saling melepas rindu.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="http://angelpoker.com/"><img alt="angelpoker.com" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvfqgtPXjE7MPbTO9ljL60Lyh3EAjPyv28dxpOUG2hGYXJx6lwZokZmOkF7nV5RuVhMBQX4YfULExplQxD5rcE9xhNnlWAxNhRdKNvco-lY-c8hcMWJq_FJXJh0YU2gWzrO-0kELSj9Owq/s400/25252_106876819330566_100000247444117_176163_3702240_n.jpg" title="" width="267" /></a></div>
<br />
:: Aku memperhatikan mereka. Aku agak terkesima karena ternyata ayahku tak berubah banyak dari ketika kutinggalkan dahulu. Ia nampak masih muda, meski kulihat ada beberapa helai uban di rambutnya. Tubuhnya masih tegap dan berotot. Kelihatannya ia tidak pernah meninggalkan kebiasaannya berolah raga sejak dulu.<br />
<br />
" Hei Sari. Apa khabar, sayangku", sapa ayah kemudian ketika selesai berpelukan dengan suamiku.<br />
" Ayah, apa khabar? Sehat-sehat saja khan?" balasku setengah terpaksa untuk berbasa-basi.<br />
<br />
'' Ayahku mengembangkan kedua tangannya sambil menghampiriku. Aku sempat bingung menghadapinya dan dengan spontan melirik pada suamiku yang kelihatannya seperti tahu apa yang kupikirkan. Ia menganggukan kepalanya seolah menyuruhku untuk menyambut rentangan tangan ayah.<br />
Aku lalu menghampiri ayahku. Ia langsung menyambutnya dengan memelukku. Aku terpana dengan pelukannya yang erat dan kurasakan ayahku sesenggukan. Menangis sambil berbisik betapa rindunya ia padaku. Aku jadi tak tega dan dengan refleks, balas memeluknya sambil berkata bahwa aku baik-baik saja dan merasa rindu juga kepadanya.<br />
Ia bersyukur bahwa masih ada orang yang merindukannya sambil terus memelukku dengan erat. Aku jadi serba salah. Pelukannya jadi lain dan bahkan aku merasa tubuhnya sengaja didesakan padaku.<br />
Aku berusaha untuk mendorongnya secara halus dan jangan sampai hal ini diketahui suamiku. Ayahku masih juga genit! Ia sengaja menggesek-gesekan tubuhnya padaku! Dasar lelaki celamitan, runtukku dalam hati.<br />
<br />
" Ayo kita ke rumah", kata suamiku kemudian. Aku bersyukur bisa terlepas dari pelukannya dan buru-buru menjauh.<br />
<br />
'' Aku lalu dengan sengaja memamerkan kemesraan dihadapan ayahku dengan memeluk pinggang suamiku sambil menyandarkan kepala di dadanya. Suamiku balas memeluk sambil berjalan menuju tempat parkir sementara ayahku hanya tersenyum melihat semua ini. Aku tak tahu apa arti senyum itu. Aku hanya ingin memperlihatkan semua ini kepadanya. Aku juga tak tahu apakah aku ingin membuatnya cemburu atau apa?<br />
Sejak adanya ayah di rumah, memang ada perubahan yang cukup berarti dalam kehidupan kami. Sekarang suasana di rumah lebih hangat, penuh canda dan gelak tawa. Ayahku memang pandai membawa diri, pandai mengambil hati orang.<br />
Termasuk suamiku. Ia begitu senang dengan kehadirannya. Ia jadi lebih betah di rumah. Ngobrol bersama, jalan-jalan bersama. Dan yang lebih menggembirakan lagi, suamiku jadi lebih mesra kepadaku. Ia jadi sering mengajakku berhubungan intim.<br />
Aku turut gembira dengan perubahan ini. Tadinya aku sempat khawatir akan kehadiran ayah yang akan membuat masalah baru. Tetapi ternyata tidak. Justru sebaliknya!<br />
<br />
'' Namun dibalik itu aku agak was-was juga karena kemesraan suamiku ternyata atas saran ayahku. Katanya ia banyak memberi nasihat bagaimana cara membahagiakan seorang istri. Hah? Aku terperanjat mendengar ini.<br />
Jangan-jangan..? Akh.., aku tak mau berpikir sejauh itu. Rasa kekhawatiranku ternyata beralasan juga. Karena seringkali secara diam-diam, ayah menatapku. Dari tatapannya aku sudah bisa menduga. Ia sudah mulai berani menggodaku meski hanya berupa senyuman ataupun kerlingan nakal. Aku tak pernah melayaninya. Aku tak mau suamiku tahu akan hal ini.<br />
Kekhawatiran berkembang menjadi rasa takut. Malam itu suamiku memberitahu bahwa ia akan pergi ke luar kota untuk mengurus bisnisnya selama beberapa hari. Aku terkejut dan berupaya mencegahnya agar jangan pergi.<br />
<br />
" Memangnya kenapa? Toh biasanya juga aku suka keluar kota untuk bisnis, bukan untuk main-main", katanya kemudian.<br />
" Bukan itu. Aku masih kangen sama kamu", jawabku mencari alasan.<br />
" Aku cuma tiga hari. Mungkin kalau bisa cepet selesai, bisa dua hari aku sudah kembali", kata suamiku lagi.<br />
" Kamu di sini kan ada ayah, juga Si Inah. Jadi tak perlu takut ditinggal sendiri."<br />
<br />
'' Justru itu yang kutakutkan, kataku tetapi hanya dalam hati. Aku tak bisa mencari alasn lain lagi karena khawatir justru dia malah curiga dan semuanya jadi ketahuan. Akhirnya aku hanya bisa mengiyakan dan berpesan agar dia cepat-cepat pulang.<br />
Hari pertama kepergian suamiku ke luar kota tak ada peristiwa yang mengkhawatirkan meski ayahku lebih berani menggoda. Ada saja alasannya agar aku bisa berdekatan dengannya. Bikinkan kopi lah, ambilkan Koran lah dan entah apa lagi alasannya. Ia mencoba menggoda dengan memegang tanganku pada saat memberikan Koran padanya. Buru-buru kutarik tanganku dan pergi ke kamar meninggalkannya.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="http://angelpoker.com/"><img alt="angelpoker.com" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjidmNMq9rzwUJ62esaGGX-G5aQuAP4BqYGkkhhT1wx66mzI_ywB5JoMh6I-n3OOgbCx2kQ1wb5HbAngDtseFFcyw5HpHFri5EyDyaYgGD8ktvyvy3edBwAxxdNBUjcS5K2R4nOVYsvCvJX/s1600/25252_106876565997258_100000247444117_176158_6523913_n.jpg" title="" /></a></div>
<br />
:: Aku jadi semakin hati-hati terhadapnya. Pintu kamar selalu kukunci dari dalam. Tetapi masih saja aku kecolongan sampai suatu ketika terulang kembali perisitiwa masa lalu yang sering kusesalkan. Sore itu aku habis senam seperti biasanya sekali dalam seminggu. Setelah mandi aku langsung makan untuk kemudian istirahat di kamar.<br />
Mungkin karena badan terasa penat dan pegal sehabis senam, aku jadi mengantuk dan langsung tertidur. Celakanya, aku lupa mengunci pintu kamar. Setengah bermimpi, aku merasakan tubuhku begitu nyaman.<br />
Rasa penat dan pegal-pegal tadi berangsur hilang. Bahkan aku merasakan tubuhku bereaksi aneh. Rasa nyaman sedikit demi sedikit berubah menjadi sesuatu yang membuatku melayang-layang. Aku seperti dibuai oleh hembusan angin semilir yang menerpa bagian-bagian peka di tubuhku. Tanpa sadar aku menggeliat merasakan semua ini sambil melenguh perlahan.<br />
Dalam tidurku, aku mengira ini perbuatan suamiku yang memang akhir-akhir ini suka mencumbuku di kala tidur. Namun begitu ingat bahwa ia masih di luar kota, aku segera terbangun dan membuka mataku lebar-lebar. Hampir saja aku menjerit sekuat tenaga begitu melihat ayah sambil tersenyum tengah menciumi betisku, sementara dasterku sudah terangkat tinggi-tinggi hingga memperlihatkan seluruh pahaku yang putih mulus.<br />
<br />
" Ayah! Ngapain ke sini?" bentakku dengan suara tertahan karena takut terdengar oleh Si Inah pembantuku.<br />
" Sari, maafkan ayah. Kamu jangan marah seperti itu dong, sayang", ia malah berkata seperti itu bukannya malu didamprat olehku.<br />
" Ayah nggak boleh. Keluar, saya mohon", pintaku menghiba karena kulihat tatapan mata ayah demikian liar menggerayang ke sekujur tubuhku.<br />
<br />
'' Aku buru-buru menurunkan daster menutupi pahaku. Aku beringsut menjauhinya dan mepet ke ujung ranjang. Ayah kembali menghampiriku dan duduk persis di sampingku. Tubuhnya mepet kepadaku. Aku semakin ketakutan.<br />
<br />
" Kamu tidak kasihan melihat ayah seperti ini? Ayolah, kita khan pernah melakukannya", desaknya.<br />
" Jangan bicarakan masa lalu. Aku sudah melupakannya dan tak akan pernah mengulanginya", jawabku dengan marah karena diingatkan perisitiwa yang paling kusesali.<br />
" OK. Ayah nggak akan cerita itu lagi. Tapi kasihanilah ayahmu ini. Sudah bertahun-tahun tidak pernah merasakannya lagi", lanjutnya kemudian.<br />
<br />
'' Ayah lalu bercerita bahw ia tak pernah berhubungan dengan wanita lain selain ibu dan diriku. Dia tak pernah merasa tertarik selain dengan kami. Aku setengah tak percaya mendengar omongannya. Ia memang pandai sekali membuat wanita tersanjung.<br />
Dan entah kenapa akupun merasakan hal seperti itu. Ketika kutatap wajahnya, aku jadi trenyuh dan berpikir bagaimana caranya untuk menurunkan hasrat ayah yang kelihatan sudah menggebu-gebu. Aku tahu persis ayah akan berbuat apapun bila sudah dalam keadaan seperti ini. Akhirnya aku mengalah dan mau mengocok batangnya agar ia bisa tenang kembali.<br />
<br />
" Baiklah..", kata ayahku seakan tidak punya pilihan lain karena aku ngotot tak akan memberikan apa yang dimintanya.<br />
<br />
'' Mungkin inilah kesalahanku. Aku terlalu yakin bahwa jalan keluar ini akan meredam keganasannya. Kupikir biasanya lelaki kalau sudah tersalurkan pasti akan surut nafsunya untuk kemudian tertidur.<br />
Aku lalu menarik celana pendeknya. Ugh! Sialan, ternyata dia sudah tidak memakai celana dalam lagi. Begitu celananya kutarik, batangnya langsung melonjak berdiri seperti ada pernya. Aku agak terkesima juga melihat batang ayah yang masih gagah perkasa, padahal usianya sudah tidak muda lagi.<br />
Tanganku bergerak canggung. Bagaimananpun juga baru kali ini aku memegang kontol orang selain milik suamiku meski dulu pernah merasakannya juga. Tapi itu dulu sekali. Perlahan-lahan tanganku menggenggam batangnya.<br />
Kudengar ayah melenguh seraya menyebut namaku. Aku mendongak melirik kepadanya. Nampak wajah ayah meringis menahan remasan lembut tangannku pada batangnya. Aku mulai bergerak turun naik menyusuri batangnya yang sudah teramat keras.<br />
<br />
'' Sekali-sekali ujung telunjukku mengusap moncongnya yang sudah licin oleh cairan yang meleleh dari liangnya. Kudengar ayah kembali melenguh merasakan ngilu akibat usapanku. Aku tahu ayah sudah sangat bernafsu sekali dan mungkin dalam beberapa kali kocokan ia akan menyemburkan air maninya. Selesai sudah, pikirku mulai tenang.<br />
Dua menit, tiga sampai lima menit berikutnya ayah masih bertahan meski kocokanku sudah semakin cepat. Kurasakan tangan ayah menggerayang ke arah dadaku. Aku kembali mengingatkan agar jangan berbuat macam-macam.<br />
<br />
" Biar cepet keluar..", kata ayah memberi alasan.<br />
<br />
'' Aku tidak mengiyakan dan juga tidak menepisnya karena kupikir ada benarnya juga. Biar cepat selesai, kataku dalam hati. Ayah tersenyum melihatku tidak melarangnya lagi. Ia dengan lembut mulai meremas-remas payudara di balik dasterku. Aku memang tidak mengenakan kutang setiap akan tidur, jadi remasan tangan ayah langsung terasa karena kain daster itu sangat tipis.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="http://angelpoker.com/"><img alt="angelpoker.com" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhD4CadN9RbOF2qbFa_Z2cWVCt2Va3DCEo2x-sJu58g-8ArpIKMxllDoHN0h2r88Xr0OuBvCATIv727zo8n6EJAqJ18ODKeDEiCZtCJexOIw-UYgSn-3r7OfaFKJ3o7iWkDMJWDqWpIpnGF/s1600/32476_1265486967326_1534328739_30545273_1996825_n.jpg" title="" /></a></div>
<br />
:: Sebagai wanita normal, aku merasakan kenikmatan atas remasan ini. Apalagi tanganku menggenggam batangnya dengan erat, setidaknya aku mulai terpengaruh oleh keadaan ini. Meski dalam hati aku sudah bertekad untuk menahan diri dan melakukan semua ini demi kebaikan diriku juga. Karena tentunya setelah ini selesai ayah tidak akan berbuat lebih jauh lagi seperti dulu.<br />
<br />
" Sari sayang.., buka ya? Sedikit aja..", pinta ayah kemudian.<br />
" Jangan Yah. Tadi khan sudah janji nggak akan macam-macam..", ujarku mengingatkan.<br />
" Sedikit aja. Ya?" desaknya lagi seraya menggeser tali daster dari pundakku sehingga bagian atas tubuhku terbuka.<br />
<br />
'' Aku jadi gamang dan serba salah. Sementara bagian dada hingga ke pinggang sudah telanjang. Nafas ayahku semakin memburu kencang melihatku setengah telanjang.<br />
<br />
" Oh.., Sari kamu benar-benar cantik sekali", pujinya sambil memilin-milin puting susuku.<br />
<br />
'' Aku terperangah. Situasi sudah mulai mengarah pada hal yang tidak kuinginkan. Aku harus bertindak cepat. Tanpa pikir panjang, langsung kumasukan batang ayah ke dalam mulutku dan mengulumnya sebisa mungkin agar ia cepat-cepat selesai dan tidak berlanjut lebih jauh lagi. Aku sudah tidak memperdulikan perbuatan ayah pada tubuhku.<br />
Aku biarkan tangannya dengan leluasa menggerayang ke sekujur tubuhku, bahkan ketika kurasakan bibirnya mulai menciumi buah dadaku pun aku tak berusaha mencegahnya. Aku lebih berkonsentrasi untuk menyelesaikan semua ini secepatnya. Jilatan dan kulumanku pada batang kontolnya semakin mengganas sampai-sampai ayahku terengah-engah merasakan kelihaian permainan mulutku.<br />
<br />
'' Aku tambah bersemangat dan semakin yakin dengan kemampuanku untuk membuatnya segera selesai. Keyakinanku ini ternyata berakibat fatal bagiku. Sudah hampir setengah jam, aku belum melihat tanda-tanda apapun dari ayahku.<br />
Aku jadi penasaran, sekaligus merasa tertantang. Suamiku pun yang sudah terbiasa denganku, bila sudah kukeluarkan kemampuan seperti ini pasti takkan bertahan lama. Tapi kenapa dengan ayahku? Apa ia memakai obat kuat?<br />
Saking penasarannya, aku jadi kurang memperhatikan perbuatan ayah padaku. Entah sejak kapan daster tidurku sudah terlepas dari tubuhku. Aku baru sadar ketika ayah berusaha menarik celana dalamku dan itu pun terlambat! Begitu menengok ke bawah, celana itu baru saja terlepas dari ujung kakiku.<br />
<br />
'' Aku sudah telanjang bulat! Ya ampun, kenapa kubiarkan semua ini terjadi. Aku menyesal kenapa memulainya. Ternyata kejadiannya tidak seperti yang kurencanakan. Aku terlalu sombong dengan keyakinanku. Kini semuanya sudah terlambat. Berantakan semuanya! Pekikku dalam hati penuh penyesalan.<br />
Situasi semakin tak terkendali. Lagi-lagi aku kecolongan. Ayah dengan lihainya dan tanpa kusadari sudah membalikkan tubuhku hingga berlawanan dengan posisi tubuhnya. Kepalaku berada di bawahnya sementara kepalanya berada di bawahku.<br />
Kami sudah berada dalam posisi enam sembilan! Tak lama kemudian kurasakan sentuhan lembut di seputar selangkanganku. Tubuhku langsung bereaksi dan tanpa sadar aku menjerit lirih. Suka tidak suka, mau tidak mau, kurasakan kenikmatan cumbuan ayahku di sekitar itu.<br />
<br />
'' Akh luar biasa! Aku menjerit dalam hati sambil menyesali diri. Aku marah pada diriku sendiri, terutama pada tubuhku sendiri yang sudah tidak mau mengikuti perintah pikiran sehatku.<br />
Tubuhku meliuk-liuk mengikuti irama permainan lidah ayah. Kedua pahaku mengempit kepalanya seolah ingin membenamkan wajah itu ke dalam selangkanganku. Kuakui ia memang pandai membuat birahiku memuncak.<br />
Kini aku sudah lupa dengan siasat semula. Aku sudah terbawa arus. Aku malah ingin mengimbangi permainannya. Mulutku bermain dengan lincah. Batangnya kukempit dengan buah dadaku yang membusung penuh dan masih kenyal.<br />
Sementara kontol itu bergerak di antara buah dadaku, mulutku tak pernah lepas mengulumnya. Tanpa kusadari kami saling mencumbu bagian vital masing-masing selama lima belas menit. Aku semakin yakin kalau ayah memakai obat kuat.<br />
Ia sama sekali belum memperlihatkan tanda-tanda akan keluar, sementara aku sudah mulai merasakan desiran-desiran kuat bergerak cepat ke arah pusat kewanitaanku. Jilatan dan hisapan mulut ayah benar-benar membuatku tak berdaya.<br />
Aku semakin tak terkendali. Pinggulku meliuk-liuk liar. Tubuhku mengejang, seluruh aliran darah serasa terhenti dan aku tak kuasa untuk menahan desakan kuat gelombang lahar panas yang mengalir begitu cepat.<br />
<br />
" Auugghh..!" aku menjerit lirih begitu aliran itu mendobrak pertahananku.<br />
<br />
'' Kurasakan cairan kewanitaanku menyembur tak tertahankan. Tubuhku menggelepar seperti ikan terlempar ke darat merasakan kenikmatan ini. Aku terkulai lemas sementara batang kontol ayah yang berada dalam genggamanku masih mengacung dengan gagahnya, bahkan terasa makin kencang saja.<br />
Aku mengeluh karena tak punya pilihan lain. Sudah kepalang basah. Aku hanya tergolek lemah tak berdaya saat ayah mulai menindih tubuhku. Dengan lembut ia mengusap wajahku dan berkata betapa cantiknya aku sekarang ini.<br />
<br />
" Kau sungguh cantik. Kini kau sudah dewasa. Tubuhmu indah dan jauh lebih berisi.., mmpphh..", katanya sambil menciumi bibirku, mencoba membuka bibirku dengan lidahnya.<br />
<br />
'' Aku seakan terpesona oleh pujiannya. Cumbu rayunya begitu menggairahkanku. Aku diperlakukan bagai sebuah porselen yang mudah pecah. Begitu lembut dan hati-hati. Hatiku semakin melambung tinggi mendengar semua kekagumannya terhadap tubuhku.<br />
Wajahku yang cantik, tubuhku yang indah dan kini jauh lebih berisi. Payudaraku yang membusung penuh dan menggantung indah di dada. Permukaan perut yang rata, pinggul yang membulat padat berisi menyambung dengan buah pantatku yang ‘bahenol'.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="http://angelpoker.com/"><img alt="angelpoker.com" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWmA9TaY5AOiBWYfDwkARPbSIlQCNgt1mKXv47zITK50CncjfrNNQj1xze5eZR4eU4T4PxvzVz2zX0ToW4hFHexmYFBnr5W2nCzdTDLBUAchiHD5JrQaAwBCfTBsuVp8FjwwLysk5SqS5B/s1600/27195_106544056030509_100000247444117_167414_6803151_n.jpg" title="" /></a></div>
<br />
:: Diwajah ayah kulihat memperlihatkan ekspresi kekaguman yang tak terhingga saat matanya menatap nanar ke arah lembah bukit di sekitar selangkanganku yang dipenuhi bulu-bulu hitam lebat, kontras dengan warna kultiku yang putih mulus. Kurasakan tangannya mengelus paha bagian dalam. Aku mendesis dan tanpa sadar membuka kedua kakiku yang tadinya merapat.<br />
Ayah menempatkan diri di antara kedua kakiku yang terbuka lebar. Kurasakan kontolnya ditempelkan pada bibir kemaluanku. Digesek-gesek, mulai dari atas sampai ke bawah. Naik turun. Aku merasa ngilu bercampur geli dan nikmat.<br />
Cairan yang masih tersisa di sekitar itu membuat gesekannya semakin lancar karena licin. Aku terengah-engah merasakannya. Kelihatannya ia sengaja melakukan itu. Apalagi saat moncong kontolnya itu menggesek-gesek kelentitku yang sudah menegang. Ayah menatap tajam melihat reaksiku. Aku balas menatap seolah memintanya untuk segera memasuki diriku secepatnya.<br />
Ia tahu persis apa yang kurasakan saat itu. Namun kelihatannya ia ingin melihatku menderita oleh siksaan nafsuku sendiri. Kuakui memang aku sudah tak tahan untuk segera menikmati batang kontolnya dalam memekku.<br />
Aku ingin segera membuatnya ‘KO’. Terus terang aku sangat penasaran dengan keperkasaannya. Kuingin buktikan bahwa aku bisa membuatnya cepat-cepat mencapai puncak kenikmatan.<br />
<br />
" Yah..?" panggilku menghiba.<br />
" Apa sayang", jawabnya seraya tersenyum melihatku tersiksa.<br />
" Cepetan.."<br />
" Sabar sayang. Kamu ingin ayah berbuat apa?" tanyanya pura-pura tak mengerti.<br />
<br />
'' Aku tak menjawab. Tentu saja aku malu mengatakannya secara terbuka apa keinginanku saat itu. Namun ayah sepertinya ingin mendengarnya langsung dari bibirku. Ia sengaja mengulur-ulur dengan hanya menggesek-gesekan kontolnya. Sementara aku benar-benar sudah tak tahan lagi mengekang birahiku.<br />
<br />
" Sari ingin ayah segera masukin..", kataku akhirnya dengan terpaksa.<br />
<br />
'' Aku sebenarnya sangat malu mengatkan ini. Aku yang tadi begitu ngotot tidak akan memberikan tubuhku padanya, kini malah meminta-minta. Perempuan macam apa aku ini!?<br />
<br />
" Apanya yang dimasukin", tanyanya lagi seperti mengejek.<br />
" Akh ayah. Jangan siksa Sari..!"<br />
" Ayah tidak bermaksud menyiksa kamu sayang."<br />
" Oohh.., ayah. Sari ingin masukin kontol ayah ke dalam memek Sari..uuggh..", aku kali ini sudah tak malu-malu lagi mengatakannya dengan vulgar saking tak tahannya menanggung gelombang birahi yang menggebu-gebu.<br />
<br />
'' Aku merasa seperti wanita jalang yang haus seks. Aku hampir tak percaya mendengar ucapan itu keluar dari bibirku sendiri. Tapi apa mau dikata, memang aku sangat menginginkannya segera.<br />
<br />
" Baiklah sayang. Tapi pelan-pelan ya", kata ayahku dengan penuh kemenangan telah berhasil menaklukan diriku.<br />
" Uugghh..", aku melenguh merasakan desakan batang kontolnya yang besar itu.<br />
<br />
'' Aku menunggu cukup lama gerakan kontol ayah memasuki diriku. Serasa tak sampai-sampai. Selain besar, kontol ayah cukup panjang juga.<br />
Aku sampai menahan nafas saat batangnya terasa mentok di dalam. Rasanya sampai ke ulu hati. Aku baru bernafas lega ketika seluruh batangnya amblas di dalam. Ayah mulai menggerakkan pinggulnya perlahan-lahan. Satu, dua dan tiga tusukan mulai berjalan lancar.<br />
Semakin membanjirnya cairan dalam liang memekku membuat kontol ayah keluar masuk dengan lancarnya. Aku mengimbangi dengan gerakan pinggulku. Meliuk perlahan. Naik turun mengikuti irama tusukannya.<br />
Gerakan kami semakin lama semakin meningkat cepat dan bertambah liar. Gerakanku sudah tidak beraturan karena yang penting bagiku tusukan itu mencapai bagian-bagian peka di dalam relung kewanitaanku.<br />
Ayah tahu persis apa yang kuinginkan. Ia bisa mengarahkan batangnya dengan tepat ke sasaran. Aku bagaikan berada di surga merasakan kenikmatan yang luar biasa ini. Batang ayahku menjejal penuh seluruh isi liangku, tak ada sedikitpun ruang yang tersisa hingga gesekan batang itu sangat terasa di seluruh dinding vaginaku.<br />
<br />
" Aduuhh.. auuffhh.., nngghh..", aku meintih, melenguh dan mengerang merasakan semua kenikmatan ini.<br />
<br />
'' Kembali aku mengakui keperkasaan dan kelihaian ayahku di atas ranjang. Ia begitu hebat, jantan dan entah apalagi sebutan yang pantas kuberikan padanya. Yang pasti aku merasakan kepuasan tak terhingga bercinta dengannya meski kusadari perbuatan ini sangat terlarang dan akan mengakibatkan permasalahan besar nantinya. Tetapi saat itu aku sudah tak perduli dan takkan menyesali kenikmatan yang kualami.<br />
Ayah bergerak semakin cepat. Kontolnya bertubi-tubi menusuk daerah-daerah sensitive. Aku meregang tak kuasa menahan desiran-desiran yang mulai berdatangan seperti gelombang mendobrak pertahananku.<br />
Sementara ayah dengan gagahnya masih mengayunkan pinggulnya naik turun, ke kiri dan ke kanan. Eranganku semakin keras terdengar seiring dengan gelombang dahsyat yang semakin mendekati puncaknya.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="http://angelpoker.com/"><img alt="angelpoker.com" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQ7hESKVfbP_2Av7bRlfIQeC4Yp0A2PPULpOWBCLHMOA8QMvxl-8Z0P-qU_HqfRMvqw0Gjetza7bF9ut7RB17mjExwblizDNTjjgu46T8lvfVTPjLHTmYVNZ-8L6RrzEAaCnXrt88LSCl7/s1600/26692_106175612734020_100000247444117_158818_4703749_n.jpg" title="" /></a></div>
<br />
:: Melihat reaksiku, ayah mempercepat gerakannya. Batang kontolnya yang besar dan panjang itu keluar masuk dengan cepatnya seakan tak memperdulikan liangku yang sempit itu akan terkoyak akibatnya.<br />
Kulihat tubuh ayah sudah basah bermandikan keringat. Aku pun demikian. Tubuhku yang berkeringat nampak mengkilat terkena sinar lampu kamar. Aku mencoba meraih tubuh ayah untuk mendekapnya.<br />
Dan disaat-saat kritis, aku berhasil memeluknya dengan erat. Kurengkuh seluruh tubuhnya sehingga menindih tubuhku dengan erat. Kurasakan tonjolan otot-ototnya yang masih keras dan pejal di sekujur tubuhku.<br />
Kubenamkan wajahku di samping bahunya. Pinggul kuangkat tinggi-tinggi sementara keduan tanganku menggapai buah pantatnya dan menekannya kuat-kuat. Kurasakan semburan demi semburan memancar kencang dari dalam diriku. Aku meregang seperti ayam yang baru dipotong. Tubuhku mengejang-ngejang di atas puncak kenikmatan yang kualami untuk kedua kalinya saat itu.<br />
<br />
" Ayah.., oohh.., Yaahh..", hanya itu yang bisa keluar dari mulutku saking dahsyatnya kenikmatan yang kualami bersamanya.<br />
" Sayang nikmatilah semua ini. Ayah ingin kamu dapat merasakan kepuasan yang belum pernah kamu alami", bisik ayah dengan mesranya.<br />
" Ayah sayang padamu, ayah cinta padamu. Ayah ingin melampiaskan kerinduan yang menyesak selama ini..", lanjutnya tak henti-henti membisikan untaian kata-kata indah yang terdengar begitu romantis.<br />
<br />
'' Aku mendengarnya dengan perasaan tak menentu. Kenapa ini datangnya dari lelaki yang bukan semestinya kusayangi. Mengapa keindahan ini kualami bersama ayahku sendiri, meski ayah tiri tetapi sudah seperti ayah kandungku sendiri. Tanpa terasa air mata menitik jatuh ke pipi. Ayah terkejut melihat ini. Ia nampak begitu khawatir melihatku menangis.<br />
<br />
" Sari sayang, kenapa menangis?" bisiknya buru-buru.<br />
" Maafkan ayah kalau telah membuatmu menderita..", lanjutnya seraya memeluk dan mengelus-elus rambutku dengan penuh kasih sayang.<br />
<br />
'' Aku semakin sedih merasakan ini. Tetapi ini bukan hanya salahnya. Aku pun berandil besar dalam kesalahan ini. Aku tidak bisa menyalahkannya saja. Aku harus jujur dan adil menyikapinya.<br />
<br />
" Ayah tidak salah. Sari yang salah..", kataku kemudian.<br />
" Tidak sayang. Ayah yang salah", katanya besikeras.<br />
" Kita, Yah. Kita sama-sama salah", kataku sekaligus memintanya untuk tidak memperdebatkan masalah ini lagi.<br />
" Terima kasih sayang", kata ayahku seraya menciumi wajah dan bibirku.<br />
<br />
'' Kurasakan ciumannya di bibirku berhasil membangkitkan kembali gairahku. Aku masih penasaran dengannya. Sampai saat ini ayah belum juga mencapai puncaknya. Aku seperti mempunyai utang yang belum terbayar.<br />
Kali ini aku bertekad keras untuk membuatnya mengalami kenikmatan seperti apa yang telah ia berikan kepadaku. Aku sadar kenapa diriku menjadi antusias untuk melakukannya dengan sepenuh hati. Biarlah terjadi seperti ini, toh ayah tidak akan selamanya berada di sini. Ia harus pulang ke kampungnya. Aku berjanji pada diriku sendiri, ini merupakan yang terakhir kalinya.<br />
<br />
'' Timbulnya pikiran ini membuatku semakin bergairah. Apalagi sejak tadi ayah terus-terusan menggerakan kontolnya di dalam memekku. Tiba-tiba saja aku jadi beringas. Kudorong tubuh ayah hingga terlentang.<br />
Aku langsung menindihnya dan menicumi wajah, bibir dan sekujur tubuhnya. Kembali kuselomoti batang kontolnya yang tegak bagai tiang pancang beton itu. Lidahku menjilat-jilat, mulutku mengemut-emut.<br />
Tanganku mengocok-ngocok batangnya. Kulirik ayah kelihatannya menyukai perubahanku ini. Belum sempat ia akan mengucapkan sesuatu, aku langsung berjongkok dengan kedua kaki bertumpu pada lutut dan masing-masing berada di samping kiri dan kanan tubuh ayah. Selangkanganku berada persis di atas batangnya.<br />
<br />
" Akh sayang!" pekik ayahku tertahan ketika batangnya kubimbing memasuki liang memekku.<br />
<br />
'' Tubuhku turun perlahan-lahan, menelan habis seluruh batangnya. Selanjutnya aku bergerak seperti sedang menunggang kuda. Tubuhku melonjak-lonjak seperti kuda binal yang sedang birahi. Aku tak ubahnya seperti pelacur yang sedang memberikan kepuasan kepada hidung belang. Tetapi aku tak perduli.<br />
Aku terus berpacu. Pinggulku bergerak turun naik, sambil sekali-sekali meliuk seperti ular. Gerakan pinggulku persis seperti penyanyi dangdut dengan gaya ngebor, ngecor, patah-patah, bergetar dan entah gaya apalagi. Pokoknya malam itu aku mengeluarkan semua jurus yang kumiliki dan khusus kupersembahkan kepada ayahku sendiri!<br />
<br />
<br />
" Ouugghh.. Sarii.., luar biasa!" jerit ayah merasakan hebatnya permainanku.<br />
<br />
'' Pinggulku mengaduk-aduk lincah, mengulek liar tanpa henti. Tangan ayah mencengkeram kedua buah dadaku, diremas dan dipilin-pilin. Ia lalu bangkit setengah duduk. Wajahnya dibenamkan ke atas dadaku.<br />
Menciumi puting susuku. Menghisapnya kuat-kuat sambil meremas-remas. Kami berdua saling berlomba memberi kepuasan. Kami tidak lagi merasakan panasnya udara meski kamarku menggunakan AC.<br />
Tubuh kami bersimbah peluh, membuat tubuh kami jadi lengket satu sama lain. Aku berkutat mengaduk-aduk pinggulku. Ayah menggoyangkan pantatnya. Kurasakan tusukan kontolnya semakin cepat seiring dengan liukan pinggulku yang tak kalah cepatnya. Permainan kami semakin meningkat dahsyat.<br />
Sprei ranjangku sudah tak karuan bentuknya, selimut dan bantal serta guling terlempar berserakan di lantai akibat pergulatan kami yang bertambah liar dan tak terkendali. Kurasakan ayah mulai memperlihatkan tanda-tanda. Aku semakin bersemangat memacu pinggulku untuk bergoyang. Mungkin goyangan pinggulku akan membuat iri para penyanyi dangdut saat ini.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="http://angelpoker.com/"><img alt="angelpoker.com" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipWX0lsT_HijMstNinRUc1iOfVvl4_pz7Pm5a0aZInRzNkfmpYGuYwF9t_Oq-QW1oCpC717h4e0yQgt6onLmIXTQzW_DBZYWZ3adyjQMT4bklhumzeW1u7ccJGMc_dO0j7uv1CGukRhrAq/s400/18048_105467189471529_100000247444117_139727_2798502_n.jpg" title="" width="400" /></a></div>
<br />
:: Tak selang beberapa detik kemudian, akupun merasakan desakan yang sama. Aku tak ingin terkalahkan kali ini. Kuingin ia pun merasakannya. Tekadku semakin kuat. Aku terus memacu sambil menjerit-jerit histeris.<br />
Aku sudah tak perduli suaraku akan terdengar kemana-mana. Kali ini aku harus menang! Upayaku ternyata tidak percuma. Kurasakan tubuh ayah mulai mengejang-ngejang. Ia mengerang panjang. Menggeram seperti harimau terluka. Aku pun merintih persis kuda betina binal yang sedang birahi.<br />
<br />
" Eerrgghh.. oouugghh..!" ayah berteriak panjang, tubuhnya menghentak-hentak liar.<br />
<br />
'' Tubuhku terbawa goncangannya. Aku memeluknya erat-erat agar jangan sampai terpental oleh goncangannya. Mendadak aku merasakan semburan dahsyat menyirami seluruh relung vaginaku. Semprotannya begitu kuat dan banyak membanjiri liangku.<br />
Akupun rasanya tidak kuat lagi menahan desakan dalam diriku. Sambil mendesakan pinggulku kuat-kuat, aku berteriak panjang saat mencapai puncak kenikmatan berbarengan dengan ayahku.<br />
Tubuh kami bergulingan di atas ranjang sambil berpelukan erat. Saking dahsyatnya, tubuh kami terjatuh dari ranjang. Untunglah ranjang itu tidak terlalu tinggi dan permukaan lantainya tertutup permadani tebal yang empuk sehingga kami tidak sampai terkilir atau terluka.<br />
<br />
" Oohh.. ayaahh.., nikmaatthh!" jeritku tak tertahankan.<br />
<br />
'' Tulang-tulangku serasa lolos dari persendiannya. Tubuhku lunglai, lemas tak bertenaga terkuras habis dalam pergulatan yang ternyata memakan waktu lebih dari 1 jam! Gila! Jeritku dalam hati. Belum pernah rasanya aku bercinta sampai sedemikian lamanya.<br />
<br />
''Aku hanya bisa memeluknya menikmati sisa-sisa kepuasan. Perasaanku tiba-tiba terusik. Sepertinya aku mendengar sesuatu dari luar pintu kamar, tetapi aku terlalu lelah untuk memperhatikannya dan akhirnya tertidur dalam pelukan ayahku, melupakan semua konsekuensi dari peristiwa di malam ini di kemudian hari.*****TAMAT<br />
<br />
<br />
Para Pembaca Cerita Porn ABG Ingin Membaca Cerita Dewasa Yang Sebelumnya <b><a href="http://newcerporn.blogspot.com/">Klik Di Sini</a></b> ya Para Pembaca Cerita Porn ABG...<br />
<br />
Para Pembaca Cerita Porn ABG Ingin Mendaftar Dan Mencoba Keberuntungan <b><a href="http://angelpoker.com/">Klik Di Sini</a></b> Ya Para Pembaca Cerita Porn ABG...Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09716102203921425427noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4919192983423598269.post-5497269828872174582015-12-28T00:16:00.000-08:002015-12-28T00:16:24.927-08:00CERITA PORN ABG | SELALU MENGERANG KENIKMATAN<div style="text-align: center;">
<a href="http://angelpoker.com/"><img alt="angelpoker.com" src="http://susumontok.com/wp-content/uploads/2015/08/kumpulan-foto-toge-montok-pamer-toket.jpg" title="" /></a></div>
<h2 style="text-align: center;">
<br />Cerita Sex | Cerita Hot | Cerita Sex Dewasa | Cerita Hot Dewasa | Cerita Dewasa | Cerita Porn ABG - Selalu Mengerang Keenakan</h2>
<br />
<b><a href="http://angelpoker.com/">CERITA PORN ABG - Selalu Mengerang Keenakan</a></b> | :: Jika Setiasp pagi aku selalu lewat depan rumahnya, jadi aku paham akan semua keluarganya dia masih mempunyai anak balita yang masih kecil, penghuninya namanya Eril, dikenal sebagai keluarga pecinta seni, dimana Eril itu lulusan seni tari sedangkan suaminya adalah pelukis, keduanya asal dari orang jawa tepatnya kota Klaten.<br />
'' Wajahnya juga tidak cantik amat tetapi dengan ciri khas jawanya orangnya lembut mukanya polos wajah pasrahnya jadi aku sangant betah melihat wajah Eril dari kejauhan, orangnya juga enak diajak ngobrol, benar sekali suaranya yang lirih, sempat aku berimajinasi jika ngemponi dia pasti desahannya mengasikkan.<br />
'' Nah, suatu hari lakinya jadi kaya mendadak karena ada order lukisan dalam jumlah besar. Terus, dia ngontrak rumah sebelah buat Eril sama anaknya. Rumah yang sekarang dijadiin galeri lukis. Doi yang sebelumnya sering cerita kalo lakinya sibuk banget, sekarang cerita repotnya ngurus rumah dan anaknya yang umur 3 tahun sendirian.<br />
'' Itu sebabnya dia ngajak adiknya Alma dan ponakannya Nora untuk tinggal serumah. Tampang dua cewek itu mirip banget sama Eril, cuma dua-duanya lebih seger dan imut-imut. Akhirnya aku tahu juga kalo di rumah itu, sering cuma ada tiga cewek tadi sama satu anak balita.<br />
<br />
:: Nafsu juga aku waktu temen aku ngasih usul yang menarik. Langsung saja aku telepon Eril malem itu.<br />
<br />
'' Aku rubah suara aku biar nggak dikenal.<br />
<br />
" Choirun ada?"<br />
" Nggak ada, lagi mancing. Ini siapa ya?" Huh bego, pikirku.<br />
<br />
'' Dia kagak tahu kalo lakinya lagi maen sama Linda, tante Chinese yang gatal !<br />
<br />
" Mbak Eril sendiri ya?"<br />
" Nggak, sama Alma dan Nora,"<br />
" Ya sudah, besok saja," Tiga temen aku langsung bersorak begitu pasti malam itu lakinya Eril nggak di rumah. Kami berempat pun segera berjalan ke rumah dekat gerbang perumahan itu.<br />
<br />
'' Tiga temen aku sudah siap dengan 'peralatan'nya, lalu mengetuk pintu. Seorang perempuan mengintip dari balik korden.<br />
<br />
" Siapa ya?" " Kami dari Polres bu, ada yang ingin kami sampaikan," sahut teman aku yang badannya memang mirip polisi.<br />
<br />
'' Tak lama kemudian pintu terbuka, tiga temen aku masuk. Dari jauh aku lihat Alma dan Nora ikut menemui mereka.<br />
<br />
" Maaf bu, suami ibu kami tangkap satu jam lalu,"<br />
" Lho, kenapa?" Eril terlonjak.<br />
" Ia kedapatan menghisap ganja..."<br />
" Nggak mungkin!" perempuan itu memekik.<br />
" Tapi begitulah kenyataannya. Kami juga dapat perintah menggeledah rumah ini. Ini suratnya,"<br />
" Eril tak dapat menolak, dibiarkannya ketiga 'polisi' itu menggeledah rumahnya. Dasar nakal, seorang temen aku sudah menyiapkan seplastik ganja dan kemudian ia teriak,<br />
" Ada di bawah kasur sini, komandan!" Temenku yang paling besar memandang Eril dengan tajam.<br />
" Sekarang kalian bertiga ikut ke kantor polisi!" tegasnya.<br />
" Tapi...tapi...saya nggak tahu bagaimana barang itu ada di situ..." kata Eril terbata-bata.<br />
" Sekarang ibu bantu kami, ikut saja ke kantor polisi, juga dua adik ini,"<br />
<br />
'' Akhirnya ketiga cewek itu mau juga ikut, setelah sebelumnya Eril menitipkan anaknya ke Bu Tukiran. Temen aku pinter juga, dia pinjam mobil Feroza Eril dengan alasan mereka cuma bawa motor.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="http://angelpoker.com/"><img alt="angelpoker.com" height="300" src="http://susumontok.com/wp-content/uploads/2015/08/kumpulan-foto-toge-montok-pamer-toket-1.jpg" title="" width="400" /></a></div>
<br />
:: Lewat handphone, salah satu temen aku ngasih tahu. "Beres Dan, siap cabut," katanya. Aku segera pakai topeng ski, ambil kunci mobil dan duduk di belakang stir. Sebelum masuk, kaget juga tiga cewek itu karena tangan mereka diborgol di belakang punggung.<br />
<br />
" Kami nggak ingin repot nantinya," alasan temen aku.<br />
<br />
'' Hanya beberapa saat saja, mobil pun berjalan. Eril duduk di tengah dengan satu temen aku menjaga pintu. Sedang Alma dan Nora di belakang dijaga dua lagi temen aku.<br />
'' Baru jalan 100 meteran di jalan menurun ke arah Kasongan, tiga temen aku itu ketawa ngakak.<br />
<br />
" Gampang banget..." kata mereka.<br />
<br />
'' Tentu saja tiga cewek itu bingung. Apalagi Eril kini terpaksa duduk merapat jendela karena dipepet lelaki besar di sebelahnya.<br />
<br />
" Kalian tidak akan kami bawa ke kantor polisi, seneng kan nggak perlu lihat pistol? Tapi jangan khawatir, nanti kita tunjukin pistol yang lain," desisnya.<br />
" Eh...eh...apa-apaan ini?" Eril ketakutan.<br />
" Eiiiiii....awwwhhhh...kurangajj...awwwhhhh...<br />
" Eril menjerit dan meronta, sebab tiba-tiba kedua payudaranya ditangkap dua telapak tangan yang besar, lalu diremas-remas keras seenaknya.<br />
<br />
'' Dua gadis di belakang juga menjerit-jerit ketika payudara mereka pun diperlakukan sama.<br />
'' Lelaki itu lalu menyingkapkan jilbab Eril dan dengan nafsu kembali mencengkeram payudara montok itu. Eril makin keras menjerit. Lalu tiba-tiba...breetttt....bagian muka jubah tipisnya koyak sehingga memperlihatkan tonjolan buah dadanya yang berbungkus BH coklat muda.<br />
<br />
" Wah, susu yang segar," kata temen aku. " Jangannn...tolong...jangaann..." Eril menangis.<br />
" Jangan cerewet, kalian bertiga tidak usah bawel, nurut saja atau tempik kalian kuculek pake belati ini!"<br />
<br />
''kali ini temen aku mulai mengancam dengan menyentuhkan ujung belati ke permukaan payudara Eril yang menyembul dari BH-nya.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="http://angelpoker.com/"><img alt="angelpoker.com" src="http://susumontok.com/wp-content/uploads/2015/08/kumpulan-foto-toge-montok-pamer-toket-2.jpg" title="" /></a></div>
<br />
:: Di belakang, Alma dan Nora terisak-isak. Blus keduanya sudah lepas, tinggal rok yang menutupi bagian bawah tubuh muda dan mulus itu. Keduanya pun memekik berbarengan ketika penutup dada mereka direnggut hingga putus.<br />
<br />
" Wah...wah...ini susu yang indah..." kata kedua temen aku di belakang.<br />
" Coba lihat punya Nyonya ini..." lanjut mereka.<br />
" Temen aku di depan pun bertindak cepat, memutus tali antara dua cup BH Eril.<br />
<br />
'' Eril terisak, buah dadanya kini telanjang dan.....<br />
<br />
" Awwwwww...." ia menjerit agak keras ketika kedua putingnya dijepit dan ditarik serta diguncang-guncangkan.<br />
<br />
'' Kedua temen aku di belakang ketawa dan ikut-ikutan melakukan hal yang sama pada puting Nora dan Alma.<br />
'' Eril meronta-ronta tapi sia-sia saja ketika tubuhnya dibaringkan di jok mobil, lalu temen aku duduk di atas perutnya, memunggungi dan menyingkapkan bagian bawah jubahnya. Kedua kaki telanjangnya menendang-nendang, tapi ia kesakitan juga waktu kedua bagian dalam paha mulusnya dicengkeram keras.<br />
'' Ia menjerit lagi waktu selangkangannya yang ditutupi celana dalam putih digebuk sampai bunyi berdebuk. Dengan kasar, jari-jari temen aku menyingkapkan kain segitiga itu hingga memeknya yang berjembut agak lebat terbuka.<br />
'' Tanpa ba bi bu, ditusukkannya telunjuknya ke lubang memek Eril.<br />
<br />
" Aaaaakhhhh...." Eril menjerit kesakitan.<br />
<br />
'' Memeknya yang kering membuat tusukan itu jadi amat menyakitkan. Tapi temen aku itu nekad terus nyodok-nyodok memek yang legit itu.<br />
'' Malah waktu telunjuknya sudah terasa agak licin, dia tambah jari tengah. Lagi-lagi Eril menjerit kesakitan. Tapi nggak kapok juga temen aku itu. Sebentar saja sudah tiga jari yang nyodok-nyodok memek perempuan manja itu.<br />
'' Di belakang, Alma dan Nora juga merintih-rintih, sebab dua lelaki yang bersama mereka kini mengisap-isap pentil susu mereka sambil terus meremas-remas teteknya yang kenyal. Alma pertama kali memekik waktu tangan temen aku menelusup sampai ke balik celdamnya dan meremas-remas memeknya sambil sesekali mencabuti jembutnya.<br />
<br />
:: Nora akhirnya juga mendapat penghinaan yang sama, bahkan ia merasa klentitnya lecet karena terus diuyel-uyel dengan kasar. Mobil akhirnya sampai ke rumah besar punya temen aku yang asyik ngobok-obok memek Eril.<br />
'' Aku buka pintu belakang mobil. Di dalam, aku liat Alma dan Nora yang topless, cuman pake rok doank! Dan yang lebih bikin aku kaget lagi, ternyata kontol dua temen aku lagi dijilatin ama dua perawan itu. Toket kedua anak itu kelihatan mulai memerah karena terus diremet-remet.<br />
'' Terang aja aku tersentak, tapi aku sendiri gak bisa berbuat apa-apa lagi! Soalnya aku sendiri nggak tahan, terus ikut mencet pentil kanan Alma dan pentil kiri Nora.<br />
<br />
" Nggghhhhh...." dua cewek itu cuma bisa mengerang karena dua kontol ada di mulut mereka.<br />
<br />
'' Terus aku buka pintu tengah. Buset, di dalam, temen aku masih asyik menjilati memek Eril dan menyodok-nyodok lubangnya dengan tiga jari. Eril sudah tidak menjerit-jerit lagi. Yang terdengar sekarang cuma rintihannya, persis seperti bayangan aku. Nggak tahan, aku naik, terus aku pegangin kepala perempuan berjilbab itu.<br />
<br />
" Emut kontol aku, kalau nggak, aku potong tetek lu!" kata aku sambil nyodorin kontol yang udah ngaceng sejak tadi.<br />
<br />
'' Tangan kiri aku mencengkeram tetek kanan Eril yang montok sampai ke pangkalnya. Tangan kanan aku menahan kepala Eril biar tetep menghadap kontol.<br />
'' Eril nyerah, dia buka mulutnya. Cepet aku masukin kontol aku sampe ke pangkalnya.<br />
<br />
" Diemut!" bentak aku sambil menambah tenaga remasan di buah dadanya.<br />
<br />
'' Aku ngerasain kenikmatan yang luar bisa banget waktu kontol aku diemut-emutnya sambil merintih-rintih.<br />
'' Biar gampang, sama temen aku tadi, aku gotong cewek itu dan aku lempar ke lantai garasi. Eril menjerit kesakitan dan makin keras jeritannya waktu jubahnya aku lucuti, begitu juga rok dalam dan celdamnya. Terlihatlah memeknya yang terpelihara rapi, dengan bulu-bulu halus yang diatur dengan indahnya.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
.<a href="http://angelpoker.com/"><img alt="angelpoker.com" height="300" src="http://susumontok.com/wp-content/uploads/2015/08/kumpulan-foto-toge-montok-pamer-toket-3.jpg" title="" width="400" /></a></div>
<br />
:: Aku mainkan itilnya yang ada di dalam bibir memeknya sampai dia berkelojotan ke kanan-ke kiri. Sekarang temen aku yang jongkok di depan muka cewek itu dan memaksanya berkaraoke. Dari belakangnya, tanpa banyak bicara, aku langsung ngentot cewek itu.<br />
<br />
" Aunghhhhhh..." Eril mengerang panjang waktu kontol aku nyodok memeknya sampai mentok.<br />
<br />
'' Memeknya lumayan rapet dan legit biarpun dia sudah punya anak satu. Ada seperempat jam aku kocok memeknya pake kontol, terus aku suruh dia nungging.<br />
'' Dari depan, temen aku masih ngentot mulutnya sambil memegangi kepala cewek berjilbab itu. Dari belakang, pemandangan itu bikin aku makin nafsu. Aku remet keras-keras memeknya pake tangan kiri, terus telunjuk kanan aku tusukin ke pantatnya.<br />
'' Eril mengerang lagi waktu aku gerakin telunjuk aku berputar-putar supaya lobang kecil itu jadi lebar. Begitu mulai lebar, aku masukin kontol ke dalamnya. Tubuh Eril mengejang hebat, erangannya juga terdengar amat heboh.<br />
'' Tapi tetep aku paksa kontol aku biar susahnya bukan main. Sampe akhirnya kontol aku masuk sampai ke pangkal, aku tarik lagi sampai tinggal kepalanya yang kejepit. Terus dengan tiba-tiba aku dorong sekuat tenaga.<br />
<br />
" Aaaaaakhhhhh....." Eril melepas kontol temen aku dan menjerit keras.<br />
<br />
'' Tapi rupanya pas temen aku sampai puncak kenikmatannya. Akibatnya air maninya nyemprot muka Eril sampai belepotan. Cuek, aku genjot terus pantat perempuan montok itu biar dia menangis-nangis kesakitan.<br />
'' Malah sekarang aku peluk dia sambil kedua teteknya aku remes-remes. Temen aku yang barusan nyemprot sekarang malah masukin dua jarinya ke lubang memek Eril dan diputar-putar. Ini bikin Eril makin kesakitan.<br />
'' Aku ngerasa kontol aku udah peka banget. Jadi makin cepet aku genjot dan langsung aku banting cewek itu. Eril nggak sempet mengelak, waktu kontol aku tempelkan ke mulutnya dan aku paksa dia mengulumnya.<br />
<br />
" Crooottt...crottt...crottt..." air mani aku nyemprot sampai tiga kali ke dalam mulutnya.<br />
<br />
'' Eril sudah mau menumpahkannya, jadi aku pencet pentilnya dan aku tarik ke atas.<br />
<br />
" Telen!" bentak aku. Sambil merem, Eril menelannya semua, lalu menekuk tubuhnya sambil menangis.<br />
<br />
:: Dengan ujung jilbabnya aku dan temen aku mengelap kontol yang berlendir. Dari celah pantat bundar Eril aku lihat ada darah keluar. Lagi asyik ngelihatin tubuh bugil Eril, aku dengar ketawa ngakak dua temen aku.<br />
'' Lalu terlihat Alma dan Nora turun dari mobil dan jalan sempoyongan. Aku melotot. Dua cewek itu nyaris bugil. Jilbab mereka disampirkan ke belakang sehingga teteknya yang kemerahan bekas diremas-remas bebas terlihat, dengan pentilnya yang kecoklat-coklatan.<br />
'' Dua-duanya terisak-isak, di sekitar bibir dua cewek hitam manis itu belepotan lendir putih. Yang menarik, rok mereka sudah lepas, tinggal celdam putih milik Alma dan kuning muda Nora. Malah celdam Alma dibikin temen aku terangkat tinggi sampai nyelip di bibir memeknya.<br />
'' Akibatnya, bibir memeknya kanan dan kiri kelihatan gemuk dan jembutnya menyembul ke kanan dan kiri. Nggak tahan, aku pepet anak itu ke mobil, terus tangan aku mulai merayapi selangkangannya. Tangan aku mulai bermain-main di bibir vaginanya yang njepit celananya.<br />
<br />
" Jangaann...ampun oommm..." rintihnya.<br />
" Adduhhhh..." pekik mahasiswi UAD itu, karena aku cabut beberapa helai jembutnya.<br />
<br />
'' Dari bawah aku cengkeram tetek kanan Alma yang nggak seberapa gede tapi kenyal itu, terus aku dorong ke atas sampai putingnya ngacung, lalu aku sedot kuat-kuat.<br />
'' Alma meronta kesakitan, apalagi kemudian aku tarik celdamnya ke atas. Alma memekik waktu celdamnya akhirnya putus. Aku terus melorot dan aku paksa cewek itu nyodorin memeknya buat aku hisap.<br />
'' Aku mainin itilnya dengan lidah aku, bahkan sampai aku sedot pakai mulut aku! Alma makin kelojotan dan mendesah. Sementara itu, aku lihat Nora lagi dipaksa menyepong kontol temen aku. Sedang Eril sudah mulai disodomi lagi.<br />
'' Malah, dia dipaksa telentang dengan kontol menusuk pantatnya, lalu memeknya disodok dari depan. Kedengeran Eril menjerit-jerit kesakitan.<br />
<br />
" Aihhh..." Alma memekik waktu telunjuk aku masuk satu ruas ke lubang pantatnya, terus aku dorong ke depan sampai lubang memeknya merekah dan kelihatan lorong yang merah dan basah, aku jilatin sampai cewek 21 tahun itu menggeliat-geliat.<br />
" Aduhh...jangaann..." Alma menjerit waktu aku tiba-tiba berdiri sambil mengangkat kaki kirinya.<br />
<br />
'' Tapi aku nggak peduli, kontol aku pas banget nunjuk memeknya. Terus aku kucek-kucek memek anak itu, sampai mulai terasa basah.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="http://angelpoker.com/"><img alt="angelpoker.com" height="300" src="http://susumontok.com/wp-content/uploads/2015/08/kumpulan-foto-toge-montok-pamer-toket-4.jpg" title="" width="400" /></a></div>
<br />
:: Terus aku pegang kontol aku dan aku paksa masuk kepalanya ke celah bibir memeknya. Kepala kontol aku terasa seperti direndam di air hangat. Alma menjerit makin nggak karuan waktu tangan kiri aku mencengkeram tetek kanannya sampai ke pangkalnya sekuat tenaga. Malah, daging kenyal itu sampai terasa seperti remuk.<br />
<br />
" Aaaakkhh....auhhhhh....ouchhh...aiiiii....sak kkii ittt....adduhhhhh...." Alma menjerit histeris waktu aku dorong pinggang ke depan dengan tiba-tiba dan sekuat tenaga.<br />
<br />
'' Kontol aku masuk sampai ke pangkalnya. Malah kerasa kepalanya sampai mentok ke dasar memeknya. Begitu mentok aku berhenti sebentar.<br />
'' Gadis itu sesenggukan, nafasnya tersengal-sengal. Tapi yang paling asyik, aku merasa kontol aku di dalam memeknya seperti dibasahi cairan hangat. Belakangan aku tahu yang hangat itu darah keperawanannya.<br />
'' Dengan gerakan kasar dan tiba-tiba, aku kocok kontol aku di dalam memek Alma. Terasa sempit banget dan kering. Aku sih enak, tapi akibatnya Alma menjerit-jerit kesakitan dan minta ampun. Alma masih merintih-rintih waktu kontol aku tarik keluar, terus aku jongkok di depan selangkangannya.<br />
'' Langsung aku masukin empat jari ke dalam lubang memeknya yang masih menganga."Aucchhhhh...sakkkiiittt...aaahhhh..." Alma menjerit lagi waktu empat jari aku puter-puter di dalam memeknya.<br />
'' Waktu aku tarik keluar empat jari aku yang basah lendir dan darah, cewek itu jatuh melorot sambil terus menangis. "Hey, bawa sini perawan satu itu, lu ambil memek yang ini.<br />
<br />
" Pantatnya buat aku ya!" teriak aku ke teman yang lagi asyik ngucek-ngucek memek Nora.<br />
<br />
'' Temen aku cepat bangun lalu menyeret kedua kaki Nora dan menggeletakkan cewek imut-imut itu di dekat kaki aku. Tanpa banyak bicara, dia terus mendorong Alma yang menangis sambil duduk bersimpuh sehingga jatuh terlentang.<br />
'' Aku tarik Nora sampai kepalanya berbantalkan paha aku, menghadap Alma yang lagi digarap ulang. Aku remas-remas pelan kedua payudaranya yang kenyal. Cewek itu menangis.<br />
<br />
" Kamu paling muda, jadi memekmu pasti paling enak."<br />
<br />
'' Kamu mau kontolku masuk memekmu?" kata aku sambil memilin-milin putingnya yang hitam dan mungil tetapi tebal.<br />
<br />
" Huuu...jangaaannn...huuu..." ABG itu menangis lagi."<br />
" Lihat Bu Lik Eril dan Bu Lik Alma itu...memeknya sudah jebol...kalau kamu nggak mau seperti mereka, kamu harus nurutin apa kata aku, ngerti? Sekarang lihat ini.<br />
" Aku lalu menghampiri Eril yang sedang dientot dan disodomi berbarengan.<br />
<br />
:: Aku pegang kepala Eril yang lagi menjerit-jerit kesakitan. Lalu aku paksa dia mengulum kontol aku lagi sampai kontol aku basah. Terus aku suruh temen aku yang lagi nyodok memek Eril bangun, gantian dia memasukkan kontolnya ke mulut Eril.<br />
'' Terus aku suruh pindah kontol temen aku satunya dari pantat ke memek. Badan Eril kelojotan dan gemeteran waktu aku paksa kontol aku ikut masuk memeknya. Temen aku yang dari tadi menyodomi dia rupanya nggak tahan lama lagi.<br />
'' Dia cepat-cepat menggerakkan kontolnya maju mundur. Eril menjerit histeris, sebab dua kontol di dalam memeknya bikin memeknya seperti mau sobek. Temen aku rupanya nggak tahan. Nggak lama dia ngecrot di dalam memek Eril.<br />
'' Yang di atas juga gitu, dia ngecrot lumayan banyak di dalam mulut Eril. Eril ambruk, lemes di lantai. Sekarang aku balik ke Alma yang lagi menjerit-jerit karena dipaksa duduk di atas kontol temen aku. Kedua teteknya dicengkeram sehingga dia terpaksa bergerak-gerak naik turun.<br />
'' Dari belakang, aku dorong punggung Alma yang mulus sampai dia ambruk di atas dada temen aku. "Kamu nggak mau disodomi juga kan. Lihat nih.<br />
<br />
" kata aku lagi kepada Nora yang makin kenceng nangisnya."<br />
<br />
'' Alma menjerit melengking waktu telunjuk aku paksa masuk ke lubang anusnya. Rapet banget, jadi aku paksa satu telunjuk lagi masuk dan aku gerak-gerakin, bikin lubangnya makin lebar. Sampai cukupan buat masuknya kepala kontol, aku sodok aja.<br />
'' Kepala kontol aku sekarang kejepit pantat Alma. Aku dorong dua senti, Alma menjerit lagi. Mundur satu senti lalu maju tiga senti. Alma makin keras menjerit. Lalu mundur lagi satu senti dan dengan tenaga penuh....<br />
<br />
" Aaaaaachhhhh...aauuhhhhh....saakkkiiitt....ng gghh hhh...." Alma menjerit histeris.<br />
<br />
'' Kontol aku masuk sampai pangkalnya ke dalam lubang pantatnya. Sempit banget, sampai kerasa kontol aku seperti remuk di dalam. Tapi terus aku genjot agak lama. Lima menitan, aku lepas dan dua temen aku yang tadi ngerjain Eril udah siap di belakang Alma, mau gantiin.<br />
'' Aku balik ke Nora, sementara Alma mulai menjerit lagi waktu pantatnya disodomi lagi. Tapi jeritannya hilang waktu mulutnya juga diperkosa.<br />
<br />
" Gimana? Kamu mau nurut?" kata aku sambil jongkok di sebelah Nora dan mengucek-ucek memeknya yang berjembut tipis.<br />
'' I...iya...iya..." katanya terbata-bata.<br />
" Bagus, sekarang bersihin kontolku," kata aku sambil berdiri, menyodorkan kontol aku yang basah air mani temen aku dan darah dari pantat Alma. Nora menelan ludahnya, tampangnya tampak jijik.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="http://angelpoker.com/"><img alt="angelpoker.com" src="http://susumontok.com/wp-content/uploads/2015/08/kumpulan-foto-toge-montok-pamer-toket-5.jpg" title="" /></a></div>
<br />
:: Tapi karena takut, dia jilat juga kontol aku. Gila, aku kayak di awang-awang, apalagi dia terus mulai menyedot-nyedot kontol aku. Setelah lama dia nyepong aku, aku liat tiga temen aku udah selesai. Alma kayaknya pingsan. Memek, pantat dan mulutnya belepotan air mani.<br />
<br />
" Aku juga bersihin dong," kata temen-temen aku berbarengan. Nora nggak punya pilihan lain.<br />
<br />
'' Akhirnya gadis imut-imut itu berjongkok di depan empat lelaki, menjilati dan menyepong kontol-kontol berlendir. Tidak cuma itu, dia juga aku suruh jilat seluruh air mani di badan Eril dan Alma. Malah, dari memek Eril aku sendokin air mani dan aku suapin ke mulut Nora yang berbibir mungil itu.<br />
<br />
" Huuu...huuu...sudahh...saya mau pulang..." Nora terisak sambil duduk bersimpuh.<br />
" Boleh, tapi kamu harus joget dulu," kata aku sambil melepas ikatan di tangannya.<br />
<br />
'' Nora seperti kebingungan. Tapi tiba-tiba ia menjerit karena temen aku tahu-tahu menyabetkan ikat pinggangnya, kena payudara kirinya.<br />
<br />
" Ayo cepet joget!" bentaknya. Takut-takut Nora berdiri, tapi kali ini temen aku yang lain menampar pantatnya dari belakang. " Joget yang hot!" bentaknya.<br />
<br />
'' Akhirnya Nora mulai meliuk-liukkan tubuhnya. Merangsang banget, gadis berjilbab tapi bugil, joget di depan aku.<br />
'' Aku tunjuk selangkangannya.<br />
<br />
" Ayo, gerakin pinggulmu maju mundur sampai memekmu kena telunjukku ini," kata aku.<br />
<br />
'' Nora nurut. Pinggulnya maju mundur sampai memeknya yang berjembut tipis nyenggol telunjuk aku.<br />
<br />
'' Pas mau nyenggol kelima kalinya, sengaja aku sodok agak kenceng sampai seperti menusuk klentitnya. Nora menjerit kesakitan. Sekarang dia malah ketakutan waktu tiga temen aku ikut joget di sekelilingnya sambil memegang-megang buah dada, pantat dan memeknya.<br />
<br />
" Jogetmu bikin aku ngaceng nih!" kata aku sambil mengacungkan kontol aku yang emang udah tegang banget.<br />
<br />
:: Temen-temen aku ketawa ngakak lalu memegangi kedua tangan Nora dan menelentangkannya di lantai.<br />
<br />
" Aaahhh....janngaaaannnn....kalian jahaaaattt...aaahhhh..." Nora menjerit dan meronta-ronta.<br />
<br />
'' Satu kakinya dipegangi temen aku, satu lagi aku pegangin, ngangkang lebar banget. Nora nangis lagi, waktu ngerasa memeknya mulai kesenggol kepala kontol aku.<br />
'' Cewek mungil ini menjerit keras waktu jari aku dan temen aku menarik bibir memeknya ke kanan dan kiri. Terus, kontol aku mulai masuk 4 senti dan tarikan langsung dilepas. Sekarang kontol aku kejepit memek perawan yang sempit.<br />
'' Aku ambil posisi, pegangan dua buah dadanya yang mulus sambil jempol dan telunjuk aku menjepit pentilnya.<br />
<br />
" Aku harus adil dong, masak saudaramu dapat kontol, kamu nggak?" kata aku sambil dengan tiba-tiba mendorong kontol aku maju dengan kekuatan penuh.<br />
<br />
'' Akibatnya luar biasa. Nora menjerit sangat keras. Aku sendiri merasa kontol aku merobek sesuatu yang sangat liat. Begitu kontol aku mentok ke dasar memeknya, aku berhenti sebentar. Kerasa memeknya berdenyut-denyut meremas-remas kontol aku.<br />
'' Pelan-pelan aku merasa ada cairan hangat membasahi kontol aku. Itu pasti darah perawannya. Akhirnya, ABG imut-imut itu menjerit-jerit tak berhenti waktu kontol aku kocok dengan gerak cepat di dalam memeknya.<br />
'' Apalagi temen-temen aku asyik meremas-remas teteknya. Malah, kerasa ada yang mulai nusuk pantatnya pakai jari. Ada lagi yang memaksanya ngemut kontolnya. Nggak lama, aku pindah kontol ke pantatnya setelah Nora dibikin nungging. Lagi-lagi Nora menjerit histeris, sebab pantatnya yang lebih sempit dari memeknya itu tetap bisa aku jebol pakai kontol aku.<br />
'' Seperti dua cewek lainnya, sekarang Nora telentang di atas dada aku, terus memeknya yang berdarah disodok kontol temen aku dari depan. Mulutnya sekarang malah dipaksa ngemut dua kontol sekaligus. Sekarang Nora aku paksa nungging di atas dada temen aku sambil kontolnya tetap di dalam memek cewek yang baru lulus SMU itu.<br />
'' Dua kontol masih berebut masuk mulutnya. Dari belakang, sekarang aku coba masukin kontol aku, bareng kontol temen aku yang sudah masuk duluan. Nora merintih kesakitan, waktu kontol aku bisa masuk.<br />
'' Pas kontol temen aku masuk sampai pangkalnya, aku sodok keras-keras sampai kontol aku juga masuk sampai pangkal. Nora memekik keras, sebab terasa ada yang 'krekk' di dalam memeknya. Selaput daranya mungkin sobek lebih lebar lagi.<br />
<br />
:: Aku ambil kontol karet punya temen aku, terus aku tusukin jauh-jauh ke dalam anusnya. Memeknya jadi terasa tambah sempit aja. Nora mengerang panjang waktu aku nggak tahan lagi, ngocokkan kontol beneran dan kontol karet makin cepat.<br />
<br />
" Minggir...minggir..." kata aku ke dua temen aku yang lagi memperkosa mulut Nora.<br />
<br />
'' Cepet aku masukin kontol aku ke dalam mulut berbibir mungil itu dan, sedetik kemudian, air mani aku tumpah banyak banget di dalam mulutnya.<br />
'' Nora sudah lemas waktu dia ditelentangin dan tiga temen aku antri ngocok cepat-cepat lalu nembak di dalam mulutnya. Cewek itu betul-betul tak berdaya. Saat temen aku yang terakhir nyemprot ke dalam mulutnya, dia malah sudah pingsan.<br />
'' Mulutnya yang terbuka betul-betul putih, penuh air mani. Malah, wajah imut-imutnya juga ikut basah. Tiga cewek itu sekarang sudah di mobil lagi. Mulut-mulut mereka yang penuh air mani sudah dilakban, sedang tangan diikat di belakang punggung.<br />
'' Tiga cewek bugil itu digeletakkan begitu saja di lantai tengah mobil. Eril yang pertama siuman, merintih dan menggeliat. Dua temen aku yang jaga di jok tengah lalu mengangkatnya hingga duduk di tengah-tengah.<br />
'' Lagi-lagi payudara montoknya diremas-remas dan putingnya disedot-sedot. Eril cuma bisa merintih. Tapi ia mengerang kesakitan waktu dua ujung gagang kuas lukis yang runcing didorong di atas dua putingnya sampai tak bisa maju lagi.<br />
<br />
" Ini bagus dan menarik," kata temen aku lalu mengikat empat kuas dengan karet gelang di dua ujung gagang kuas, masing-masing dua kuas.<br />
<br />
'' Ia lalu merenggangkan kedua kuas dan menyelipkan payudara Eril di antaranya.<br />
'' Selanjutnya, tarikan dilepas sehingga kuas kembali merapat dan menjepit erat gumpalan daging montok itu di pangkalnya. Dua buah dada Eril diperlakukan seperti itu, sehingga menggelembung dan makin lama makin terlihat merah kehitaman.<br />
'' Eril merintih dan menggeliat-geliat kesakitan. Lalu Alma yang menyusul siuman juga diperlakukan sama. Terakhir, begitu sampai Kasongan, Nora siuman. Perlakuan yang diterimanya nyaris sama. Bedanya, cuma dua kuas yang menjepit di payudaranya.<br />
'' Tapi, pasti sakit sekali karena yang dijepit adalah dua putingnya sekaligus. Rumah Eril dini hari itu sepi sekali. Maka mobil langsung masuk garasi yang memiliki pintu tembus ke kamar Eril. Tiga pigura besar langsung disiapkan temen-temen aku.<br />
'' Lalu cewek-cewek yang masih menggeliat kesakitan itu, kita 'pigura' dengan tangan terikat di frame atas, kaki di frame bawah.<br />
<br />
" Ini pasti lucu," kata temen aku sambil bawa masuk dongkrak mobil. Diputarnya dongkrak sehingga bagian pengangkat turun merapat dan ulirnya yang berdiameter tiga senti menonjol tiga senti. Lalu dibuatnya Nora duduk di atas dongkrak.<br />
<br />
:: Otomatis besi berulir menusuk memeknya. Lalu diputarnya lagi dongkrak sehingga turun dan besi berulir naik. Nora mengerang kesakitan, sebab begitu besi pengangkat rapat, besi berulir itu mencuat ke dalam memeknya sedalam 10 senti lebih.<br />
'' Darah perawannya bercampur air manipun menetes ke dongkrak dan lantai keramik putih. Sedang Eril dan Alma dipigura pada posisi berdiri. Dua puting Eril dan Alma lalu disentuh dengan raket nyamuk. Sekejap tapi dua cewek itu langsung melonjak dan mengerang kesakitan.<br />
'' Lalu gagang raket ditusukkan ke dalam memek Alma. Lubang pantatnya dimasuki lima kuas dengan bulu di dalam. Di memek Eril aku masukin dua baterai besar dan satu di pantatnya. Tiga buah pancing lalu aku ikat di pigura Eril. Lalu, tiga kail aku tancapkan di pentil dan klitorisnya.<br />
'' Eril mengerang hebat waktu tali pancing aku gulung sampai menarik tiga titik peka itu. Sampai akhirnya, Eril pingsan lagi. "Kamu berdua harus pingsan lagi ya?" kata aku kepada Alma dan Nora yang ketakutan waktu ngelihat enam tusuk gigi lancip di tangan aku.<br />
'' Pertama-tama Alma yang mengerang hebat waktu dua tusuk gigi aku tancepin di dua pentilnya sampai lima senti. Darah lalu mengalir dan menetes lewat ujung tusuk gigi. Waktu klentitnya yang aku tusuk dari bawah sampai tembus ke atas, Alma mengerang lagi dan tubuhnya kejang sampai akhirnya lemas, pingsan.<br />
'' Sekarang Nora yang ketakutan. Aku tarik satu persatu putingnya, aku tusuk tembus melintang sehingga nyangkut di gagang kuas. Darah juga menitik lewat ujung tusuk gigi. Seperti Alma, dia juga pingsan waktu klentitnya juga aku tusuk tembus melintang.<br />
'' Keadaan sepi, aku dan temen-temen membuka lebar korden ruang tamu, lalu menyalakan lampu. Cepat kami cabut dari situ sambil melihat pemandangan indah di ruang tamu... Seminggu kemudian, aku mampir ke rumahnya.<br />
'' Berlagak nggak tahu, toh Eril, Alma dan Nora juga nggak tahu kalo aku yang merkosa mereka. Tapi aku kaget juga waktu yang membuka pintu bukan mereka, tapi seorang gadis berjilbab putih panjang dan jubah ungu.<br />
<br />
" Saya Kantuningsih. Saya kos di sini," kata gadis berwajah khas Jawa itu.<br />
'' Bu Eril kemana?"<br />
" Bu Eril sekarang tinggal di Klaten..." sahutnya. Ow... ow... aku kecewa.<br />
<br />
'' Tapi entar dulu, kapan-kapan si Kantun ini perlu disodok juga memeknya. Temen-temen aku harus dikasih tau !*****TAMAT<br />
<br />
<br />
Para Pembaca Cerita Porn ABG Ingin Membaca Cerita Dewasa Yang Sebelumnya <b><a href="http://newcerporn.blogspot.com/">Klik Di Sini</a></b> ya Para Pembaca Cerita Porn ABG...<br />
<br />
Para Pembaca Cerita Porn ABG Ingin Mendaftar Dan Mencoba Keberuntungan <b><a href="http://angelpoker.com/">Klik Di Sini</a></b> Ya Para Pembaca Cerita Porn ABG...Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09716102203921425427noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4919192983423598269.post-62807798596626682382015-12-23T02:47:00.001-08:002015-12-23T02:47:25.011-08:00CERITA PORN ABG | ANAK DARI SAHABATKU<div style="text-align: center;">
<a href="http://www.angelpoker.com/"><img alt="www.angelpoker.com" height="400" src="http://susumontok.com/wp-content/uploads/2015/08/memek-montok-smp-dan-koleksi-photo-toket.jpg" title="" width="300" /></a></div>
<h2>
Cerita Sex | Cerita Hot | Cerita Sex Dewasa | Cerita Hot Dewasa | Cerita Dewasa | Cerita Porn ABG - Anak Dari Sahabatku</h2>
<br />
<b><a href="http://newcerporn.blogspot.com/">CERITA PORN ABG - Anak Dari Sahabatku</a></b> | :: Perkenalkan namaku Miya tinggiku 165 cm denga lingkar pinggang 68 cm secara penampilan tubuhku dibilang kencang, lekuk tubuhku terlihat jika memakia pakaina senam aku adalah Ibu yang sudah mempunyai anak 2 dan umurku 40 tahun dan aku berprofesi sebagai guru SMA.<br />
'' Kata orang disekolah tubuhku mirip Kertika Dewi tetapi aku memiliki payudara yang besar dan terlihat menggairahkan semua kudapat dari sering berolahraga yang teratur, dan saat aku berusia 30 tahun dimana 10 tahun yang lalu ada sahabatku yang menitipkan anaknya ke rumahku untuk kuliah di kotaku.<br />
'' Karena ia teman baikku dan suamiku tidak keberatan akhirnya aku menyetujuinya. Nama pemuda itu Miko, kulitnya kuning langsat dengan tinggi 173 cm. Badannya kurus kekar karena Miko seorang atlit karate di tempatnya.<br />
'' Oh ya, Miko ini pernah menjadi muridku saat aku masih menjadi guru SD. Miko sangat sopan dan tahu diri. Dia banyak membantu pekerjaan rumah dan sering menemani atau mengantar kedua anakku jika ingin bepergian.<br />
'' Dalam waktu sebulan saja dia sudah menyatu dengan keluargaku, bahkan suamiku sering mengajaknya main tenis bersama. Aku juga menjadi terbiasa dengan kehadirannya, awalnya aku sangat menjaga penampilanku bila di depannya.<br />
'' Aku tidak malu lagi mengenakan baju kaos ketat yang bagian dadanya agak rendah, lagi pula Miko memperlihatkan sikap yang wajar jika aku mengenakan pakaian yang agak menonjolkan keindahan garis tubuhku.<br />
'' Sekitar 3 bulan setelah kedatangannya, suamiku mendapat tugas sekolah S-2 keluar negeri selama 2, 5 tahun. Aku sangat berat melepasnya, karena aku bingung bagaimana menyalurkan kebutuhan sex-ku yang masih menggebu-gebu.<br />
<br />
:: Walau usiaku sudah tidak muda lagi, tapi aku rutin melakukannya dengan suamiku, paling tidak seminggu 5 kali. Mungkin itu karena olahraga yang selalu aku jalankan, sehingga hasrat tubuhku masih seperti anak muda.<br />
'' Dan kini dengan kepergiannya otomatis aku harus menahan diri. Awalnya biasa saja, tapi setelah 2 bulan kesepian yang amat sangat menyerangku. Itu membuat aku menjadi uring-uringan dan menjadi malas-malasan.<br />
'' Seperti minggu pagi itu, walau jam telah menunjukkan angka 9. Karena kemarin kedua anakku minta diantar bermalam di rumah nenek mereka, sehingga hari ini aku ingin tidur sepuas-puasnya. Setelah makan, aku lalu tidur-tiduran di sofa di depan TV.<br />
'' Tak lama terdengar suara pintu dIbuka dari kamar Miko. Kudengar suara langkahnya mendekatiku. "Bu Asmi..?" Suaranya berbisik, aku diam saja. Kupejamkan mataku makin erat. Setelah beberapa saat lengang, tiba-tiba aku tercekat ketika merasakan sesuatu di pahaku.<br />
'' Kuintip melalui sudut mataku, ternyata Miko sudah berdiri di samping ranjangku, dan matanya sedang tertuju menatap tubuhku, tangannya memegang bagian bawah gaunku, aku lupa kalau aku sedang mengenakan baju tidur yang tipis, apa lagi tidur telentang pula.<br />
'' Hatiku menjadi berdebar-debar tak karuan, aku terus berpura-pura tertidur. "Bu Asmi..?" Suara Miko terdengar keras, kukira dia ingin memastikan apakah tidurku benar-benar nyeyak atau tidak. Aku memutuskan untuk pura-pura tidur.<br />
'' Kurasakan gaun tidurku tersingkap semua sampai keleher. Lalu kurasakan Miko mengelus bibirku, jantungku seperti melompat, aku mencoba tetap tenang agar pemuda itu tidak curiga. Kurasakan lagi tangan itu mengelus-elus ketiakku, karena tanganku masuk ke dalam bantal otomatis ketiakku terlihat.<br />
'' Kuintip lagi, wajah pemuda itu dekat sekali dengan wajahku, tapi aku yakin ia belum tahu kalau aku pura-pura tertidur kuatur napas selembut mungkin. Lalu kurasakan tangannya menelusuri leherku, bulu kudukku meremang geli, aku mencoba bertahan, aku ingin tahu apa yang ingin dilakukannya terhadap tubuhku.<br />
'' Tak lama kemuadian aku merasakan tangannya meraba buah dadaku yang masih tertutup BH berwarna hitam, mula-mula ia cuma mengelus-elus, aku tetap diam sambil menikmati elusannya, lalu aku merasakan buah dadaku mulai diremas-remas,<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="http://www.angelpoker.com/"><img alt="www.angelpoker.com" src="http://susumontok.com/wp-content/uploads/2015/08/memek-montok-smp-dan-koleksi-photo-toket-1.jpg" title="" /></a></div>
<br />
:: Aku merasakan seperti ada sesuatu yang sedang bergejolak di dalam tubuhku, aku sudah lama merindukan sentuhan laki-laki dan kekasaran seorang pria. Aku memutuskan tetap diam sampai saatnya tiba.<br />
'' Sekarang tangan Miko sedang berusaha membuka kancing BH-ku dari depan, tak lama kemudian kurasakan tangan dingin pemuda itu meremas dan memilin puting susuku. Aku ingin merintih nikmat tapi nanti amalah membuatnya takut, jadi kurasakan remasannya dalam diam.<br />
''Kurasakan tangannya gemetar saat memencet puting susuku, kulirik pelan, kulihat Miko mendekatkan wajahnya ke arah buah dadaku. Lalu ia menjilat-jilat puting susuku, tubuhku ingin menggeliat merasakan kenikmatan isapannya, aku terus bertahan.<br />
'' Kulirik puting susuku yang berwarna merah tua sudah mengkilat oleh air liurnya, mulutnya terus menyedot puting susuku disertai gigitan-gigitan kecil. Perasaanku campur aduk tidak karuan, nikmat sekali.<br />
'' Tangan kanan Miko mulai menelusuri selangkanganku, lalu kurasakan jarinya meraba vaginaku yang masih tertutup CD, aku tak tahu apakah vaginaku sudah basah apa belum. Yang jelas jari-jari Miko menekan-nekan lubang vaginaku dari luar CD, lalu kurasakan tangannya menyusup masuk ke dalam CD-ku. Jantungku berdetak keras sekali, kurasakan kenikmatan menjalari tubuhku.<br />
'' Jari-jari Miko mencoba memasuki lubang vaginaku, lalu kurasakan jarinya amblas masuk ke dalam, wah nikmat sekali. Aku harus mengakhiri Mikowaraku, aku sudah tak tahan lagi, kubuka mataku sambil menyentakkan tubuhku.<br />
<br />
" Miko!! Ngapain kamu?" Aku berusaha bangun duduk, tapi tangan Miko menekan pundakku dengan keras. Tiba-tiba Miko mecium mulutku secepat kilat, aku berusaha memberontak dengan mengerahkan seluruh tenagaku.<br />
<br />
'' Tapi Miko makin keras menekan pundakku, malah sekarang pemuda itu menindih tubuhku, aku kesulitan bernapas ditindih tubuhnya yang besar dan kekar berotot. Kurasakan mulutnya kembali melumat mulutku, lidahnya masuk ke dalam mulutku, tapi aku pura-pura menolak.<br />
<br />
" Bu.., maafkan saya. Sudah lama saya ingin merasakan ini, maafkan saya Bu...<br />
" Miko melepaskan ciumannya lalu memandangku dengan pandangan meminta.<br />
<br />
" Kamu kan bisa denagan teman-teman kamu yang masih muda. Ibukan sudah tua," Ujarku lembut.<br />
" Tapi saya sudah tergila-gila dengan Bu Asmi.. Saat SD saya sering mengintip BH yang Ibu gunakan... Saya akan memuaskan Ibu sepuas-puasnya," jawab Miko.<br />
<br />
" Ah kamu... Ya sudah terserah kamu sajalah" Aku pura-pura menghela napas panjang, padahal tubuhku sudah tidak tahan ingin dijamah olehnya. Lalu Miko melumat bibirku dan pelan-pelan aku meladeni permainan lidahnya.<br />
<br />
:: Kedua tangannya meremas-remas pantatku. Untuk membuatnya semakin membara, aku minta izin ke WC yang ada di dalam kamar tidurku. Di dalam kamar mandi, kubuka semua pakaian yang ada di tubuhku, kupandangi badanku di cermin.<br />
'' Benarkah pemuda seperti Miko terangsang melihat tubuhku ini? Perduli amat yang penting aku ingin merasakan bagaimana sich bercinta dengan remaja yang masih panas. Keluar dari kamar mandi, Miko persis masuk kamar.<br />
'' Matanya terbeliak melihat tubuh sintalku yang tidak berpenutup sehelai benangpun. "Body Ibu bagus banget.. " dia memuji sembari mengecup putting susuku yang sudah mengeras sedari tadi. Tubuhku disandarkannya di tembok depan kamar mandi. Lalu diciuminya sekujur tubuhku, mulai dari pipi, kedua telinga, leher, hingga ke dadaku.<br />
'' Sepasang payudara montokku habis diremas-remas dan diciumi. Putingku setengah digigit-gigit, digelitik-gelitik dengan ujung lidah, juga dikenyot-kenyot dengan sangat bernafsu. "Ibu hebat...," desisnya.<br />
<br />
" Apanya yang hebat..?" Tanyaku sambil mangacak-acak rambut Miko yang panjang seleher.<br />
" Badan Ibu enggak banyak berubah dibandingkan saya SD dulu" Katanya sambil terus melumat puting susuku. Nikmat sekali.<br />
" Itu karena Ibu teratur olahraga" jawabku sembari meremas tonjolan kemaluannya. Dengan bergegas kuloloskan celana hingga celana dalamnya. Mengerti kemauanku, dia lalu duduk di pinggir ranjang dengan kedua kaki mengangkang.<br />
<br />
'' DIbukanya sendiri baju kaosnya, sementara aku berlutut meraih batang penisnya, sehingga kini kami sama-sama bugil. Agak lama aku mencumbu kemaluannya, Miko minta gantian, dia ingin mengerjai vaginaku.<br />
<br />
" Masukin aja yuk, Ibu sudah ingin ngerasain penis kamu San!" Cegahku sambil menciumnya. Miko tersenyum lebar.<br />
" Sudah enggak sabar ya ?" godanya.<br />
" Kamu juga sudah enggak kuatkan sebenarnya San," Balasku sambil mencubit perutnya yang berotot. Miko tersenyum lalu menarik tubuhku. Kami berpelukan, berciuman rapat sekali, berguling-guling di atas ranjang.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="http://www.angelpoker.com/"><img alt="www.angelpoker.com" src="http://susumontok.com/wp-content/uploads/2015/08/memek-montok-smp-dan-koleksi-photo-toket-2.jpg" title="" /></a></div>
<br />
:: Ternyata Miko pintar sekali bercumbu. Birahiku naik semakin tinggi dalam waktu yang sangat singkat. Terasa vaginaku semakin berdenyut-denyut, lendirku kian membanjir, tidak sabar menanti terobosan batang kemaluan Miko yang besar.<br />
'' Berbeda dengan suamiku, Miko nampaknya lebih sabar. Dia tidak segera memasukkan batang penisnya, melainkan terus menciumi sekujur tubuhku. Terakhir dia membalikkan tubuhku hingga menelungkup, lalu diciuminya kedua pahaku bagian belakang, naik ke bongkahan pantatku, terus naik lagi hingga ke tengkuk.<br />
'' Birahiku menggelegak-gelegak. Miko menyelipkan tangan kirinya ke bawah tubuhku, tubuh kami berimpitan dengan posisi aku membelakangi Miko, lalu diremas-remasnya buah dadaku. Lidahnya terus menjilat-jilat tengkuk, telinga, dan sesekali pipiku.<br />
'' Sementara itu tangan kanannya mengusap-usap vaginaku dari belakang. Terasa jari tengahnya menyusup lembut ke dalam liang vaginaku yang basah merekah.<br />
<br />
" Vagina Ibu bagus, tebel, pasti enak 'bercinta' sama Ibu...," dia berbisik persis di telingaku.<br />
<br />
'' Suaranya sudah sangat parau, pertanda birahinya pun sama tingginya dengan aku. Aku tidak bisa bereaksi apapun lagi. Kubiarkan saja apapun yang dilakukan Miko, hingga terasa tangan kanannya bergerak mengangkat sebelah pahaku.<br />
'' Mataku terpejam rapat, seakan tak dapat lagi membuka. Terasa nafas Miko semakin memburu, sementara ujung lidahnya menggelitiki lubang telingaku. Tangan kirinya menggenggam dan meremas gemas buah dadaku, sementara yang kanan mengangkat sebelah pahaku semakin tinggi.<br />
'' Lalu..., terasa sebuah benda tumpul menyeruak masuk ke liang vaginaku dari arah belakang. Oh, my God, dia telah memasukkan rudalnya...!!! Sejenak aku tidak dapat bereaksi sama sekali, melainkan hanya menggigit bibir kuat-kuat.<br />
'' Kunikmati inci demi inci batang kemaluan Miko memasuki liang vaginaku. Terasa penuh, nikmat luar biasa. "Oohh...," sesaat kemudian aku mulai bereaksi tak karuan. Tubuhku langsung menggerinjal-gerinjal, sementara Miko mulai memaju mundurkan tongkat wasiatnya.<br />
<br />
:: Mulutku mulai merintih-rintih tak terkendali.<br />
<br />
" Saann, penismu enaaak...!!!," kataku setengah menjerit. Miko tidak menjawab, melainkan terus memaju mundurkan rudalnya.<br />
<br />
Gerakannya cepat dan kuat, bahkan cenderung kasar.<br />
<br />
'' Tentu saja aku semakin menjerit-jerit dibuatnya. Batang penisnya yang besar itu seperti hendak membongkar liang vaginaku sampai ke dasar.<br />
<br />
" Oohh..., toloongg.., gustii...!!!" Miko malah semakin bersemangat mendengar jerit dan rintihanku.<br />
<br />
'' Aku semakin erotis.<br />
<br />
" Aahh, penismu..., oohh, aarrghh..., penismuu..., oohh...!!!" Miko terus menggecak-gecak.<br />
<br />
'' Tenaganya kuat sekali, apalagi dengan batang penis yang luar biasa keras dan kaku. Walaupun kami bersetubuh dengan posisi menyamping, nampaknya Miko sama sekali tidak kesulitan menyodokkan batang kemaluannya pada vaginaku.<br />
'' Orgasmeku cepat sekali terasa akan meledak.<br />
<br />
" Ibu mau keluar! Ibu mau keluaaar!!" aku menjerit-jerit.<br />
" Yah, yah, yah, aku juga, aku juga! Enak banget "bercinta" sama Ibu!" Miko menyodok-nyodok semakin kencang.<br />
" Sodok terus, Saann!!!... Yah, ooohhh, yahh, ugghh!!!"<br />
" Teruuss..., arrgghh..., sshh..., ohh..., sodok terus penismuuu...!"<br />
" Oh, ah, uuugghhh... "<br />
" Enaaak..., penis kamu enak, penis kamu sedap, yahhh, teruuusss..." Pada detik-detik terakhir, tangan kananku meraih pantat Miko, kuremas bongkahan pantatnya, sementara paha kananku mengangkat lurus tinggi-tinggi.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="http://www.angelpoker.com/"><img alt="www.angelpoker.com" height="300" src="http://susumontok.com/wp-content/uploads/2015/08/memek-montok-smp-dan-koleksi-photo-toket-3.jpg" title="" width="400" /></a></div>
<br />
:: Terasa vaginaku berdenyut-denyut kencang sekali. Aku orgasme! Sesaat aku seperti melayang, tidak ingat apa-apa kecuali nikmat yang tidak terkatakan. Mungkin sudah ada lima tahun aku tak merasakan kenikmatan seperti ini.<br />
'' Miko mengecup-ngecup pipi serta daun telingaku. Sejenak dia membiarkan aku mengatur nafas, sebelum kemudian dia memintaku menungging. Aku baru sadar bahwa ternyata dia belum mencapai orgasme. Kuturuti permintaan Miko.<br />
'' Dengan agak lunglai akibat orgasme yang luar biasa, kuatur posisi tubuhku hingga menungging. Miko mengikuti gerakanku, batang kemaluannya yang besar dan panjang itu tetap menancap dalam vaginaku. Lalu perlahan terasa dia mulai mengayun pinggulnya.<br />
'' Ternyata dia luar biasa sabar. Dia memaju mundurkan gerak pinggulnya satu-dua secara teratur, seakan-akan kami baru saja memulai permainan, padahal tentu perjalanan birahinya sudah cukup tinggi tadi. Aku menikmati gerakan maju-mundur penis Miko dengan diam.<br />
'' Kepalaku tertunduk, kuatur kembali nafasku. Tidak berapa lama, vaginaku mulai terasa enak kembali. Kuangkat kepalaku, menoleh ke belakang. Miko segera menunduk, dikecupnya pipiku.<br />
<br />
" San.. Kamu hebat banget.. Ibu kira tadi kamu sudah hampir keluar," kataku terus terang.<br />
" Emangnya Ibu suka kalau aku cepet keluar?" jawabnya lembut di telingaku. Aku tersenyum, kupalingkan mukaku lebih ke belakang. Miko mengerti, diciumnya bibirku. Lalu dia menggenjot lebih cepat.<br />
<br />
'' Dia seperti mengetahui bahwa aku mulai keenakan lagi. Maka kugoyang-goyang pinggulku perlahan, ke kiri dan ke kanan. Miko melenguh. Diremasnya kedua bongkah pantatku, lalu gerakannya jadi lebih kuat dan cepat. Batang kemaluannya yang luar biasa keras menghunjam-hunjam vaginaku. Aku mulai mengerang-erang lagi.<br />
<br />
" Oorrgghh..., aahh..., ennaak..., penismu enak bangeett... Ssann!!" Miko tidak bersuara, melainkan menggecak-gecak semakin kuat.<br />
<br />
'' Tubuhku sampai terguncang-guncang. Aku menjerit-jerit. Cepat sekali, birahiku merambat naik semakin tinggi.<br />
<br />
:: Kurasakan Miko pun kali ini segera akan mencapai klimaks. Maka kuimbangi gerakannya dengan menggoyangkan pinggulku cepat-cepat. Kuputar-putar pantatku, sesekali kumajumundurkan berlawanan dengan gerakan Miko.<br />
'' Pemuda itu mulai mengerang-erang pertanda dia pun segera akan orgasme. Tiba-tiba Miko menyuruhku berbalik. Dicabutnya penisnya dari kemaluanku. Aku berbalik cepat. Lalu kukangkangkan kedua kakiku dengan setengah mengangkatnya.<br />
'' Miko langsung menyodokkan kedua dengkulnya hingga merapat pada pahaku. Kedua kakiku menekuk mengangkang. Miko memegang kedua kakiku di bawah lutut, lalu batang penisnya yang keras menghunjam mulut vaginaku yang menganga.<br />
<br />
" Aarrgghhh...!!!" aku menjerit.<br />
" Aku hampir keluar!" Miko bergumam. Gerakannya langsung cepat dan kuat. Aku tidak bisa bergoyang dalam posisi seperti itu, maka aku pasrah saja, menikmati gecakan-gecakan keras batang kemaluan Miko.<br />
<br />
'' Kedua tanganku mencengkeram sprei kuat-kuat.<br />
<br />
" Terus, Sayang..., teruuusss...!" desahku.<br />
" Ooohhh, enak sekali..., aku keenakan..., enak "bercinta" sama Ibu!" Erang Miko.<br />
" Ibu juga, Ibu juga, vagina Ibu keenakaan...!" Balasku.<br />
" Aku sudah hampir keluar, Buu..., vagina Ibu enak bangeet... "<br />
" Ibu juga mau keluar lagi, tahan dulu! Teruss..., yaah, aku juga mau keluarr!"<br />
" Ah, oh, uughhh, aku enggak tahan, aku enggak tahan, aku mau keluaaar...!"<br />
" Yaahh teruuss, sodok teruss!!! Ibu enak enak, Ibu enak, Saann..., aku mau keluar, aku mau keluar, vaginaku keenakan, aku keenakan " bercinta " sama kamu..., yaahh..., teruss..., aarrgghh..., ssshhh..., uughhh..., aarrrghh!!!"<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="http://www.angelpoker.com/"><img alt="www.angelpoker.com" src="http://susumontok.com/wp-content/uploads/2015/08/memek-montok-smp-dan-koleksi-photo-toket-6.jpg" title="" /></a></div>
<br />
:: Tubuhku mengejang sesaat sementara otot vaginaku terasa berdenyut-denyut kencang. Aku menjerit panjang, tak kuasa menahan nikmatnya orgasme. Pada saat bersamaan, Miko menekan kuat-kuat, menghunjamkan batang kemaluannya dalam-dalam di liang vaginaku.<br />
<br />
" Oohhh...!!!" dia pun menjerit, sementara terasa kemaluannya menyembur-nyemburkan cairan mani di dalam vaginaku.<br />
<br />
'' Nikmatnya tak terkatakan, indah sekali mencapai orgasme dalam waktu persis bersamaan seperti itu.<br />
'' Lalu tubuh kami sama-sama melunglai, tetapi kemaluan kami masih terus bertautan. Miko memelukku mesra sekali. Sejenak kami sama-sama sIbuk mengatur nafas.<br />
<br />
" Enak banget," bisik Miko beberapa saat kemudian.<br />
" Hmmm..." Aku menggeliat manja. Terasa batang kemaluan Miko bergerak-gerak di dalam vaginaku.<br />
" Vagina Ibu enak banget, bisa nyedot-nyedot gitu..."<br />
" Apalagi penis kamu..., gede, keras, dalemmm..." Miko bergerak menciumi aku lagi.<br />
<br />
'' Kali ini diangkatnya tangan kananku, lalu kepalanya menyusup mencium ketiakku. Aku mengikik kegelian. Miko menjilati keringat yang membasahi ketiakku. Geli, tapi enak. Apalagi kemudian lidahnya terus menjulur-julur menjilati buah dadaku.<br />
'' Miko lalu menetek seperti bayi. Aku mengikik lagi. Putingku dihisap, dijilat, digigit-gigit kecil. Kujambaki rambut Miko karena kelakuannya itu membuat birahiku mulai menyentak-nyentak lagi. Miko mengangkat wajahnya sedikit, tersenyum tipis, lalu berkata,<br />
<br />
" Aku bisa enggak puas-puas " bercinta " sama Ibu... Ibu juga suka kan?"<br />
<br />
'' Aku tersenyum saja, dan itu sudah cukup bagi Miko sebagai jawaban. Alhasil, seharian itu kami bersetubuh lagi. Setelah break sejenak di sore hari malamnya Miko kembali meminta jatah dariku.<br />
'' Sedikitnya malam itu ada 3 ronde tambahan yang kami mainkan dengan entah berapa kali aku mencapai orgasme. Yang jelas, keesokan paginya tubuhku benar-benar lunglai, lemas tak bertenaga. Hampir tidak tidur sama sekali, tapi aku tetap pergi ke sekolah.<br />
'' Di sekolah rasanya aku kuyu sekali. Teman-teman banyak yang mengira aku sakit, padahal aku justru sedang happy, sehabis bersetubuh sehari semalam dengan bekas muridku yang perkasa.*****TAMAT<br />
<br />
<br />
Para Pembaca Cerita Porn ABG Ingin Membaca Cerita Dewasa Yang Sebelumnya <b><a href="http://newcerporn.blogspot.com/">Klik Di Sini</a></b> ya Para Pembaca Cerita Porn ABG...<br />
<br />
Para Pembaca Cerita Porn ABG Ingin Mendaftar Dan Mencoba Keberuntungan<b><a href="http://www.angelpoker.com/"> Klik Di Sini</a></b> Ya Para Pembaca Cerita Porn ABG...Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09716102203921425427noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4919192983423598269.post-21477034907718331882015-12-19T02:29:00.002-08:002015-12-19T02:29:11.652-08:00CERITA PORN ABG | SALING MEMUASKAN<div style="text-align: center;">
<a href="http://www.angelpoker.com/"><img alt="www.angelpoker.com" src="http://abgbahenol.com/wp-content/uploads/2015/04/koleksi-foto-pamer-toket-4.jpg" title="" /></a></div>
<br />
<h2>
Cerita Sex | Cerita Hot | Cerita Sex Dewasa | Cerita Hot Dewasa | Cerita Dewasa | Cerita Porn ABG - Saling Memuaskan</h2>
<br />
<b><a href="http://newcerporn.blogspot.com/">CERITA PORN ABG - Saling Memuaskan</a></b> | Panggil Perkenalkan namaku Rendy aku anak kedua dari 2 saudara dimana aku mempunyai kakak perempuan yang berumur 5 tahun tua dari aku, kali ini aku akan menceritakan kisah sexku yang terjadi 2 tahun yang lalu, dimana saat itu aku berumur 17 tahun masih kelas 2 SMU sedangkan kakaku 23 tahun dia berkuliah si salah satu PTS di kotaku.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="http://www.angelpoker.com/"><img alt="www.angelpoker.com" src="http://abgbahenol.com/wp-content/uploads/2015/04/koleksi-foto-pamer-toket-3.jpg" title="" /></a></div>
<br />
:: Kakakku kesehariannya memakai jilbab walaupun berbalut jilbab kakakku berpenampilan seksi dan mukanya juga cantik apalagi posturnya denga tinggi 168 cm kulitnya putih ukuran payudaranya kira kira 36 an tapi yang paling menonjol adalah pantatnya yang montok dan bahenol, aku bisa berkata seperti itu karena aku sering mengintip jika dia sedang mandi atau ganti pakaian.<br />
'' Jika berjalan ke mal ataupun kemanapun dia pergi, dia selalu pakai baju yang agak ketat meskipun dia memakai jilbab, orang selalu memandang goyangan pinggul dan pantatnya. Sampai-sampai aku sebagai adik kandungnyapun sangat menyukai pantat dan pinggul kakakku itu.<br />
'' Meskipun kakakku memakai jilbab, kebetulan kakakku menyukai baju-baju model agak ketat dan celana agak ketat pula sehingga agak mencetak kemontokan dan keindahan tubuhnya. Apalagi jika dirumah, meskipun dia selalu memakai jilbab atau kerudung, dia selalu memakai baju tidur yang panjang tapi agak tipis sehingga agak terlihat belahan pantat dan celana dalamnya.<br />
'' Sebagai remaja yang baru puber dan juga olok-olok dari teman-temanku diam-diam aku sangat terangsang bila melihat pinggul kakakku. Sebaga efek sampingnya aku sering melakukan onani di kamarku atau di kamar mandi sambl membayangkan gimana rasanya kemaluanku dijepit diantara pantat montoknya.<br />
<br />
:: Keinginan itu kurasakan sejak aku duduk di bangku 1 smu ini, aku sering mencuri-curi pandang untuk mengitip CD-nya apabila dia memakai rok. Dia mempunyai pacar yang berumur setahun lebih muda dari padanya.<br />
'' Aku sering memergoki mereka pacaran di ruang tamu, saling meremas tangan sampai mereka berciuman. Suatu hari aku memergoki pacarnya sedang menghisap buah dada kakakku di kamar tamu meskipun baju dan jilbabnya tetap terpasang di badannya, kakakku hanya mengeluarkan buah dadanya dari kancing yang terlepas sebagian, mereka langsung belingsatan buru-buru merapihkan bajunya.<br />
'' Malam harinya kakakku mendatangi kamarku dan memohon kepadaku agar tidak menceritakan apa yang aku lihat ke orang-orang terutama pada ayah dan ibuku. Dik, jangan bilang-bilang yah, abis tadi si Hendra (pacarnya) memaksa Mbak, katanya.<br />
'' Aku Cuma mengganguk dan melongo karena kakakku masuk kekamarku menggunakan jilbab dan baju yang longgar(daster) tetapi agak tipis sambil membawa sebuah novel, sehingga paha dan dadanya yang montok terlihat karena dikamarku agak gelap sedangkan diluar lampu terang benderang.<br />
<br />
" hai, kok melongo???? " …<br />
" aku jadi gelagapan dan bilang" "ia- ia mbak, aku ngga akan bilang-bilang" kataku.<br />
<br />
'' Tiba-tiba dia rebahan di ranjangku dengan tertelungkup sambil membaca novel, aku memandanginya dari belakang membuat kemaluanku ngaceng karena pantat kakakku seolah-olah menantang kemaluanku. Berkali-kali aku menelan ludah.<br />
'' Dan pelan-pelan aku meraba kemaluanku yang tegang. Sampai kira-kira lima menit, dia menoleh ke arahku dan aku langsung melepas tanganku dari kemaluanku dan berpura-pura belajar. Kakakku mengajakku lari pagi besok hari dan dia memintaku menbangunkannya jam 5 pagi.<br />
'' Aku mengiakannya. Ketika dia keluar kamarku, aku melihat goyangan pinggulnya sangat sexy, dan begitu dia menutup pintu, aku langsung mengeluarkan kemaluanku dan mengocoknya, tapi sialnya tiba-tiba kakakku balik lagi dan kali ini da melihatku mengocok kemaluanku.<br />
<br />
Dia pura-pura tidak melihat dan berkata:<br />
“jangan lupa bangunin mbak jam 5 pagi ".<br />
Lagi-lagi akugelagapan:<br />
" ia- ia – ia" kataku.<br />
<br />
'' Kakakku langsung pergi lagi sambil ngelirik ke-arah kemaluanku dan tersenyum.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="http://www.angelpoker.com/"><img alt="www.angelpoker.com" src="http://abgbahenol.com/wp-content/uploads/2015/04/koleksi-foto-pamer-toket-2.jpg" title="" /></a></div>
<br />
:: Malam itu aku ngga jadi beronani karena malu dipergoki kakakku. Pagi harinya jam 5 pagi aku ke kamarnya dan kudapari dia sedang tidur mengakang…. Lagi-lagi aku melotot melihat pemandangan itu dan aku mulai meraba-raba pahanya, sampai kira-kira 2 menit dan ku-remas paha montoknya dia terbangun danku buru-buru melepaskan tanganku dari pahanya.<br />
'' Singkat cerita kami lari pagi, dia mengenakan jilbab atau kerudung sedangkan bajunya dia mengenakan training yang agak ketat sehingga setiap lekuk pinggul dan pantatnya terlihat sexy sekali dan tiap laki-laki yang berpapasan selalu melirik pantat itu.<br />
'' Begitu selesai lari pagi, kita pulang naik angkutan bus dan kebetulan penuh sesak, akibatnya kita berdesak-desak. Entah keberuntungan atau bukan, kakaku berada di depanku sehingga pantat montoknya tepat di kemaluanku .<br />
'' Perlahan-lahan kemaluanku berdiri dan aku yakin kakakku merasakannya. Ketika bus semakin sesak, kemaluanku makin mendesak pantatnya dan aku pura-pura menoleh ke-arah lain. Tiba-tiba kakakku mengoyangkan pantatnya, karuan aku kenikmatan.<br />
<br />
" dik, kamu kemarin ngapain waktu mbak ke kamar kamu?" katanya...<br />
" kamu onani yah??? Katanya lagi aku diam seribu basa karena malu"...<br />
" makanya buru-buru cari pacar" katanya.<br />
" emang kalo ada pacar bisa digini yah?" kataku nekat sabil menonjokkan kemaluanku dipantatnya.<br />
" setidaknya ada pelampiasan" timpal kakakku...<br />
" wah enak dong mbak ada pelampiasan?" tanyaku...<br />
" tapi ngga sampe gini" kata kakakku lagi sambil menggoyangkan lagi pantatnya...<br />
" kenapa" tanyaku. Sebelum dia menjawab kami sudah sampai tempat tujuan.<br />
<br />
:: Pada sore hari itu, ketika aku pulang sekolah, kudapat rumah sepi sekali dan perlahan-lahan aku masuk rumah dan ternyata kakakku dan pacarnya sedang diruang tamu saling cium dan saling raba. Aku terus mengintip dari balik pintu,<br />
'' Selembar demi selembar pakaian pacar kakakku terlepas sedangkan kakakku masih memakai jilbab dan baju jubahnya masih terpasang tetapi sudah tersingkap sampai sebatas perut, sehingga terlihat CD hitamnya yang mini dan sexy dan pacarnya sudah tinggal memakai CD saja.<br />
'' Kulihat tangan kakakku menelusup ke dalam CD pacarnya dan meremas serta mengocok kemaluan pacarnya yang tegang. Pelan-pelan tangan pacarnya membuka CD kakakku dan terbukalah pantat bahenol nan montok milik kakakku.<br />
'' Pacarnya meremas-remas sambil meringis karena kocokan kakakku pada kemaluannya.<br />
<br />
" oh, aku udah ngga tahan" kata pacarnya<br />
" aku pengen masukin ke memekmu" katanya sambil mendorong kakakku sehingga tertelungkup di sofa.<br />
<br />
'' Ku lihat dia semakin mengangkat baju kakakku tetapi jilbabnya tetap terpasang tetapi sudah agak kusut dan menindihinya dari belakang kan berusaha menyodokan kemaluannya ke kemaluan kakakku dari arah belakang.<br />
'' Tapi begitu nempel di pantatnya, kuliha ar maninya tumpah ke pantat kakakku.<br />
<br />
" ohhh" dia melenguh"...<br />
" kakakku menoleh kebelakang"..."kok udah tanyanya..."<br />
" Pacarnya bilang "maaf aku ngga tahan" katanya...<br />
<br />
'' Tiba-tiba lampu padam dan telepon HP sang pacar berdering dan di balik pintu aku sedang beronani ria sambil melihat kemontokan tubuh kakakku.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="http://www.angelpoker.com/"><img alt="www.angelpoker.com" height="300" src="http://abgbahenol.com/wp-content/uploads/2015/04/koleksi-foto-pamer-toket-5.jpg" title="" width="400" /></a></div>
<br />
:: Setelah menerima HP, sang pacar menyalakan sebatang lilin kecil diatas lemari dan dia berpakaian dan buru-buru pamit.<br />
<br />
" Aku ngga anterin kedepan pintu yah " kata kakakku sambil tetap tertelungkup di sofa…..."<br />
<br />
'' Begitu sang pacar hilang , nafsuku sudah ke ubun-ubun, di kegelapan remang-remang aku mendekati kakakku dan setelah dekat, dari jarak kira-kira satu meter aku memandangi bagian belakang tubuh telanjang kakakku, berkali-kali menelan ludah melihat pantat bahenol kakakku.<br />
'' Karena udah ngga tahan, aku pelan-pelan membuka celanaku sampai copot dan kulihat kemaluanku yang besar dan panjang (itu menurut teman-temanku sewaktu kami berenang dan membandingkan kemaluan kami) berdenyut-denyut minta pelampiasan.<br />
'' Aku langsung menindihinya dari belakang, dan untungnya kakakku mengira sang pacar belum pulang dan masih ingin ngentot dia.<br />
<br />
" aw…., dra (nama pacarnya hendra) kok ngga jadi pulang", tanyanya...<br />
<br />
'' karena kondisi ruangan sangat gelap sehingga dia tidak menyadari bahwa adiknya sedang berusaha menempelkan kemaluannya ke kemaluanya.<br />
<br />
" aw dra jangan dimasukan aku masih perawan katanya ditempelin aja dra aku masih perawan" katanya memohon...<br />
<br />
'' Karena aku udah tahan, maka pelan-pelan ku bimbing tangannya untuk menggengam kemaluanku dan agar ditutun ke kemaluannya.<br />
'' Begitu dia megang<br />
<br />
" dra, kok gede amat sih"katanya heran (soalnya punya pacarnya jauh lebih kecil daripada punyaku)sambil membimbing kemaluanku dan menempelkan kekemaluannya.<br />
" gosok pelan-pelan dra", aku menekan dan gila bener-bener nikmat.<br />
<br />
:: Setelah kira kira dua menit aku menggosokkan kemaluanku ke kemaluan kakakku akhirnya aku mencapai klimaksnya dan crot…crot..crot…spermaku menyembur ke pantat kakakku. Aku tetap memeluk tubuh kakakku dan pelan-pelan aku meninggalkannya.<br />
<br />
" dra, mau kemana?" teriaknya aku buru-buru memungut celana dan memasuki kamarku dan masih celana dan CD ku belum kupakai aku rebahan di ranjangku sambil kututupi dengan selimut tipis membayangkan kenikmatan yang barusan terjadi.<br />
<br />
'' Tba-tiba telepon berdering dan lampu menyala. kudengar kakaku menerima telepon itu dia herannya setengah mati karena yang menelepon adalah pacarnya si henra.<br />
<br />
" dra, kok kamu udah ada di rumah lagi jangan main-main yah kamu dimana, udah enak langsung lari..."<br />
<br />
'' Beberapa saat kemudian kudengar bunyi telpon dibanting. Dan dikamarku, aku cepat-cepat mematikan lampu dan pura-pura tidur. Semenit kemudian kakakku masuk ke kamarku dan melihat aku tidur berselimut dia menghampriku dan duduk di tepi ranjangku.<br />
'' Di kegelapan kamarku kuintip kakakku masih memakai pakai dan jilbab yang tadi dia pakai,dia ngga berani membagunkanku malahan rebahan disampingku. Kesunyian sekitar 15 menit, kemudian kuintip ternyata kakakku tertidur.<br />
'' Akupun tertidur sampai keesokan harinya. Setelah kejadian hari itu aku selalu membayangkan betapa enaknya tubuh kakakku meskipun hanya menempelkan dan menggosokan kemaluanku pada kemaluannya saja.<br />
'' Pada suatu siang, aku ingin meminjam kaset lagunya. Karena sudah biasa, aku pun masuk tanpa mengetuk pintunya. Dan betapa terkejutnya aku ketika kulihat mbak Desi kakakku sedang tidur-tiduran sambil memejamkan matanya.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="http://www.angelpoker.com/"><img alt="www.angelpoker.com" src="http://abgbahenol.com/wp-content/uploads/2015/04/koleksi-foto-pamer-toket.jpg" title="" /></a></div>
<br />
:: Tangannya masuk kedalam CD nya sedangkan jilbab dan bajunya masih terpasang, hanya bajunya sudah tersingkap sebatas perut. Spontan, ia terkejut ketika melihatku. Aku segera keluar. Tak sampai satu menit, mbak Desi keluar (pakaiannya sudah rapi meskipun jilbabnya agak kusut).<br />
<br />
Ia memintaku agar merahasiakan hal itu dari ayah ibuku. Lalu kujawab: " Aku janji ga bakal bilangin hal ini ke ayah ibu koq..."<br />
" Thank’s ya dik." balas kakau..."<br />
" Eh, emangnya onani itu dosa ya?" Bukan jawaban yang kudapatkan, malah tatapan kakaku yang lain dari biasanya. Bagai disihir, aku diam saja saat dia menempelkan bibirnya ke bibirku. Dilumatnya bibirku dengan lembut.<br />
<br />
'' Dikulumnya, lalu lidahnya mulai menembus masuk ke dalam mulutku. Aku segera menarik diri darinya, tapi ia malah memegang tanganku lalu mengarahkannya ke dadanya dan kurasakan betapa empuknya buah dada kakakku.<br />
'' Refleks aku berontak karena aku malu.<br />
<br />
'' Tetapi kakakku bilang,"lakukanlah dik seperti yang kau lakukan tempo hari padaku..."<br />
" Aku kaget..." "ja..jadi mbak tahu apa yang kulakukan pada mbak tempo hari." jawabku gugup.<br />
" ya" jawab kakakku.<br />
" maafkan aku mbak..." ucapku Belum selesai aku berkata, ia sudah melumat bibirku. Dan kali ini lidahnya berhasil memasuki mulutku. Kami berciuman sangat lama.<br />
<br />
'' Setelah puas berciuman, Ia malah menarikku ke kamarnya. Disana aku direbahkan, dan ia membuka celana dan CD ku. Kakakku tersenyum melihat kemaluanku yang sudah mengacung tegak. Ukurannya sekitar 18 cm. Lebih panjang dari punya pacar kakakku, Hendra.<br />
<br />
:: Melihat kakakku tersenyum, aku mulai menarik ke atas baju kakakku. Rupanya kakakku sudah membuka Branya sehingga akupun bisa langsung melihat payudaranya yang berukuran 36B itu. Kumulai menyentuh dan meremas Payudara kakakku yang lembut, sementara baju dan jilbabnya masih terpasang walaupun agak kusut.<br />
'' Kakakku menggelinjang merasakan kenikmatan dan mendesah keenakan. Setelah aku melihat kakaku sudah terangsang, Aku membuka CD warna hitam kakakku sehingga kini terpangpanglah kemaluan kakakku yang berbulu lebat tapi halus itu.<br />
'' Sekarang aku memegang kemaluanku dan mengarahkan kemaluanku ke mulutnya. Dia menutup mulutnya rapat-rapat.<br />
" Ayo donk mbak! Isep! Kayak mbak ngelakuinnya buat pacar mbak..."<br />
" Koq kamu tahu?"<br />
" Ya tahu donk..kan aku sering ngintipin mbak begituan ama pacar mbak" " Ayo mbak." Rengekku.<br />
<br />
'' Kakakku pun mulai tertantang mempraktekkan kemampuan lidahnya. Kemaluanku segera diaremas-rems. Setelah itu dijilati dengan penuh gairah, seolah itu adalah lollipop yang manis. Kakakku pun mulai memasukkan kemaluanku ke dalam mulutnya.<br />
'' Tidak bisa semua, tapi setidak-tidaknya sudah setengah yamg masuk. Di gigit-gigit kecil kepala kemaluanku sambil memainkan buah pelirnya. Akupun memejamkan mata keenakan. Kakakku melepaskan kemaluanku dari mulutnya, tangannya mengangkat baju panjangnya dan menempelkan kemaluanku ke payudaranya aku pun membuka mataku.<br />
'' Lalu meraih kuraih kemaluanku, kuarahkan kemaluan itu ke kekemaluannya yang sedari tadi sudah basah. Kugosok-gosoknya ke klitorisnya, aku jadi merinding dibuatnya. Desahan tak karuan pun keluar dari mulutku.<br />
'' Di satu sisi aku tahu ini salah, tapi di sisi lain, aku benar-benar menikmatinya. Setelah puas bermain-main dingan klitorisnya, kemaluanku segera ku arahkan ke lubang kemaluannya. Tetapi kakakku bilang<br />
<br />
" Jangan dimasukan, aku masih perawan.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="http://www.angelpoker.com/"><img alt="www.angelpoker.com" src="http://abgbahenol.com/wp-content/uploads/2015/04/koleksi-foto-pamer-toket-1.jpg" title="" /></a></div>
<br />
:: Ditempelkan dan digosokan aja seperti tempo hari" Akupun mengangguk dan segera ku tempelkan dan kugosokan kemaluanku ke kemaluan kakakku. Setelah beberapa saat kemaluanku ku tekan tekan ke lubang kemaluan kakakku maka crot...crot.. crott spermaku menyembur di perut kakakku.<br />
'' Dengan kemaluan masih menempel di perut kakakku, kami mulai bercumbu lagi, kujilat payudara kakaku sampai perutnya. Setelah itu kami mengambil posisi 69. Aku pun mulai menjilati kemaluannyanya yang sudah basah oleh cairan kewanitaannya.<br />
'' Sementara ia menjilati kemaluanku. Kami saling berpelukan bugil, setelah puas bermain, kami pun menuju kamar mandi, namun belum sempat bermain di kamar mandi, kudengar suara mobil orangtuaku.<br />
'' Kami cepat-cepat kembali ke kamar dan berpakaian. Saat orangtua kami masuk, aku sudah berpakaian lengkap sedang kakaku pun sudah berpakaian lengkap dengan jilbabnya. Sejujurnya saat itu aku sedang tegang dan gugup. Untunglah orangtuaku tak curiga.<br />
'' Kami pun ternsenyum berdua dengan penuh arti. Sejak saat itu kami saling memuaskan walupun tidak sampai memasukan kemaluanku kedalam kemaluannya karena aku takut kakakku kehilangan keperawanannya. Kadang-kadang kami juga main di sofa, di lantai, dan kamar mandi.*****TAMAT<br />
<br />
<br />
Para Pembaca Cerita Porn ABG Ingin Membaca Cerita Dewasa Yang Sebelumnya <b><a href="http://newcerporn.blogspot.com/">Klik Di Sini</a></b> ya Para Pembaca Cerita Porn ABG...<br />
<br />
Para Pembaca Cerita Porn ABG Ingin Mendaftar Dan Mencoba Keberuntungan <b><a href="http://www.angelpoker.com/">Klik Di Sini </a></b>Ya Para Pembaca Cerita Porn ABG...Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09716102203921425427noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4919192983423598269.post-35416250471520420112015-12-09T17:46:00.002-08:002015-12-09T17:46:23.740-08:00CERITA PORN ABG | MELEPAS TITEL PERAWANNYA<div style="text-align: center;">
<a href="http://www.angelpoker.com/"><img alt="www.angelpoker.com" height="384" src="http://susumontok.com/wp-content/uploads/2015/08/foto-cewe-toket-montok-cewe-sexsi-300x288.jpg" title="" width="400" /></a></div>
<br />
<h2>
CERITA SEX | CERITA HOT | CERITA DEWASA | CERITA SEX DEWASA | CERITA HOT DEWASA | CERITA PORN ABG - MELEPAS TITEL PERAWANNYA</h2>
<br />
<b><a href="http://www.angelpoker.com/">CERITA PORN ABG - Melepas Titel Perawannya</a></b> | Panggil saja namaku Didik aku ingin berbagi kepada pembaca cerita sex semua, regangkan dulu celana kalian khusus cowok mungkin cerita ini terlalu hot langsung saja deh,<br />
<br />
:: Aku sempat puya pacar saat SMU dan dia satu sekolah denganku sebut saja Yuni dia anaknya pintar, mudah bergaul, cantik dan mempunyai body yang yahud mulusnya gak ketulungan dengan ukuran bra 36 B, aku berpacaran dengan dia selama kurang lebih 5 bulan. Aku suka bertukar pikiran dengan pacarku tentang berbagai macam hal termasuk hal yang berbau seksual. Karena pengetahuan sex ku luas jadi aku bisa menjelaskan bermacam2 istilah, Posisi, serta tempat2 dimana kegiatan bejad itu enak untuk dilakukan karena aku sering melihat film bokep n membaca buku2 tentang sex.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="http://www.angelpoker.com/"><img alt="www.angelpoker.com" src="http://susumontok.com/wp-content/uploads/2015/08/foto-cewe-toket-montok-cewe-sexsi-1.jpg" title="" /></a></div>
<br />
:: Suatu hari pacarku aku ajak ke rumahku. Kebetulan waktu itu sekolah baru saja selesai mengadakan ujian akhir.<br />
<br />
Aku bertanya "Yuni kamu tidak ke rumah ku sekedar mengobrol".<br />
Yuni menjawab "aku mau2 saja kalau di rumah kamu tidak ada orang".<br />
<br />
'' Aku langsung curiga ketika Yuni berkata seperti itu. Kebetulan rumahku siang ini lagi tidak ada orang karena smua keluargaku sedang ada undangan ke perkawinan saudara di sukabumi.<br />
''Jadi di rumahku hanya ada pembantuku saja. Lalu<br />
<br />
aku membalas "Ya sudah kita berangkat sekarang yah ke rumahku".<br />
<br />
'' Sesampainya di rumahku aku langsung mengajak dia ke kamarku yang terletak di lantai atas. Aku menyalakan komputerku dulu untuk mendengarkan lagu dari winamp. Sedang pacarku ke kamar mandi untuk ganti baju dan buang air.<br />
'' Ketika dia keluar dari kamar mandi aku takjub melihat pakaian yang dikenakan oleh Yuni pacarku itu. Dengan tank top berwarna gelap dipadu dengan jaket tipis dan celana jeans.<br />
<br />
Aku bertanya kepada Yuni "kok kamu tumben pake baju yg sedikit kebuka ?".<br />
<br />
'' Dia hanya tersenyum manis dan duduk di pahaku. Aku langsung terangsang ketika Yuni duduk dipangkuanku dengan pakain yang seperti itu dan wangi tubuhnya menggelitik bulu hidungku.<br />
<br />
Aku berbasa basi "jaket kamu dilepas aja kan cuma aku yang bisa ngeliat kamu".<br />
<br />
'' Dibukalah jaket itu dan mulai terlihat tubuh sintal berwarna kecoklatan itu.<br />
<br />
:: Langsung saja aku cium leher belakangnya. Lalu aku tiup dan jilat telinganya seperti menjilat ice cream. Aku rasa dia juga terangsang dengan perbuatanku itu. Dia berbalik badan kearahku sehingga wajahku bertemu dengan wajahnya.<br />
<br />
Dia berkata "ih geli tau digituin". Aku hanya tersenyum saja.<br />
<br />
'' Aku lalu mencium bibirnya yang merah dan tipis. Ternyata dia membalas ciumanku. Lalu aku bersilat lidah dengannya. Ternyata walau dia baru pertama kali berciuman tapi sudah mahir mengikuti irama permainan bibirku.<br />
'' Mungkin karena sering aku jelaskan panjang lebar tentang hal itu. hehe… Selama kurang lebih 7 menit itu aku melakukan french kiss dengan dia diatas bangku. Dia tampaknya kurang puas hanya dengan french kiss.<br />
''Lalu dia bertanya menantangku sambil digesek gesekannya pantatnya tepat diatas kontolku<br />
<br />
"katanya kamu mahir dalam seks coba kamu buat aku terkesan dengan permainanmu ?" Kontol ku langsung mengeras dan menegang seketika.<br />
<br />
'' Aku ajak saja dia ke kasur. Dengan posisi tiduran saling berhadapan kami melakukan french kiss lg tp kali ini disertai dengan tangan2ku yang bergerilya mulai dari tubuh bagian atasnya. Terdengar bunyi air liur dan kecupan kedua bibir kami.<br />
'' Perlahan aku turunkan tali tanktop itu agar terlihat payudaranya. Tapi dia menghentikan permainan sebentar lalu bertanya sambil bercanda<br />
<br />
"eits mau liat toketku ?"<br />
"Aku mengiyakan pertanyaan Yuni.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="http://www.angelpoker.com/"><img alt="www.angelpoker.com" height="640" src="http://susumontok.com/wp-content/uploads/2015/08/foto-cewe-toket-montok-cewe-sexsi-2.jpg" title="" width="480" /></a></div>
<br />
:: Terbukalah bagian atas tubuh Yuni dengan payudara yang masih padat dan molek. Sambil melalukan french kiss aku memainkan payudara nya dengan meremas2 dan memencet puting susu payudara pacarku dengan kedua tanganku.<br />
'' Dia tampak sedikit sakit tapi enak dengan perbuatanku itu. Lalu aku menjilati payudara dan menggigit puting susunya.<br />
'' Lagi2 dia tampak enjoy tanpa berbuat apa2 selain mendesah nikmat "ahh enak nton, terusin aja yah". Karena dia tampak mulai hot tanganku mulai menggeranyangi bagian bawah tubuhnya sembari menjialati payudaranya.<br />
'' Karena Yuni menggunakan celana jeans aku susah memasukkan jari2ku ke dalam liang vaginanya. Permainan berhenti sejenak.<br />
<br />
"Aku bertanya “Kamu yakin ngga mau melepas gelar perawanmu padaku ? Kalo mau kita berdua bugil ?"<br />
Lali Dia ''mengangguk pertanda dia mau".<br />
<br />
'' Akhirnya kami berdua melepaskan pakaian kami dan kami saling memandang mengagumi tubuh kami masing2. Yuni dengan tubuhnya yang aduhai dan aku yang tubuhnya sedikit gemuk dan putih. Kami kembali ke kasur untuk melanjutkan pertempuran.<br />
'' Kami melakukan kissing lg sembari tanganku bermain di liang vagina dan payudaranya. Aku masukkan kedua jari tangan kananku ke liang vaginanya dan cairan hangat terasa di dlm vaginanya. Aku mengocok sembari memborbardir vagina Yuni dengan kedua jariku itu.<br />
<br />
:: Dia terasa lebih hot kali ini walau hanya mendesah tidak bersuara. Tapi skarang Yuni sudah berani memegang kontolku walau tak begitu besar. Lalu aku berkata<br />
<br />
"ehh say kita ganti posisi aja yu jd posisi 69 ?"<br />
"Dia menjawab dengan "mengangguk lg.<br />
<br />
'' Kami akhirnya bertukar posisi dan wah terlihat jelas vagina Yuni yang msh sempit dan wangi ditutupi bulu2 jembinya yg lebat. Aku menjilati sambil memainkan jariku di vaginanya sedangkan Yuni berkaraoke dibawah.<br />
'' Aku gigit sesekali bibir vaginanya dan Yuni pun membalas dengan menggigit batangku.<br />
'' aww sakit nton tp enak de…. ahh…nton terusin…. ahhh !!!" Tiba2 cairan hangat dari vagina Yuni keluar karena reflek aku telan cairan itu saking enaknya di karaoke. Kontolku juga menjadi santapan yg lezat bagi Yuni. Yuni mengulum dan mengocok kontolku seperti seorang ahli sex. Mantab rasanya.<br />
'' Selama 30 menit kami melakukan posisi 69 Yuni berucap "nton aku pengen nyoba dimasukkin dong." aku bersemangat skali Yuni berkata seperti itu. Aku langsung mengangkat Yuni keatas tubuhku dan menempatkan vaginanya tepat diatas kontolku.<br />
'' Walau agak licin tapi kontolku langsung masuk di lubang vaginanya. Yuni menjerit kesakitan<br />
<br />
"ouch perih nton… kamu apain nie ?"<br />
"aku menjawab "tenang kan baru pertama kali jadi agak susah masuknya." "Lalu "Yuni hanya mendesah lg sedang aku menambah kecepatanku naik turun sembari meremas2 payudaranya.<br />
"uuh ahh ouch ihh sakit sakit… enak…. uuh…" Yuni sudah tampak lemas.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="http://www.angelpoker.com/"><img alt="www.angelpoker.com" src="http://susumontok.com/wp-content/uploads/2015/08/foto-cewe-toket-montok-cewe-sexsi-3.jpg" title="" /></a></div>
<br />
:: Aku ubah posisiku dengan posisi tubuh Yuni menungging dan aku berada diatasnya. Lagi2 aku mengatur kecepatanku agar stabil. Yuni hanya menjerit dan nikmat.<br />
<br />
"Lalu aku bertanya "kamu udah mau orgasme blum ?"<br />
"Yuni menjawab "aku bentar lg nih kayaknya mau keluar."<br />
<br />
'' Aku langsung mengantisipasi hal itu. Aku ajak dia duduk saling berhadapan masih dengan kontolku yang berada didalam vagina.<br />
'' Dengan begini kan pasti lebih enak jelasku. Karena dia sudah mau keluar aku percepat saja gerakanku. Sambil ciuman dan tanganku yg meremas payudaranya aku terus mempercepat gerakanku.<br />
<br />
"ahh nton… oh yeah… terus nton…", kata Yuni.<br />
<br />
'' Lalu aku merasakan vagina Yuni seperti menyempit dan ada cairan hangat yg menyentuh kontolku.<br />
<br />
"aduh aku keluar juga deh nton akhirnya", kata Yuni.<br />
"Aku hanya mengiyakan dan melanjutkan permainan panas kami".<br />
<br />
'' Setelah beberapa lama kami bermain posisi itu kami ganti posisi lagi. Kali ini dengan tubuh Yuni yang terbaring dibawah karena lemas dan aku berada diatas. Kaki aku menekuk dan kaki Yuni di pundakku sehingga lubang vagina Yuni terbuka.<br />
'' Aku coblos lg vagina Yuni "ahhhhhh uuuuuuhhhhhh enaaaaaaakkk yeaaaaah….."Aku tarik ulur kontolku pelan2 karena aku melihat muka Yuni yang sudah terkulai lemas tak berdaya. Aku kasihan sama Yuni karena ini adalah pengalaman pertamanya.<br />
<br />
:: Jadi kupikir akan kuhentikan saja permainanku ini. Kan masih ada hari esok pikirku. Karena aku belum keluar aku menyuruh Yuni mengulum dan mengocok kontolku.<br />
'' Beberapa menit kemudian cairan spermaku akhirnya keluar di dalam mulut Yuni.<br />
<br />
"mantab kau mel…", pujiku.<br />
<br />
'' Kami berdua akhirnya tertidur lelap selepas melakukan perbuatan bejad itu dengan tubuh kami berdua yang masih telanjang.<br />
'' Tak terasa hari sudah menjelang maghrib, kami terbangun dengan tubuh yang telanjang dan mandi berdua. Setelah itu aku antar dia pulang ke rumahnya tepat sebelum keluargaku datang.<br />
'' Memang permainan itu merupakan pengalaman pertama bagi dia tapi tidak bagi aku. Setelah kejadian itu kami sering melakukannya di rumahnya atau di mobil dalam waktu perjalanan. Tetapi permainan Yuni skarang sudah mengalami kemajuan.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09716102203921425427noreply@blogger.com0